NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Setelah kematian bayi malangnya yang baru saja lahir, tepat 2 jam setelah itu Ayu Maheswari tewas secara tragis ditangan suaminya sendiri. Jiwanya menolak mendapat perlakuan keji seperti itu. Ayu tidak terima. Ia berdoa kepada Tuhan-nya, meminta dibangkitkan untuk membalaskan dendam atas ketidak adilan yang ia terima.

Begitu terbangun, Ayu tersentak tetiba ada suaminya-Damar didepan matanya kembali. Namun, Damar tidak sendiri. Ada wanita cantik berdiri disampingnya sambil mengapit lengan penuh kepemilikan.

"Tega sekali kamu Damar!"

Rupanya Ayu terbangun diraga wanita lemah bernama Rumi. Sementara Rumi sendiri adalah adik angkat-Raisa, selingkuhan Damar.

Ayu tidak terima! Ia rasa, Rumi juga pasti ingin berontak. Dendam itu semakin tersulut kuat. Satu ambisi dua tujuan yang sama. Yakni ingin melihat keduanya Hancur!

Rumi yang semula lemah, kini bangkit kuat dalam jiwa Ayu Maheswari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Suapan demi suapan itu bagaikan gantungan akar yang mengoyak tenggorokan Damar. Bahkan, hidangan mewah juga terasa hambar. Baru kali ini Damar menyantap masakan mewah, namun bagai racun yang menggerogoti pikirannya.

"Kamu iblis, Damar!"

"Aku tidak sudi mengandung darah dagingmu!"

"Aku benci melihatmu!"

Semakin lama, kalimat itu bersenandung kuat dalam pikirannya. Semakin menusuk, semakin pula terasa panas. Keringat dingin mulai menjalar, dan rasa bersalah pun kian membuncah.

Brak!

Damar meletakan sendok peserta garpunya begitu kuat, hingga membuat beberapa orang menatapnya.

Nafasnya terengah-engah, lalu bibirnya berbisik, "Maafkan aku, Ayu!"

Raisa menoleh. Wajahnya menahan geram begitu merasa malu dengan sikap kekasihnya saat ini. Dan yang membuat Raisa semakin panas, ia mendengar kalimat menyakitkan yang susah lolos dari mulut Damar saat ini.

"Damar, kau barusan bilang apa? Apa maksud kalimatmu tadi?" Bisik Raisa penuh penekanan. Dadanya bergemuruh, tampak naik turun sebab emosinya hampir meledak. "Ayu sudah mati! Dan untuk apa kamu meminta maaf?! Kamu sudah gila-"

"Jaga ucapanmu, Raisa!" Damar menoleh, kilatan matanya bagaikan hunusan pedang yang menusuk manik hitam Raisa.

"Damar, kamu apa-apan? Dia mati juga karena kam-"

"Aku bilang hentikan ucapanmu, Raisa! Jika kamu masih menyebut Ayu mati didepanku ... Maka jangan salahkan aku jika memutuskan pertunangan ini!" Sela Damar menggertak kekasihnya.

Raisa hanya mampu membeku. Sementara Damar, pria itu langsung bangkit dan bergegas keluar meninggalkan Raisa di sana.

Dan hal itu membuat Raisa tidak habis pikir dengan isi kepala calon suaminya. Padahal, sejak menjasi selingkuhan Damar, Raisa selalu mendapat sikap lembut. Semua keinginannya selalu Damar turuti, termasuk menyingkirkan Ayu salah satunya.

"Damar... Tunggu aku!" teriak Raisa menggeram. Ia menuju kasir terlebih dulu. Setelah melakukan pembayaran, ia bergegas keluar menuju mobil Damar.

"Damar, kamu benar-benar keterlaluan! Baru kali ini aku kecewa dengan sikapmu! Kenapa kamu tiba-tiba teringat istri gilamu itu, ha?"

Damar masih belum melajukan mobilnya. Pria itu termenung menatap depan sambil mencengkram kuat setir mobilnya.

Drttt!!!

Gawai dalam tas branded Raisa bergetar nyaring. Nama seseorang terpampang jelas, membuat perasaannya semakin gusar.

"Ada apa, Revan?"

