NovelToon NovelToon
Romansa Dan Kriminal ( Romance And Crime )

Romansa Dan Kriminal ( Romance And Crime )

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Mafia / Time Travel / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:804
Nilai: 5
Nama Author: iqbal nasution

kisah menceritakan kriminal dan persaingan cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqbal nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode XVI : Memori masa Lalu

Wanita cantik itu berlari menaiki podium. Dengan ramahnya, dia memeluk kedua orang yang pernah menjadi lawannya, yaitu Ester, dan seorang wanita peraih medali perunggu, yang dikalahkan oleh Steffani di babak semifinal kemarin.

Sorak penonton terdengar gegap gempita, pada saat bapak menteri olahraga, mengalungkan medali emas di leher sang peraih medali emas untuk pertama kalinya, yaitu Steffani Larson.

Steffani menghampiri maminya dan sahabatnya Ayu. Dia memeluk keduanya, dan mereka kembali meninggalkan arena gedung olah raga, setelah melakukan wawancara dengan beberapa wartawan yang berada disana.

"Sebentar Ya fanni, aku telpon dulu ibuku."Kata Ayu.

Setelah menelpon ibunya, ayu berkata.

"Sudah tante."Ibu akan suruh Rangga menjemput Ayu nanti."Kata Ayu.

"Kenapa bukan kakakmu yang jemput Ayu?.

"Tanya nyonya Angel, ketika mereka sedang berada dalam mobil menuju sebuah caffe mewah yang ada di kota itu.

"Bang Johan belum pulang tante."Mungkin tengah malam baru kembali."Jawab Ayu.

Steffani tersentak mendengar nama yang disebutkan oleh sahabatnya tadi.

"Kakakmu Johan ada disini Yu?."Tanyanya penasaran.

"Dia akan menetap disini Steffani."Dia sampai sejak kemarin, dan bertugas kembali di kota ini."Jawab Ayu dengan sangat gembira.

Steffani termenung. Pikirannnya melayang, akan peristiwa lima tahun yang lalu. Peristiwa yang tidak pernah dapat dia lupakan sampai sekarang. Kejadian itu membayang dalam memorinya.

pria itu berlari dengan dua luka tembakan yang menembus pundaknya. Dia mengejar seorang pria bertopeng, yang membawa wanita muda remaja. Wanita itu masih berusia 15 tahun.

Mereka berhadapan disebuah tebing curam yang sangat dalam. Pria berbaju hitam dan bertopeng mengarahkan pistolnya ke kepala wanita itu.

"Buang senjatamu bajingan!!."Atau peluruku menembus kepala wanita ini!!."Bentak pria bertopeng, sambil menempelkan pistolnya ke kepala Steffani yang masih berusia 15 tahun.

"Lepaskan dia kawan!."Aku akan meletakkan senjataku!."Kata pria itu. Walaupun dari pundaknya mengucur darah segar, tapi pria itu begitu tenang, seolah olah rasa sakit akibat tembakan di pundaknya, tidak terasa baginya.

Pria muda itu menatap Steffani dengan tajam. Seolah olah matanya berbicara sesuatu dengan wanita remaja itu. Steffani yang masih remaja, dapat merasakan makna yang tertera dari mata polisi muda tersebut.

Pada saat pistol ditangan lelaki yang bukan lain adalah Briptu Johan dilempar ke arah mereka. Pria bertopeng segera menembakkan peluru pistolnya ke arah Johan. Steffani dengan cepat menggigit tangan pria itu. Tapi pistol telah ditembakkan, dan menembus bagian pundak sebelah kiri Johan. Dengan sisa tenaganya, Johan menerjang kearah pria itu. Pria bertopeng itu terhuyung kebelakang. Kedua pistol mereka jatuh kedalam jurang. Steffani berhasil melepaskan diri dari dekapan pria bertopeng itu. Tapi Steffani terpeleset, dan meluncur menuju ke dalam jurang. Sebuah tangan menggapai lengannya. Steffani memandang ke atas. Johan menatap steffani yang akan terjatuh kedalam jurang, Jika wanita itu terlepas dari pegangannya. Pria bertopeng melihat situasi yang tidak menguntungkan bagi Johan dan Steffani. Dia mengambil sebuah kayu yang ada disitu, dan mendekati Johan dan Steffani yang sedang berjuang melawan maut. Sebuah kalimat terucap dari bibir johan,

"Hey gadis!.

"Kau harus kuat!.

"Hanya dirimu yang bisa menyelamatkanmu!.

"Lawan dirimu!.!

"Kuatkan pikiranmu!.

"Kamu pasti bisa!!.

"Kita pasti bisa!.

"Bukk!.

Sebuah pukulan dari pria bertopeng hitam menghantam pundak Johan.

Steffani dengan sisa kekuatannya meraih tanah keras menonjol di dinding jurang dengan tangan kirinya. Dengan sekuat tenaganya, ia menggenjot tubuhnya hingga naik ke atas. Dan dengan cepat, Steffani mengambil tanah berpasir yang ada disitu, kemudian melemparkannya ke mata pria bertopeng hitam, yang bersiap melayangkan kayu ke arah kepala johan. Pria itu terhuyung huyung, mengusap matanya. Kayu yang berada ditangannya terlepas. Dengan cepat Steffani meraih kayu itu, dan menghajar pria itu dengan kayu yang ada di tangannya. Setelah berkali kali menerima pukulan dari Steffani. Lelaki bertopeng hitam, akhirnya jatuh kedalam jurang.

