NovelToon NovelToon
I Want You

I Want You

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romantis / Office Romance / Cintapertama
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Pengkhianatan yang dilakukan oleh tunangan dan kakak kandungnya membuat Rada mengambil keputusan untuk meninggalkan New York dan kembali ke Indonesia.

Pernikahan yang gagal membuat Rada menutup hati dan tidak ingin jatuh cinta lagi, tapi pertemuan dengan Gavin membuatnya belajar arti cinta sejati.

Saat Gavin menginginkan sesuatu, tidak ada yang bisa menolaknya termasuk keinginan untuk menikahi Rada. Ia tahu hati Rada sudah beku, tetapi Gavin punya segala cara untuk menarik wanita itu ke sisinya.



Cerita ini murni ide penulis, kesamaan nama tokoh dan tempat hanyalah karangan penulis dan tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

Black Orchid, lantai dua.

Rada sangat puas dengan desain interior yang sangat pas dengan seleranya. Terdapat dua kamar tidur di lengkapi dengan ranjang king size, jendela yang menghadap kearah matahari terbenam.

Selain itu ada satu ruang tamu, ruang makan dan ruang untuk bersantai. Dapur dibangun berdekatan dengan ruang makan dan hanya dipisahkan kaca tipis.

Setelah meletakkan kopernya di kamar, Rada pergi ke dapur untuk memeriksa persediaan. Kulkasnya terisi penuh oleh bahan-bahan masakan. Rada tersenyum senang, sepertinya pemilik apartemen ini cukup baik.

"Bagaimana?" Tanya Alia yang duduk di meja makan sambil menikmati segelas jus jeruk.

"Bagus, aku suka desainnya." Rada mengangguk puas, dia kembali ke ruang makan dan bergabung bersama Alia.

"Aku akan sering berkunjung dan menginap disini," ujar Alia dengan senyuman penuh arti.

Rada memperhatikan raut wajah Alia, dia mendengus karena bisa langsung menebak apa yang ada dalam pikiran Alia. Pasti sahabatnya itu ingin menarik perhatian pemilik apartemen yang katanya sangat mempesona.

"Lakukan saja, tapi jangan menyeretku." Kata Rada memperingatkan.

Alia tersenyum sambil mencondongkan kepalanya ke depan, "Dia tinggal di unit sebelah, kamu harus melihatnya saat ada kesempatan."

"Aku tidak tertarik." Rada membawa gelas jus ke bibirnya, menghabiskan minuman itu dalam sekali teguk. Netra hazelnya sedikit redup, dan pegangan tangannya di gelas semakin mengerat hingga rasanya dia akan bisa menghancurkan dalam sekali tekan.

---

Malam hari pertama tinggal di Indonesia, Rada tidak langsung tidur. Dia berjalan santai di pinggiran jalan yang masih ramai.

Berjalan-jalan di sepanjang jalan membuat perasaan Rada membaik setelah beberapa Minggu terakhir hidupnya terasa suram.

Rada hanya berjalan-jalan sebentar kemudian kembali ke apartemen. Dia harus mengurus berkas-berkas kepindahannya karena beberapa hari lagi dia akan kembali bekerja.

Rada adalah lulusan terbaik di kampusnya dengan jurusan teknologi informatika. Sebelumnya Rada bekerja di salah satu anak perusahaan game di New York, lalu saat hubungan haram Naysa dan El terungkap Rada memutuskan untuk mengajukan mutasi ke perusahaan yang ada di Indonesia.

Katanya induj perusahaan tersebut ada Indonesia, Rada senang ia bisa pindah kesana.

Rada ingin pergi sejauh mungkin dari dua manusia yang sudah menghancurkannya. Rada bersyukur saat mengajukan mutasi, bosnya langsung menyetujui.

Saat hendak naik ke lantai dua Rada tidak sengaja menabrak seorang pria membuat makanan yang sedang di pegang pria itu berhamburan di lantai, semua isinya keluar berserakan.

Nasi dan lauk pauk dalam kotak makanan tersebut berceceran di lantai.