"Gawat Mbak Raisa... Bu Ana dan Rumi baru saja datang, meminta bukti rekaman cctv bulan lalu. Dan, jika Hotel tidak memberikan itu, maka mereka akan melaporkan para staff ke kantor polisi!" ungkap Revan.

Raisa semakin terpaku. Wajahnya memerah penuh guratan amarah. Kedua matanya terbuka lebar menahan shock berat. 'Kurang ajar! Awas saja kamu Rumi... Aku nggak akan biarkan kamu menang!'

"Ya sudah, itu biar jadi urusan saya." Demi menutupi semuanya dari Damar, Raisa terpaksa mengakhiri panggilan telfonnya dengan sang Manager Hotel.

'Apa yang di sembunyikan wanita ini? Revan? Bukannya pria itu Manager Hotel milik orang tuanya? Lalu apa urusan mereka?' Meskipun bersikap acuh, namun Damar sejak tadi menyimak obrolan Raisa dengan manager hotel.

Damar tak menanyakan apapun. Ia hanya fokus pada kemudinya, hingga mobil benar-benar meninggalkan resto mewah tadi.

Wajah Raisa tampak gusar. Ia merasa, setelah Rumi sadar dari komanya, gadis itu berubah menjadi sosok yang kuat penuh tekad. Ia sama sekaki tidak mengenali jiwa lemah Rumi saat dulu.

Raisa menoleh, ia berkata dengan begitu pelan. "Damar, em... Karena aku harus ikut meting dengan Mamah, jadi turunkan aku di Hotel saja."

Damar menoleh sekilas. Dahinya sedikit mengerut, karena memang tidak biasanya kekasihnya itu ikut terjun dalam masalah dunia pebisnisan.

"Tumben sekali?"

"Aku sejujurnya tidak begitu suka. Tapi Mamah memaksaku ikut," jawab Raisa memaksakan senyumnya.

Damar tak lagi menjawab. Mobilnya terus melaju semakin kencang, hingga berhenti didepan teras lobi Hotel Hermawan.

Setelah memastikan mobil Damar sudah pergi, barulah Raisa bergegas masuk kedalam menemui Revan di ruangan kerjanya.

Selagi keduanya saling tatap penuh rasa ancaman besar, berbeda dengan Rumi dan Tante Ana.

Mereka berdua baru saja keluar dari kantor polisi setelah mengajukan laporan mengenai kecelakaan yang di alami sang keponakan. Tante Ana juga membawa beberapa bukti ketika Rumi di rawat, dan keterangan pasca koma.

"Baik, terimakasih banyak Pak... Kalau begitu kami permisi."

Tante Ana dan Rumi segera keluar. Mereka berdua berjalan bersama, lalu Rumi membuka suara. "Tante, Rumi sangat berterimakasih banyak kepada Tante Ana! Rumi bisa lebih kuat karena dukungan dari Tante."

Tante Ana menepuk sekilas lengan keponakannya. Lalu menjawab, "Kamu sudah Tante anggap sebagai putri Tante sendiri! Maafkan semua kesalahan Mamah Papah kamu waktu dulu."

Rumi mengangguk mengulas senyum tipis. Setelah itu keduanya bergegas menuju mobil, menuju cafe untuk makan siang bersama.

****

Sementara di lain tempat, Afan baru saja dalam perjalanan keluar untuk mencari keberadaan Kakaknya. Pria tampan itu mengedarkan mata dari cafe ke cafe, begitu pun resto-resto mewah disana. Akan tetapi, pencarian Afan nihil.

Karena sudah merasa lelah, jadi ia membelokan mobilnya ke sebuah cafe untuk sekedar menikmati secangkir coffe.

Afan mengambil duduk di meja nomor 4. Dan tanpa ia sadari, Ayu saat ini juga berada dalam cafe yang sama dengannya. Hanya saja, karena berada di tubuh Rumi, jadi Afan tidak begitu mengamati pertemuannya tadi dengan sosok Rumi.

Begitu menoleh, jantung Ayu berpacu kuat melihat sahabatnya juga duduk di sebrang tempatnya. Wajah lelah Afan bagaikan lukisan indah yang melekat dalam dinding hatinya.

Ayu tidak melihat senyuman indah dari bibir tipis itu. Ayu sangat merindukan saat-saat bersama, keakraban terjalin begitu erat.

