Bercerita tentang seorang pekerja kantoran bernama Akagami Rio. Ia selalu pulang larut karena ingin menyelesaikan semua pekerjaannya hingga tuntas. Namun, takdir berkata lain. Ia meninggal dunia karena kelelahan, dan direinkarnasi ke dunia lain sebagai Assassin terkuat dalam sejarah.
Mari baca novelku, meskipun aku hanya menulis dengan imajinasi yang masih sederhana ~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KHAI SENPAI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Petualang dimulai
Keesokan paginya...
Matahari pagi perlahan menyinari desa kecil itu. Udara segar menyelinap masuk melalui celah-celah jendela. Di dalam kamar sederhana, Rio Akagami, kini berusia 15 tahun, tengah bersiap dengan semangat menggebu.
Ia mengenakan pakaian hitam sederhana khas calon petualang, dengan sarung tangan kulit dan pedang ringan di punggungnya. Ia berdiri di depan cermin, merapikan ikat pinggang dan mengecek perlengkapannya satu per satu senjata, perban, air, dan jubah. Semua telah siap.
Dengan napas tenang, ia tersenyum kecil.
"Ini awal dari langkahku... menuju gelar assassin terkuat dalam sejarah."
Ia membuka jendela kamarnya dan membiarkan angin pagi menyapu wajahnya.
"Tunggu aku, dunia luar."
Dengan tatapan penuh tekad, Rio berjalan keluar dari kamarnya, menuruni tangga dengan langkah ringan. Ayah dan ibunya sudah menanti di ruang utama hari itu, Rio akan meninggalkan rumah untuk pertama kalinya sebagai seorang pengembara sejati.
Rio berdiri di depan pintu rumah dengan ransel kecil di punggungnya, mengenakan jubah hitam dengan simbol kecil berbentuk cahaya dan bayangan di dada, lambang tekadnya menjadi assassin terkuat.
Ia menoleh ke arah orang tuanya yang berdiri di ambang pintu, menatapnya penuh kasih dan bangga.
Dengan senyuman hangat, Rio berkata pelan namun tegas:
"Ibu... Ayah, aku berangkat dulu ya."
Ibunya tersenyum lembut meski matanya berkaca-kaca, dan ayahnya berdiri tegak dengan tangan di belakang, menyembunyikan rasa haru.
Mereka menjawab bersamaan, suara mereka hangat dan penuh makna:
"Iya, hati-hati ya, Rio."
Rio membalas dengan anggukan kecil dan senyum yang tulus. Sesaat, dia hanya berdiri di sana, menatap wajah kedua orang tuanya, seolah ingin mengukir momen itu dalam ingatannya.
Lalu, tanpa berkata-kata lagi, Rio melangkah pergi... menapaki jalan kecil yang membentang keluar desa, menuju dunia yang luas dan penuh misteri.
Angin pagi berhembus pelan, membawa harapan dan awal dari perjalanan besar seorang anak yang akan mengukir namanya dalam sejarah.
Dalam perjalanannya melewati hutan yang sunyi, Rio melangkah pelan sambil menikmati udara pagi yang masih segar. Namun tiba-tiba...
"Tolong!! Tolong kami!!"
Suara anak kecil terdengar samar dari balik pepohonan.
Mata Rio langsung tajam. “Itu suara minta tolong…” katanya dalam hati, sebelum menghilang dalam sekejap, berlari menuju sumber suara dengan kecepatan luar biasa.
Tak butuh waktu lama, Rio berhenti di balik semak-semak tebal, berjongkok perlahan dan mengintip dari celah dedaunan.
Mata Rio membelalak sedikit.
“Tunggu… Bukankah itu… elf!?” bisiknya dengan nada terkejut.
Di tengah hutan yang sepi itu, sebuah kelompok penjahat terlihat sedang mengurung sepuluh gadis elf muda dalam sangkar besi yang kasar dan kotor. Tubuh mereka tampak lemah, kotor, dan pakaian mereka lusuh, menandakan sudah beberapa hari ditangkap.
Seorang dari penjahat itu, dengan wajah kotor dan tawa menjijikkan, menarik kasar rambut seorang gadis elf kecil yang tampak baru berusia sekitar 12 tahun.
“Ahh… sakit…!” teriak gadis kecil itu lirih, berusaha menahan tangis.
Namun penjahat itu hanya tertawa puas, lalu menoleh ke arah pemimpinnya.
“Bos… boleh aku pinjam yang ini duluan? Hehe...” katanya dengan nada rendah dan menjijikkan.
Pemimpin mereka...seorang pria besar berambut panjang dan wajah penuh luka, langsung memukul si bawahannya dengan punggung tangan.
“Enak aja! Cuma aku yang pertama! Aku pemimpin di sini, ingat itu!” bentaknya dengan kasar.
Tawa jahat mereka menggema di antara pepohonan.
Namun tanpa mereka sadari, sesosok bayangan tengah mengamati mereka dari kejauhan.
Mata Rio mulai memancarkan aura dingin.
“Orang-orang seperti ini… pantas dihancurkan…” katanya dalam hati, tubuhnya sudah mulai dikelilingi oleh aura gelap dan tekanan membunuh yang semakin pekat.
Tiba-tiba...SWOOSH!!
Sebuah shuriken melesat dari balik bayangan pepohonan, menancap tepat di leher salah satu penjahat yang tadi menarik rambut gadis kecil itu.
"GAAKH...!"
Pria itu tumbang seketika, darah mengucur deras dari lukanya. Tubuhnya jatuh menghantam tanah dengan suara berat. Gadis elf kecil itu hanya bisa menatap dengan mata membelalak, tak percaya.
Semuanya langsung membalikkan badan, panik dan waspada.
“SIAPA ITU!?” teriak pemimpinnya sambil menghunus pedangnya.
Suasana mendadak sunyi. Angin yang sebelumnya tenang kini terasa seperti membawa firasat kematian.
Tiba-tiba, dari balik bayangan pohon, Rio muncul perlahan. Tatapannya dingin, penuh amarah yang terkendali. Bajunya berkibar tertiup angin, dan di tangannya, shuriken berikutnya sudah siap dilempar.
“Kalian… sudah membuat kesalahan besar…” ucap Rio pelan, namun nadanya tajam seperti belati.
Salah satu penjahat menunjuk Rio dengan suara gemetar.
“I-Itu cuma bocah! Hajar aja dia!”
“Serbu!!” teriak pemimpin mereka.
Namun Rio hanya tersenyum tipis. Dalam sekejap, bayangan tubuhnya menghilang.....dan pertarungan pun dimulai.
Maaf kalau ada komentar yang kurang sreg.
Misal kalau dia adalah orang yang dulunya OP dan ingin membangkitkan kembali kekuatannya untuk balas dendam. itu bisa dimengerti dibanding dia yang dulunya hanya kerja kantoran aja udah repot dan banyak mengeluh.
Dia pasti motivasinya bisa hidup lebih santai menikmati dibanding sebelumnya yang terlalu sibuk bekerja.