Tumbuh menjadi anak pembantu semenjak kecil, tidak membuat Rifan malu. Dia justru merasa beruntung, selain dibiayai sekolah oleh majikan, Rifan bahkan diperbolehkan bersahabat dengan Alisha, nona mudanya.
Namun satu insiden karena candaan merubah segalanya. Ketika rasa penasaran berubah jadi petaka berkelanjutan. Rifan dan Alisha ketagihan tidur bersama, padahal mereka sudah sama-sama punya kekasih. Sampai suatu hari, ibunya Rifan berhasil memergoki kelakuan putranya dengan sang nona muda, saat itulah Rifan dipaksa pergi dari rumah. Tapi apakah itu akan jadi akhir hubungan Rifan dan Alisha? Tentu saja tidak.
"Kembalilah padaku dan jadilah simpananku." Alisha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter ¹⁵ - lovesick
Semenjak resmi berpacaran, Rifan dan Alisha jadi semakin sering bercinta. Keduanya sudah tak malu lagi, meski harus melakukannya diam-diam. Dan yang paling penting, mereka selalu melakukannya dengan alat pengaman.
Kini Rifan dan Alisha baru saja pulang dari sekolah. Kebetulan Pak Opik datang agak terlambat untuk menjemput hari itu.
"Cayang, persediaan kita masih ada?" bisik Alisha.
"Dih! Cayang, cayang. Geli banget aku dengarnya," pungkas Rifan.
"Aku kan juga mau kayak pasangan di luar sana. Saling panggil sayang gitu," sahut Alisha sembari menggandeng lengan Rifan.
"Jangan terlalu kentara, Al. Kau tahu kan kita menjalani hubungan secara diam-diam." Rifan melepas gandengan Alisha. Keduanya berjalan keluar gerbang sekolah dan berhenti di depan mini market.
"Beli gih!" suruh Alisha.
"Beli apaan?" tanggap Rifan tak mengerti.
"Persediaan kita lah! Masa kau nggak ngerti." Alisha mengerlingkan matanya sambil melirik ke bagian bawah perut Rifan.
"Sekarang? Di sini? Nggak bisa, Al. Kita masih pakai seragam. Nanti aja pas pulang, aku beli di mini market dekat rumah," sahut Rifan.
"Ya udah..." Alisha setuju saja. Tak lama kemudian Pak Opik datang dan menghentikan mobil. Alisha dan Rifan segera pulang bersama seperti biasa.
Setibanya di rumah, Alisha langsung pergi ke kamar. Hal serupa juga dilakukan Rifan. Cowok itu berganti pakaian.
"Fan! Ibu mau ke pasar ya. Kau bisa selesaikan cucian di ruang landry kan?" kata Fatma.
"Iya, Bu. Nanti aku selesaikan," sahut Rifan. Ia pergi ke ruang laundry. Sesekali Rifan juga mencuci piring kotor di wastafel. Dia menyelesaikan kerjaan sang ibu cukup lama.
Kini Rifan kembali ke ruang laundry. Ada banyak pakaian yang harus dicuci. Jadi kemungkinan akan selesai cukup lama.
"Sibuk ya?" Alisha muncul dari balik pintu. Ia melangkah mendekati Rifan.
"Nggak bisa lihat? Jelas kan kalau aku lagi sibuk," tanggap Rifan.
"Mau aku bantu?" tawar Alisha.
"Nggak usah, hampir selesai kok. Kau ngapain juga ke sini?" tukas Rifan.
"Mau nyuci baju," balas Alisha sembari melepas pakaiannya.
Rifan tersenyum miring menyaksikan tingkah gila Alisha. Cewek itu memang selalu melakukan hal tak terduga dan berani. Namun itulah yang Rifan suka dari Alisha.
Rifan sangat tahu kalau Alisha sedang ingin mengajaknya bermain, dan jika cewek itu menginginkannya, maka Rifan tak akan menolak.
"Aku tutup pintu dulu," kata Rifan sembari menutup pintu. Akan tetapi keadaan pintu itu engselnya rusak dan tak bisa menutup dengan rapat. Berulang kali Rifan berusaha menutupnya agar bisa rapat.
"Udah! Biarkan saja. Lagian lagi nggak ada orang di rumah selain kita kan?" ujar Alisha.
Rifan segera menanggalkan seluruh pakaiannya. Usai melakukan itu, dia dan Alisha berciuman panas untuk memulai semuanya. Kedua tangan mereka saling menyentuh lekuk tubuh satu sama lain.
Rifan dan Alisha kali ini melakukannya dalam keadaan berdiri. Dimana Alisha berdiri membelakangi Rifan sambil berpegangan ke mesin cuci. Tubuh keduanya saling menyatu. Rifan menggempur Alisha dengan kuat dari belakang.
"Ah! Aah... Aaah!" Alisha mendesah nikmat. Suara desahannya harus tersamarkan dengan bunyi mesin cuci yang menyala. Sesekali Rifan akan meremas buah dadanya bahkan melumat bibirnya dengan intens.
Keringat mengucur deras dari tubuh Alisha maupun Rifan. Rifan terus memberikan hentakan cepat dan dalam yang membuat tubuh Alisha tak berhenti terguncang.
Di sisi lain, Fatma baru saja kembali dari pasar. Dia meletakkan belanjaannya ke dapur. Dari sana dia bisa mendengar suara mesin cuci yang berbunyi. Fatma tersenyum karena dirinya yakin Rifan pasti melakukan pekerjaannya dengan baik.
Fatma berjalan menuju ruang laundry. Niatnya ingin membantu putranya. Namun betapa terkejutnya Fatma saat melihat Rifan sedang bercinta dengan sang nona muda, Alisha. Fatma bisa melihat adegan tak senonoh itu dengan jelas dari celah pintu yang sedikit terbuka.
Kau memanfaatkan waktu luangmu untuk mengambil kerja part time,
Selain mencari pengalaman, kamu juga bisa punya tambahan modal untuk merencanakan sebuah pertemuan kalian bisa lebih seru.
pejuang LDR seringkali butuh lebih banyak modal jika tidak dicermati, bisa membobol tabunganmu jika kamu tak hati-hati.
Andaikan pintu ajaib Doraemon benar-benar ada, kamu nggak akan berjuang dengan susah payah untuk menahan rindu.
Namun sayang kenyataanmya harga tiket perjalanan untuk bertemu dia yang justru nyata ada di hadapanmu...😂🤣
Karena sebaik-baik kita menyembunyikan sesuatu apalagi sesuatu itu adalah aib/keburukan.
Cepat atau lambat Tuhan akan selalu punya cara untuk mengungkapnya..🤫
Kata-kata itu mengingatkan kita bahwa tidak peduli seberapa kuat atau berpengaruhnya seseorang, mereka tidak akan pernah bisa lepas dari konsekuensi tindakan mereka..😰
Bagi beberapa pria yang memiliki prinsip tentang moralitas dan agama sepertinya akan berat menerima kenyataan itu tentu ada perasaan kecewa../Panic/
penunggu up cerita sudah banyak termasuk er