Suami Duda Kaya

Aletta sedikit lama berdiam diri dan kembali berbicara.

"Sebelumnya om dan tante pasti sudah tau kan dari ayah dan mama atau Pak Zayn kalau saya masih sekolah bukan?" tanya nya hendak memastikan lebih dulu dan bukan hanya Zayn saja yang tau kalau dia masih seorang pelajar.

Mereka tidak tersinggung soal dipanggil om dan tante, tapi mereka tertawa karena disaat Aletta bisa memanggil mereka dengan sebutan om dan tante tapi tidak dengan dia saat memanggil Zayn dengan sebutan Pak. Berbeda dengan Zayn yang terlihat biasa saja.

"Iya, kami sudah tau soal itu. Jadi bagaimana? Apa kamu mau menikah dengan Zayn? bunda dan Daddy bisa meminta Zayn untuk tidak terlalu terburu buru dalam meminta haknya secara batin sampai bisa menunggumu sampai lulus" balas bunda Lia pada Aletta yang terlihat masih mempertimbangkan jawabannya.

Aletta melihat orang orang dengan bergantian dari ayah dan mama, bunda dan Daddy Zayn, Zayn dan terakhir Ayden yang sudah tertidur pulas dipangkuan bunda Nathalia.

Aletta kembali memikirkan penjelasan Zayn dan sedikit berpikir sebentar, akhirnya dia memutuskan untuk menjawab pertanyaan bunda Nathalia.

"Baiklah, Aletta setuju kalau memang ini bisa membuat kalian senang. Kalau kalian senang, tata juga ikut senang. Tata tidak masalah dengan perjodohan ini" jawaban Aletta tentu menbuat semuanya senang dan bahagia.

Tidak dengan Zayn dan Aletta, karena ini perjodohan bukan secara mereka mencintai satu sama lain.

Jika Zayn bisa belajar menjadi suami yang baik bagi Aletta, maka Aletta juga bisa belajar menjadi istri yang baik bagi Zayn. Jika pernikahan Zayn sebelumnya bisa dibilang gagal dalam mempertahankannya, maka dengan Aletta dia harus bisa mempertahankannya agar tidak terulang kejadian yang sama untuk kedua kalinya.

Ayah dan mama memeluk Aletta bahagia, berterima kasih bahkan menciumnya dengan sayang.

Mereka melanjutkan pembahasan mereka dari lamaran lebih dulu, untuk lamaran rencananya 1 bulan dari sekarang atau bulan depan.

Mereka juga membahas apa saja yang perlu dipersiapkan untuk lamaran Zayn dan Aletta.

Serasa sudah tidak lagi yang dibahas, mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing masing.

"Tata, makasih ya sayang. Maaf kalau mama sama ayah terkesan teburu buru dalam menikahkanmu saat kamu harus menikmati masa masa sekolah kamu" ucap mama Lena saat mereka sudah berada dimobil yang sedang berjalan menuju rumah mereka setelah acara makan malam tadi.

"Gapapa ma, tata ngerti kok. Kalau apa yang mama dan ayah mau sekarang itu demi kebaikan tata. Tapi setidaknya tata ingin tidak terlalu cepat menikah setelah lamaran. Jujur saja Tata ingin merasakan bekerja dulu menikah" balas Aletta berusaha memenangkan mamanya agar tidak terlalu merasa bersalah.

Mama dan Ayah mengerti maksud Aletta, jadi mungkin besok pagi mereka bisa membahasnya dengan daddy Jackson dan bunda Nathalia.

Setelah menempuh perjalanan pulang, Aletta memilih mandi dan ganti pakaian karena tubuhnya sudah terasa tidak nyaman. Selesai mandi pun ia memilih untuk tidur saja, karena besok juga masih harus sekolah.

Aletta segera berbaring diatas ranjang setelah keluar dari kamar mandi. Aletta menarik selimutnya sampai perut dan mulai memejamkan mata, berharap rasa kantuk menyerangnya.

Ayden yang masih tertidur sudah pindah berada diranjangnya Zayn, bahkan pria itu juga sudah siap untuk tidur dengan baju tidurnya.

Entah bagaimana jalannya hidupnya dengan Aletta jika mereka benar benar menikah nanti, tapi yang pasti Zayn akan berusaha mencintai Aletta dan akan menjadikannya wanita satu satunya yang bahagia dengannya.

