NovelToon NovelToon
Gadis Yang Kalian Singkirkan

Gadis Yang Kalian Singkirkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Cewek Gendut
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Niat hati hanya ingin membalas perbuatan sepupunya yang jahat, tetapi Arin justru menemukan kenyataan yang mengejutkan. Ternyata kemalangan yang menimpanya adalah sebuah kesengajaan yang sudah direncanakan oleh keluarga terdekatnya. Mereka tega menyingkirkan gadis itu demi merebut harta warisan orang tuanya.

Bagaimana Arin merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Jual Mahal

Selesai dari rumah Danu, Arin memutuskan untuk mengunjungi makam Darsih.

Pertemuan Arin dengan Danu membuat dadanya terasa semakin sesak. Ternyata, banyak sekali kebusukan Pandu yang selama ini dia tidak tahu, atau lebih tepatnya Pandu tutupi dengan rapi.

Arin sangat kecewa dan merasa dikhianati. Siapa sangka, orang yang selama ini dia anggap sebagai malaikat itu ternyata adalah iblis yang menjerumuskannya dalam penderitaan. Kebaikannya adalah kedok agar tidak ada seorangpun yang curiga. Sikap hangatnya mungkin hanya upayanya untuk menutupi rasah bersalahnya.

Arin bersimpuh di depan makam Darsih yang masih menyebarkan aroma semerbak bunga mawar.

Belum juga bicara, mata Arin sudah mulai berkaca-kaca. Ada banyak sekali yang ingin Arin tanyakan kepada ibu angkatnya itu, tetapi Arin lidah Arin terasa kelu. Justru bulir air mata yang menetes deras tanpa bisa dia tahan, yang seakan mengutarakan isi hatinya.

"Bangunlah, Bu," lirih Arin, membaringkan tubuhnya memeluk pusara Darsih.

"Ceritakan padaku apa yang ibu tahu." Arin mulai tergugu. Kenapa Arin harus mengetahui semuanya setelah Darsih tiada. Kenapa tidak dari dulu Darsih bercerita kepadanya.

Arin tahu dia tidak akan mendapatkan jawaban dari Darsih, tetapi tetap saja dia mengucapkan pertanyaan itu. Setidaknya itu membuatnya merasa lega.

"Kenapa mereka begitu jahat kepadaku, Ibu?"

Arin teringat betapa kasar sikap Fatma dulu kepadanya. Begitu pula Tania ketika suatu kali Arin berkunjung ke rumah Laksmana untuk bertemu Pandu.

Waktu itu Arin baru lulus SD. Dia mencari Pandu untuk membicarakan masalah sekolah. Pamannya itu sudah mendaftarkan Arin di sebuah SMP yang telah dia pilih. Karena Pandu yang menanggung biaya sekolah Arin, maka Arin pun mengikuti keinginan Pandu.

Waktu itu, hanya Pandu yang menyambut baik kedatangan Arin. Tania tidak mau menemui Arin karena ada teman-temannya di rumah. Tania malu jika sampai teman-temannya tahu dia memiliki saudara miskin.

Sementara Fatma sampai memaki-maki Arin karena menganggap baju kumal Arin telah mengotori sofa mahalnya. Padahal sofa itu dulu dibeli oleh Lusi dan Angga. Fatma menempati rumah itu tanpa modal apa-apa, di bahkan bukan siapa-siapa sebelum menikah dengan Pandu.

Waktu itu Arin hanya bisa menunduk dan meminta maaf. Untuk menangis saja Arin tidak berani.

"Jangan menangis di hadapanku! Kau pikir dengan menangis aku akan kasihan kepadamu?!" bentak Fatma jika melihat Arin menangis.

Fatma membenci Arin karena dia sangat mirip dengan ibunya, Lusi. Fatma sendiri tidak menyukai Lusi karena iri. Tuan besar Bima Laksmana sangat menyayangi Lusi sebagai menantunya, sementara Fatma seperti tidak pernah dianggap sebagai menantu.

Pernah pula suatu hari Arin datang untuk meminta makanan. Arin bahkan belum lulus SD waktu itu. Darsih sakit. Dia tidak bisa bekerja selama beberapa hari, sementara uang simpanan sudah habis untuk berobat, tidak ada sisa untuk membeli makanan.

Arin memberanikan diri datang ke rumah Pandu. Pamannya kaya raya, pasti pamannya itu mau memberinya sedikit uang atau makanan, pikir Arin yang masih polos.

Sayangnya Pandu tidak ada di rumah, Fatma yang menemuinya. Bukannya makanan yang didapat, Arin justru diusir oleh Fatma. Fatma mengatakan jika mereka sudah tidak ada hubungan keluarga karena orang tua Arin sudah tidak ada. Jadi bukan tanggung jawab mereka untuk memberi makan Arin, apalagi Darsih.

