NovelToon NovelToon
Pesona Si Kembar (Ada Cerita Di Balik Gerbang Sekolah)

Pesona Si Kembar (Ada Cerita Di Balik Gerbang Sekolah)

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Anak Kembar / Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:92.8k
Nilai: 5
Nama Author: eli_wi

Season 2 dari Novel "Anak Genius Milik Sang Milliarder"

Rachel dan Ronand telah beranjak remaja, kini usianya sudah menginjak 17 tahun. Rachel yang tak ingin selalu dibandingkan dengan kejeniusan Ronand, memilih untuk menyembunyikan identitasnya sebagai saudara dan orang kaya.

Semua siswa di sekolahnya, tidak ada yang mengetahui jika Rachel dan Ronand adalah saudara kembar. Justru mereka dirumorkan sebagai pasangan kekasih karena beberapa kali terlihat dekat.

Akankah keduanya berhasil menyembunyikan identitas mereka sampai lulus sekolah? Atau semua rencana itu gagal, seiring dengan kisah percintaan mereka yang terjadi di sekolah itu?

Temukan jawabannya hanya di NovelToon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hatinya Bisa Dibagi

"Ini tidak mencerminkan seorang pelajar, Chelsea. Di sekolah itu tugasnya hanya belajar dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Cari ilmu sebanyak mungkin untuk masa depanmu. Bukan malah mau menggoda laki-laki. Ajaran siapa yang kamu ambil?"

"Boleh kalian mau pdkt atau pacaran, tapi ini sudah di luar batas. Kamu sengaja menjebak Ronand? Biar nanti Ronand dituduh telah melukai atau menodaimu, begitu? Astaga... Kamu kebanyakan nonton sinetron," seru Ibu Anisa setelah melihat rekaman CCTV di ponsel Ronand. Chelsea tidak bisa mengelaknya lagi.

Terlihat pada sebuah rekaman CCTV, Ronand sedang duduk pada sebuah meja sambil membuka bukunya. Menanti Pak Bekti yang katanya tengah menunggunya. Walaupun Ronand sebenarnya sudah curiga mengenai hal ini. Namun ia tetap menuju perpustakaan untuk mencari tahu apa yang diinginkan Chelsea.

Kemudian Chelsea datang dan hendak memeluk Ronand dari belakang. Namun Ronand berhasil menghindar karena laki-laki itu merasa ada yang mendekatinya. Alhasil... Chelsea terjatuh karena tak berhasil menyeimbangkan tubuhnya saat Ronand berhasil menghindar.

"Maaf, Bu." ucap Chelsea dengan pelan. Bahkan ia menundukkan kepalanya karena malu.

"Urusan Chelsea, Bu Anisa saja yang mengurusnya. Kasihan Ronand yang besok harus ikut olimpiade, nanti fokusnya terganggu. Tolong diberikan hukuman yang pantas agar kejadian seperti ini tak terulang lagi. Jangan sampai juga kejadian ini menyebar, nama baik sekolah bisa tercoreng." ucap Pak Reno memberikan saran.

"Iya, Pak Reno. Terimakasih atas sarannya,"

"Ronand, kembalilah ke kelas dan fokuslah belajar untuk persiapan besok. Maaf... Ibu sudah menuduh kamu melakukan sesuatu yang aneh-aneh. Padahal selama ini kamu bertingkah baik di sekolah," ucap Ibu Anisa merasa tak enak hati karena menuduh Ronand.

"Ti..."

"Nggak minta maaf juga sama Rachel, Bu? Nggak salah lho ini Rachel, tapi Ibu udah marahin dan menuduh sembarangan." sela Rachel sebelum Ronand menyelesaikan ucapannya.

"Kamu tetap salah, Rachel. Ngapain juga bolos sampai sini? Bel sudah masuk dan malah bolos. Terus kamu pakai kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Itu bukan menyelesaikan masalah, tapi malah menambah." ucap Ibu Anisa mengatakan alasannya memarahi Rachel.

