NovelToon NovelToon
Menikahi Mantan Idola

Menikahi Mantan Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:837
Nilai: 5
Nama Author: Rumi Midah

Vina sangat terobsesi diterima menjadi pemeran wanita utama di casting sebuah drama. Dia juga seorang penggemar garis keras dari seorang aktor. Suatu hari saat melakukan casting, ia ditolak tanpa di tes dan parahnya lagi, orang yang menolaknya adalah si idola. Merasa terhina, Vina pun berubah menjadi pembenci sang aktor. Belum juga mulai menabur benih kebencian, ia justru terpaksa menikah secara kontrak dengan sang Aktor.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumi Midah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam panas

"Apa dia mantan pacarmu?" tanya Vina saat sang suami memberi tahu jika gadis cantik yang ikut makan siang dengan mereka bernama Anna.

Arka berdehem, tampaknya tebakan lelaki itu tentang intuisi Vina yang kuat, tidaklah keliru. Namun, tidak mau membuat istrinya berpikir yang aneh-aneh, ia pun mengelak.

"Bukan, dia cuma teman, kok."

Kening Vina terlihat mengkerut. Melihat perhatian yang Arka berikan tadi, ia tidak yakin dangan perkataan lelaki itu. "Oh ya, tapi sepertinya nama Anna tidak asing di telingaku?"

Arka terkekeh sumbang. "Hahaha, mungkin saja ada keluargamu yang bernama Anna atau temanmu begitu."

"Aku tidak memiliki keluarga atau pun teman bernama Anna," jawab Vina bersungguh-sungguh. Ia mencoba menggali ingatan tentang nama Anna yang sepertinya bersangkut paut dengan Arka. Setelah beberapa saat akhirnya Vina dapat mengingatnya.

"Ya aku mengingatnya!" seru Vina hingga membuat Arka agak terkejut. "Bukannya kau pernah digosipkan memiliki pacar bernama Anna, 'kan?"

"Itu cuma sekedar gosip dan kau percaya?" Arka berakting.

"Memangnya itu cuma rumor, ya?"

"Tentu saja."

"Wah payah sekali acara gosip itu. Kau tau? Dulu waktu masih tergila-gila padamu, aku sampai menangis tiga hari tiga malam karena gosip tersebut."

Arka tersenyum. "Kenapa kau menangis?"

"Jelas saja. Asal kau tahu, ya, aku sudah menganggapmu seperti suamiku saat itu."

"Oh ya," kekeh Arka, "tapi siapa sangka kini aku benaran jadi suamimu."

"Iya dan itu terjadi saat aku membencimu!"

"Hey, apa kau masih membenciku setelah alasan yang kupaparkan tadi?" Suara Arka terdengar agak kesal.

Vina tersenyum. "Kebencianku padamu sudah mendarah daging, jadi sulit untuk menghilangkannya."

"Hey! Setelah aku membantumu, rasa bencimu masih sebesar itu padaku? Tidak tahu berterima kasih!" Ucapan yang terdengar lirih, membuat Vina merasa tidak tega.

"Bercanda, kok." Vina menepuk-nepuk kecil sebelah pundak Arka. "Rasa benciku cuma tinggal di aliran darahku saja."

"Tidak bisakah kau langsung menghilangkan rasa bencimu?"

Vina mendesah kecil, lalu berkata, "Menghilangkan rasa benci itu membutuhkan proses dan kau harus bersabar menunggu." Penuturan istrinya membuat Arka terkekeh.

Dua puluh menit berlalu, akhirnya ia sampai juga di lokasi syuting Vina. Sebelum Vina turun dari mobil, Arka menanyai istrinya.

"Kapan syutingmu berakhir?"

"Entahlah, tapi memangnya kenapa?"

"Aku akan menjemputmu."

"Tapi bagaimana dengan syutingmu?"

"Aku hanya memiliki tiga scane malam ini, jadi aku bisa menjemputmu," ujar Arka sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu."

****

Syuting Vina hari ini selesai. Seperti yang dijanjikan suaminya tadi siang, batang hidung Arka telah terlihat. Keduanya berlaku layaknya suami istri saat berjalan menuju mobil Arka.

Ketika di dalam mobil, Vina baru kepikiran tentang Arka yang mengendarai mobilnya sendiri. Biasanya Arka menggunakan mobil kantor untuk syuting.

"Kenapa hari ini kau memakai mobilmu sendiri dan bukannya mobil kantor?"

"Aku hanya ingin saja."

