Menikahlah Denganku Maka Aku Akan Menjadikan Mu Janda

Dhiv berjalan gontai menuju ke kantornya. Ia terlihat begitu kusut dan tak bersemangat siang itu hingga membuat Sam langsung menginterogasinya.

"Kenapa kau begitu kusut, apa kau bertengkar dengan Lala?" selidik Sam

"Bukan bertengkar, hanya sedikit salah paham," sahut Dhiv

"Maksudnya??" tanya Sam mengernyitkan keningnya

"Lala mengira akulah penyebab kematian ibunya, dia sangat marah dan pergi meninggalkan aku. Sekarang aku tidak tahu bagaimana cara membujuknya agar dia tidak marah lagi padaku," tetang Dhiv

"Dimana dia sekarang??" tanya Sam

"Entahlah, dia pergi meninggalkan aku saat di rumah sakit," jawab Dhiv

"Baiklah, kalau begitu aku akan mencarinya," jawab Sam kemudian pamit pergi

Lelaki itu segera meluncurkan mobilnya menuju ke hotel tempat Raffa menginap. Entah kenapa lelaki itu yakin jika Lala akan menemui pemuda itu untuk menanyakan kematian ibunya.

Setibanya di hotel Sammy segera menuju kamar Raffael, namun pemuda itu menghentikan langkahnya saat melihat kerumunan orang di lobby hotel.

Ia kemudian berjalan menuju kerumunan itu untuk melihat apa yang terjadi.

Lelaki itu terkejut saat melihat pertikaian antara Raffael dengan seorang wartawan.

Siapa wanita itu, apa dia Lala??

Raffa terus memperhatikan dengan seksama wanita yang menutupi wajahnya dengan jaket kulit.

"Berhenti memotret atau aku akan menghancurkan kamera mu," ancam Raffael semakin tak bisa menahan emosinya

Karena wartawan itu tak mengindahkan peringatannya dan terus mengambil gambarnya membuat lelaki itu benar-benar naik pitam. Ia kemudian merebut kamera sang wartawan dan mencoba menghancurkannya.

Melihat pertengkaran keduanya membuat Sam berinisiatif untuk membawa Lala pergi dari tempat itu.

Tentu saja Si pemilik kamera tidak tinggal diam, ia kemudian menghampiri Raffa dan berusaha mengambil kembali kamera miliknya.

Perseteruan keduanya menjadi tontonan menarik bagi para pengunjung hotel. Tidak salah jika tidak sedikit para pengunjung hotel yang mengabadikan perseteruan mereka dan mengunggahnya ke sosial media.

Melihat pertengkaran keduanya membuat Sam berinisiatif untuk membawa Lala pergi dari tempat itu. Ia segera menarik Lala pergi dari tempat itu dan meminta tolong seorang karyawan hotel untuk menggantikan posisinya.

Tentu saja karyawan hotel tak menolaknya apalagi saat Sam memberikan imbalan yang lumayan banyak.

Sementara itu Sam segera membawa Lala pergi meninggalkan hotel saat Sang wartawan terus berusaha merebut kembali kameranya dari tangan Raffa. Ia bahkan tak bisa tinggal diam saat Raffael berusaha menghapus semua foto-foto hasil bidikannya.

Wartawan itu benar-benar kesal melihat sikap Raffael dan kemudian melepaskan pukulannya hingga membuat pemuda itu sempoyongan dan menjatuhkan kameranya.

"Ah sial!" pekik lelaki itu geram

Melihat kedua lelaki itu masih berseteru membuat Lala terpikir untuk melarikan diri dari tempat itu.

Namun saat ia akan melangkahkan kakinya justru wartawan itu menarik jaket yang menutupi wajahnya.

Semua orang yang ada di sana begitu tercengang saat melihat wajah gadis itu.

Raffael tersenyum kecut saat melihat wanita lain yang sengaja menutupi wajahnya untuk menggantikan Lala.

"Sekarang kalian lihat sendiri bukan, jika aku tidak pernah menyembunyikan Lala tunangan adik ku. Perlu kalian catat bahwa kejadian hari ini membuktikan jika aku tidak pernah memiliki hubungan gelap dengan calon adik ipar ku itu. Semuanya hanya hoax yang bertujuan merusak nama baik keluarga Dario Caffaso," terang Raffa mencoba memberikan klarifikasi kepada semua orang yang ada di tempat itu.

Sang Wartawan yang kecewa saat tak berhasil membuktikan hubungan terlarang Raffa dengan Lala segera pergi meninggalkan hotel.

Raffa segera mengejar karyawan hotel itu saat ia hendak meninggalkan lobby hotel.

"Tunggu!" seru Raffa menarik lengan wanita itu

Gadis itu begitu terkejut dan panik saat Raffa mencoba menahannya. Ia takut jika pria itu akan menghukumnya karena sudah ikut campur dalam urusannya.

Lelaki itu segera membalikkan tubuh wanita itu dan mengangkat dagunya.