"Tapi Ibu udah menuduh Rachel yang tidak-tidak. Kalau salah, jangan gengsi dong buat minta maaf."

"Aku nggak bolos, tapi ditarik ketos buat ikut. Tanya aja itu sama si larva. Dia kok yang bawa Rachel ke sini," ucap Rachel tak mau kalah.

"Hei... Namaku Raffa buat larva," protes Raffa tak suka.

"Sama aja, ini lidahnya keseleo jadi nggak bisa panggil dengan benar. Terima aja udah, anggap sebagai panggilan kesayangan." ucap Rachel dengan acuhnya. Raffa yang mendengar hal itu langsung mengalihkan pandangannya. Kedua pipinya langsung memerah dan terlihat salah tingkah, beruntung hanya Ronand yang melihatnya.

Ronand segera membawa Rachel pergi dari perpustakaan. Ibu Anisa kekeh dengan keputusannya jika Rachel juga bersalah. Rachel main hakim sendiri tanpa tahu permasalahannya sebenarnya. Seharusnya ditengahi bukan malah membuat semua bertambah panas.

Awas aja ya kamu, Chelsea.

Namanya sih bagus Chelsea, tapi etikanya nggak.

Lebih buruk dari Achel,

Rasanya ingin aku patahkan itu tanganmu yang mau peluk Ronand,

Diam, Rachel.

Ish... Abang mah,

***

"Kok malah mampir ke sini?" tanya Ronand yang kini berada di kantin.

Padahal tadi Ronand yang menarik tangan Rachel agar kembarannya itu masuk kelas. Namun keadaan berbalik, di tengah jalan Rachel menarik pergi Ronand ke arah yang berbeda. Ia masih kesal jadi membutuhkan asupan makanan.

"Lapar, Abang. Marah-marah juga butuh tenaga ternyata. Habis ini tenagaku buat ngomel-ngomel," ucap Rachel sambil cengengesan.

"Ibu Rom, minta tolong pesan bakso, mie ayam, dan nasi goreng masing-masing satu ya. Terus pangsit rebus dan es jeruknya dua," serunya saat sudah duduk.

"Siap, Neng Rachel." seru Ibu Rom, penjual kantin yang sudah sangat mengenal Rachel.

"Astaga... Kita kira kalian balik ke kelas," seru seorang laki-laki berseragam sama dengan Rachel dan Ronand mendekati keduanya.

Dia adalah Nicho, diikuti oleh Raffa di belakangnya. Tadinya mereka akan kembali ke kelas, menyusul Ronand. Namun saat melewati kantin, mereka melihat keberadaan Ronand di sana.

"Ngapain balik kelas? Udah pintar, nggak usah masuk kelas." ucap Rachel membanggakan dirinya sendiri.

Ctakkk...

"Apa sih main sentil-sentil jidat seksiku?" gerutu Rachel sambil mengelus dahinya yang terasa sedikit nyeri.

"Belajar yang benar. Masa Ronand bisa ikutan seleksi olimpiade, tapi nih kembarannya hobby bolos." sindir Raffa yang tadi menyentil pelan dahi Rachel.

"Abang mah dari dulu emang udah jago soal begituan. Nah... Kalau Achel, juga jago di bidangnya sendiri," ucap Rachel membela diri. Menurutnya setiap orang punya bakat dan kesukaannya masing-masing.

"Emang kamu jago di bidang apa, Chel?" tanya Nicho dengan tatapan penasaran.

"Jago di bidang tidur, bolos sekolah, dan makan dong. Banyak kan?" ucap Rachel sambil menaikturunkan alisnya.

"Menyesal diri ini bertanya. Emang nggak benar ini kembarannya si Ronand," Nicho sampai mengacak rambutnya karena frustasi.

Berhadapan dengan Rachel, harus pintar berdebat. Bahkan kini Nicho memilih merebahkan kepalanya di atas meja daripada mendengar celotehan dari Rachel. Sedangkan Raffa terlihat menatap Rachel dari samping. Senyum tipis terbit saat melihat Rachel tengah meniup poninya karena bosan menunggu makanannya datang.