Keduanya tidak banyak bicara malam ini. Dua puluh menit berlalu akhirnya mereka sampai di depan gedung apartemen. Keduanya masuk beriringan ke gedung itu dan menaiki lift. Namun, baru saja keduanya sampai di depan unit apartemen, Notifikasi pesan masuk ke ponselnya Arka. Setelah tahu pesan tersebut dari Anna lelaki itu dengan segera membaca pesan.

[Arka, bisa tidak kamu ke tempatku. Aku kesepian.]

Setelah membalas oke, Arka berkata pada Vina kalau dia akan pergi ke tempat temannya.

"Menginap?" tanya Vina.

"Entahlah."

"Sebaiknya jangan, besok kau, 'kan ada syuting." Arka merespon perkataan Vina dengan anggukan kepala.

"Ya sudah aku pergi ya."

****

Malam ini dengan memakai liernge merah, Anna berencana untuk membuat Arka terangsang oleh bentuk tubuhnya, kemudian mereka akan berakhir di tempat tidur. Melihat Arka yang menatap istrinya penuh kasih tadi siang membuat rasa cemburu hadir di benaknya.

Anna sadar betul pernah menyakiti Arka. Namun, toh ia juga memutuskan selingkuhannya karena masih mencintai Arka. Wanita cantik berwajah anggun itu menyesal karena tidak langsung kembali pada Arka dan memilih mengejar karir sebagai super model di Hollywood. Namun, sekarang ia sudah membulatkan tekad untuk menjadikan Arka miliknya lagi.

Ting tong.

Anna dengan segera membukakan pintu untuk seseorang yang ia yakini adalah Arka. Ia memperhatikan lagi dirinya di cermin sebelum membuka pintu untuk orang terkasihnya.

Ketika membuka pintu, Anna dapat melihat Arka yang terkejut saat memandangnya dengan pakaian yang ia kenakan.

"Ayo masuk, Ar." Lelaki yang pernah Anna sakiti itu menurut masuk. Anna menyuruh Arka duduk. "Kamu mau minum anggur?"

"Apa disaat sakit kamu masih minum anggur?" tanya Arka agak tidak senang.

Anna menerbitkan senyum dibibir yang telah ia poles dengan lipstik berwarna merah. "Maaf. Aku tidak tahan jika tidak meminumnya."

"Kamu ini memang terlalu. Penyakitmu itu sangat parah, tau?!"

"Ya ya." Anna membawa sebotol anggur dan dua gelas kaca dan meletakkannya di atas meja. "Hanya sekali ini saja, kok. Saat pulang kau boleh membawa semua anggur milikku, Ar," kata Anna. Wanita berpenampilan panas itu membuka botol anggur dan menuangkannya ke dua gelas itu.

"Baiklah, tapi setelah ini jangan pernah menyentuh anggur lagi, paham?"

"Iya," jawab Anna. "Oh ya, tadi aku membuat chesee cake kesukaanmu. Sebentar ya, aku ambil di kulkas dulu."

Seusai mengambil chesee cake, Anna pun melancarkan aksinya untuk membuat ia dan Arka berakhir di atas tempat tidur malam ini. Ia sengaja melempar piring berisi kue, setelahnya menjatuhkan diri.

"Aww!" Tak lama setelah Anna memekik, Arka pun datang.

"Astaga, kamu kenapa bisa jatuh seperti ini, Nna?"

"Tiba-tiba kepalaku pusing Ar. Maaf ya, cheese cakenya jadi jatuh."

"Apa kamu pikir aku akan marah." Dengan wajah panik, Arka menggendong tubuh Anna ke kamar dan membaringkannya. Ketika Arka ingin pergi dengan cepat Anna mendudukan tubuhnya, lalu menahan Arka dengan menarik tangannya.

"Tetap duduk di sampingku, Arka!" Arka menurut. Setelah ia mengikis jaraknya dengan Arka, gadis itu memegang pipi lelaki di sebelahnya itu dan mengelusnya lembut. "Aku masih sangat mencintaimu, Arka."

Suara lembut Anna, mampu memunculkan sebuah gairah dari lelaki yang pernah sangat ingin lagi merasakan nikmat surga dunia yang telah bertahun-tahun tak ia rasakan lagi, semenjak putus dari Anna.

Ketika Anna mengecup-ngecup bibir Arka, berahi lelaki itu pun memuncah. Arka memegang tengkuk Anna dan melumat bibir sensual mantan kekasihnya.

1
Fathi Raihan
Apa, masalah server atau apa, thor? Update dong! Semua udah pada gila nih 🤯
Decapitator
Jangan tanya deh, aku udah addicted banget sama cerita ini!
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
Cô bé mùa đông
Bisa nggak si thor update cepat-cepat ya? Jangan biarkan kami tinggal menunggu terus.
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!