NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan

Kesayangan Tuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Romansa Fantasi / CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat
Popularitas:689
Nilai: 5
Nama Author: Thuy Mhuy

Yuka Pratiwi,seorang staf hotel yang cantik sengaja mendekati Artha, sang menejer hotel agar bisa masuk ke dalam keluarga Regatama dan melakukan balas dendam melalui Artha yang polos. Yuka dapat menjalankan target utama nya yaitu Broto, sang ayah mertua. Tujuan hidup Yuka adalah untuk menghancurkan Broto yang sudah menghilangkan nyawa sang Ayah menyengsarakan Ibu dan merebut perusahaan keluarga nya. Keserakahan Broto menghancurkan kehidupan Yuka kala masih kecil.

Apakah Artha turut menjadi target dalam balas dendam Yuka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thuy Mhuy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

"Mama seneng deh, akhir akhir ini papa bersikap manis sama keluarga." Neni memeluk lengan Broto lagi.

"Apa mereka gak ngabarin kalau mau pulang telat?" Berkali kali Broto ingin menyembunyikan rasa khawatir nya, tetapi kecemasan nya dengan Yuka membuat nya susah menahan rasa penasaran nya.

Neni mengecek ponsel, dia baru tahu ada pesan masuk dari Artha yang mengatakan bahwa mereka akan bermalam di Villa sampai esok hari untuk menikmati weekend.

Membaca pesan dadi Artha membuat rahang Broto mengeras, Broto tidak berhak marah, tetapi ia tidak rela jika malam ini Yuka bersenang senang dengan Artha. Broto tidak senang jika tubuh indah Yuka di jamah oleh pria lain selain dirinya,walaupun itu suami Yuka sendiri.

Neni membalas 'oke' pada pesan Artha, kemudian meletakan ponsel nya di atas meja. "Mereka pasti lagi mesra mesra an ,Pa. Maklum pengantin baru".

Broto bungkam, membayangkan ritual malam pertama Artha dan Yuka yang pernah di pergoki nya kembali terulang. Broto tidak rela jika ada pria lain yang mendengar suara desahan Yuka yang memabukan.

Neni menatap Broto bingung. " Papa kok diam aja sih? Papa lagi ada masalah?" .

Lamunan Broto terhenti, "Tidur lah duluan, aku masih harus menyelesaikan pekerjaan".

" Baik lah." Neni berjalan menaiki tangga menuju kamar. Dia sedikit kecewa saat Broto tidak memiliki niat untuk menyentuh nya malam ini, padahal Neni sangat menginginkan itu.

Broto melihat Neni mulai menaiki tangga dengan tatapan datar. Dia tidak bernafsu untuk menyentuh nya, karena bagi Broto Neni adalah wanita tua yang membosankan.

Neni dan Broto menikah muda akibat perjodohan dengan alasan kepentingan bisnis. Alasan Broto menerima perjodohan itu hanya untuk menambah kekuatan Regatama Group.

Belum genap dua bulan menikah Neni mengumumkan kehamilan pertama nya, lalu lahir lah Seno. Hanya berjarak satu tahun kemudian lahir lah Artha. Broto sengaja berambisi untuk cepat memiliki anak demi menyiapkan generasi penerus Regatama Group, meski saat itu Neni dan Broto baru memasuki usia dua puluh tahunan.

Broto jadi ingat istri kedua nya, yaitu Mona. Kala itu hidup Broto sangat bahagia saat dia mampu menyingkirkan Yogi. Dengan jalan merebut perusahaan nya, lalu merebut Mona dan menikahi nya secara siri. Sayang, setelah satu kaki Mona di amputasi, Broto tidak lagi memiliki nafsu terhadap Mona.

Broto yang tidak bisa menerima wanita cacat akhir nya menceraikan Mona lalu membuang nya begitu saja. Hingga saat ini Broto tidak pernah tau lagi kabar dari Mona. Apakah masih hidup atau sudah lama mati.

Drrttt Drrrttt

Mendengar dering telepon. Broto pun menyambar ponsel, menekan tombol hijau untuk menerima panggilan itu.

"Saya sudah mengirimkan informasi detail mengenai beberapa rumah, mungkin Tuan bisa memilih salah satu nya." Tutur Jeka, asisten pribadi Broto.

"Rahasiakan rencana beli rumah ini, jangan sampai keluarga saya ada yang tau!"

"Baik Tuan".

Broto mengakhiri sambungan telepon tersebut. Kemudian memeriksa data calon rumah yang baru saja di kirimkan oleh Jeka.

