NovelToon NovelToon
KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Preman / Mafia
Popularitas:382
Nilai: 5
Nama Author: ilwa nuryansyah

menceritakan tentang seorang murid pindahan yang bernama Kim hyun yang pindah ke sekolah barunya yang bernama sekolah SMA CSB (CENTRAL SPORT BUSAN), awalnya kehidupannya lancar namun tampaknya dia tidak terlalu mengetahui tentang sisi gelap sekolah ini beserta kota ini maka dari itu kim Hyun mau tak mau harus mencari tahu tentang sisi gelap sekolah ini dan kota ini agar dirinya bisa menjalani kehidupan yang normal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilwa nuryansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

Di basecamp Kelas 2-C yang kumuh, Choi Min-gyu, sang Pemimpin Geng yang pemalas, duduk tegak setelah terbangun. Dia meraih botol air yang berserakan dan membasuh wajahnya, menghilangkan sisa-sisa kantuk.

Choi Min-gyu (189 cm) adalah pria yang berotot, terutama di bahu dan lengan. Kedua tangannya yang besar dan lebar menunjukkan kekuatan cengkeraman yang luar biasa, berkat keahliannya di bidang Judo. Di CSB,

ia dihormati sebagai petarung yang harus diwaspadai karena kemampuan grappling dan throwing yang mematikan. Namun, sifatnya yang malas dan hanya termotivasi oleh uang membuatnya tetap berada di Kelas 2-C. Jika dia berambisi, menguasai Kelas 2 atau bahkan menantang Kelas 3 akan mudah baginya.

Min-gyu menghela napas, nyawanya kini terkumpul.

Min-gyu: "Baik. Jadi, murid pindahan itu. Seperti apa dia?"

Song Dae-ho: (Kesal) "Aku tidak tahu detailnya, dia siswa baru. Tapi yang aku tahu, dia sombong dan menyebalkan! Dia menolak membayar, menanyakan uang keamanan, dan berani memintaku mengembalikan uang Min-ho! Dia menantang otoritas kita, Min-gyu!"

Saat Dae-ho mengoceh, Min-gyu diam-diam mengeluarkan rokok. Dia menyadari bungkusnya kosong.

Min-gyu: (Mengeluh) "Ugh. Sudah habis. Dae-ho, kau masih punya rokok?"

Dae-ho, yang sudah terlalu lelah mengumpat, terdiam. Ia baru saja mengeluarkan semua energinya untuk mengeluhkan Kim Hyun, dan Min-gyu hanya fokus pada rokok.

Dae-ho: (Berteriak marah) "YAA! MIN-GYU!"

Dae-ho dengan kesal mengambil sebungkus rokok dari sakunya dan melemparkannya tepat ke wajah Min-gyu.

Min-gyu: "Aww, terima kasih. Kau selalu yang terbaik, hyung."

Min-gyu tidak marah. Hubungan mereka, meskipun penuh ejekan, adalah pertemanan masa kecil. Min-gyu menyalakan rokok dan menghisapnya dalam-dalam. Asap yang diembuskannya memberinya kenyamanan instan.

Pintu basecamp terbuka. Jin-seop, Petarung Nomor Tiga Kelas 2-C—siswa yang pertama kali berkonflik dengan Kim Hyun dirinya masuk dengan canggung, membawa dua kantong plastik berisi botol bir.

Jin-seop: "S-senior. Min-gyu sunbae, Dae-ho sunbae. Ini... untuk kalian."

Jin-seop memberikan bir itu dengan hormat. Meskipun dia adalah Petarung Nomor Tiga di kelas, kemampuannya dianggap remeh, dan dia hanya berfungsi sebagai budak suruhan. Harga dirinya hampir tidak ada di hadapan Min-gyu dan Dae-ho.

Min-gyu tiba-tiba tersenyum lebar. Senyum itu cerdas, bukan malas.

Min-gyu: "Jin-seop-ah. Kau tahu tentang Kim Hyun, murid pindahan yang sombong itu, kan?"

Jin-seop: (Wajahnya berubah masam, penuh dendam) "Ya, sunbae. Aku mengenalnya."

Min-gyu: "Bagus. Aku ingin kau, bersama beberapa teman, membuatnya babak belur. Sekarang juga. Buat dia terlihat seperti sekarat. Kau bisa melakukannya, kan? Kembalikan harga diri kita di Kelas 2-C."

Wajah Jin-seop bersinar. Kesempatan untuk membalas dendam diberikan langsung oleh Raja Kelas 2-C.

Jin-seop: (Sangat antusias) "Ya, sunbae! Aku akan melakukannya! Aku akan memberinya pelajaran yang tidak akan dia lupakan!"

