NovelToon NovelToon
Tunangan Pria Obsesif

Tunangan Pria Obsesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Romansa Fantasi / Transmigrasi / Dark Romance
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: dewisl85

Reina masuk kedalam tubuh sang tokoh antagonis yang merupakan tunangan dari tokoh utama pria yang sangat obsess pada sang tokoh wanita. Takdir dari buku yang dibacanya harus mati dengan keadaan menyedihkan. Tapi Reina tidak ingin takdir buruk itu terjadi. Salah satunya dengan merubah takdirnya dengan memutuskan pertunangannya dengan Nico sang tokoh utama. Sayangnya perubahannya membuat pria gila berbarik tertarik padannya dan berjanji tidak akan melepaskan. Rencana hidup tenangnya harus hancur dengan pria gila yang malah obsesi padanya bukan pada kekasih kakaknya. Tidak sampai disitu saja masalah dalam hidupnya silih berganti. Berbagai karakter muncul yang tak seharusnya ada di cerita.
"Mari kita batalkan pertunangan ini."
"Tidak akan pernah, kamu sudah masuk ke dalam duniaku dan cara untuk keluar hanya dengan kematian. Sayangnya aku tidak akan membiarkan kematian merenggut kelinci kesayangan itu."
"Kenapa alurnya jadi berubah."
"Semua usahaku sudah selesai , mari kita putus."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewisl85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Sebenarnya Nico tidak berniat untuk menyalahkan kejadian di malam itu pada Reina. Karena orang yang harus disalahkan malam itu adalah dirinya. Kalau saja dia tidak meninggalkan Reina, pasti tragedi itu tidak akan terjadi dan dia tidka akan kehilangan adikknya untuk selamanya.

"Berhenti menyalahkan dirimu sendiri, Tidak ada yang ingin kejadian itu terjadi." ucap Shaka saat melihat wajah frustasi sahabatnya. Ia sangat tahu kejadian itu benar-benar membuat seoran Nico hancur. Apalagi wanita yang dicintainya harus kehilangan ingatan.

"Shaka, kamu tidak pernah merindukan adikku ?"tanya Nico yang membuat lawan bicarannya tertawa pelan.

"Kamu tahu seberapa besar cintaku pada adikmu. Tentu saja aku selalu merindukannya. Tapi terpuruk bukan hal yang disukai oleh Nina. Aku akan tetap menatap hidupku kedepan." ucap Shaka, ia mengingat berbagai kenangan bersama kekasihnya. Dia tidak bisa berbohong kalau rasa cintannya pada gadis kecilnya masih ada. Sangat sulit untuknya melupakan berbagai kenangan itu.

"Maaf Shaka."

"Tak perlu meminta maaf, kita hanya perlu membalaskan dendam Nina dan Reina." jelas Shaka dengan senyum  tipis.

"Kamu benar, aku sudah lelah bersandiwara dan menyakiti wanitaku." ucap Nico sambil menatap potret seorang wanita muda yang selalu menghiasi meja kerjanya tanpa Reina sadari. Hanya ia dan kedua sahabatnya yang tahu seberapa besar cinta pria itu pada sosok tunangannya. Bahkan ia bisa gila tidak bertemu dengan wanitannya. Sikapnya selama ini hanya cara untuk menjaga wanita dari bahaya saja.

Sedangkan ditempat lain, Reina baru saja menemukan sebuah buku diary di bawah tempat tidurnya. Buku itu terlihat usang dan berdebu. Setiap kata-kata dalam buku membuatnnya terkejut. Dia tidak menyangka kalau hubungan Reina dan Nico dulu sangat dekat. Entah apa yang membuat keduannya memiliki hubungan buruk.

"Sebenarnya, apa yang terjadi dengan hubungan kedua orang ini. Kenapa Nico sangat membenci Reina? padahal pria itu sangat perhatian pada Reina." gumamnya setelah menutup buku diary itu.

Terlalu banyak teka-teki dalam hidup Reina yang seharusnya tidak seperti ini. Rasanya kepala Reina sangat pusing menghadapi setiap fakta yang silih datang. Tidak sampai disitu saja, sikap Rose di kehidupan ini sangat menyebalkan. Bahkan ia dengan jelas melihat sikapnnya yang tergila-gila pada tunangannya. Bahkan kakaknya yang tampan itu tidak diperdulikan oleh wanita itu.

"Kalau aku bukan adik dari tokoh shaka, pasti aku mau bersama pria seistimewah itu dibandingkan dengan pria gila seperti Nico." gumannya sambil menatap langit kamarnya.

Reina sengaja kabur dari kediaman pria itu, saat Nico pergi ke kantornya. Ia tidak peduli pria itu akan marah atau menyeretnya. Satu hal yang pasti ia membutuhkan ketenang di kamarnya. Psikisnya butuh istirahat denga bebagai hal baru pada hidupnya.

Saat ia baru saja ingin masuk ke dalam dunia mimpinya, tiba-tiba pintu kamarnya dibuka tanpa ada sopan santun. Ia tahu pelaku perusak pintu kamarnya. Tapi ia tidak berniat untuk bangun dari tidurnya.