Arin pulang berjalan kaki dengan tangan kosong. Beruntung di tengah jalan, Pandu yang baru pulang daei perusahaan, melihat Arin. Laki-laki itu lalu membawa Arin ke sebuah toko dan membelikan semua kebutuhan pokok yang Arin dan Darsih perlukan. Bahkan Pandu juga mengantar Arin pulang ke rumahnya.

Bagaimana Arin tidak menganggap pamannya itu sebagai malaikat jika dia selalu datang seperti pahlawan setiap kali Arin kesusahan.

Memasuki SMA, Arin bersekolah di sekolah yang sama dengan Tania, entah dengan alasan apa karena sebelum-sebelumnya mereka sekolah di sekolah berbeda.

Tapi di sekolah, Tania melarang Arin untuk mengaku jika mereka adalah sepupu. Jika ada yang bertanya kenapa nama belakang mereka sama, Arin harus menjawab jika itu hanya sebuah kebetulan, banyak nama yang sama di dunia ini.

Jika Arin sampai membongkar identitasnya maka Tania akan meminta papanya untuk berhenti membiayai sekolah Arin.

Arin menjalani masa SMA dengan penuh tekanan dari Tania. Belum lagi bullyan yang harus Arin hadapi karena tubuh Arin yang waktu itu bisa dibilang gendut.

Itu hanya sedikit dari banyak sekali kejahatan yang Tania dan Fatma lakukan kepada Arin.

"Aku harus bagaimana, ibu?" Arin terus bertanya layaknya sedang mengobrol dengan Darsih seperti ketok perempuan itu masih ada.

* * *

Keesokan harinya,

Arin datang ke perusahaan Ernawan setelah sebelumnya Dimas, asisten Gama, meminta Arin datang ke perusahaan itu untuk penandatanganan kontrak kerja sama.

Gama dan asistennya sudah siap menyambut Arin.

"Selamat pagi, Pak Gama, Pak Dimas," sapa Arin formal.

"Selamat pagi, Bu Arin," balas Dimas tak kalah formal, sementara Gama hanya menganggukkan kepala.

Arin sama sekali tidak berbasa-basi. Dia langsung pada intinya yaitu menandatangani kontrak kerja sama.

"Mulai hari ini perusahaan Aji Saka resmi menjadi rekan kerja perusahaan Ernawan. Semoga kedepannya tidak ada halangan," ucap Arin mengakhiri pertemuannya dengan Gama dan asistennya.

"Tolong tinggalkan kami, Dimas. Aku ingin bicara empat mata dengan Bu Arin," ucap Gama, memberi kode agar Dimas pergi.

"Baik, Bos." Dimas pun segera pergi.

Arin tidak tahu apa yang ingin dibicarakan Gama. Mengenai kerja sama perusahaan, semuanya sudah dibahas dengan jelas.

"Apa masih ada yang perlu dibahas, Pak Gama?" tanya Arin.

Gama tidak segera menjawab. Dia justru menatap Arin dengan tatapan menyebalkan, bahkan lebih menyebalkan dari biasanya.

Laki-laki itu kembali membenci Arin setelah membaca artikel mengenai Arin di masa silam. Dia kembali menganggap Arin sebagai perempuan murahan, jadi Gama menatapnya seperti menatap perempuan penghibur yang berusaha menggodanya.

"Kalau memang tidak ada yang ingin dibicarakan, saya permisi." Arin mulai merasa risih dengan cara Gama menatapnya.

"Di luar, kamu berusaha menggodaku. Kenapa di sini harus berpura-pura jual mahal seperti ini? Kenapa tidak menggatal seperti biasanya?" tanya Gama disertai mata yang menyapu tubuh Arin dengan tatapan melecehkan.

Arin terdiam membeku, sementara Gama menarik sudut bibirnya, merasa menang. Dia pikir dia telah berhasil menjatuhkan harga diri Arin.

Memangnya perempuan murahan seperti dia harus diperlakukan seperti apa? pikir Gama.

Gama tidak gila perempuan. Hanya saja dia merasa dipermainkan oleh Arin, jadi dia ingin membalasnya. Egonya sebagai laki-laki tidak terima dipermainkan oleh seorang perempuan.

"Ini di kantor, Pak Gama. Anda sungguh tidak sopan." Arin berdiri dengan wajah datarnya kemudian melangkah hendak meninggalkan ruangan.

Sebelum membuka pintu, Arin berbalik lalu berkata, "Tapi, kalau anda mau saya menggoda anda, kita bisa bertemu di luar," mengedipkan sebelah matanya dengan genit lalu pergi.

1
Makhfuz Zaelanì
ini lanjut ga sih thor🤔
Randa kencana
Ceritanya Sangat menarik
Soraya
heran knp bukan pandu yang merawat Arin pdhl dia pamannya Arin kok malah mbok Darsih yang merawat Arin
Soraya
good Airin
Soraya
penasaran lanjut thor
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!