Zayn harap untuk pilihannya dalam menerima pilihan orang tuanya kali ini bisa membuatnya kembali bersemangat seperti dulu.

Zayn sudah dengan posisi tidurnya sembari memeluk Ayden disampingnya dan secara perlahan mata indahnya terlelap dalam tidurnya.

Hari ini Aletta lebih banyak diamnya, tidak seperti biasanya. Teman temannya menyadari hal itu dan bertanya padanya apa ada masalah tapi untuk kali ini dia memilih memendamnya sampai ada waktu yang tepat bercerita pada teman temannya.

"Kalo ada apa apa cerita aja Al, kita tau lo hari ini keliatan beda banget ga kayak biasanya yang masih keliatan sisi cerewet lo" ucap Luna melihat Aletta yang sepertinya tidak nafsu makan, bahkan bakso kesukaannya itu cukup menggairahkan orang makan.

"Gapapa sih cuma lagi pms aja, jadi ga mood aja" Aletta membalas perkataan Luna. Bukan berbohong tapi memang kenyataan kalau dirinya sedang kedatangan tamu bulanannya.

"Oh pantes, kalo sakit lo bisa ke uks aja Al. Ga usah ditahan apalagi wajah lo pucat gitu" timpal Ethan.

Dilihat lihat memang benar apa yang dibilang Ethan kalau Aletta terlihat pucat hari ini.

Noah memegang dahi Aletta dan merasa sedikit panas, Noah bilang pada yang lain kalau Aletta sedikit panas.

"Al udah ya mending ke uks aja, terus lo minum obat aja" Luna semakin khawatir pada sahabatnya ini.

"Gausah gapapa, abis istirahat gue istirahat dikelas aja" Aletta masih berusaha untuk tidak tumbang lebih dulu. Kalau bisa sampai pulang akan dia tahan.

"Keras kepala banget jadi orang, lo lagi panas tau gak jadi jangan maksa Aletta. Kalo makin parah gimana? " imbuh Noah.

Aletta sangat beruntung mendapatkan teman teman seperti mereka.

Aletta terkekeh melihat teman temannya. "Kan ada kalian" jawabnya tenang.

"Udah buruan abisin abis itu kita balik ke kelas biar gue bisa istirahat" imbuh Aletta segera menghabiskan makanannya yang ada didepannya.

Setelah makan, mereka kembali ke kelas dengan memboyong Aletta ke kelas karena dia menolak dibawa ke uks.

Sampai dikelas dan lanjut pelajaran, Aletta izin pada guru yang menggajar kalau dia ingin istirahat karena dia kurang enak badan. Melihat wajah Aletta yang kurang sehat dan pucat pun, guru mempercayainya jadi memberinya istirahat saja.

Sampai bel pulang, Luna membangunkan Aletta agar bangun dari tidurnya. Aletta sedikit merasa pusing dan segera mengambil tasnya, Luna sudah membantu membereskan peralatannya.

Dilihat di ponselnya sudah jamnya pulang tapi ada notif dari Zayn yang mengatakan kalau dirinya sudah di depan sekolah dan menjemputnya.

Luna sempat memberikan kabar orang tua Aletta kalau dia sedang sakit. Dan orang tua Aletta meminta bantuan Zayn untuk menjemput Aletta. Zayn tidak ada rapat dengan siapapun dan karena sudah jam makan siang jadi tidak ada salahnya menerima permintaan kedua calon mertuanya.

Setelah membaca pesan Zayn, Aletta meminta Luna dan yang lainnya langsung pulang saja. Aletta bilang kalau dia dijemput hari ini, jadi mereka tidak perlu khawatir. Aletta tidak bilang siapa yang menjemputnya dan yang mereka tau kalau dia akan dijemput dengan supir pribadi keluarganya.

Awalnya mereka ragu meninggalkannya sendiri tapi akhirnya mereka pulang lebih dulu setelah Aletta meyakinkan mereka semua.

Diluar gerbang, terlihat dari jauh Zayn berdiri samping mobil. Untung keadaan sudah mulai sepi jadi Aletta dengan tenang menghampiri Zayn, tapi hampir mendekati Zayn tubuh Aletta lemas dan hampir ambruk.

Zayn dengan sigap menangkap tubuh mungilnya, wajahnya yang pucat dan panas nya yang terlihat semakin panas.

Membuat Zayn kepanikan tapi dia masih bisa berpikir waras untuk membawanya ke rumah sakit.