NovelToon NovelToon
Cerita Di Balik Luka

Cerita Di Balik Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / PSK
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dibalik cerita kelam dan kesalahan besar, ada luka yang tersembunyi mencari kesembuhan.

"Aku membelimu untuk menjadi wanita bayaranku seorang!" -Bara-

"Pilihanku menerima tawaranmu, dan perasaanku adalah resiko dari pilihanku sendiri " -Shafa-

*

Hanya seorang gadis yang terjebak dalam dunia malam hanya untuk pengobatan Ibunya. Lalu, bertemu seorang pria kaya yang membelinya untuk menjadi wanita bayaran miliknya seorang. Bisa terlepas dari dunia malam saja, dia sudah bersyukur dan menerima tawaran itu.

Namun, sialnya dia salah melibatkan hati dan perasaan dalam situasi ini. Mencintai pria yang membayarnya hanya untuk pemuas gairah saja.

Di saat itu, dia harus menerima kenyataan jika dirinya harus pergi dari kehidupan pria itu.

"Aku harus kembali pada istriku"

Dengan tangan bergetar saling bertaut, dada bergemuruh sesak dan air mata yang mulai menggenang, Shafa hanya mampu menganggukan kepalanya.

"Ya, aku akan pergi dari kehidupanmu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bentuk Hukuman Dari Tuhan

Jalan hidupnya memang salah, tapi ada cerita di balik luka yang dia simpan seorang diri selama ini. Jangan hakimi dia atas kesalahan yang terjadi, karena tidak pernah ada yang tahu apa alasannya memilih jalan ini.

*

Saat berada di dalam ruangan bersama Dokter dan perawat. Shafa menatap perawat yang sedang memasangkan infus di tangan kirinya.

"Dok"

Dokter paru baya yang mendengar panggilan Shafa itu, langsung menghela napas pelan. Seolah bisa tahu apa yang ingin Shafa tanyakan padanya.

"Stadium 2 kamu masih bisa melakukan kemoterapi"

Shafa tersenyum dengan air mata yang mengalir, meski selama ini selalu mencoba untuk mengusir semua pikiran negatif atas sakitnya. Tapi, dia adalah seorang wanita malam, dan rasa sakit di perutnya di iringi beberapa gejala lainnya. Tentu Shafa sudah pernah melihat beberapa orang dari anak buah Mom Erlin yang terkena penyakit yang sama.

"Apa ada harapan hidup lebih lama untukku?"

"Lakukan pengobatan dari sekarang, ini masih termasuk awal dan semoga dengan kemoterapi bisa membunuh sel kanker di rahim kamu"

Shafa terisak pelan, yang terlintas langsung dalam pikirannya adalah Ibu. Bagaimana nasib Ibu nanti jika Shafa harus pergi meninggalkannya. Shafa tidak siap meninggalkan Ibunya seorang diri dalam keadaan seperti itu.

"Aku akan menjalani pengobatan, tapi tolong jangan beritahu siapapun itu. Termasuk Tuan Bara dan Dokter Andini"

"Sebenarnya ada hubungan apa kamu dengan Tuan Bara?"

Shafa menggeleng pelan, rasanya hanya akan semakin membuatnya rendah ketika dia mengatakan hubungan yang terjadi di antara dirinya dan Bara.

"Dokter bisa berjanji padaku 'kan? Jangan beritahu siapapun tentang hal ini"

"Semuanya sesuai dengan keputusan pasien, jika kamu tidak ingin ada yang tahu tentang kondisi kamu, maka kami juga akan tutup mulut"

"Baiklah, terima kasih Dokter"

*

Bara segera masuk ke dalam ruangan setelah Dokter dan Perawat keluar dan menjelaskan keadaan Shafa.

"Pasien hanya kelelahan dan terlalu banyak pikiran. Tolong di jaga saja pola makan, dan kelola stresnya"

Begitulah penjelasan Dokter, membuat Bara sedikit tenang. Tidak bisa memungkiri jika dia memang cemas dan khawatir dengan keadaan Shafa tadi.