"Reina aku tidak suka dengan sikapmu yang tidak nurut dengan perkataanku." ucap Nico yang entah sejak kapan sudah datang kekediaman ini. Tapi pria itu sama sekali tidak diperdulikan oleh Reina yang masih sibuk menatap langit kamarnya. Seperti langit kamarnya lebih menarik dibandingkan pria dihadapannya.

"Apakah langit-langit kamarmu lebih menarik dibandingkan lawan bicaramu ?"tanya Nico yang dijawab anggukan kepala oleh lawan bicarannya.

"Reina." teriak Nico.

"Berhenti berteriak pak tua, kamu tidak malu berteriak di rumah orang lain. Masa seorang CEO suka berteriak." ucap Reina yang membuat pria itu kesal dengan ucapan kekasih hatinnya. Ia memilih untuk untuk meninggalkan kamar itu bersamaan dengan suara pintu yang ditutup sangat keras.

"Dasar pak tua tukang ngambek." ucap Reina yang dengan santai menarik selimut dan tidur.

"Bukankah aku harus memberikan penghargaan pada keberanian adikku itu." ucap Shaka yang sedang sejak tadi menyandarkan tubuh disamping pintu kamar adiknya. Ia senang melihat drama dari kedua pasangan tom jerry ini. Rasannya tidak ada hari untuk keduannya saling berdebat. Sikap menyebalkan Reina yang kembali selalu berhasil membuat seorang Nico kesal. Kesabaran pria itu sangat tipis untuk menghadapi tingkah Reina yang seperti tadi.

"sepertinya kamu sangat berani Shaka."

"hahahah kamu kira aku takut padamu. Kamu lupa kita berdua sama-sama mafia. Kekuatanku tidak selemah itu untuk memberikan lebam di pipi kirimu." ucap Shaka yang memilih meninggalkan sahabatnya itu. Sedangkan Nico masuk ke dalam kamar Reina secara perlahan-lahan. Saat itu ia melihat tuannagannya sudah terlelap. Reina sangat mudah tidur akhir-akhir ini.

"Kamu sangat cantik saat seperti ini. Tapi tingkahmu akhir-akhir ini membuatku ingat dengan masa lalu kita sebelum kejadian itu terjadi. Aku berharap kamu akan terus seperti ini." ucap Nico yang diakhiri sebuah kecupan di dahi wanita itu.

Nico membuka jas-nya. Hanya beberapa kancingnya sengaja dibuka sebelum ia ikut merebahkan tubuhnya di tempat tidur tunangannya. Ia menarik tubuh Reina kedalam pelukannya dan menghirup aroma tubuh kesukaannya. Rasa nyaman yang dirindukannya akhirnya ia bisa rasakan lagi.

"Jangan lagi berubah sayang." ucap Nico bersamaan dengan rasa kantuk yang menghinggapinya. Tak membutuhkan waktu lama untuknnya terlelap dengan memeluk tubuh kecil tunangannya.

Seorang wanita menghancurkan berbagai barang di kamarnya. Dia tidak terima dengan keputusan dari Shaka. Walaupun ia tidak memiki perasaan pada pria itu. Tapi denga berhubungan dengan pria itu, ia bisa dekat dengan Nico dan menghancurkan sahabatnya itu. Tapi semua rencana itu ternyata sudah diketahui oleh Shaka sebelum rencananya terlaksana.

"Sial, Reina dan Nina kenapa kalian selalu mendapatkan apapun dengan mudah bahkan cinta dari kedua pria itu. Harusnnya mereka hanya mencintaiku. Bahkan aku lebih cantik dari kalian berdua. Gilanya aku harus bersaing dengan orang mati." umpat wanita itu saat menatap sebuah potretnya bersama kedua gadis muda.

"Berhenti menghancurkan barang Rose." ucap seorang pria yang baru saja masuk ke dalam apartement wanita itu.

"Apa maumu ?"

"Aku hanya ingin melihatmu hancur." ucap pria itu yang memilih duduk di salah satu sofa di ruangan itu.

"Pergi dari apartementku sekarang juga."

"Kamu tidak membutuhkan bantuanku untuk menghancurkan mantan sahabatmu itu." tawar pria itu pada wanita dihadapannya.

"Cih, kamu selalu gagal dalam melakukan apapun. Kamu pikir aku akan percaya padamu lagi." ucap wanita itu yang dibalas dengan tawa keras pria itu.

"Untuk kali ini aku yakin bisa, dan kamu akan mendapatkan pria itu." ucap pria itu dengan seringaian kecilnya. Otak kecilnya sudah merencanakan sesuatu yang sangat dirinya nanti. Dia tidak sabar melaksanakan hal itu dan mengahancurkan kebahagian musuhnya.

"Kamu harus tahu Rose, kalau pria itu sudah tahu tentang kejahatanmu itu tapi untuk kali ini aku pastikan mereka akan hancur."  ucap pria itu santai dengan tatapan tajam dan senyum tipisnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!