NovelToon NovelToon
Adiwijaya Si Pendekar Kera

Adiwijaya Si Pendekar Kera

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Ilmu Kanuragan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

--bukan novel Horor--
--bukan novel bertema Mafia--
ini novel bertema Pendekar dan kesaktian jika tidak suka jangan di baca karena akan merugikan author jika kalian membaca tidak selesai. hargai karya orang lain.

***

Adiwijaya Bagaskoro merupakan anak yang selalu di manja kedua orang tuanya yang merupakan seorang demang di desanya. Namun penghianatan terjadi paman Adiwijaya membunuh kedua orang tua Adiwijaya dan mengambil mustika keluarga.

Adiwijaya mengejar Pamannya yang kabur ke dalam hutan hingga Akhirnya Adiwijaya bertemu dengan banyak kera dan seorang petapa sakti yang sulit mati sebelum menurunkan ketiga Ajiannya yaitu Ajian Anoman Obong, Pancasona, dan Ajian Bayu Saketi.

Bagaimana kisah Adiwijaya selanjutnya? dan akankah Adiwijaya mampu membunuh Pamannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

terbongkarnya rahasia Pondok milik Rudrakso

Seorang petapa terlihat membuka matanya karena dia yakin ada seseorang yang datang..

"Akhirnya mereka bertiga datang lagi." Ucap Ki Rudrakso yang menganggap enteng ketiga orang yang datang ini.

Ki Srimulyo datang bersama dengan Adiwijaya dan Intan yang sudah latihan selama 2 bulan.

Ki Rudrakso keluar dari pondoknya, "sudah dua bulan berlalu dan kalian masih penasaran dengan kesaktianku? Haha..." Ucap Ki Rudrakso.

"Sepertinya indra ketujuh yang kamu miliki sudah tumpul ya, Rudrakso." Ucap Ki Srimulyo.

"Haha... kalian hanyalah para orang-orang bodoh, majulah jika memang kalian ingin mati!" Ucap Ki Rudrakso.

Mereka bertiga langsung melesat dan mengeroyok Rudrakso dengan kemampuan yang mereka miliki, kali ini Rudrakso bertarung sangat serius karena salah satu lawannya adalah Ki Srimulyo petapa sakti yang berjuluk Elang Putih.

Akhirnya pertarungan terjadi Adiwijaya dan Intan memilih untuk menjauh sesaat, karena pertarungan dua petapa itu yang sangat intens.

Terlihat kuku tangan Ki Srimulyo memanjang menjadi cakar Elang yang sangat tajam.

Adu kekuatan terjadi antara Ki Rudrakso melawan Ki Srimulyo, tidak ingin diam saja melihat gurunya bertarung Adiwijaya menyiapkan pukulan yang di selimuti api. Sedangkan Putri Intan menggunakan tapak bayangannya untuk mengelabui indra ketujuh Rudrakso.

Dengan indra ketujuhnya Ki Rudrakso bisa melihat dua serangan itu di masa depan, namun Ki Rudrakso merasa sedikit aneh tubuh Adiwijaya sudah lebih berisi dan dia menyerang bersama putri Intan dengan strategi.

"Tampaknya pemuda ini sudah jauh lebih berbeda dari yang dua bulan yang lalu, dia kali ini menyerang dengan menggunakan strategi." Batin Ki Rudrakso.

Rudrakso berteleportasi kesana kemari menghindari serangan bola api Adiwijaya dan serangan tapak bayangan Putri Intan.

Hingga akhirnya Ki Srimulyo bisa menebak di mana Ki Rudrakso akan berteleportasi.

"Di sana!" Ki Srimulyo langsung mengarahkan cakarnya hendak mencakar Ki Rudrakso.

Slash!

Luka cakaran berhasil mengenai perut bagian kanan Ki Rudrakso, darah mengucur deras dari luka itu.

"Keparat kau Srimulyo!" Rudrakso marah besar dia langsung mengeluarkan api putih di tangannya.

Adiwijaya langsung membantu Ki Srimulyo dengan Ajian Anoman obongnya kali ini pertarungan dua lawan satu terjadi, sementara Putri Intan mengamati dari kejauhan.

Bang!

Bang!

