NovelToon NovelToon
Syifa, Antara Janji Dan Cinta

Syifa, Antara Janji Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Tiri
Popularitas:901
Nilai: 5
Nama Author: Lies lies

Syifa Anandia, gadis berusia dua puluh tahun, mempunyai kakak tiri bernama Erlinda Aulia. walau mereka saudra tiri, kasih sayang mereka seperti saudar kandung, Namun berbeda dari Ibu Erlinda, yaitu ibu Ningsih, dia sama sekali tidak menganggap Syifa sebagai anak, Erlinda sudah bertunangan dengan laki laki yng tampan dan sudah mapan dari segi ekonomi, tunangannya bernama Elvan Pamungkas,

Hingga suatu hari, ketika Erlinda menyuruh adiknya Syifa untuk menjemputnya di kantor, terjadilah sebuah kecelakaan, mengakibatkan Erlinda meninggal dunia, sebelum Erlinda menghembuskan nafas terakhirnya, dia meminta Elvan untuk menikahi Syifa, dan mencintai Syifa setulus tulusnya, namun disisi lain, Elvan menganggap Syifa adalah penyebab Erlinda meninggal, dan kala itu Syifa sudah dekat laki laki yang bernama Mahardika steven atau Dika pembisnis muda yang sangat sukses, namun dia bekerja sebagai satpam perusahannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan kisah Syifa, Dika dan Elvan, antara janji dan cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lies lies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merebut syifa

Setelah selesai mempersiapkan keperluannya di Semarang, Dika mengambil Hp, dia membuka aplikasi berwarna hijau lalu terlihat beberap kali Bayu menelpon. Dia nampak khawatir takut terjadi sesuatu.

Dika menelpon balik Bayu, namun tak terjawab. Bu Maya mendatangi Dika dikamar,

"Dik, Bayu sudah menunggu di bawah, " Ucap bu Maya.

"Bayu, ya sebentar masih ada yang perlu di rapikan lagi."

Bu Maya langsung pergi, dia menghampiri Bayu yang sedang duduk di sofa. Bu Maya tidak terlalu suka dengan Bayu. Terlihat dari sorot mata Bu Maya penuh kebencian. Bayu merasa canggung.

Pandangan kebencian bu Maya terkadang membuat Bayu berfikir kesalahan apa yang telah dia buat hingga bu Maya begitu sangat membencinya, beda sekali dengan Pak Steven dia begitu sangat menyanyangi.

Dari kecil Pak Steven seperti sosok ayah bagi Bayu, dari pakaian, makanan, sekolah pun Bayu dan Dika sama. Namun setelah dewasa Pak Steven menjadika Bayu sebagai asisten pribadinya.

Bu Maya dan Bayu saling terdiam, Bayu tidak berani untuk bertanya apa apa. Bu Maya menghela nafas.

"Bayu, kamu begitu pendiam, tidak seperti papamu yang begitu arogan, " ucap Bu Maya.

"Maksud bu Maya apa. "

"Tidak ada maksud apa apa, bagaimana kabar mama mu, "

"Mama baik bu Maya, "

"Pak Steven mau membiayai pengobatan mama mu, aku harap suatu saat kamu mau membalas budi. "

Bayu terdiam mendangar ucapan Bu Maya.

"Kamu tahu Bayu, kalau saja aku tidak mengijinkan Steven untuk memberikan pengobatan terbaik terhadap mamamu, pasti sekarang mamamu sudah tidak ada, " Bu Maya terlihat sinis.

Bayu menghela nafas dalam, dia tidak berani melawan bu Maya, karena begitu sangat menghormati.

Dika turun dari kamarnya,, "Bay,! "

Bayu dan bu Maya menoleh. " Pak Dika sudah siap berangkat sekarang, " ucap Bayusambil berdiri.

Dika berpamitan mencium tangan bu Maya, "jaga diri baik baik di Semarang," Bu Maya sambil memeluk Dika.

Bayu sengaja mengantar Dika, karena ada hal yang harus dikatakan. Mobil mewah Dika melaju ke bandara, dalam perjalanan meraka saling mengobrol.

"Ada masalah apa Bay, "

" Ini masalah Syifa mas. " Jawab Bayu sambil mengemudikan mobilnya.

" Aku titip Syifa ke kamu Bay, "

"Sepertinya Syifa memang tidak aman, apa yang mas Dika katakan tentang Elvan memang benar."

"Aku akan secepatnya pulang. "

Bayu tidak berani mengatakan tentang rencana Steven, dia mengurungkan niatnya. Karena memang sejak pertama dia melihat Syifa ada perasaan yang berbeda.

Bayu akan menjaga Syifa selama Dika tidak ada di Jakarta hanya semata mata rasa cinta yang dia pendam. Rencana Pak Steven membuatnya akan terus dekat dengan Syifa.

...****************...

Elvan tergesa gesa mencari Syifa, pikirannya kacau mendengar rencana Pak Steven. Elvan membayangkan bagaimana Syifa akan dekat dengan Bayu, bagaimana hari harinya akan bersama Bayu.

Setalah tadi pagi dia mendengar Dika akan pergi, Elvan sangat bahagia, dia akan mudah mendekati Syifa. Namun seketika harapannya lenyap, setelah Bayu menyetujui untuk mendekati Syifa.

Ditengah koridor, Elvan merasa menjadi orang gila, dia mengacak acak rambutnya yang masih rapi, merenggangkan dasi.

