Mata Bathin Laluna

BEBERAPA MINGGU KEMUDIAN... 

Tidak terasa beberapa minggu telah berlalu sejak kasus Laluna terakhir kali.

Sejak kasus meninggalnya Arya terungkap, sejak saat itu juga Laluna tidak pernah melihat sosok yang meminta tolong lagi.

Hari ini kebetulan adalah hari libur untuk Laluna ataupun yang lainnya karena memang hari cuti bersama.

Pagi ini tidak seperti biasanya Laluna berniat untuk jogging di pagi hari.

Setelah keluar dari rumah kontrakan, Luna langsung berjalan menuju jalanan perumahan tapi baru juga sampai di depan rumah bu Rendi tiba-tiba Luna berpapasan dengan seorang cowok yang juga keluar dari rumah bu Rendi.

Ya, betul itu adalah anak bu Rendi yang bernama Satria.

Satria baru pulang dari luar kota karena memang dia bekerja di luar kota.

"Pagi dokter Luna" sapa Satria.

"Pagi juga" jawab Luna dengan nada bingung.

Kenapa Luna bingung?? Karena dia bingung darimana Satria tau namanya sedangkan mereka saja tidak pernah bertemu sebelumnya.

"Mau jogging dok?? Boleh, jogging bareng??" tanya Satria lagi.

"Eee bo... Boleh" jawab Luna.

Tiba-tiba bu Rendi keluar dari gerbang karena mah berbelanja.

"Eh ada dokter Luna, ternyata kaluar sudah bertemu. Dok kenalin ini anak tante Satria namanya, dia baru pulang dari luar kota" ujar bu Rendi.

"Ohh jadi ini anak tante?? Pantas saja dia tau namaku" jawab Luna.

"Iya dok, Mama sering banget cerita tentang dokter Luna dan ternyata memang benar orangnya cantik" ucap Satria.

"Kamu bisa saja" jawab Luna merendah.

"Ya sudah mari kita jogging" ajak Rendi.

"Saya permisi dulu tante" pamit Luna.

"Iya kalian hati-hati ya" pesan bu Rendi.

"Kami pergi dulu Ma" pamit Satria.

Akhirnya Luna dan Satria pun berlalu pergi meninggalkan rumah, mereka berdua jogging bersama pagi itu.

"Semoga saja Satria bisa memikat hati dokter Luna, karena dokter Luna adalah wanita yang sempurna untuk jadi menantuku" ucap bu Rendi lirih.

Setelah itu barulah bu Rendi kembali melanjutkan jalannya menuju warung untuk berbelanja sayuran.

───✱*.｡:｡✱*.:｡✧*.｡✰*.:｡✧*.｡:｡*.｡✱ ───

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN... 

Luna dan Satria jogging bersama di taman yang dekat dengan tempat tinggal mereka.

Karena mereka sudah cukup lama berlari, mereka pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di bangku taman bawah pohon yang rindang.

"Kamu hebat ya Lun" celetuk Satria tiba-tiba.

"Hebat bagaimana??" tanya Luna.

"Ya hebat, selain cantik, ramah kamu juga dokter" jawab Satria.

"Biasa saja Sat, oh iya kalau boleh tau kamu kerja dimana?? Kenapa aku baru lihat kamu pulang??" tanya Luna.

"Aku kerja di sebuah proyek bangunan, aku bagian arsitek. Ya kalah masalah pulang memang aku sudah lama tidak pulang maklumlah pekerjaanku sibuk" jawab Satria.

"Hebat kamu bisa jadi arsitek" puji Luna.

"Ya, semua itu juga berkat doa orang tuaku Lun. Kalau kamu sendiri bagaimana??" tanya Satria balik.

"Apanya yang bagaimana???" tanya Luna.

"Ya pekerjaan kamu, apa kamu bahagia dengan pekerjaan kamu sebagai dokter??" tanya Satria.

"Ya Alhamdulillah semuanya baik, akh sangat bahagia jadi dokter karena itu adalah cita-citaku sejak kecil" jawab Luna.

Mereka berdua terus mengobrol antara satu sama lain sehingga mereka sedikit mulai akrab dan tertawa bersama.

Ketika mereka berdua tengah asik ngobrol tiba-tiba terdengar suara klakson mobil yang berhenti tepat di depan mereka.

"Luna!!!" panggil Tasya dari dalam mobil.

"Tasya!!" panggil Luna sambil mendekati mobil itu.

"Kamu ngapain disini??" tanya Luna pada Tasya.

"Aku mau ke rumah kamu, sama mereka berdua" jawab Tasya sambil menunjuk kearah bangku belakang,ternyata didalam mobil itu tidak hanya ada Tasya tadii jual ada Raihan dan juga Bima.

Tatapan mata Raihan pada Luna saat itu seperti orang yang cemburu apalagi saat mereka sampai Luna sedang duduk bersama laki-laki lain.

"Loh ternyata ada kalian juga" ujar Luna.

