Usia ku baru 10 tahun, aku melihat ibu ku pergi dengan sebuah koper di seretnya ayah ku diam saja melihat ibu ku pergi tidak menahan nya...
Sejak kepergian ibu ku ayah ku menikah lagi dengan wanita yang lebih muda dari ibu ku... wanita itu sangat baik dan menyayangi ku... sejak saat itu aku memanggilnya mama...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16...
Semua sudah keluar di dalam kamar tinggal Sandra dan Vano... Sandra masih saja menangis apalagi di bagian kewanitaannya terasa aneh... Sandra hanya duduk di tas ranjang dirinya pikir Vano sudah keluar.
"Apa guna nya aku hidup." ucap Sandra lirih... Vano masih bisa mendengar...
"Kita akan menikah, setelah menikah kamu tidak boleh ikut campur urusan hidup ku." ucap Vano.
"Anda jahat... Kenapa kenapa anda lakukan ini apa salah ku pada anda tuan.?" ucap Sandra menangis sambil memukul dada Vano...
"Jangan jangan kamu yang menjebak ku." ucap Vano sambil memegang tangan Sandra menghentikan pukulan Sandra ke pada dirinya.
"Anda yang masuk ke kamar ku, lalu anda bilang aku yang menjebak anda.?" ucap Sandara air matanya mengalir terus.
Vano akhirnya pergi keluar meninggalkan Sandra... Sudah jam makan siang Sandra tidak keluar dari kamar nya membuat bi Yeti panik dan bi Yeti menyusul ke kamar Sandra terlihat tidak ada Sandra tapi di kamar mandi terdengar suara air.
"Sandra... Sandra kamu di dalam.? Bibi masuk ya.?" ucap Bi Yeti tidak ada jawaban dari dalam bi Yeti membuka pintu dan betapa kaget Sandra pingsan di dalam kamar mandi.
"Tolong..." ucap Bi Yeti mengetuk kamar yang di sebelah Sandra, tidak tahu siapa yang ada di kamar itu bi Yeti mengetuk nya.
"Ada apa bi.?" ucap Vano... Ternyata Vano di sebelah kamar Sandra.
"Tuan tolong Sandra..." ucap Bi Yeti menangis... Vano segera ikuti bi Yeti ke kamar Sandra melihat Sandra pingsan di kamar mandi...
Vano mengangkat tubuh Sandra ke tempat tidur, dirinya keluar karena membiarkan bi Yeti mengganti kan baju Sandra yang basah... Dan Vano memindahkan lagi ke bagian sebelah karena tadi basah..
"Terimakasih tuan." ucap Bi Yeti.
Vano hanya diam lalu pergi keluar, sementara bi Yeti hanya menangis, Renata datang sambil membawa bubur hangat dan teh manis hangat untuk Sandra semua peduli pada Sandra Oma Maria juga datang bersama mami Diana dan mami Hani.
"Kamu jangan melakukan hal bodoh ini semua salah Vano.." ucap mami Diana... Sandra hanya diam pandangan nya kosong...
"Yunita..." ucap Reza.
"Apa ini ulah kamu.?" ucap Reza saat melihat Yunita lagi berjalan di tepi kolam renang.
"Untuk apa aku melakukan ini, walau aku ingin Vano tidak menggangu ku agar aku bisa bersama kamu." ucap Yunita...
"Aku rasa ini perbuatan kamu..." ucap Vano...
"Iya, aku yang melakukan nya sebenarnya aku memberikan minuman itu untuk Reza tapi kenapa kamu yang bodoh yang meminumnya...?" ucap Yunita.
"Tapi untuk wanita itu bukan aku .." ucap Yunita.
"Maksud kamu.?" ucap Reza.
"Kamu tidak tahu, wanita itu minum obat tidur... Makanya saat kamu melakukan dia hanya diam." ucap Yunita.
Vano dan Reza saling menatap... Dan Vano mengingat kejadian semalam benar yang di ucapkan Yunita bahwa Sandra juga di beri obat, Yunita sudah melihat bahwa yang meminum buka Reza dan melihat Vano masuk kamar Yunita dirinya pun segera masuk kamar.
"Bi aku ingin pulang." ucap Sandra setelah sadar...
"Ya nak, bibi akan mengantar kamu pulang." ucap Bi Yeti.
"Maafkan Sandara bi." ucap Sandara.
"Bukan salah kamu..." ucap Bi Yeti.
"Bagaimana kalau aku hamil bi.? Aku takut Bi..." ucap Sandara.
"Kita akan merawatnya..." ucap Bi Yeti.
Bersambung....