" Sial, kenapa karena Syifa aku menjadi gila seperti ini, " Elvan menendang tempat sampah yang ada di sampingnya.

"Pak Elvan, " suara seseorang dengan lembut.

Elvan menolehbdan tersenyum melihat didepannya ada Syifa, senyuman itu kembali pudar melihat Erlinda berjalan berada di belakang Syifa.

"Mas Elvan kenapa kamu acak acak sekali. " tanya Erlinda.

"Oh, aku lagi pusing karena pekerjaan Lin. " jawab Elvan mencari alasan agar Erlinda tidak curiga.

Tanpa disuruh, Erlinda segera merapikan dasi dan rambut Elvan, Syifa tersenyum melihat perlakuan kakaknya ke Elvan. Elvan merasa kurang senang atas perlakuan Erlinda.

"Lin, sudah aku akan merapikan sendiri. " Elvan menyingkirkan tangan Erlinda, bergegas pergi.

Erlinda kecewa atas perlakuan Elvan, dia menyusul Elvan keruangannya. Syifa memunguti sampah yang berserakan akibat ulah Elvan. Setelah selasai Syifa pergi mengambil Hpnya, yang ada di loker khusus untuk para office girl.

Syifa tersenyum walpaper layar hp, mencari aplikasi yang berwarna hijau, ada pesan masuk dari Pak Bayu dan Dika.

Dika berpesan untuk hati hati, dia baru saja terbang ke Semarang. Syifa membaca pesan masuk dari Pak Bayu.

Setelah membaca pesan dari Pak Bayu, Syifa berjalan menuju ruangan Pak Anan. Syifa masuk disana sudah ada Bayu yang sedang berbincang bincang dengan pak Anan.

Pak Anan melihat Syifa yang baru datang. "Mba Syifa silahkan duduk, Pak Bayu saya undur diri. "

Bayu mengangguk, Pak Anan tersenyum ke Syifa. Syifa membalas senyuman pak Anan.

"Mba Syifa silahkan duduk. " Bayu menyeret satu kursi untuk Syifa duduk.

Syifa duduk di hadapan Bayu, jantung Bayu berdetak seperti habis lari marathon, apalagi saat menatap Syifa perasaanya kembali tak menentu.

"Pak Bayu ada apa, "

Bayu menghela nafas untuk mengurangi rasa gugupnya. Dia mengambil foto di saku kemejanya. Menyodorkan ke Syifa.

Syifa melihat foto tersebut " Ini kan foto saya Pak Bayu "

"Iya, hasil dari jepretan orangnya pakk Steven. "

Syifa bengong kenapa Pak Steven melakukannya. Bayu mulai menjelaskan maksud dari foto itu.

"Begini mba Syifa, Pak Steven tidak tahu kalau aku sudah mengenalmu, dia berencana untuk memisahkan mba Syifa dan Pak Dika, dengan menyuruhku untuk mendekatimu. "

Syifa berpikir keras, Pak Steven memang tidak menyukainya, tapi kenapa Pak Bayu yang disuruh menjalankan rencanya liciknya.

"Lalu apa pak Bayu menyetujuinya. "

"Iya mba Syifa, aku menyetujuinya agar aku lebih mudah menjalankan perintah mas Dika. "

Syifa mengerti maksud Bayu. Setelah perbincangan mereka selasai, mereka berdua kembali bekerja.

...****************...

Elvan duduk bersandar dikursinya, memejamkan mata, pintu terbuka.

"Mas Elvan, " Erlinda memanggil,

Elvan bangkit dari sandarannya, "ada apa Lin. "

"Mas Elvan banyak pikiran apa yang bisa Erlinda bantu" Erlinda berjalan duduk di di kursi.

"Lin, kamu tahu siapa Dika, "

"Erlinda kurang pakam Mas, setahu ku dia anak yatim piatu, kenapa tiba tiba Mas Elvan menanyakan tentang Dika."

"Gak papa Lin, aku hanya ingin tahu saja. "Elvan sambil membuka laptop agar terlihat sibuk.

Erlinda menatap Elvan penuh curiga. Kenapa hari ini sifatnya begitu berubah kehadirannya seperti tidak diharapkan. Akhirnya dia berpamitan.

Setelah Erlinda pergi dari ruanganya, dia menelpon seseorang, agar di buatkan secangkir kopi.

Elvan kembali menyandarkan kepala ke kursi, pintu ruangan di ketuk. "tok tok. " Elvan langsung merapikan rambut dan dasinya, agar dia terlihat menawan karena tahu mungkin yang datang Syifa untuk mengantarkan kopi.

Syifa masuk dengan membawa secangkir kopi "Maaf Pak Elvan anda memesan kopi. "

Elvan tersenyum bahagia akhirnya dia melihat Syifa. "Iya Fa, bawa kesini saja. "

Syifa meletakkan kopinya di atas meja Elvan, hati Elvan bergemuruh menatap Syifa. Tak fi sadari tiba tiba Elvab memegang tangan lembut Syifa, sontak Syifa langsung kaget,

"Pak Elvan tolong lepaskan Syifa"

"Fa, hanya sebentar saja aku menatap kamu, aku gila Fa memikirkan kamu. " Elvan berusaha mencium tangan Syifa, namun Syifa tetap membrontak.

"mohon dukungannya*

1
rizkiya
alurnya bagus
rizkiya
lanjutkan,ceritanya seru
Candela Antunez
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
Lies lies: terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Xyn Anala
Jalan ceritanya mantap!
Lies lies: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!