Aletta seorang gadis cantik primadona SMANSA dan periang yang berusia 18 tahun masih duduk di sekolah SMA kelas 3 terpaksa menikah paksa karena wasiat dari almarhum sang ayah.
ia menikah dengan pria tampan nan dingin bernama Lucien Bryan yang berusia 25 tahun. seorang kapten pilot yang ber kharisma dan sudah memiliki kekasih.
bagaimana kisah kehidupan rumah tangga aletta. yuk simak ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom beauty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jari sepuluh milyar.
saat ini suasana kelas masih sunyi. jam dinding baru menunjukkan pukul 06.40 pagi.
Letta sudah tiba sepuluh menit yang lalu. ia sengaja menghindari Lucien. ntah kenapa karena bentakan Lucien semalam, membuat Letta kecewa dan marah. ia bisa menerima pernikahan mereka dirahasiakan. ia juga bisa menerima suaminya memiliki kekasih karena ia juga tidak mencintainya. tapi... hanya karena teriakan yang memekakkan telinga itu, dia sadar bahwa ia tidak diharapkan walau sekedar jadi teman.
disela-sela lamunan nya, ia dikejutkan oleh tepukan lembut di punggungnya.
"hai, " sapa Amoy pada Letta. ia sudah duduk di sebelah Letta dan menyimpan tas ranselnya di laci meja.
"hmm, " balas Letta singkat.
"lemes amat, bro! " seru Amoy. ia menatap wajah Letta sedikit pucat dan sembab.
"lo sakit? kita UKS yuk, " ajak Amoy.
Letta menggeleng lemah.
"apa karena Regan semalam? " tanya Amoy dengan hati-hati.
"ya nggak lah. dia tadi sempat disini sih, tapi aku berhasil membujuknya agar memberikanku waktu sendiri. "
"oh.. ku pikir Regan melakukan sesuatu. "
"kalau dia macam-macam, ya pasti ku balaslah. aku bukan wanita lemah. "
"iya.. iya. aku paham kamu wanita yang kuat dan hebat. tapi tidak untuk sekarang. tubuhmu lagi lemah, " sambung Amoy.
"yuk aku antar ke UKS yuk. Mona juga absen, katanya lagi demam, " Amoy sudah berdiri. ia bersiap memapah Letta.
Letta menepis tangan Amoy, " apaan sih moy. aku masih bisa berjalan normal, bukan pincang apalagi ngesot, " Letta berjalan keluar dengan langkah berat.
"iya... tapi aku takut kamu jatuh, Letta. wajahmu itu pucat seperti Vampire. keras kepala banget sih! " Amoy menggerutu.
mereka pun berjalan bersama menuju ruang kesehatan.
disana Letta langsung berbaring di brankar. ia menutup matanya sejenak. melupakan sakit hatinya sejenak pada suaminya rahasianya.
sedang Amoy, dia menarik selimut. menutupi tubuh Letta kemudian duduk di depan brankar. melipat kedua tangannya didada. menatap sang sahabat yang terlihat lemah.
"jangan lama-lama sakit, ta! "
"kamu bisa tinggalin aku? " pinta Letta pada Amoy. ia masih memejamkan matanya.
Amoy menghembuskan napas, "baiklah. kalau ada apa-apa atau perlu apapun lo bisa manggil gue, " ujar Amoy. ia pun berdiri. memundurkan kursi kebelakang kemudian berjalan keluar.
sementara Letta, ia berbaring miring. memunggungi petugas kesehatan yang sedang duduk di balik tirai berwarna biru laut itu.
selang dua puluh menit, Regan pun masuk.
"mbak.. apa pasien yang tadi pagi masih disini? " tanya regan pada petugas yang sedang berjaga.
"iya, masih dek. dibalik tirai itu. mungkin sedang tertidur. "
"baiklah. aku lihat temanku dulu ya mbak, " ucap Regan yang diangguki oleh petugas.
SREKK
Regan membuka tirai pembatas. ia melihat punggung Letta yang turun naik dengan teratur. tubuhnya diselimuti oleh kain tipis sampai sebatas dada.
"Letta! "
"kamu tidur? "
"aku tau kamu pura-pura, Letta! "
masih hening. tak ada balasan.
"Letta, sayang! " panggil Regan dengan nada sedikit tinggi. ia berusaha memancing Letta agar melihatnya.
"sayang.. honey... darling...! " panggil regan yang dengan bariton beratnya.