"Afan... Lihatlah, aku ada di samping kamu! Aku masih hidup, Afan! Apa wajah sedihmu itu karena kamu terlalu lelah mencariku? Aku tahu kamu pasti tidak akan diam saja. Aku melihat bagaimana usahamu untuk menemukanku." Jerit batin Ayu yang mampu mengguncang jiwanya.

Tak lama itu, Afan seketika menoleh sekilas. Tatapanya bertemu dengan tatapan gadis yang hampir ia tabrak tadi pagi.

"Dia bukanya gadis waktu pagi itu?" batin Afan masih menatap heran. Namun tak lama itu ia memutus pandangan matanya. "Syukurlah dia baik-baik saja! Setidaknya kau tidak begitu merasa bersalah atas kejadian pagi itu." Afan sedikit merasa lega.

Masih dalam pandangan Ayu. Afan membuka dompet dari saku belakangnya. Pria itu terlihat mengambil selempar foto agak kecil, yang selalu Afan simpan di dalam dompetnya.

Ayu dapat melihat dengan jelas, foto yang tengah sahabatnya pandang itu adalah fotonya waktu lalu.

Dada Ayu berdesir nyeri melihat bagaimana antusiasnya Afan memandang, mengusap, bahkan berbisik lirih. Usapan lembut dari jemarinya, mengisyaratkan ketulusan yang tak mampu Ayu peroleh selama hidup bersama Damar dulu.

Sorot mata Damar menatap begitu dalam. Ada perasaan yang tertahan kuat, sulit sekali untuk ia ungkapkan.

Bibirnya bergetar, lalu berlirih, "Aku sangat merindukan kamu, Ayu!"

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak kak❤❤

1
Nyonya Gunawan
Plaese thor jgan nanggung" updatenya..
Septi.sari: hihi, baik kak sabar ya🤭😭❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Jadi ayu itu raina putri kandung darma yg di bunuh ma damar..
Septi.sari: benar kak, sejak dulu sudah menjadi incaran untuk di bunuh. miris banget😭🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Penyesalanmu sdah terlambat damar..
Septi.sari: benar kak, nangis deh si damar🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Good job rumi..
Septi.sari: rumi gak kaleng2 kakak🤭🤣
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Kaget g' pasti lah..
Nyonya Gunawan
Ayoooo afan jdi lah detektif cari tau ttg kematian ayu,,keluargamu bnar" iblis..
Septi.sari: kak ❤❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Rumi ternyata afan mencintai kamu,, Kira" Rumi/ Ayu jujur g' y ma afan
Septi.sari: nanti gimana ya, sukanya sama Ayu, tapi ayu di tubuh rumi🤭. afan pasti bingung kak🤣
total 3 replies
Nyonya Gunawan
Cari tau afan ttg kebusukan keluargamu & kematian ayu..
Septi.sari: afan bakal menguak semuanya kak❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Selamat libur thor,,klo bisa double up donk..😁😁
Septi.sari
bab 13 otw kak. septi mau ambil nafas dulu🤭❤❤
Nyonya Gunawan
Masih jdi teka teki..
Nyonya Gunawan
Sebenarnya rahasia apa sich yg ayu ketahui hingga keluarga adipati membunuh ayu
Septi.sari: nanti bakal ketemu di bab2 selanjutnya kak. makasih sudah mengikuti🤗❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Afan cari tau ttg ayu,,
Nyonya Gunawan
Main cantik rumi balas sakit hatimu kpd oran" yg tlah membuatmu terluka..
Septi.sari: 😍😍😍❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Ooooh gtu raisa jahat bget y..
Septi.sari: iya kak, disini raisa udah ngehancurin hidup Ayu Dan Rumi.❤ jahat banget.
total 1 replies
Septi.sari
kak, terimkasih. saya jelaskan ya.

ayu itu istrinya damar yang sudah di bunuh mertuanya sendiri kak. lalu Ayu bertransmigrasi ke tubuh Rumi.

sementara Rumi, dia adik angkat Raisa, selingkuhanya Damar. apa masih bingung kak🤗😍
Nyonya Gunawan
Ayu nich siapa thor,,apa dia jga lemah..
Rumi nich knp jga.
Nyonya Gunawan
Singkatan dri Damar & Ayu
Nyonya Gunawan
Masih bingung ma alur ceritanya..
Nyonya Gunawan
Msh nyimak dlu y thor,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!