Iblis Dari Neraka

Kembali pada PU,si Helen...

Setelah menguras tenaga dengan mengobati manusia,Helen merasakan lapar lagi padahal ia baru saja melahap habis energi jahat.

"Nyonya dewi,ada apa dengan anda?" Tanya buku hitam,Helen terlihat melemah dan lebih transparan seakan segera menghilang,asap hitam yang mengelilingi tubuhnya berubah sangat tipis,pola di dahinya berkedip-kedip.

(Mimin baru sadar belum memberikan visual Helen yang menjadi pemeran sesungguhnya.maap🙏).

PESONA DEWI NERAKA.HELEN.

Helen memiliki pola di dahinya berbentuk seperti api berwarna hitam (Cari yang ada gambar di dahinya gak ada.Maap 🙏😭).

"Energi jahat di tubuhku mulai habis,buku usang." Jawab Helen yang semakin melemah,ia berjalan sempoyongan tak tahu arah di sepanjang jalan sepi kota Lumina,tubuhnya mulai menipis dan hampir hilang.

"Kenapa bisa begini,nyonya dewi?" Tanya buku hitam dengan cemas.

"Aku tidak tahu..." Helen benar-benar menghilang dan hanya gumpalan asap hitam,ia menerobos kedalam buku hitam dan bergabung dengan buku itu.

Tanpa kendali dari siapapun buku hitam mulai oleng,ia terpaksa berhenti terbang di udara dan mendarat di tumpukan sampah kota,di sana terdapat rongsokan buku-buku bekas,di antaranya ada buku hitam milik malaikat pencabut nyawa.

💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋

"Buku apa ini?" Seorang kakek dengan pandangan kabur dan jubah usang mendekat,mengambil buku dengan sampul timbul berwarna hitam."Berat sekali." Ucapnya membawa buku berwarna hitam itu kedalam sebuah tokonya.

Ia mendirikan sebuah toko barang bekas kecil di persimpangan kota Lumina.

Pria tua itu menerawang buku di tangannya yang terasa asing."Dari siapa aku mendapatkan buku ini?" Ucapnya mengernyit,kakek tua itu mencoba membuka buku hitam,tapi tidak bisa terbuka.

Di dalam sebuah portal yang kosong dan buntu,di sanalah Helen berada,gumpalan asap hitam menjadi sebuah jiwa tubuhnya setelah istirahat beberapa waktu."Akhirnya kembali ke bentuk semula." Ucapnya menghembuskan kelegaan.

Tapi tiba-tiba,portal kosong dan buntu itu bergoyang,kekanan dan kiri Helen terombang-ambing di dalam."APA YANG TERJADI?!!" Teriaknya."BUKU USANG!!BUKU JELEK!!" Panggilnya berteriak."DIMANA KAU?!KELUAR!!" Helen terpaksa duduk lotus di ruangan gelap itu sambil menunggu goncangan berhenti.

"Aku di sini,nyonya dewi." Buku hitam itu menunjukkan jati dirinya,sebuah batu kristal berwarna merah darah dan di lapisi oleh asap hitam.

"Jadi ini bentukmu?" Tanya Helen,kemunculan batu kristal itu membuat ruangan menjadi tenang,ia menahan serangan dari luar untuk Helen.

"Iya,ini aku buku usangmu." Jawabnya,ia melayang di udara.

"Terbuat dari apa dirimu?" Helen mendekati batu kristal merah itu dan tertegun di depannya.

"Jangan menyentuhku nyonya!" Ucapnya memperingatkan,menjauh dari Helen.

"Kenapa?!" Helen semakin mengejar batu kristal di depannya,sedangkan yang di kejar melayang berlari kesegala arah.

"Anda tidak akan mampu menampung kekuatanku,kekuatanku hanya bisa di miliki oleh tuan." Ujarnya sambil terbang kesana kemari menjauhi Helen.

Helen berhenti mengejar ketika batu itu mengatakan kata 'Tuan'."Maksudmu tuan,adalah malaikat kejahatan asli?" Tanya Helen.

"Iya,tapi..."

"Tapi apa?" Helen penasaran dengan ucapan batu merah itu yang menggantung.

"Tapi ia telah binasa setelah peperangan ratusan tahun lalu." Mendengar jawaban dari batu merah itu,Helen malah di buat lebih penasaran,tapi iya tidak akan meneruskan.

"Baiklah,aku mengerti,sekarang masalahnya.Kenapa ruangan ini bergoyang?" Tanya Helen mengalihkan topik,ia tidak mau membahas masa lalu yang tak penting dan tidak ada hubungan dengan dirinya.

"Di luar,wujud kedua ku sebagai seonggok buku di temukan oleh kakek tua,ia mencoba membuka segel dengan palu.Lihatlah.." Ucapnya sedih menunjukkan cermin ilusi kepada Helen.

"Dasar bodoh." Ucap Helen menghilangkan cermin itu dengan sekali sapuan tangan.

"Lalu ini ada dimana?" Helen kembali terduduk mencoba mengetahui situasinya.

"Ini di ruang ajaibku." Ucap batu itu."Nyonya dewi,apa yang membuatmu kehilangan kekuatan?" Tanyanya dengan bersedih melebihi cerita malaikat kejahatan tadi.

Helen menopang wajahnya dengan satu tangan,mendengus pelan."Kekuatan asliku masih ada bahkan tidak berkurang,tapi energi jahatku habis terkuras oleh pemuda itu,pemuda yang jiwanya sedang sakit kemarin,semua energi ku,ku sumbangkan padanya untuk di rubah menjadi obat jiwa dan menyembuhkan lukanya,jadi aku kelelahan dan lapar." Ujarnya dengan mulut mengerucut.

"Ugh!Ku kira kekuatanmu habis dan menjadi tidak berguna." Ucap kesal batu kristal itu tanpa tahu tuannya tidak memiliki kesabaran yang mendalam,Helen menajamkan matanya pada si batu kristal."Nyonya aku hanya salah bicara,mulutku memang pantas di hukum." Ujarnya sambil menipiskan auranya perlahan untuk persiapan kabur dan menghilang.

Helen tersenyum tipis,dengan gerakan cepat,Helen meraih batu kristal itu dan memasukkannya ke dalam mulut.

"AAARRRGGGHHH."