NovelToon NovelToon
Kalong

Kalong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Hantu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Desa Semilir dan sekitarnya yang awalnya tenang kini berubah mencekam setelah satu persatu warganya meninggal secara misterius, yakni mereka kehabisan darah, tubuh mengering dan keriput. Tidak cukup sampai di situ, sejak kematian korban pertama, desa tersebut terus-menerus mengalami teror yang menakutkan.

Sekalipun perangkat desa setempat dan para warga telah berusaha semampu mereka untuk menghentikan peristiwa mencekam itu, korban jiwa masih saja berjatuhan dan teror terus berlanjut.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Siapakah pelaku pembunuhannya? Apakah motifnya? Dan bagaimanakah cara menghentikan semua peristiwa menakutkan itu? Ikuti kisahnya di sini...

Ingat! Ini hanyalah karangan fiksi belaka, mohon bijak dalam berkomentar 🙏

Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pak Haji Zakaria Sakit

Sebelum Pak Haji Zakaria kembali ke kota asalnya, pihak padepokan silat atas usul Ki Kusumo mengadakan acara perpisahan yang dihadiri oleh ratusan anggotanya sebagai wujud rasa terimakasih mereka.

Selain memberikan bingkisan, pihak padepokan juga memberikan sejumlah uang yang sengaja dimasukkan dalam bingkisan itu agar tidak ditolak oleh Pak Haji Zakaria.

"Bagaimana, Pak Haji? Panjenengan berminat pergi ke Desa Glagah sebentar?" tanya Pak Shodiq seusai acara perpisahan.

Polisi berpangkat Bripka itu sudah memberitahu Pak Haji Zakaria dan Pak Haji Mashudi jika di Desa Glagah ada 5 warganya yang meninggal secara tidak wajar di hari yang sama.

"Baiklah Pak, saya akan memantau situasinya terlebih dahulu."

Dengan mengendarai mobil pribadi Pak Shodiq, mereka meluncur ke Desa Glagah yang membutuhkan waktu 2 jam lebih sekian menit. Ketika memasuki gerbang desa itu, Pak Haji Zakaria merasakan energi negatif yang sangat kuat yang membuat pria tersebut langsung merasa pusing dan tubuhnya lemas.

"Kita langsung balik saja Pak, setelah menyembuhkan puluhan orang energi saya melemah," ucap Pak Haji Zakaria yang langsung dituruti oleh driver pribadinya Pak Shodiq.

"Astaghfirullah al-adziim... Kuat sekali energi negatif yang saya rasakan di desa tadi, sepertinya desa itu sengaja mereka jadikan target," kata Pak Haji Zakaria sesudah mobil yang mereka tumpangi keluar dari desa.

"Beneran, Pak?" tanya Pak Shodiq.

"Iya. Saya bisa merasakan desa itu tertutup aura yang sangat gelap, bisa jadi setelah ini ada musibah yang lebih besar lagi," balas Pak Haji Zakaria.

"Astaghfirullah al-adziim...," Pak Shodiq dan Pak Haji Mashudi beristighfar secara bersamaan.

"Bukannya kita tidak mau segera membantu, tapi kalau kita buru-buru menantang mereka, sama saja kita sengaja cari mati dan usaha kita akan sia-sia," ujar Pak Haji Zakaria.

"Sepertinya pelakunya ada dendam kesumat dengan desa itu," imbuh Pak Haji itu.

"Dendam kesumat?" kali ini Pak Haji Mashudi yang bertanya.

"Mata batin saya mengatakan seperti itu. Tidak mungkin pelaku menyerang secara brutal jika tidak ada sesuatu di baliknya. Jangan-jangan ini ada kaitannya dengan masa lalu si pelaku," jawab Pak Haji Zakaria sambil berpraduga.

"Kalau kondisinya begitu berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa," sesal Pak Shodiq dengan perasaan masygul.

"Terpaksa kita harus membiarkan mereka dalam keadaan seperti itu untuk sementara waktu. Rekan-rekan yang niat saya ajak bergabung pun memberi nasehat agar kita tidak bertindak buru-buru dan sembrono," sahut Pak Haji Zakaria terus terang.

"Sebaiknya Pak Shodiq mengirimkan beberapa anggota untuk berjaga-jaga di desa itu, sekalian kirim beberapa tenaga kesehatan. Mata batin saya memberi sinyal jika sebentar lagi desa itu akan mengalami musibah yang lebih besar," tambah Pak Haji tersebut.

"Baik Pak, saya tak konsultasi dulu dengan atasan saya."

*

2 hari setelah kepulangan Pak Haji Zakaria, malam itu saat pria tersebut sedang tidur, dia bermimpi melihat 2 makhluk hitam tinggi besar yang wajahnya menunjukkan kemurkaan level tinggi.

