Penyesalan Tiada Arti

Pasangan suami istri itu malam ini tak bisa tidur nyenyak. Apalagi Nining sama sekali tak bisa memejamkan matanya, batinnya merasakan perasaan si anak.,pasti putri nya sangat sedih, syok dan kacau .Sama seperti hati Nining.

--- Rumah kost putri ----

Syifa tak dapat tidur nyenyak, walaupun sudah berkali-kali ganti posisi tidur tapi tetap saja matanya tak mau terpejam .Dia mengingat kata-kata um Jono yang berulang kali masih terngiang di telinga nya.

" Ayahmu mau menikah lagi"

Tak bisa mencerna kata-kata dari um Jono, ini serius ataukah bercanda ???

Bermacam pikiran buruk dalam otaknya hingga Syifa pun menangis tersedu. Namun dalam kamar itu hanya dia sendiri karena temannya sedang pulang kampung sudah 3 hari ini . Dia sengaja mengunjungi kost san tempat sahabat nya berharap bisa bertukar cerita, tapi sayang Lia tak ada ditempat.

Dia bisa masuk ke kamar kost, dengan kunci cadangan yang Lia berikan 5 hari yang lalu sebelum pulang kampung.Karena kelelahan, akhirnya Syifa pun tertidur dengan airmata yang masih menetes. Hpnya sengaja ia matikan karena dia tak ingin diganggu.

---di rumah----

Hingga menjelang shubuh, Nining bangkit dari kasur, menunju kamar mandi.Ya dia lebih baik mandi untuk mengurangi rasa sakit kepala karena kurang tidur.Dengan mandi badan lebih fresh lagi.

Setelah sholat shubuh berjamaah, Nining mencoba menghubungi lagi putri nya lewat handphone.

Tuuuuttt...... tuttt..... tuuuuttt

Nadanya masuk hanya belum diangkat.

Nining terus mencoba, mungkin saja putrinya tidak mendengar ketika hp sudah dinyalakan.

Tuuuuttt....

Telpon sudah diangkat namun tak ada suara.

"Assalamu'alaikum nak, Syifa .....!"

" Syifa, jawab mamah nak," suara Nining sedikit serak.

" Kamu dimana nak ?"

"Jangan buat kami panik. , Syifa.... bicaralah nak !"

"Mah" Syifa tak sanggup bicara , hanya airmata yang mengalir terus.

" Iya nak, bicaralah....mamah sayang kamu nak !" Nining menguatkan anaknya.

"Mah....apa yang dikatakan oleh um Jono itu benar ?"

Ardi yang sudah ada di dekat Nining segera meraih handphone yang dipegang Nining.

" Syifa, kamu dimana... sharelock nanti kami jemput !"

" Pah.....um Jono !" sambil terisak Syifa menjawab.

" Itu nanti papah jelaskan dirumah, sekarang sharelock dulu !"

Syifa pun memutuskan telpon, lalu mengetik dan mengirim pesan pada hp ibunya.

Ting

Nining dan Ardi melihat pesan itu. "Rumah kost putri Karawang" tertulis di google map.

Ardi berpikir bagaimana mana putrinya bisa sampai disana. Dia segera membuka rekaman cctv. Pukul 14.30 terlihat ada ojol berjaket hijau menunggu di teras. Tak berapa lama Syifa keluar dan menaiki jok motor itu sambil membawa tas ransel .

"Ohh,"guman Ardi .

Yanti yang ingin tahu kabar keponakannya , mendekati kamar Ardi.

" Ardi, bagaimana anakmu sudah bisa dihubungi belum ?"

" Sudah mbak, dia ada di Karawang ditempat kost temannya !"

" Ayo pada mandi , selesai makan pagi kita jemput Syifa ke Karawang !" perintah Ardi

" Kalau begitu mbak masak dulu buat sarapan " ujar Yanti sambil berlalu.

" Pah aku boleh ikut yaaa ?" rengek Fariz

" Tapi nanti sekolah nya bagaimana?"

" Mamah mintain ijin aja sama Bu guru, pokoknya aku ikut !" rengeknya lagi

"Iya nanti mamah kirim WA ke Bu guru, sudah sana mandi dulu !"

Sementara Yanti menyiapkan sarapan dan bekal untuk ke 2 anak Ardi yang bersekolah.

" Nanti kita mau jemput mbakmu ke Karawang, kalian pulang pakai go car saja ya minta pesankan ke Miss Say, nanti bayar nya cash saja."

" Ini uang bekal kalian "

" Iya mah, tapi nanti jangan lama ya"

" Assalamu'alaikum" sahut Azura sambil berpamitan dan mencium tangan Nining dan Yanti.

Sementara di luar Ardi sudah menunggu di dalam mobilnya untuk mengantarkan ke 2 anaknya.

Mobil pun perlahan meninggalkan rumah.

----