"Ini cewek apa adanya banget. Nggak ada gengsi atau jaga image di depan oranglain," batin Raffa.

Bugh...

Awww...

"Eh... Napa, Raff?" seru Nicho yang langsung bertanya saat Raffa berteriak. Bahkan Rachel yang sedang sibuk dengan poninya sampai mengalihkan perhatiannya.

"Habis diinjak gajah kakiku," ceplos Raffa dengan asal.

"Mana gajahnya?" Rachel bahkan langsung melihat ke arah kolong meja untuk mencari gajah yang menginjak kaki Raffa.

"Nggak ada gajah lho di sini. Adanya semut kecil," serunya membuat Raffa menggelengkan kepalanya.

"Ini anak satu polos atau gimana sih? Yang aku maksud itu kakinya si Ronand kampret," batin Raffa sambil menghela nafasnya kasar.

"Ngaco, Raff. Mana ada gajah di sini?" ucap Nicho yang sama tidak pekanya. Ternyata baru juga mengenal Rachel sebentar, Nicho sudah mengikuti jejak kembaran Ronand yang tidak peka.

"Pesanan siap..."

Seruan itu membuat Rachel melupakan perihal gajah yang menginjak kaki Raffa. Ia tak peduli, baginya yang penting adalah makanan. Setelah makanan diantar, Rachel segera melahapnya. Bahkan sesekali menyuapkan makanan itu pada Ronand.

"Mau?" tanya Rachel saat melihat Nicho dan Raffa melihat pada makanan di depannya. Dengan refleks, Nicho menganggukkan kepalanya.

"Beli sendiri dong. Ini mah sajennya Rachel. Nggak boleh dibagi-bagi, kecuali hatinya Achel. Boleh dibagi untuk cowok-cowok tampan," ucap Rachel dengan antusiasnya.

Uhukk... Uhukk...

Eh... Larva kenapa?

Larva nggak tuh,

Nggak papa,

Oh ya udah. Achel lanjut makan ya,

Awas aja kalau kamu mencoba mendekati Achel. Langkahi dulu aku, Papa, dan Opaku.

Glekk...

1
Aniza
kok kebalik ucan yg malu,,bang onand sih ngomong bikin ucan salting
Aniza
ucaaaaan kah sama bu amin?
Nie
Bang Onand tuh udah ada rasa2 gimana gitu ma boneka Ucan 🤭
Ita Xiaomi
Itu murid program akselerasi Bu. Loncat kelas dr PAUD langsung SMA😁
Ita Xiaomi
Jaga kesehatan ya Bu Amin.
Ita Xiaomi
Kasihan gurunya.Ndak nyangka dpt murid sefrekuensi dgn Achel😁
Putri Laely
lanjut Thor
mom'snya devadhamian
uwaw anak sekecil mika bawa an nya kartu"hitam bener"sultan ini mah🤪
fatmawati
sakit perut aku ketawa gara" mika susan 🤣🤣🤣🤣
Novita Sari
tambah rame kelas mbok Rachel..
lanjut thor...
ririen handayani
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/ sabar bu
PengGeng EN SifHa
ulalalalalalalalalaala


SEKALIAN UNDANG SON HOREG PUNYA OM BREWOK MIKAAAA...

JANGAN LUPA NENEK GAYUNG DI AJAK HOBAAAAHHH💃💃💃💃💃💃
Siti Nurjanah
cucankah?
Suwastika
pst boneka susan 😍😍😍
Sani Srimulyani
seru banget sih ini ceritanya, pokonya ga nyesel deh bacanya.
Sani Srimulyani
nah siapa lagi ini...... jangan2 Susan lagi
Atik Kiswati
seru kocak,nyebelin,bikin gemes + ngakak sendiri kyk orgil yg bc nya.....
Atik Kiswati
pasti di susan tuh....jadi + seru tu pasti....
Ita Xiaomi
Dikira Centaur apa😁
Ita Xiaomi
Ndak kebayang di ruang kelas ada bayi lg minum susu pakai dot. Malah santuy pula😁.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!