"shut up, Regan!! "
"belajar sana. udah masuk jam belajar masih juga gentayangan, " cibir Aletta melihat kelakuan Regan, tapi masih memunggungi lawannya.
"sayang!" panggil Regan lagi.
Letta membalikkan badan. matanya menyala seperti bara api yang siap membakar lawannya.
"berhenti menggangguku, Regan! "
Letta mengangkat tangannya dan menunjukkan jemarinya pada Regan,"aku sudah bertunangan, " kilah Letta. ia tak ingin Regan mengejar-ngejar nya terus-menerus. ia pun mencari alasan bahwa sudah bertunangan. padahal aslinya sudah menikah.
"i know, Letta, " sahut Regan dengan santainya. ia menyentuh lengan Letta dan memperhatikan cincin yang melingkar di jari manis Letta.
"cincin berlian simple tapi elegant. aku tahu harganya sangat mahal, " sahutnya datar ketika melihat cincin yang tersemat.
"apa aku sudah tidak harapan Letta?, " wajahnya berubah sendu.
"aku tahu, dari cincin itu aku bisa melihat bahwa calon mu pasti orang miliarder, bukan? siapa dia? ayo beritahu aku! "tanyanya menggebu.
"diamlah Regan. BTW... darimana lo tahu calonku miliarder hanya dari cincin? " tanya Letta menelisik wajah Regan.
"dari mamaku. dia sempat memperlihatkan katalog berlian. dan itu berlian langkah yang hanya ada tiga di seluruh dunia. harganya sangat mahal. berlian itu melambangkan cinta tulus dan abadi. "
deg
jantung Letta berdebar kencang kala mengetahui arti dari cincin miliknya.
'cinta tulus dan abadi! Untuk apa kak Lucien mencarikan batu berlian seperti itu. apa dia tau artinya atau karena asal pilih saja. pasti mama yang memberi tahu, ' batin Letta bertanya-tanya.
"jangan asal ngomong Regan. sejak kapan kau tahu macam-macam berlian? "
Regan mengendikkan bahunya,"terserah kalau tidak percaya. "balas Regan pelan.
" re...kira-kira berapa harga berlian ini? "letta menatap Regan dengan rasa penasaran.
Regan menatap curiga, " kenapa? "
"mau tau aja"
"mama pernah bilang katanya sekitar sepuluh milyar lebih. "
"APA!! "
Letta yang terkejut, langsung bangun dari tidurnya. wajahnya terlihat lucu dengan mulut terbuka lebar.
Regan mengulurkan tangan. menekan dagu letta agar mulutnya tertutup.
Ckk....
"kebiasaan..., " beo Regan yang menyenderkan punggungnya ke kursi.
hehehe.... Aletta hanya terkekeh pelan.
"habisnya aku syok banget. baru tahu ternyata aku lagi menggenggam istana di jariku. "
"oh my god...kalau dijual bisa beli–"
"stop!! "potong Regan cepat. matanya melotot lebar.
"lo nggak menghargai calon suamimu, " marah Regan.
"kok lo marah, bukannya lo seneng karena aku jual nih cincin. tandanya aku tidak terikat, " balas Letta. ia ingin memastikan bagaimana respon Regan.
"aku berubah pikiran. aku gak sanggup untuk menjadi saingan calon suamimu yang sekelas miliarder. "
bukannya Regan tidak mencintai Letta. tapi ia yakin tak akan bisa menandingi pria itu. pasti statusnya tidak main-main. mungkin saja dia juga pria terkaya di dunia.
"cih... ngeles. kalau gitu jangan ganggu aku lagi, " ia merasa sedikit bersyukur karena Regan akhirnya merasa kalah. tapi dalam hati Letta bertanya-tanya, darimana Lucien memiliki uang sebanyak itu padahal ia hanya seorang kapten pilot.
tidak tahu saja Letta, kalau Lucien memiliki pekerjaan dua sekaligus. sebagai kapten pilot dan juga menjadi wakil CEO dari papanya yang bekerja dibalik layar disela-sela istirahatnya.
"tapi kita masih bisa jadi teman, bukan? " tanya Regan yang membuyarkan lamunan nya Letta.
"ogah! "
"harus. gak boleh nolak! " Regan memaksa.
'kalau kamu sudah berada pada orang yang tepat, aku mundur ta. aku ikhlas kan sekarang' batin Regan terasa perih.
"sudah baikan. kita kelas yuk, " ajak Regan yang diangguki oleh Letta. ia pun beranjak dari brankar dan berjalan pelan dengan Regan disampingnya. mereka keluar dari ruangan itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