"Cantik," puji Raffa membelai wajah gadis itu

"Bagaimana caranya kalian bertukar posisi?" tanyanya dengan suara lembut

"A...a...aku...." gadis itu terlihat gugup dan ketakutan saat mendengar pertanyaan Raffa hingga membuat lelaki itu langsung menutup bibir wanita itu dengan telunjuknya agar ia tidak melanjutkan ucapannya.

"Baiklah sayang, aku tahu yang kamu rasakan. Sebaiknya kamu istirahat dan jangan lupa perbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi," ucap Raffa kemudian mengusap keringat di pelipis gadis itu.

Gadis itu tak berkedip saat menatap wajah lelaki itu dari dekat.

Raffa kemudian bergegas pergi setelah Shopia menghampirinya.

Keduanya kemudian bergegas meninggalkan hotel.

************

Sementara itu Sammy mencoba mengajak Lala berbincang untuk mencairkan suasana.

"Hari ini aku sudah meminta izin kepada Mr. Dario untuk mengantar mu ke Bandung untuk hp memakamkan Ibumu. Aku juga sudah meminta cuti dua minggu untukmu," tutur Sam

"Terimakasih," jawab Lala datar.

Sammy kemudian menghentikan mobilnya didepan rumah sakit tempat Ratna dirawat.

Ia kemudian menyuruh Lala untuk menunggu di ruang jenazah agar bisa melihat ibunya untuk terakhir kalinya sebelum prosesi pengkafanan jenazah.

Setelah melunasi semua biaya administrasi Ratna, Sam meminta seseorang untuk mengemasi barang-barang Lala dan mengantarkannya ke rumah sakit.

Sammy kemudian menghampiri Lala dan mengantar gadis itu pulang ke kampung halamannya.

"Maaf jika kami tidak bisa menyelamatkan ibumu, aku harap kau bisa mengerti keadaan kami," ucap Sam

Lala hanya terdiam, gadis itu tak menjawab satupun pertanyaan Sam. Namun meskipun begitu Sam terus mengajaknya berbincang.

Setibanya di Bandung, Sam langsung mengurus pemakaman jenazah Ratna di bantu oleh para tetangga.

Sam tahu saat ini Lala pasti sangat sedih dan begitu terpukul dengan kematian ibunya, hingga ia berusaha menghiburnya.

Seorang lelaki menghampiri Lala yang masih belum beranjak dari pusara ibunya.

"Andai saja kau menurut padaku dan bersedia menjadi istri keempat ku, mungkin saja ibumu masih hidup," ucap Saddam mencoba memprovokasinya

"Asal kau tahu Ibumu meninggal karena lelaki itu, jadi sebaiknya jangan menikah dengan lelaki itu sebelum kesialan lain menimpamu," imbuhnya

Lala segera berdiri dan menatap tajam lelaki itu.

"Sebaiknya kau segera pergi sebelum aku mengusir mu dengan kasar!" hardik Lala

Saddam terkekeh mendengar ancaman gadis itu. Ia menganggap jika Lala semakin menarik saat ia marah, bahkan Saddam merasa makin tertantang untuk menaklukkan gadis itu.

"Kenapa semakin kau marah justru semakin membuat ku berhasrat untuk memilikimu," ucap Saddam mencoba membelai wajah Lala

Beruntung gadis itu segera menghindar dan menepis lengan lelaki itu.

Semakin Lala menolaknya membuat Saddam semakin bersemangat menggodanya. Lala yang mulai kesal dengan sikap lelaki tua itu segera melepaskan pukulannya hingga Sadam langsung sempoyongan dan hampir jatuh karena hilang keseimbangan.

Lelaki tersenyum jahat dan kemudian bersiul hingga tak lama beberapa pria kekar berdatangan ke tempat itu.

Lala segera mundur saat anak buah Saddam berjalan mendekatinya.

"Kau tahu aku paling tidak suka jika ada seseorang yang menyentuh ku, meskipun aku sangat menyukaimu jangan harap aku akan melepaskan mu setelah apa yang kau lakukan padaku barusan. Tidak ada yang boleh menghina Saddam di kampung ini apalagi berani menyentuhnya, karena aku pasti akan membalasnya dua kali lebih kejam dari yang kau lakukan kepadaku!" ancam lelaki itu kemudian memerintahkan anak buahnya menangkap Lala

Saat melihat Lala dikeroyok oleh anak buah Saddam membuat Sammy tidak tinggal diam, ia segera membantu gadis itu melawan anak buah Saddam.

Sammy berhasil melumpuhkan satu persatu anak buah Saddam. Melihat anak buahnya berjatuhan membuat Saddam merasa kesal, ia kemudian melakukan cara licik dengan menghantam kepala Sammy dengan batu hingga lelaki itu jatuh tersungkur bersimbah darah.

Saat Lala hendak menolongnya, Saddam segera menjambak rambut gadis itu dan menyeretnya pergi.

Sammy berusaha bangun dan mengejar Lala namun anak buah Saddam langsung mengganjarnya hingga lelaki itu tumbang ke tanah.

Lala terus meronta saat Saddam memaksa gadis itu masuk kedalam mobilnya.

"Cepat masuk!" serunya mendorong tubuh gadis itu masuk kedalam mobilnya.