Broto membaca secara detail informasi dengan seksama, membandingkan kelebihan dan kekurangan rumah satu per satu, hingga akhir nya Broto memutuskan untuk memilih satu di antara nya.

" Semoga Yuka suka dengan rumah ini." Gumam Broto sebelum akhir nya menaiki anak tangga, bukan bermaksud tidur di kamar dengan Neni, melainkan di ruang kerja pribadi nya. Malam ini Broto sama sekali tidak tertarik untuk menghabiskan malam di ranjang dengan istri nya.

***

Artha mengepack semua barang barang nya sekaligus barang Yuka karena sebentar lagi akan meninggalkan Villa itu, weekend telah usai, hari pun sudah sore. Sudah waktu nya mereka kembali ke rumah.

Artha memasukan semua barang barang ke dalam bagasi mobil, membukakan pintu untuk mempersilahkan Yuka masuk. Kemudian dia duduk di kursi kemudi.

Artha tersenyum, lalu menggenggam tangan Yuka. "Sayang, kamu happy gak?"

Yuka tersenyum simpul menatap sang suami. "Banget, kita harus sering sering ya menghabiskan waktu berdua, Mas".

Artha mengangguk tenang. Dia menambah laju mobil nya, berkendara dengan lincah hingga akhir nya sampai di rumah keluarga Regatama.

Artha menyeret koper milik nha, sementara Yuka mengetuk pintu. Mbok Surti tergopoh gopoh membukakan pintu dan menyambut hangat kepulangan mereka berdua.

" Wah, pasti Non Yuka dan Den Artha abis bulan madu ya, heheh" . Sambut Mbok Surti dengan senyum sumringah.

"Ah, SiMbok ini, kan Yuka jadi malu". Pipi Yuka menampilkan semburat kemerahan .

Saat melenggang masuk, senyum Yuka seketika hilang, berganti dengan rasa kaget dan gusar. Yuka melihat Broto duduk di ruang tamu, menatap Yuka tidak suka. Namun, Yuka tetap mengangguk hormat yang sudah sepantas nya dia lakukan pada sang mertua.

Artha menyerahkan koper nya ke Mbok Surti. Dia sedikit kaget melihat Broto ada di ruang tamu. " Tumben papa bersantai di sini?" . Seloroh Artha berjalan mengekori Yuka menuju kamar tanpa menunggu sang ayah menjawab pertanyaan nya.

Memastikan Yuka sudah berada di rumah membuat Broto menghela nafas lega. Entah sejak kalan rasa gusar itu terus menyergap begitu melihat Yuka berduaan dengan suami nya.

Broto kembali ke ruang kerja nya, akhir nya fokus pikiran nya kini telah kembali, tidak seperti kemarin saat otak nya di penuhi dengan kecemasan karna memikirkan Yuka.

***

Pagi pun tiba, seperti biasa keluarga Regatama sarapan bersama, kecuali Broto yang memang tidak biasa untuk sarapan pagi.

"Sayang, nanti kamu berangkat ke kantor di anter sama Pak Slamet aja ya, soal nya aku ada jadwal meeting pagi ini, jadi langsung berangkat ke kantor klien. Gak papa kan?".

Yuka mengiyakan.

" Gak bisa!" Neni buka suara. "Pagi ini Pak Slamet harus mengantarkan Mama ke mall. Jadi kamu naik taksi aja." Neni memandang sinis Yuka.

Seno merasa ada kesempatan untuk bersama Yuka. " Biar Yuka bareng sama aku aja". Kata nya memberikan penawaran.

Yuka keberatan dengan tawaran Seno. Karena ia yakin Seno pasti memiliki rencana licik terhadap nya. "Mas Seno kan udah gak kerja di Regatama's Hotel. Yuka gak mau bikin repot Mas Seno, jadi lebih baik Yuka naik taksi aja".

Saat mulut Seno sudah terbuka untuk kembali meyakinkan Yuka, Broto yang sedang menuruni anak tangga lebih dulu menyahut. " Biar bareng Papa aja. Hari ini papa akan mengurus Regatama's Hotel."

Semua pandangan beralih menatap ke arah sumber suara. Seno berdecak kesal, sementara Artha menyukai tawaran papa nya dengan mata berbinar. "Iya, lebih baik Yuka bareng papa aja." Kata nya merasa yakin jika Broto sudah menerima Yuka sebagai menantu nya dengan baik.

"Gimana, sayang? Mas rasa kamu lebih aman bareng Papa daripada naik taksi."

"Ka_kalau begitu, baik lah." Yuka tersenyum menyetujui penawaran sang suami, kemudian menatap Broto dan kini kedua nya saling bertukar pandang dengan sorot mata dalam yang menyimpan rahasia besar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!