"Bagaimana keadaanmu?"

Shafa tersenyum pada Bara yang baru saja masuk ke dalam ruangannya. "Aku tidak papa, Dokter bilang hanya kelelahan saja"

Bara menarik kursi di samping ranjang dan duduk disana. Menatap Shafa dengan menghembuskan napas pelan. "Jangan seperti ini lagi, kau pikir aku tidak panik melihatmu tidak sadarkan diri seperti tadi"

Senyuman Shafa semakin lebar, menganggap jika ucapan Bara adalah sebuah bentuk perhatian dan rasa peduli padanya.

"Kalau kau sampai mati, sia-sia aku membayarmu untuk menjadi wanita bayaranku"

Senyuman lebar itu, perlahan sirna dengan ucapan selanjutnya dari Bara. Namun, Shafa tetap tersenyum apapun yang Bara ucapkan. Meski itu cukup menyakitkan, tapi memang ini yang harus dia terima sebagai wanita yang di hargai dengan uang, bukan dengan kasih sayang dan ketulusan.

"Maaf, aku akan pastikan jika kamu tidak akan sia-sia membayarku. Selama kamu tidak menyuruhku pergi, maka aku akan tetap menjadi wanitamu"

"Baguslah"

Sejenak keduanya hanya diam, keheningan tiba-tiba menyelimuti ruangan ini. Sampai seorang perawat kembali datang membawakan makanan dan obat untuk Shafa.

"Biar aku saja"

"Ah, baik Tuan. Saya permisi dulu"

Bara mengambil mangkuk dari tangan perawat yang tadinya ingin menyuapi Shafa makan. Tapi akhirnya Bara yang mengambil alih.Dia menaikan ranjang Shafa agar duduk lebih nyaman, lalu menyuapinya makan dengan lembut.

"Tadi pagi kenapa tiba-tiba pergi? Ada masalah ya?" tanya Shafa.

"Ada urusan yang harus aku selesaikan"

Shafa hanya mengangguk, tidak ingin lagi menanyakan apapun. Karena ingat ucapan Bara jika dia tidak boleh terlalu ikut campur urusan pribadi Bara.

Hari ini setelah Shafa di pastikan lebih baik, maka dia meminta Dokter untuk mengizinkannya pulang. Untuk jadwal pengobatannya sudah dia minta Dokter untuk mengatur ulang dan menghubunginya.

Kembali ke Apartemen, Bara memapahnya dengan hati-hati. Shafa menatap wajah pria yang berjarak begitu dekat dengannya sekarang. Debaran di jantungnya semakin kencang.

Sikapnya ini membuatku bingung. Terkadang dia menunjukan begitu peduli dan perhatian padaku. Tapi, kata-katanya juga seringkali melukai hatiku.

Shafa duduk di sofa saat Bara membawanya untuk duduk di sofa bed di ruang tengah. Bara bahkan menaikan kedua kaki Shafa agar lebih nyaman berselonjor di atas sofa bed itu.

"Terima kasih"

"Hmm"

Bara menyimpan tas milik Shafa di atas meja. Mengambilkan segelas air putih untuknya juga. "Aku harus kembali pergi, nanti ada Yuni yang datang menemanimu. Malam ini aku tidak bisa pulang"

Shafa ingin bertanya, tapi dia kembali ingat ucapan Bara yang melarangnya untuk terlalu ikut campur urusan pribadi Bara. Jadi akhirnya Shafa urung bertanya, dia hanya mengangguk saja.

"Kamu hati-hati ya"

Bara mengelus kepala Shafa dan mengecup keningnya dengan lembut. Membuat pipi Shafa langsung terasa memanas sekarang. Menatap Bara yang berlalu pergi meninggalkannya.

