NovelToon NovelToon
Tetanggaku Malaikatku

Tetanggaku Malaikatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Proposal

Kevin cuma anak SMA biasa nggak hits, nggak viral, hidup ya gitu-gitu aja. Sampai satu fakta random bikin dia kaget setengah mati. Cindy cewek sejuta fans yang dielu-elukan satu sekolah... ternyata tetangga sebelah kamarnya. Lah, seriusan?

Cindy, cewek berkulit cerah, bermata karamel, berparas cantik dengan senyum semanis buah mangga, bukan heran sekali liat bisa bikin kebawa mimpi!

Dan Kevin, cowo sederhana, dengan muka pas-pasan yang justru dipandang oleh sang malaikat?!

Gimana kisah duo bucin yang dipenuhi momen manis dan asem ini selanjutnya!? daripada penasaran, mending langsung gaskan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Proposal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan Malam Rumahan

Setelah Cindy menyetujui proposal untuk memasak di apartemen Kevin, gadis itu langsung menyodorkan daftar persyaratan lengkap.

Pertama, Kevin harus menanggung separuh biaya bahan makanan plus upah tenaga kerjanya. Kedua, jika suatu hari mereka tak bisa makan bersama, harus memberi kabar sehari sebelumnya. Ketiga, pembelian bahan dan bersih-bersih setelah masak menjadi tanggung jawab bersama.

Ide tentang upah tenaga kerja sendiri justru datang dari Kevin yang merasa bersalah telah memanfaatkan waktu Cindy. Setelah sedikit kompromi, mereka akhirnya menyepakati semua poin tanpa perselisihan berarti.

"Lagipula yang masak sudah pasti kamu," ujar Kevin sambil menggaruk pipinya. "Jadi enggak ada yang perlu terlalu dipikirin."

Esok harinya, Cindy muncul lebih awal dari biasanya dengan kedua tangan penuh membawa tas belanjaan besar. Bahkan ada tas tambahan yang digantung di siku lengannya. Kevin langsung membantunya membawa barang-barang itu ke dapur.

"Astaga..." Cindy menghela napas panjang saat meletakkan barang-barang di meja dapur, lalu mengeluarkan sesuatu dari tasnya. "Ini baru, masih segel."

Dia mengeluarkan celemek berbahan katun berwarna krem dengan motif garis-garis biru muda yang masih terbungkus plastik. Kevin terdiam mematung saat melihat Cindy dengan cekatan membuka bungkusannya dan mengikatkan celemek itu di tubuhnya.

Seorang gadis cantik berdiri di dapur apartemennya mengenakan celemek. Adegan yang seharusnya menjadi fantasi romantis setiap pria, tapi entah mengapa Kevin justru merasa gelisah.

Salah satu penyebabnya mungkin karena gaya rambut Cindy yang hari ini dikuncir kuda sesuatu yang jarang ia lihat. Tapi alasan utamanya adalah tatapan Cindy yang tajam saat mengamati dapurnya yang bersih... terlalu bersih.

"Kamu punya peralatan masak bagus di sini," ujar Cindy sambil membuka salah satu laci. "Tapi semuanya masih mulus kayak baru. Mirip peralatan pameran di toko."

"Ya kan aku jarang masak," bela Kevin sambil menunduk.

Cindy mengeluarkan wajan anti lengket premium dari kabinet. "Lihat ini, lapisan teflonnya masih mengkilap sempurna. Padahal biasanya wajan baru pun udah ada goresan kecil." Dia menggeleng kecewa. "Peralatan-peralatan ini pasti nangis karena dikacangin."

"Kalau dipakai juga bakal baret-baret kan?" Kevin mencoba berkelit.

"Makanya dipakai biar berhenti nangis!" Cindy menepuk meja dapur dengan telapak tangan. "Coba kamu belajar masak yang bener!"

"Aku emang enggak bisa masak," Kevin mengangkat bahu jujur. "Udah nasib."

Cindy memandangnya dengan ekspresi campur aduk antara jengkel dan kasihan. Tapi sepertinya dia sudah menduga, karena hanya menghela napas panjang tanpa mengomel lebih jauh.

"Bumbu-bumbu dapur ada?" tanyanya sambil membuka lemari penyimpanan.

"Ya iyalah," jawab Kevin cepat. "Jangan anggap aku bego. Semua masih bagus kok, belum kadaluarsa."

Cindy mengangkat alis terkejut. "Wah, ternyata kamu ngerti juga soal penyimpanan bumbu."

"Masih tersegel semua makanya awet," akunya polos.

Sebagian besar bumbu-bumbu itu memang masih tersegel rapat di tempatnya yang sejuk dan gelap. Kevin membelinya saat pertama kali pindah, tapi tak pernah sekalipun menyentuhnya. Nasib baik bumbu-bumbu itu akhirnya akan digunakan oleh ahlinya.

"Bukan hal yang bisa dibanggakan sih," komentar Cindy sambil memeriksa stok. "Kalau kurang, aku bisa beli lagi di minimarket dekat sini."

"Makasih udah mau repot-repot," ucap Kevin tulus.