"I'm sorry, aku nggak sengaja." Ucap Rada meminta maaf, menatap bersalah pada makanan yang sudah berceceran di lantai.

"Kamu hanya meminta maaf? Tidak mau mengganti rugi?"

Rada mendongakkan kepalanya, dan melihat seorang pria tampan berdiri menjulang sambil menatapnya tajam.

"Ya, okay. Aku akan menggantinya," kata Rada setelah tersadar dari kekagumannya terhadap wajah pria itu. Hanya reaksi biasa saat melihat sesuatu yang indah dan tidak ada maksud lain dari tatapan kagum Rada.

"Kamu harus memasaknya sendiri," Pria itu menghentikan Rada yang hendak memesan makanan melalui aplikasi.

Rada tampak tidak senang, namun dengan cepat menyembunyikan. Walau bagaimanapun juga ini salahnya dan jika orang ini meminta seperti, Rada hanya bisa menuruti sebagai tanggung jawab atas kecerobohannya.

"Aku akan membuatnya, kamu tinggal di lantai berapa? Nanti setelah selesai aku antarkan kesana," tanya Rada.

"Gavin,"

"Hah?" Rada menatapnya aneh, siapa Gavin? Apa nama unit apartemennya?

"Saya Gavin,"

Rada menganggukkan kepalanya mengerti, "Baiklah. aku pergi dulu-"

"Saya ikut,"

Sekarang Rada tidak bisa tidak curiga, matanya memicing apakah pria ini sengaja menjatuhkan kotak makanannya lalu menyalahkan Rada dan sekarang sedang menjalankan rencana jahat untuk mencelakainya.

"Kamu sengaja ya menjatuhkan makananmu untuk menjebakku?" Tuduh Rada.

"Kamu yang menabrak saya, sementara saya tadi hanya berdiri diam lantas bagaimana bisa saya menjadi pihak yang menjebak," Gavin memberikan pembelaan dengan sangat lugas.

Sejujurnya tadi Gavin memang sengaja menggeser sedikit posisi berdirinya saat melihat Rada yang berjalan terburu-buru. Tapi, tentu saja gadis itu tidak akan menyadarinya.

"Baiklah, kamu boleh ikut dan menunggu diluar pintu." Rada mendengus tidak senang, tapi sekesal apapun Rada dan betapapun dia tidak senang dengan cara Gavin memerasnya, Rada tetap tidak bisa mengelak bahwa disini memang dia yang salah.

Pada akhirnya Rada membiarkan Gavin mengikutinya, dia membuka lebar pintu lalu masuk ke dalam.

"Kenapa kamu ikut masuk?" Tanya Rada melihat Gavin menutup pintu dan sekarang mereka berdua berada dalam satu ruangan yang sama.

"Saya tadi sudah bilang ingin ikut dan kamu juga menyetujuinya." Sahut Gavin mendekat tanpa rasa bersalah.

"Aku memang menyetujui tetapi hanya sampai di depan pintu," sungut Rada, wajahnya sedikit memerah karena emosi bercampur dengan raut wajah cemas.

"Oh begitu. Aku tidak mendengar bagian terakhirnya," Gavin dengan santai duduk di sofa, lalu memejamkan matanya dan mengabaikan keberadaan Rada.

"Orang gila." Umpat Rada. Wajahnya yang biasanya selalu tenang kali ini memperlihatkan lebih banyak emosi.

"Daripada membuang waktu untuk mengumpat, lebih baik kamu segera membuatkan saya makanan supaya saya bisa cepat pergi. Lagipula saya orang sibuk, tidak bisa lama-lama disini."

"Kalau sibuk ngapain ikut masuk?" Rada menggerutu lalu berjalan ke dapur sambil menghentakkan kakinya kesal.

...✯✯✯...

1
Lunaire astrum
💯
Lunaire astrum
Bagus juga. Nanti baca lagi, mau ke warung dulu
Ega
Suka sama karakter Gavin🥰🥰🥰
Ega
cowok kyak El nih nyebelin banget deh😏
Adit monmon
cinta dlm diam ya vin🤭
Nda
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!