NovelToon NovelToon
Hingga Aku Tak Lagi Menunggu

Hingga Aku Tak Lagi Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nclyaa

Asha, seorang gadis muda yang tulus mengabdikan diri di sebuah rumah Qur'an, tak pernah menyangka bahwa langkah ikhlasnya akan terseret dalam pusaran fitnah. Ia menjadi sasaran gosip keji, disebut-sebut memiliki hubungan gelap dengan ketua yayasan tempatnya mengajar. Padahal, semua itu tidak benar. Hatinya telah digenggam oleh seorang pemuda yang berjanji akan menikahinya. Namun waktu berlalu, dan janji itu tak kunjung ditepati.

Di tengah kesendirian dan tatapan sinis masyarakat, Asha tetap menggenggam sabar, meski fitnah demi fitnah kian menyesakkan. Mampukah ia membuktikan kebenaran di balik diamnya? Atau justru namanya akan terus diingat sebagai sumber aib yang tak pernah ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nclyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Riuh di hari raya

Tak ingin menunda lebih lama, ia pun segera mengambil ponselnya dan menghubungi orangtua Asha. Setelah salam dan ucapan selamat Idul Fitri, Afkar menyampaikan kabar bahwa orangtuanya juga merestui hubungan tersebut. Dari seberang telepon terdengar suara penuh syukur, menambah keyakinan bahwa langkah ini memang dikehendaki Allah.

"Assalamu'alaikum pak, Taqobbalallahu minna wa minkum dari ana dan keluarga," Afkar mengucap salam ketika panggilan telepon nya terhubung.

"Wa'alaikumsalam, Minna wa minkum taqobbal yaa kariim nak Afkar." jawab Ayah Asha dari seberang.

"Lagi sibuk ya pak, maaf mengganggu waktunya dengan keluarga besar." ujar Afkar tak enak hati sebenarnya menelepon di saat-saat kumpul keluarga.

"Tidak mengganggu sama sekali, gimana keluarga disana sehat?" balas Ayah Asha dengan bahagia.

Afkar tersenyum mendengar jawaban dari seberang, entahlah apa yang akan dikatakan oleh orang sekitar ketika melihat wajah berbinar Afkar saat ini.

"Alhamdulillah sehat pak, disana gimana?" jawab Afkar dengan ramah.

"Waah disini mah kalo ada ana sama Asha pasti sehat dan bahagia tentunya," terdengar suara tawa dari ayah Asha saat mengatakan kalimat tersebut.

"Ayo lain kali kesini, Idul Fitri disini pasti rame." sambungnya.

"In Syaa Allah lain waktu pak," jawab Afkar sungkan.

"Oh iya pak, ana mau menyampaikan kalo orangtua ana udah kasih restu Alhamdulillah." lanjutnya yang mengingat tujuannya menghubungi ayah Asha.

"Maa Syaa Allah Alhamdulillah, semoga Allah permudah urusan kita ya nak." ucap Ayah Asha.

"Aamiin pak," balas Afkar.

"Tengoklah ayahmu Sha! Asik kali ngobrol dengan orang di telepon, calonmu itu?"

Perkataan seseorang yang terdengar dari seberang membuat Afkar terkejut, namun senang. Ia ingin mendengar jawaban dari Asha, apakah gadis itu akan mengatakan jawaban iya atau tidak tentangnya.

"Kayaknya temen Ayah deh wak," suara gadis yang ia sukai terdengar merdu meskipun samar-samar.

"Kenapa rupanya? Kepo kali wawakmu ini Sha! Memang calon menantuku ini, calon suaminya Asha." timpal Ayah Asha yang membuat senyuman Afkar semakin melebar.

"Waaaah mantap betul, udah bercalon tapi gak ada informasi ke kita. Eh ganteng! Kapan-kapan lebaran disini ya," sahut tante Asha yang ikut berbahagia mendengar kabar tersebut meskipun belum pasti jadi suami

Suara riuh tepuk tangan dan teriakan menggoda Asha dapat Afkar dengar, namun gadis itu hanya membalas dengan perkataan "In Syaa Allah, belum pasti jadi jodoh Asha.". Meskipun sedikit mengecewakan, tapi memang begitu kenyataannya.

"Ana tutup dulu ya nak, situasi tidak kondusif ini. Salam untuk keluarga disana, Assalamualaikum." Ayah Asha segera menutup panggilan telepon, mengingat adik dan kakaknya tidak akan bisa diam jika menyangkut tentang Asha.

"Wa'alaikumsalam," jawab Afkar setelah panggilan terputus sepihak.

Afkar tersenyum menatap layar ponselnya, ia membuka roomchat nya dengan Asha sebelumnya. Meskipun hanya di balas singkat oleh gadis itu, ia tetap merasa bahagia. Karena selama ini Asha memang tidak pernah membalas pesan para pengajar laki-laki secara pribadi, ia pasti akan mengabaikan pesan tersebut. Atau jika memang urgent, ia akan membahasnya di grup para pengajar yang dibuat oleh Ustadz Alam.

"Pasti bakalan jadi laki-laki beruntung yang bisa dapetin kamu," gumamnya menatap layar ponselnya.

Kini, segalanya terasa lebih ringan. Ia tinggal menunggu Asha menuntaskan pendidikannya, barulah mereka akan melangkah ke tahap berikutnya. Semoga Allah permudah langkah mereka, untuk melaksanakan ibadah terpanjang itu.

1
Takagi Saya
Aku suka gaya penulisanmu, jangan berhenti menulis ya thor!
Nclyaa: Timakaci❤
total 1 replies
°·`.Elliot.'·°
Kreatif banget!
Nclyaa: timakaci ❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!