Jin-seop membungkuk dalam-dalam dan langsung berlari keluar.

Dae-ho: (Tidak yakin) "Min-gyu, apa kau serius? Jin-seop itu... kemampuannya payah. Kenapa bukan aku saja yang turun tangan?"

Min-gyu membuka botol bir pertamanya.

Min-gyu: "Lebih baik menjadi penonton daripada pemain, Dae-ho. Ini hanya masalah seratus ribu Won. Itu bukan masalah yang perlu aku hadapi secara langsung. Jika Jin-seop gagal, kita akan tahu seberapa bagus anak pindahan itu. Jika dia menang, masalah kita selesai. Itu namanya strategi efisien."

Min-gyu melanjutkan minum dan merokoknya, sementara Dae-ho hanya bisa menghela napas, menyadari bahwa Pemimpin Kelasnya tidak akan bergerak kecuali ada motivasi uang yang besar.

Sementara itu, Kim Hyun dan Min-ho sedang berjalan menuju ruang ganti Kelas 2-C, membawa pakaian olahraga mereka.

Min-ho: "Kita hanya main pingpong sampai jam sepuluh. Setelah itu, kita bebas. Kau tahu kan, sekolah kita paling santai di CSB."

Hyun: "Pingpong, ya. Kedengarannya bagus."

Tiba-tiba, Hyun berhenti mendadak. Wajahnya pucat, dan keringat dingin mulai membasahi dahinya.

Hyun: (Memegangi perutnya, suara tertahan) "Ugh... Ah! Tidak... Min-ho, tolong!"

Min-ho: "Kenapa, Hyun-ah? Wajahmu kenapa?"

Hyun: "Perutku! Aku harus ke kamar mandi! Sekarang! Tolong bawa bajuku dan taruh di loker! Aku tidak bisa menahannya!"

Min-ho: (Khawatir) "Ada apa? Kau sakit?"

Hyun: "Bukan masalah besar! Aku hanya... butuh toilet! Kau duluan saja! Jangan khawatir!"

Hyun menyerahkan pakaiannya kepada Min-ho dan berlari kencang menuju kamar mandi terdekat. Dia berlari dengan kecepatan penuh, seluruh fokusnya terpusat pada menahan gejolak di perutnya.

"Sial! Seharusnya aku mendengarkan Ibu untuk tidak makan ramen pedas semalam!" pikir Hyun, menyesali keputusannya mencoba ramen super pedas.

Saat ia berlari di koridor, ia hampir menabrak beberapa siswa yang berteriak makian.

Siswa 1: "Yaa! Mata kau buta?!"

Hyun: "Maaf! Maaf!" teriak Hyun sambil berlari tanpa henti.

Tak disengaja, ia berlari melewati Guru Sejarah Korea, yang sedang berjalan perlahan.

Guru Sejarah: (Melihat kilasan seragam CSB) "YAA! KIM HYUN! BERANI-BERANINYA KAU BERLARI DI KORIDOR! NILAI D! KAU MENDAPAT NILAI D DARIKU!"

Hyun hanya bisa mengeluh dalam hati, menyadari bahwa ia baru saja berurusan dengan orang yang salah, semuanya demi urusan toilet.

Akhirnya, Hyun sampai di kamar mandi. Dia masuk ke salah satu bilik toilet dan mengunci pintunya. Setelah beberapa menit yang menyakitkan, ia keluar dengan perasaan lega.

Hyun: (Memandang dirinya di cermin) "Terima kasih, ramen pedas. Pelajaran yang mahal."

Dia membasuh tangannya di wastafel. Saat ia sedang membasuh, pintu kamar mandi terbuka. Enam siswa masuk. Mereka semua mengenakan seragam CSB yang sama, dan dipimpin oleh Jin-seop.

Hyun awalnya tidak terlalu peduli, tetapi dia merasa aneh.

Pertama, salah satu siswa menutup dan mengunci pintu dari dalam.

Kedua, siswa lain meletakkan papan tanda 'RUSAK' yang biasanya ada di dalam, di luar pintu.

Ketiga, beberapa dari mereka memegang senjata yang disembunyikan—tongkat baseball dan sapu yang dipatahkan ujungnya.

Kim Hyun merasakan alarm CQC-nya berdering kencang. Ini bukan kebetulan. Ini adalah jebakan.

Jin-seop tersenyum kejam, dendam di matanya menyala.

Jin-seop: "Kim Hyun-ah. Kau sudah selesai buang air? Bagus. Karena kami punya urusan yang belum selesai denganmu."

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!