"Ya Tuhan, lama-lama aku akan begitu terjebak disini. Jangan sampai perasaan ini benar-benar sebuah cinta. Aku tidak boleh jatuh cinta padanya"

Shafa menyandarkan tubuh dan kepalanya di sandaran sofa. Memejamkan mata, mengingat kembali setiap ucapan Dokter tadi. Sebenarnya tidak harus heran dengan semua ini, mengingat pekerjaan dia selama 5 tahun ini. Meski selalu memakai pengaman, menjaga kebersihan dan cek kesehatan setiap bulan. Tapi, ini seperti bentuk hukuman dari dosa yang dia lakukan selama ini.

"Ternyata aku juga menerima hukuman dari Tuhan. Semuanya wajar saja" lirih Shafa dengan air mata yang menetes begitu saja.

Dunia malam bukan keinginannya, tapi kondisi dan situasi telah menjebaknya berada di dalamnya. Menjadi bagian dari orang-orang yang lelah dengan kehidupan, hingga akhirnya memilih jalur ini untuk tetap mempertahankan hidup.

"Semuanya demi kesembuhan Ibu"

Dalam hal ini, Shafa hanya perlu menerima kenyataan jika dirinya juga sebenarnya terlahir dari pekerjaan Ibunya sebagai wanita dunia malam. Bahkan untuk bertanya siapa Ayahnya saja, Shafa tidak akan berani, karena dia sadar jika kehadirannya hanya dari sebuah kesalahan.

Tangisannya pecah, semua bayangan sejak bersama Ibunya, kejadian gedung tua yang membuat Ibunya seperti saat ini. Kenyataan yang baru dia ketahui tentang dirinya. Dan akhirnya dia terpaksa masuk dalam dunia malam dan terjebak dengan Mom Erlin.

"Hiks... Ini terlalu berat Tuhan, aku tidak yakin sanggup menanggungnya seorang diri"

Ratapan seorang gadis yang berjuang sendirian untuk tetap bertahan hidup, berjuang untuk menyembuhkan Ibunya. Dan sekarang dia juga harus tetap berjuang untuk kesembuhannya sendiri.

Bersambung

1
Aras Diana
lanjut thor
Milla
G thorr g ada aku nabung bab percaya deh ✌️ aku tu malah nungguin othor up karena g sabar sama kelanjutan cerita shafa 🥺 sedih deh jadi seorang shafa 🥺 semangat up ya thorrrr 💪🌹
dika edsel
dia kan labil mak..udah gitu si bara juga udah terkena aura mistis..,noh buktinya dia ter aura aura sampe saat ini..
A.M.G
penasaran pov aura kok bisa dia ngaku ngaku jadi shafa
suryani duriah
🤧🤧🤧
edelweis🌻
klu shafa sdh pergi baru sadar bara siapa yg sbnarnya d cari selama ini
ken darsihk
Semangat thor nggak sempet nabung bab thor , karena bab selanjutnya selalu di tunggu
Aras Diana
lanjut thor
🌷Vnyjkb🌷
aku spi bab ini jg bingung kak ( masih ),,, blm ada hilal tujuan bara, jg aura yg koma, makanyaaaaa kukejarrrrr trs lanjutannya kak, gak kutabung,, lg butuh soalnya,,🤭🙏🙏🤣🤣😍😍💪💪💪💪💪
A.M.G
semangat
A.M.G
sakit banget jadi shafa 😭😭😭😭
A.M.G
hadeh salah paham 😔😔😔
A.M.G
🤣🤣🤣🤣 kasian aaa kasian saatnya hukum kurma
A.M.G
curiga si bara bere salah orang 🤣🤣
A.M.G
kok curiga aura masih saudara seayah sama shafa ya 😏😏😏
A.M.G
😭😭😭😭😭😭😭😭
A.M.G
tapi othornya ya kan 🤭💉💉
A.M.G
semangat
A.M.G
kira kira kalo tau bara bakalan kasian gak ya
A.M.G
kasian banget jadi dia😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!