Tangan kanan kelvin kemudian masuk ke dalam Dress ,dan mulai membelai lembut.
"Mhhh," Tubuh brianna menggeliat ke kanan kiri, tiap kali merasakan tekanan pada area sensitif nya .
"Heh, apa itu nikmat," Ledek kelvin sembari menghentikan permainan tangan nya, membuat Brianna benar benar malu sekaligus Geram .
"Fuck you bastard," Umpat nya .
Kelvin hanya tersenyum kemudian bangkit dan mencuci tangan nya di westafel.
Membuat Brianna benar benar tersiksa antara ingin dan malu .
Kelvin kemudian menghampiri brianna yang kacau di sofa.
"Kamu butuh aku Marya,"
"Cih jangan merasa bangga bung, aku bahkan bisa melakukan nya sendiri untuk ku,"
"Oh ya,"
"Ya,"
"Baiklah ...kalau begitu lakukan sendiri sisanya," Kelvin kemudian bangkit dan keluar dari hotel Brianna,
Brianna benar benar geram dan mengutuk nya dengan sumpah serapah. Kemudian ia bangkit mengunci pintu nya dan masuk ke kamar menuntaskan hasrat nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ulang Tahun Renata
Sore itu felix tengah merebahkan tubuh nya di sebuah kamar hotel bintang lima .
Pikiran nya di penuhi bayangan Brianna.
Entah mengapa sejak kejadian di mall membuat nya terus memikir kan cara agar bisa bertemu kembali dengan Brianna .
Mata nya menatap langit langit kamar hotel.
Tiba tiba ponselnya berdering sebuah panggilan masuk dari renata.
"Hallo,"
"Fel lo dimana,"
"Gua lagi keluar kota kenapa,"
Bohong felix pada Renata karena ia malas menemui kekasih nya itu.
"Kok gitu sih jawab nya,gue kan kangen ama elo Fel, gue tu pacar lo sadar gak sih,"
"Ya memang gue lagi keluar kota, terus mesti jawab gimana Nat,"
"Ya lo bisa jawab baik baik, gue lagi keluar kota sayang,"
"Hffft...iya gitu maksud nya,"
"Kok gitu maksud nya sih, lo ulangi sendiri lah bukan gitu maksud nya,"
"sumpah lo ribet banget ya Nat jadi cewek,"
Felix merasa Renata begitu kekanak kanakan dan memuakan.ia pun kemudian mengakhiri panggilan dan menonaktifkan ponsel nya.
"Hufffttt memuakan,"
Kesal nya kemudian memilih untuk tidur.
Sedang Renata merasa begitu kesal atas sikap Felix,ya akhir akhir ini ia merasa Felix begitu cuek dan menjaga jarak pada nya.
Bahkan felix sepertinya tak peduli jika esok adalah ulang tahun nya.
Renata menangis seraya memeluk boneka kesayangan nya.
Ia merasa jika felix sepertinya tak sayang lagi pada nya.
Di tempat lain Dianna dan Brianna tengah sibuk memilih kado dan menyiapkan surprise untuk Renata.
Mereka sibuk berkeliling mall mencari kado yang cocok untuk sahabat nya itu .
"Menurut lo Nata bakal suka gak kalau kita belikan dia dress warna biru begini,"
Tanya Brianna yang tak yakin dengan pilihan warna Dress nya.
"Udah cocok cocok buat dia, dia kan kurus tuh jadi cakep kalau orang langsing pakai nya warna biru,"
"Terus kita mau kesana malam ini atau gimana."
"Iyalah Brian, jelas jelas ulang tahun nya besok,"
"Oke deh kalau gitu gue sekalian beli Dress buat ntar malem juga," Balasnya dengan centil seraya pergi memilih dress.
Dianna pun kemudian mengekori Brianna sekaligus ikut membeli satu dress yang sama berwarna hitam .
****
Felix pergi keluar untuk mencari cemilan,ia tak lupa membawa ponsel miliknya dan segera mengaktifkan kembali .
Saat ia tengah menuju lift ponselnya berdering sebuah panggilan dari caisar.
"tumben telfon gue."
"Lo ntar dateng beri surprise ke Renata kan."
Balas caisar di seberang telepon.
"OMG untung lo ingetin gue,gue lupa cay kalau Nata ulang tahun,"
"Hah serius lo,"
"Iya serius, kalau gitu gue beli sesuatu dulu buat dia,"
"Kebiasaan lo, yaudah tar gue tunggu di tempat biasa."
"Oke oke thank you," Felix tersenyum sumringah,karena ia yakin Brianna pasti datang ke rumah Renata, dan berarti ia akan berjumpa dengan Brianna.baru membayangkan bertemu Brianna saja sudah membuatnya senyum senyum sendiri. Bahkan lupa jika Brianna adalah sahabat dari kekasihnya, dan ia tahu betapa Renata begitu mencintainya.
Felix kemudian kembali ke kamar dan mengambil kunci mobil nya lalu bergegas pergi mencari hadiah ulang tahun untuk Renata, ia pergi kesebuah toko perhiasan dan memilih sebuah kalung dengan liontin yang indah untuk Renata. Meski tujuan utamanya malam ini adalah bertemu dengan Brianna namun ia tak ingin Renata mencurigai dirinya.
Felix menemui caisar seraya membawa kotak kado di tangannya.
Mereka bertemu di sebuah kafe tempat biasa keduanya berkumpul.
"Sorry bro lama," Ucap Felik seraya menepuk pundak caisar yang tengah duduk sambil memainkan ponsel nya.
"Lama banget junub dulu lo."
Kesal caisar yang bosan menunggu .
"Hahaha kagak gue tadi nyari kado dulu buat Nata makanya lama."
"Yaudah ayo buruan kerumah Dianna dulu,"
"Oke." Mereka kemudian pergi berdua menuju rumah Diana dengan mengendarai mobil masing masing.