"Iya, kami ingin tau saja rumah kamu mumpung libur juga kan??" jawab Bima.

"Ya sudah yuk tapi tunggu dulu sebentar ya" jawab Luna.

Luna lalu menghampiri Satria yang masih duduk di bangku taman sedangkan Raihan terus menatap kearah mereka berdua.

"Sat, aku mau pulang dulu. Kamu mau ikut bareng pulang atau masih aku jogging??" tanya Luna.

"Aku mau lanjut dulu Lun, kamu kalau mau duluan tidak apa-apa kok" jawab Satria.

"Oke deh kalau begitu aku pulang duluan ya, bye Satria" ujar Luna sambil berlalu pergi menuju mobil Tasya.

Luna lalu masuk ke dalam mobil Tasya tepatnya di bangku sebelah Tasya.

Setelah Luna masuk barulah Tasya mulaI mengemudikannya menuju rumah Luna.

"Lun siapa cowok ganteng tadi??" tanya Tasya.

"Idihhh orang jelek kayak gitu kok dibilang ganteng" gerutu Bima.

"Biarin lah, memang kenyataannya dia ganteng hehe" jawab Tasya.

"Oh itu tadi tetanggaku namanya Satria" jawab Luna.

"Tetangga apa memang gebetan??" tanya Raihan dengan nada ketus bercampur cemburu.

"Gebetan gimana?? Dia benar-benar tetanggaku, dia anak dari tetanggaku sebelah rumah yang bernama bu Rendi dan kami juga baru pertama kali ini bertemu" jawab Luna.

"Ehemmm sepertinya ada yang" ucap Bima tiba-tiba, namun tangan Raihan langsung menutup mulut Bima dengan lima jarinya.

"Memangnya ada apa sih??" tanya Luna.

"Tidak, tidak ada apa-apa kok" jawab Raihan.

"Hehehe" tawa Bima.

Perjalanan menuju rumah kontrakan Luna dihiasi dengan bercandaan dari mereka semua.

───✱*.｡:｡✱*.:｡✧*.｡✰*.:｡✧*.｡:｡*.｡✱ ───

Hingga beberapa saat kemudian, tidak terasa mereka sampai juga di halaman rumah kontrakan Luna.

"Ayo turun" ajak Luna.

Semua orang laku turun dari dalam mobil dan mengikuti Luna kearah pintu.

CEKLEKK.... Suara pintu rumah kontrakan Luna terbuka.

"Assalamu'alaikum" ucap mereka semua sambil masuk kedalam.

"Ayo silakan duduk, maaf berantakan" ucap Luna.

"Kamu tinggal disini Lun??" tanya Raihan.

"Iya aku tinggal di sini, kenapa Han?? Apa ada yang salah??" tanya Luna.

"Ya tidak ada yang salah sih, maksudku walaupun kamu tinggi disini tapi rapi banget" jelas Raihan.

"Siapa dulu dong,, Luna si ratu bersih. Luna mana mah tinggal di rumah yang berantakan tapi dia itu hanya sementara saja kok tinggal di kontrakan" sahut Tasya.

"Maksud kamu sementara apa Sya?? Apa Luna akan pulang ke rumah orang tuanya gitu??" tanya Bima.

"Bukan,, bukan!! Maksudku Luna kan sedang renovasi rumah, dia membeli rumah dan sekarang lagi di renovasi" jelas Tasya.

"Iya kah Lun??" tanya Raihan.

"Iya, apa yang dikatakan Tasya memang benar. Mungkin minggu depan aku sudah pindah karena rumahku sudah hampir selesai" jawab Luna.

"Kalau begitu nanti pas kamu pindahan kamu harus kasih tau kami biar nanti kami bantu kamu pindah" ujar Raihan dengan semangat.

"Iya nanti aku kasih tau kalian" jawab Luna.

"Lah perasaan yang mau pindah Luna tapi kok yang semangat kamu Han" ujar Bima.

"Heheh tidak apa-apa kok, aku semangat karena mendukung Luna.

*padahal kenyataannya aku bahagia karena dengan pindahnya Luna dari kontrakan ini maka cowok tadi tidak akan mendekati Luna lagi*,,,, gumam Raihan dalam hati.

"Oh iya ngomong-ngomong kalian datang kesini ada apa?? Kok  tidak kasih tau aku dulu sebelumnya??" tanya Luna.

"Eee itu sebenarnya" ucap Raihan.

"Sebenarnya apa??" tanya Luna.

"Sebenarnya yang ngajak kami main kesini itu Raihan katanya dia ingin tau rumah kamu gitu" sahut Tasya.

"Iya betul, Raihan itu orangnya penasaran jadi dia mengajak kami" sambung Bima.

Ada apa sebenarnya yang membu Raihan ingin tau rumah Luna??? 

Dan akan ada kasus apalagi yang akan mereka ungkap?? 

Penasaran??? 

Yuk tunggu update bab berikutnya ya.. 

Selamat membaca semuanya..