Dug!

Bletak!

Serangan api, tendangan, cakaran dan pukulan terjadi dari pertarungan Adiwijaya dan Ki Srimulyo melawan Ki Rudrakso, pertarungan yang sangat intens ini ternyata di saksikan oleh Raja Madyapuro yang menyaksikannya di sebuah cermin.

"Pertarungan itu nyaris imbang, Ki Rudrakso benar-benar kuat dia di keroyok dua pendekar sekaligus namun masih bisa mengimbanginya." Ucap Raja Madyapuro.

"Ampun Gusti, bagaimana dengan Gusti Putri?" Tanya Penasehat kerajaan.

"Kamu tenang saja anakku tidak akan mati karena Mustika Mayasaka Bagaskoro berada di tangannya, kita hanya perlu menyaksikan pertarungan ini hingga selesai." Jawab Raja Madyapuro.

Pertarungan antara Ki Rudrakso melawan Adiwijaya dan Ki Srimulyo berlangsung sangat intens, sampai sampai membuat Intan yang melihat sedikit bingung harus melakukan apa.

"Adiwijaya! Jalankan rencana kedua." Ucap Ki Srimulyo.

Ki Rudrakso yang memang memiliki indra ketujuh langsung bisa mengetahui apa rencana itu, "jadi kamu ingin membakar pondokku dengan Ajian Anoman Obong milik pemuda ini, Srimulyo?" Tanya Rudrakso.

"Tebakanmu sungguh benar Rudrakso, aku selama bertahun-tahun sangat penasaran apa yang kamu sembunyikan di pondok itu mengapa kamu tidak pernah keluar selama bertahun tahun dan aku juga tidak percaya bahwa indra ketujuhmu terbuka bukan karena kamu mendapatkan izin dari Dewata! Pasti kamu menganut ilmu sesat yang membuatmu bisa membuka indra ketujuhmu!"

"Haha.... bilang saja kau iri karena tidak bisa sekuat diriku, Srimulyo."

Tanpa basa-basi lagi Adiwijaya langsung menciptakan bola api raksasa dan ia lesatkan ke arah pondok itu. Namun dengan cepat Ki Rudrakso menghalanginya menggunakan api putih miliknya.

"Jadi begitu api putih Rudrakso mampu menghalau Ajian Anoman Obong." Adiwijaya mulai berfikir, "Berarti api putih bisa melukainya!"

Alangkah kagetnya Ki Rudrakso kala melihat Adiwijaya menyemburkan api putih dari mulutnya.

"Apa?! Api Putih!" Batin ki Rudrakso penuh keterkejutan.

"Di mana pandanganmu Rudrakso!" Teriak Ki Srimulyo.

Slash!

Secara telak cakar dari Ki Srimulyo melukai dada Ki Rudrakso.

Sementara itu Secara diam diam Putri Intan mengeluarkan Obor dengan ilmu ghaibnya.

Selama ini putri Intan pura-pura kebingungan bukan karena dia bingung mau melakukan apa, melainkan dia ingin mengecoh indra ketujuh Ki Rudrakso, baik Putri Intan, Adiwijaya dan Ki Srimulyo sama sama memiliki niat untuk membakar pondok itu. Dan membuat Ki Rudrakso kebingungan sendiri siapa yang akan membakarnya.

Dan benar saja di antara ketiganya Ki Rudrakso sama sekali tidak menyangka bahwa Putri Intanlah yang akan membakar Pondok itu.

Ki Rudrakso mengabaikan luka sayatan di dadanya dia menatap Intan dengan tatapan nyalang penuh amarah.

Dia ingin berteleportasi namun sayang sekali, sekali lagi semua Ajian memiliki kekurangan masing-masing termasuk Ajian berpindah tempat milik Ki Rudrakso dia sudah berpindah tempat puluhan kali, kelemahan Ajian berpindah tempat ini adalah ketika sudah berpindah puluhan kali maka penggunanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menggunakannya lagi.

Intinya Ki Rudrakso saat ini tidak bisa berpindah tempat. Terpaksa Ki Rudrakso menghentakan kakinya dia melesat dengan kecepatan penuh ke arah Intan.