Makhluk yang pertama berwujud mirip gendruwo karena badannya berbulu, matanya merah menyala dan giginya bertaring. Sedangkan makhluk yang kedua, kepalanya bertanduk, bermata 3 merah menyala dan memiliki 4 tangan. Makhluk yang kedua ini memiliki kekuatan beberapa kali lipat dari makhluk yang pertama.

Di dalam mimpinya yang seolah benar-benar terjadi, kedua makhluk itu mendekati Pak Haji Zakaria lalu menghajarnya habis-habisan. Sekalipun di alam mimpi tersebut Pak Haji Zakaria melantunkan doa-doa, tapi tidak mempan pada 2 makhluk itu, hingga Pak Haji mengalami kekalahan setelah tubuhnya terpelanting, berguling-guling di tanah dan memuntahkan darah.

Keesokan paginya, saat waktu sholat Subuh tiba, Bu Siti Zulaikah, istri Pak Haji Zakaria, sangat panik karena saat membangunkan suaminya, tubuh pria itu terasa sangat panas dan tidak sadarkan diri. Segera saja wanita paruh baya itu memanggil ART nya yang bernama Bu Ningsih dan memintanya segera menelpon ambulance sementara dia mengemas beberapa barang dan pakaian.

Setelah menelpon ambulance, Bu Siti meminta Bu Ningsih agar menelpon kedua anaknya yang bernama Irfan dan Sinta yang berada di luar kota, untuk memberitahu mereka jika bapak tiba-tiba jatuh sakit.

Dengan ditemani Bu Ningsih, Bu Siti membawa suaminya ke salah satu rumah sakit besar yang ada di Kota S. Selama dalam perjalanan, kedua wanita itu mencium bau langu yang menyengat yang membuat mereka menyimpan tanda tanya besar.

"Bu Ningsih mencium bau langu tidak?" tanya Bu Siti penasaran.

"Iya Buk. Sumber baunya darimana ya? Masa' dari mobil ambulance nya?" sahut ART itu.

"Bisa jadi dari mobil ambulance nya, tadi waktu di rumah kan kita tidak mencium bau apa-apa," karena hati dan pikiran Bu Siti sedang tidak baik-baik saja, masalah bau langu itu tidak dia bahas lagi.

45 menitan kemudian, mobil ambulance pun tiba di rumah sakit. Dengan gerak cepat namun hati-hati, driver ambulance dan 2 perawat mengangkat tubuh Pak Haji Zakaria lalu dibaringkan di ranjang beroda kemudian didorong menuju ke ruang UGD.

"Tubuh Bapak kok bau langu ya, Buk?" tanya seorang dokter wanita yang bernama Bu Kemala sambil memeriksa Pak Haji Zakaria.

Mendengar perkataan Bu Kemala, Bu Siti dan Bu Ningsih baru sadar jika bau langu itu juga tercium sampai di ruang UGD. Untuk memastikan penciumannya, Bu Siti pun mendekatkan hidungnya di tubuh suaminya.

"Astaghfirullah al-adziim...," Bu Siti beristighfar dalam kecemasannya.

"Ibuk baru tahu jika tubuh Bapak mengeluarkan bau langu?" tanya Bu Kemala.

"Iya Bu Dokter, saya pikir bau langunya dari mobil ambulance tadi, soalnya waktu masih di rumah, saya belum mencium bau langu," terang Bu Siti jujur.

"Untuk sementara Bapak saya suntik obat penurun panas dulu ya Buk, nanti kalau setelah 2 jam panasnya belum turun dan belum sadar juga, Bapak harus dipindah ke ruang ICU," kata Bu Kemala yang kemudian balik badan untuk mengambil obat.

Peka jika penyakit suaminya bukan penyakit biasa-biasa saja, Bu Siti pun menelpon teman dekat suaminya yang bernama Pak Fuad dan Pak Hasan untuk meminta bantuan mereka. Kedua pria itu juga memiliki kelebihan seperti Pak Haji Zakaria.

40 menitan kemudian, Pak Fuad dan Pak Hasan tiba di rumah sakit. Baru sekilas melihat tubuh Pak Haji Zakaria, kedua pria tersebut langsung tahu jika suaminya Bu Siti mendapat serangan dari iblis.

"Mohon maaf Bu Siti, sebaiknya Pak Zakaria dibawa pulang saja agar kami bisa leluasa mengobati," ucap Pak Hasan.

"Jadi betul Pak kalau suami saya mendapat penyakit kiriman?" timpal Bu Siti.

"Lebih tepatnya Pak Zakaria diserang oleh iblis yang menyebabkan beliau sakit, Bu Siti," jelas Pak Fuad.

1
kalea rizuky
pantes dendam warga desa emank jahat bgt
🎧✏📖
semangat✌
Kezia Suhartini: trimakasih Kak... 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!