Emily Grace Addison adalah putri kesayangan dari keluarga Addison. tiba-tiba dia mendengarkan dari orang tuanya bahwa ia sudah di jodohkan sejak kecil dengan seseorang cucu dari teman kakeknya.
Emily tidak percaya bahwa dirinya di jodohkan, dia anak kesayangan mana mungkin orang tuanya tega menjodohkannya dengan lelaki yang tidak di kenalnya, tapi apalah daya, ini juga termasuk salah satu wasiat dari kakeknya saat kata terakhirnya '"jangan sampai perjodohannya di batalkan tetap lanjutkan walaupun ia sudah tiada"'.
padahal Emily sudah ada di seseorang dihatinya, yaitu teman masa kecilnya, Emily harus melupakannya demi kakeknya.
.
.
.
suatu yang tidak di ketahui oleh keluarganya adalah bahwa ia punya rahasia yang tidak di ketahui oleh orang tuanya...
.
.
.
penasaran dengan cerita ikuti kisahnya Emily di "My Secret".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Mengenang Masa Lalu
Semuanya orang melakukan aktivitas nya masing-masing hanya tersisa felix dan Emily dirumah itu.
"Ngapain kamu kesini pagi buta, apa kamu tidak tidur" kata Emily saat melihat felix hanya memandangnya tidak berbicara dari tadi.
"Sayang, aku merindukanmu karena itu aku pagi kesini" kata felix lembut sambil menggeser duduknya supaya berdekatan dengan emily, karena duduk mereka berjauhan.
Emily mendengar panggilan sayang felix jantung nya berdetak, dia belum terbiasa felix memanggil nya seperti itu, juga belum terbiasa melihat sikap Felix berubah, memasang wajah lembut saat berbicara degannya dan juga ada senyuman yang menggoda itu.
Dulu meski felix hanya memasang wajah datar dan sedikit berbicara menjawab pertanyaan nya emily, tapi dia tidak menolak emily mengikuti nya.
"Jangan panggil aku seperti itu terdengar aneh, panggil seperti biasa saja" ucap Emily lagi.
"Maaf lily, tapi aku harus membiasakan nya karena aku selalu memanggil mu seperti itu seterusnya, dan kamu juga harus merubah panggilan mu untuk ku" ucap felix lembut dan dia masih bergeser duduknya saat Emily tidak menyadarinya dan duduk mereka hampir dekat.
"Sayang, apakah kamu kosong hari ini" kata felix lagi kepada Emily.
"Iya, hari ini aku tidak ada kegiatan, ada apa?" Ucap Emily lembut sambil melihat felix lalu ia terkejut.
Deg..
"Kapan kamu duduk disini, kenapa aku tidak tahu" ucap emily cemas jantungnya deg degan bukannya dia tidak suka tapi belum terbiasa dengan perubahan Felix bertahun-tahun menghilang saat kembali ternyata calon suaminya.
"Aku memang duduk disini, kamu saja yang tidak sadar, bagaimana apakah kamu mau ikut denganku hari ini, aku sudah minta izin dengan mommy mu" kata felix lagi sambil tersenyum.
"Masak sih perasaan aku sudah jauh duduknya" ucap emily bingung sambil berpikir lalu ia merubah mimik wajah nya lagi santai seperti biasanya
"Memang kamu mau ngajak aku kemana" kata emily lagi
"ke suatu tempat, aku ingin kamu melihatnya" kata felix
"Ya, aku ganti baju dulu, kamu ngemil saja atau lihat-lihat ketaman sambil menunggu ku" kata emily lagi lalu bangkit dari duduknya.
"Aku menunggumu di taman saja, soalnya aku sudah tidak lama kesana" ucap felix lalu ia pergi ketaman rumah Emily.
Tidak lama setelah itu Emily kembali kembali setelah mengganti pakaian gaya casual pakai sepatu sneaker putih khusus wanita, tetapi dia tetap cantik dan imut.
"Bang fel aku sudah selesai" panggil Emily dia mencari felix ke taman, dia melihat felix memperhatikan ayunan dan juga ada gazebo disana tempat duduk bersantai.
"Bang, kamu kenapa" ucap Emily sambil menepuk bahu Felix, lalu perhatikan felix teralihkan kearah emily.
"Sayang, apa kamu masih ingat disana kamu merengek meminta aku untuk mendorong ayunan untuk mu" kata felix kepada emily.
"Tentu saja aku masih ingat, aku susah susah meminta mu, tapi kamu hanya memasang wajah datarmu saja" kata Emily malas
"Tapi aku tetap menuruti permintaanmu kan" kata Felix lagi.
