NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Obsesi / Naik ranjang/turun ranjang / Tamat
Popularitas:832.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Merasa Bersalah

Amar masih memegangi kepalanya yang terasa nyeri, mencoba mengingat apa yang sudah terjadi dengannya. Tapi Amar tak mengingat apapun selain Ia menyandarkan kepalanya di ujung bathub sambil memejamkan mata Setelah itu ia tidak ingat apapun.

"Kak Amar kamu baik-baik saja?" tanya Mahira begitu Amar membuka netranya dengan sempurna.

"Apa yang terjadi padaku?" tanya Amar berusaha bangkit.

"Hati-hati kak Amar," ucap Mahira yang melihat Amar mengerang sakit memegangi kepalanya.

"Arghhh..." Amar kembali membaringkan tubuhnya dan memejamkan mata untuk beberapa saat. Setelah merasa lebih baik, Amar kembali membuka mata dan mengingat apa yang terjadi.

"Bukankah tadi aku sedang mandi?" tanya Amar kembali bangkit.

"E-iya, karena itu juga kak Amar tenggelam."

"Tenggelam?"

"Ya." saut Mahira singkat

"Bagaimana bisa, lalu bagaimana bisa aku disini, dan..." Amar menghentikan ucapannya ketika melihat kedalam selimut Ia telah mengenakkan pakaian lengkap.

"Siapa yang memakaikan ku baju!?" tanya Amar yang berubah menjadi marah.

Melihat Amar marah, Mahira berdiri dan melangkah mundur.

"Katakan Mahira bagaimana aku ada disini dan siapa yang memakaikan ku baju!?"

"Kak Amar... Aku menunggu mu turun begitu lama, dari makanan yang masih panas sampai menjadi dingin. Karena kamu tidak juga turun, aku memutuskan untuk memanggil mu, tapi sampai berkali-kali aku mengetuk pintu, kamu tidak menjawab apalagi keluar, sementara aku lihat air mengalir dari dalam kamar mu, jadi aku khawatir dan membuka kamar dengan kunci cadangan."

Mendengar penjelasan Mahira, Amar melihat lantai yang masih sedikit basah. Lalu kembali mencoba mengingat-ingat kenapa Ia sampai tak sadarkan diri. Tapi tetap saja Amar tak mengingat apapun.

"Sekarang katakan siapa yang mengangkat ku dari kamar mandi dan memindahkan ku kemari, kamu tidak mungkin melakukannya sendiri!"

"Memang tidak, yang membantuku mengangkat mu ada Pak Satpam dan Pak supir, tapi yang memakaikan mu baju..."

Melihat Mahira menghentikan ucapannya, susah payah Amar menelan salivanya membayangkan Mahira memakaikan baju di tubuh polosnya.

"E-siapa Mahira!?"

"Maafkan aku kak Amar, tapi tidak ada salahnya kan, kita kan sudah suami istri."

Mendengar itu Amar semakin kesal karena tak terima Mahira telah melihat tubuhnya, terlebih saat Ia tidak sadarkan diri.

"Sudah ku katakan untuk tidak melakukan tugas dan kewajiban mu sebagai istriku!" tegas Amar yang kemudian turun. Namun baru beberapa langkah, kakinya terpeleset hingga menabrak Mahira yang ada didepannya.

Jedug!!!

"Akhhh..." Mahira meringis kesakitan memegangi kepalanya yang terbentur lantai. Sementara rasa berat akibat tertimpa Amar semakin membuatnya sesak. Dengan susah payah Mahira mendorong tubuh Amar yang malah terdiam seperti batu.

"Kak Amar... Eghhh...." tak sedikit pun Amar bergerak dari atas tubuhnya. Hingga setelah cukup lama akhirnya Amar turun dengan sendirinya dan duduk dilantai tanpa mengatakan apapun.

"Aku hanya bercanda," ucapan Mahira membuat Amar yang semula termenung, menoleh kearahnya

"Ya, aku hanya ingin melihat reaksimu dan aku sudah melihatnya."

"Apa maksudmu?" tanya Amar menarik lengan Mahira yang mencoba kembali berdiri hingga wajah keduanya nyaris beradu.

"Ya, yang memakaikan mu baju Pak Norman. Aku tidak mungkin melakukan apa yang bukan menjadi hak ku."