Steffani meraih tubuh johan yang terkapar, disebabkan tiga peluru yang bersarang di tubuhnya, dan sebuah pukulan keras si pria bertopeng yang menghantam punggungnya.

Steffani menarik tubuh Johan dan membawanya dengan sekuat tenaga menuju tanah yang datar. Dia teringat pelajaran di sekolah, bagaimana cara melakukan pertolongan bagi orang yang mengalami kritis. Seffani berkali kali menekan dada johan dengan tangannya, dan berulang ulang membantu johan dengan meniupkan napas buatan dari mulutnya ke mulut Johan. Hatinya sangat gelisah, takut terjadi sesuatu kepada sang penolong, yang telah mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkannya. Dia berteriak minta tolong, sambil terus melakukan pertolongan, dengan melakukan nafas buatan berulang ulang.

Tak lama kemudian, bantuan segera datang, dan langsung membawa johan kerumah sakit untuk di operasi. Steffani, ibunya, dan yang lainnya berdebar menanti keputusan hasil operasi sang pria pemberani.

Mereka berteriak kegirangan, setelah mendengar keputusan dari ruang operasi, yang menyatakan operasi dari Briptu Johan Riza Syahputra telah sukses, dan Johan dinyatakan selamat.

"Hey Fanny!, kenapa melamun, kita sudah sampai."Panggilan Ayu menyadarkan Steffani dengan memory lima tahun silam.

Mereka berempat memasuki sebuah caffe yang menyediakan hiburan live music. Malam itu adalah perayaan keberhasilan Steffani menjadi juara peraih medali emas kejuaraan taekwondo senusantara untuk pertama kalinya.

"Selamat ya buat sang juara."Kata Alfredo memberikan ucapan selamat kepada anak tirinya.

"Terima kasih."Jawab Steffani dengan ketus.

"Steffani."Tidak boleh begitu nak!, hargai Alfred."Dia adalah suami mami dan juga papimu.

"Kata nyonya Angelia menegur Steffani yang sampai sekarang masih belum menganggap Alfredo sebagai keluarga.

Steffani hanya diam, tidak ada kata kata yang keluar dari mulutnya mendengar omongan dari maminya.

Dia menatap kearah Ayu sahabatnya.

"Ayu."Kapan main main kerumahmu lagi?.'Tanya Steffani kepada sahabatnya itu.

"Kapan aja boleh fanni?."Jawab Ayu.

"Nanti mami akan undang Ayu sekeluarga di ucara ulang tahunmu Fanni."Dan Detektif Johan harus datang."Kata Angel.

"Tapi ulang tahunku masih lama mami?, masih dua minggu lagi?."Jawab Steffani.

"Kamu tidak sabaran mau lihat Johan, Fanni?."Kata nyonya Angelia yang mengerti keinginan putrinya tersebut.

"Mami."Ayu kan sahabatku, wajar dong aku ingin ke rumahnya."Lagipula wajar dong aku pengen ngobrol dengan detektif johan."Aku ingin jadi polisi mam, sama seperti detektif johan."Jawab Steffani.

"Percuma steffani."Kalau mau ngobrol dengan bang Johan, sepertinya, kita harus mencari waktu yang tepat."Tapi aku janji deh, jika nanti dia punya waktu, kita bisa ngobrol bareng dengannya, kamu bisa tanya pengalamannya."Bagaimana fanni, setuju kan?."Kata Ayu.

"Oke deh Ayu, sahabatku yang manis."Jawab Steffani.

"Tapi gak seru rasanya, kalau kita gak nyanyi fanni." kata Ayu mengajak steffani untuk bernyanyi.

"Oke deh, kita duet ya."Ajak Steffani.

"Setuju!."Jawab Ayu.

Kedua wanita cantik itu naik ke atas panggung live music caffe, dan menyanyikan lagu lagu yang lagi ngetrend di blantika musik sekarang. Semua pengunjung kagum akan lantunan suara yang mereka dendangkan. Dan suara tepukan terdengar dari pengunjung, setelah kedua wanita itu menyelesaikan dua tembang lagu yang menghibur malam itu.

"Bukan hanya rupa yang menawan."Suara kedua wanita itu sangat bagus dan merdu."Puji seorang pria muda yang berada disudut caffe.

"Apakah kau belum kenal, dengan salah satu wanita itu?."Tanya teman pemuda itu.

"Memang siapa dia??."Tanyanya kembali.

"Dia putri wanita konglomerat yang sangat terkenal di kota itu."Ibunya ada disana, duduk di baris depan sama suami gantengnya."Jawab pria itu.

"Maksudmu, Wanita itu adalah nyonya Angelia Sukma Septia ya?."Jawab pria itu.

"Pintar kamu!."Dan wanita cantik itu adalah putrinya dengan suami asal jerman."Jawab temannya lagi.

"Ya udah gak usah kamu pikirin lagi,"Kita belum selevel dengan mereka.Tetap aja fokus dengan pacarmu sekarang."Kata temannya lagi.

"Iya deh!."Jawabnya.

Setelah selesai bernyanyi. Mereka berempat segera berlalu, dan tak lama kemudian, adik Ayu yang bernama Rangga sampai kesana, untuk menjemput kakaknya, Ayu.

1
Marta Quispe
Thor, kapan update lagi?
iqbal nasution: besok sobat,,
total 1 replies
acc_.xm
Gak bosen
iqbal nasution: trimsa,,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!