"Iya tapi dengan terpaksa" kata emily lagi lalu berjalan kearah gazebo yang ada disana.
"Aku tidak terpaksa, waktu itu harga diriku tinggi aku takut saja ketahuan oleh mu, karena itu aku terlihat cuek seperti itu, padahal aku senang" ucap felix sambil mengikuti emily.
"Oh ya gak percaya" kata Emily lalu ia duduk disana " aku selalu mengajak mu kesini untuk mengajariku soal matematika,sebenarnya aku bisa semua mengerjakan semuanya, aku hanya mencari alasan supaya bisa dekat denganmu, tapi kamu hanya mengabaikanku" kata emily sambil mengingat masa lalu.
"Maaf sayang, waktu itu aku tidak tahu sikap ku memang seperti itu, tapi aku senang kamu terus mengoceh dengan ku menempel dengan ku" ucap felix lagi langsung minta maaf.
"Tapi kamu sudah mulai menjauhi ku, hati ku terasa hampa, aku selalu datang ke kelas mu untuk melihatmu tanpa sepengetahuanmu" kata Felix lagi menceritakan masa lalu.
"Aku menjauhi karena aku kira kamu, tidak menyukaiku yang cerewet kepadamu selalu mengekor dengan, aku hanya menenangkan hatiku tapi aku tidak bisa, lalu aku memberanikan diriku untuk mengungkapkan kan perasaanku pada saat hari kelulusan mu" kata Emily terputus lalu ia melanjutkannya
"Tapi, yang aku dapat kamu ternyata sudah pergi entah kemana, aku selalu menunggumu, dan bertanya sana sini, tidak ada yang mengetahuinya kemana kamu pergi, saat papi mengatakan bahwa aku sudah dijodohkan aku langsung menerima nya, dan saat itu aku sudah mulai melupakan, saat aku sudah bertekad kamu malah datang di depanku" kata emily mata nya sudah mulai memerah.
"Kamu tahukan bagaimana perasaan ku saat itu, campur aduk, ada bahagia saat Kamu kembali juga ada benci kenapa kamu kembali saat aku sudah mulai melupakanmu" ucap emily mata sudah memerah air matanya jatuh tapi dia tidak merengek, lalu ia menghapus air matanya.
"Sayang, maaf... Maaf..." Kata felix langsung menarik Emily kedalam pelukannya, ia memeluk Emily dengan erat sambil membenamkan wajahnya di leher Emily.
"Sayang, maafkan...aku tidak tahu, aku pikir kamu yang menjauhi aku, karena itu aku pergi untuk memanaskan diri untuk melamarmu menjadi istriku, maaf sayang telah ini aku tidak akan meninggalkan mu lagi" kata Felix lembut sambil memeluk emily erat.
"Hm, itu sudah berlalu sekarang kamu sudah berhasil melamarku kan, aku juga sudah memaafkanmu bang" ucap Emily lalu ia membalas pelukannya felix.
"Ya sudah sekarang jangan sedih lagi, oke semua ini hanya kesalahan pahaman," ucap felix sambil menghapus air matanya emily, lalu felix terkekeh saat menghapus air emi.
"Mengapa kamu tertawa apa ada yang lucu" kata Emily sambil melihat felix tajam.
"Tangisanmu lucu sayang, hanya air matamu aja yang keluar" ucap felix lagi.
"Aku tidak menangis, air mataku keluar sendiri aku tidak bisa mencegahnya" ucap Emily sambil menunduk kepalanya lalu membenamkannya didada bidang Felix ia kembali memeluk felix.
"Iya iya, kamu tidak menangis hanya keluar air mata" ucap felix sambil melepaskan pelukannya lalu ia menangkup wajah Emily dengan kedua tangannya yang lebar kemudian mengangkat wajahnya nya keatas supaya menghadap kearahnya.
Tanpa persetujuan emily felix mengecup bibir Cherry Emily, mata Emily terbelalak dia tidak menyangka felix berani menciumnya, ya walaupun kecupan itu tetap saja ciuman pertamanya.
"Abang" ucap emily dengan suara lembut sedikit serak
"Itu ciuman pertamaku" ucapnya lagi.
"Aku senang karena aku yang pertama, tapi bagi ku ini yang kedua, 4 tahun yang lalu saat kamu tidur aku sudah mengambilnya diam-diam saat itu aku sudah mengetahui bahwa kamu adalah calon istri ku" kata Felix lembut.
.
.
.
klo bisa doubel tiap hari ya thor🙏🙏🥰🥰