Namun Adiwijaya sudah bisa menebak gerakan Ki Rudrakso.

Adiwijaya langsung menghadang Ki Rudrakso.

"Minggir keparat!" Teriak Ki Rudrakso.

Namun Adiwijaya tidak menyingkir sama sekali. Adiwijaya malah merapatkan tangannya, membuat segel khusus Ajian Bayu Saketi.

Bum!

Terpaan angin yang sangat kuat langsung menghempaskan tubuh Ki Rudrakso membuat Ki Rudrakso terpental sangat jauh akibat Ajian Bayu Saketi Adiwijaya.

Hingga akhirnya Putri Intan berhasil membakar pondok itu.

Blar!

Api menyebar, Ketiganya langsung melayang di udara agar tidak terkena api, mereka langsung menatap pondok itu yang secara perlahan hancur di lalap sang jago merah.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka melihat pemandangan yang sangat mengejutkan, terlihat tumpukan mayat manusia di pondok itu bahkan ada yang hanya tinggal kerangkanya saja di situ.

Baik Ki Srimulyo, Adiwijaya, dan Putri Intan langsung menyadari bahwa Ki Rudrakso merupakan petapa yang mengamalkan ilmu sesat yaitu menumbalkan manusia untuk meningkatkan kesaktiannya.

Ternyata julukan pembasmi Siluman milik Ki Rudrakso ini hanyalah pencitraan saja untuk menutupi dirinya yang sebenarnya merupakan seorang petapa yang menganut ilmu sesat. Sebelas dua belas dengan Mahesapati.

Melihat rahasianya terbongkar membuat Ki Rudrakso marah besar ia berfikir untuk tidak perlu lagi menyembunyikan jati dirinya.

Pupil matanya menghilang kini matanya hanya di penuhi kegelapan.

Dia menatap tajam ketiga orang yang melayang di atas.

Ki Srimulyo, Adiwijaya, dan Putri Intan juga menatap Ki Rudrakso dengan tatapan dingin.

"Aku benar-benar tidak menyangka Rudrakso, awalnya aku fikir kamu adalah petapa suci yang menyembah Dewata sama sepertiku, namun ternyata kamu tidak lebih dari para bajingan penganut Ilmu sesat." Ujar Ki Srimulyo.

***

hari ini update 5 bab nih, masa ngga di kasih b5. kasih b5 dong hargai usaha author biar author semangat ngetiknya.

1
neni nuraeni
wiiiih mantaap
Aqlul /aqlan
lnjut
neni nuraeni
hebaaat
neni nuraeni
lnjut
Aqlul /aqlan
dah sehari cek kok blm up thor...
Y. Haryadi
lanjut
neni nuraeni
alah Aya si gelo...Adi Aya si gelo mahesapati di tukang ppsan jg Ki Joko,ayo Adi podran tuh si mahesapati
Aqlul /aqlan
lnjutkn...
neni nuraeni
walaah ati" adi
Was pray
sudah lebih baik perangai Adiwijaya, otak manusianya sudah dipakai bukan otak kera....lanjut
Was pray
sudah lebih baik perangai Adiwijaya, otak manusianya sudah dipakai bukan otak kera....lanjut
Aqlul /aqlan
lnjut...
Was pray
kita lihat dulu pertumbuhan dan perkembangan MC nya masih jadi jiwa egois , tempramental apa udah jadian insan yg lurus, baru kasih b5
Aqlul /aqlan
heeemmm.....lnjut
neni nuraeni
semoga sja Adi tidak esmosi lgi,lnjut thor
Was pray
kita lihat Adi tetap berjiwa hewan atau berjiwa manusia setelah berlatih di bawah bimbingan srimulyani
Aqlul /aqlan
joosss sdh dilatih pasti lbih tenang...lnjut
Was pray
yah.....Adiwijaya kesaktian baru Segede upil udah merasa paling sakti seantero jagad, MC nya kokk jadi tolol sih?
Was pray
yah.....Adiwijaya kesaktian baru Segede upil udah merasa paling sakti seantero jagad, MC nya kokk jadi tolol sih?
Aqlul /aqlan
novel si cantik(puspa) kok dah nggak up thor apa macet kna demo... trmksh...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!