Cindy mulai mengeluarkan bahan-bahan dari tas belanjaannya. "Aku bisa masak pakai bumbu dasar yang ada. Oh iya, aku yang tentuin menunya ya? Kamu enggak ada alergi atau pantangan apa-apa kan?"

Kevin menggeleng. "Aku gampang kok. Mau dimasakin apa juga bakal habis."

"Oke kalau gitu," Cindy mengangguk puas. "Sekarang tolong tunjukin di mana semua bumbunya disimpan."

"Di keranjang bawah itu," Kevin menunjuk ke sudut kabinet.

Cindy membuka keranjang dan matanya langsung membelalak. "Beneran belum pernah dibuka sama sekali ya..." gumamnya sambil mengangkat botol kecap asin yang masih tersegel plastik.

Ekspresi bingungnya hanya bertahan sebentar sebelum kembali ke wajah datar biasa. Cindy langsung menuju wastafel untuk mencuci tangan.

"Aku mulai masak sekarang. Kamu bisa tunggu di ruang tamu atau kamar," ujarnya sambil mengeringkan tangan.

"Oke. Lagipula aku cuma bakal nganggur di sini," sahut Kevin jujur.

"Jujur banget sih," Cindy menyeringit. "Tapi bener sih, bakal ganggu kalau kamu mondar-mandir di dapur."

"Kamu juga jujur banget ya," balas Kevin.

"Fakta kok. Ngapain ditutup-tutupi?" Cindy sudah mulai memotong-motong sayuran dengan lancar.

Mengikuti saran Cindy, Kevin mundur ke ruang tamu. Tapi dari posisinya di sofa, dia masih bisa melihat bayangan Cindy yang sibuk di dapur.

Setelah mencuci tangan, Cindy langsung bekerja dengan penuh semangat. Pisau di tangannya bergerak cepat dan terampil memotong sayuran. Kevin tak tahu pasti apa yang sedang dimasak, tapi dari bahan-bahan yang terlihat, sepertinya menu Jepang.

Sulit dipercaya bahwa sekarang ada gadis secantik Cindy yang dengan sukarela memasak makanan rumahan untuknya di apartemennya sendiri. Kevin sempat mencubit lengannya untuk memastikan ini bukan mimpi. Tapi saat melihat kuncir kuda Cindy yang bergoyang-goyang mengikuti gerakannya, dia yakin ini nyata.

Ini rasanya kayak punya istri pikir Kevin tanpa sengaja. Pipinya langsung memanas saat menyadari arah pikirannya.

Mereka jelas tidak punya perasaan seperti itu satu sama lain. Tapi situasi sekarang dengan Cindy yang begitu natural beraktivitas di dapurnya membuat bayangan itu sulit dihindari.

Kevin yakin betul dia tidak punya ketertarikan romantis pada Cindy. Tapi tetap saja, melihat gadis secantik itu dengan celemek memasak khusus untuknya membuat jantungnya berdegup sedikit lebih kencang.

"Kamu lagi mikir aneh-aneh ya?" tiba-tiba suara Cindy menyambar dari dapur.

"Enggak kok!" Kevin membalas terlalu cepat, suaranya naik satu oktaf. "Jangan nuduh sembarangan."

Cindy bertanya tanpa menoleh, jadi ekspresi panik Kevin tidak terlihat. Tapi sepertinya firasatnya tajam, karena Kevin bisa mendengar Cindy terkekeh kecil.

"Cerdas banget sih," gumam Kevin sambil meraba dada kirinya yang masih berdebar. Bulu kuduknya berdiri saat terus mengamati Cindy dari kejauhan, gadis yang membuat apartemen sunyinya tiba-tiba terasa begitu hidup.

1
CALESSYAA
Ditunggu updatenya thorr!!
CALESSYAA
Pertama kalinya!?/Hey/
Azαzel
Ceritanya menggambarkan perubahan positif pada Kevin berkat pola makan teratur yg disediakan Cindy, meskipun Kevin enggan mengakuinya. Aww mereka berdua lucu banget thorr><
Mas Finn
uishh
Mas Finn
waduh mas kepin ngegas
MONALISA
terkejoet akunih bang!😙
MONALISA
memang harus sadar diri.. gaboleh ngerepotin orang terus
MONALISA
siap2 aja renda ketemu bidadari/Scream/
MONALISA
co cweett banget
Mas Finn
Cindy si wanita mahal ni ceritanya
Mas Finn
yapasti ada udang dibalik batu yagesya😝
Mas Finn
Siap bukkk/Bye-Bye/
Mas Finn
Terpanah nih mas kepin kitaa akwkw/Scream/
Cuaksss
Go kevinn!! tenangin malaikat kita/Panic/
Cuaksss
aihh bisa ae cindyy😘
Cuaksss
sedihnyoo, Semangat buat para cowo yg ketolak🫡
Cuaksss
modus😒
Cuaksss
Bukain dong kevvv
Cuaksss
GENDONG! GENDONG!!/Applaud//Curse/
Cuaksss
ringan apa rigan tuh/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!