Setelah mengatakan itu, Mahira melepaskan tangan Amar dari lengannya lalu melangkah keluar meninggalkan kamar. Sementara Amar memijit kepalanya karena merasa ucapannya sudah kembali menyakiti Mahira.

"Kenapa kau menyakitinya lagi Amarrr...!?" umpat Amar pada diri sendiri.

Bersambung...

1
yuning
akhirnya dilanjut
yuning: ceritanya dan ceritanya tentunya 😁
Itsmenoor (Author Gragas): dilanjut apanya nih? 😁
total 2 replies
Sutarwi Ah
smg witing tresno jalaran soko kulino. tumbuhnya cinta karna biasa.
Sutarwi Ah
dari zaman baholak lambe turah pasti tukang nyinyir.
Sutarwi Ah
yg namanya wasiat wajib hukumnya tuk dilaksanakan.
TS
ini Amarnya yg bodoh ap gimana ya
Airin Mukherjee
sabar ya amar tahan dulu sampe mules🤣🤣🤣
Fera Damayanti
Luar biasa
Sutarwi Ah
baru 1episod kok banyak banget bawang merahnya.
Heryta Herman
waaahh...klo melihat kondisi tuan Rustam..yg kurang sehat....dpt di pastikan si nyonya Rustam rupanya jadi tante girang...Rian jadi piaraan nyonya Rustam nih...
Rian diam diam menghanyutkan...istri orang mau di embat juga...
yg jadi musuhndlm selimut di rmh Amar,mungkin baby sitter Lia..
Heryta Herman
baca parti ni di siang hari yg panas...eeehhh semakin panasa sekujur tubuh ku thor..
harreeeuudaang.../Facepalm/
Itsmenoor (Author Gragas): hahaha... coba dini hari bacanya 😆
total 1 replies
Heryta Herman
hahaha...Amar amar...akhirnya merasakan surga dunia,sdh di rasa sekali mau lagi dan lagi...bikin nagih yaaa...
Airin Mukherjee: amar malah ketagihan 🤣🤣
total 1 replies
Heryta Herman
akhirnya...apa yg harus teradi sejak lama,terlaksana...aaaa...ikutan panas dingin bacanya thor../Chuckle/
Airin Mukherjee: akhirnya amar unboxing juga🤣🤣🤣😝
total 1 replies
Heryta Herman
hihihi...bener thor..malu" tapi mau.. ga cinta tapi nyosor terooos...
Airin Mukherjee: alaahhhh mar mar bilang aja mau
total 1 replies
Heryta Herman
harus ada kejadian yg tdk menyenangkan sprti ini, barulah kamu menyadari betapa berharganya istrimu,Amar...
Heryta Herman
sungguh miris nasibmu Mahira..rmh yg harusnya tmpt ternyaman untuk tinggal malah menimbulkan trauma...
Heryta Herman
beri pelajaran pada Amar..abaikan keberadaan nya di sekitarmu..egois banget jadi laki"...
klo sllu bertengkar hanya krna mslh yg sengaja di caei" sama Amar..untuk apa menikah?mau di bawa sampai kemana peenikahan ga sehat itu yg akhirnya hanya menyakiti kalian berdua...
Airin Mukherjee: enaknya tinggalin aja dulu si amar biar mampus to kesepian baru nyaho
total 1 replies
Heryta Herman
Kau sendiri yg mengajak istrimu ke pesta,kau sendiri yg cari masalah,sdhnya kau salahkan istrimu krna trauma mu...maumu apa Amar..klo tdk bisa menjalani pernikahan itu krna trauma mu,jngn paksakan dirimu...bebaskan Mahira..biarkan dia bahagia dgn caranya...
Airin Mukherjee: makanya amar punya istri itu di perhatiin bukan di cuekin
total 1 replies
Heryta Herman
karena trauma masa lalu??klo begitu...jngn ksh harapan yg tak pasti pada Mahira.. lepaskan mahira...biar mahira bahagia bersama emir si buah hati...
Heryta Herman
Mahira cuma mimpi...mimpi mengharap yg tak pasti...
Heryta Herman
hadduuuh si author...bikin gemes bacanya...kita teebawa suasana yg di ciptakan author nih.../Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!