Setelah mati karena habis usia, Lu Tian mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang pemuda miskin yang merupakan seorang lulusan ujian negara tingkat dasar di desa Yekhong.
Tidak ada harta, tidak ada ladang dan rumah tidak layak huni. Bahkan untuk makan pun hanya mengandalkan sayur liar dan air sumur.
Ditengah itu, bahkan peraturan pemerintah menambah beban nya untuk memiliki istri, jika tidak maka dia harus menjadi pekerja rodi?
Dengan kemampuan dan pengalaman nya sebagai orang kaya generasi pertama yang memulai dari tanah basah hingga teknologi maju. Lu Tian tidak khawatir untuk hidup, mendapatkan sistem yang hanya memperlihatkan statistik? Bukan masalah besar, gunung di desa ini penuh dengan sumber daya!
Tetangganya. "Awalnya dia hanya seorang sarjana rendah yang miskin, setelah memiliki istri dia mendapatkan uang banyak. Memberikan alasan itu hasil menjual herbal dari gunung? Saya sulit percaya"
#Dibuatawal17Agustus2025
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Masuk ke halaman rumah pintu terbuka, cahaya api dari obor dan tungku menjadi penerang. Disana ketiga istrinya sudah duduk menunggu dirinya untuk makan malam.
Lu Tian dengan senyum ramah terpasang di wajah nya berjalan mendekat lalu duduk.
"Lain kali jika aku pulang lama, makan saja duluan, jangan membiarkan perut kalian kosong hanya karena menunggu aku" Ketiga istrinya mengangguk, namun ucapan Lu Tian seperti masuk kuping kiri keluar kuping kanan di telinga ketiga nya.
Jelas mereka sangat ingin berbakti sampai menunggu Lu Tian sampai larut untuk makan.
"Suami, hari ini kami menggunakan sebagian daging untuk di bakar, di tumis dan di buat sup. Coba apakah enak? " Ucap Lu Si menyodorkan tumis goreng.
Daging panggang di buat oleh Long Ye, sup oleh Lu Nian dan tumis di buat oleh Lu Si. Mereka dengan antusias memberikan lauk ke mangkuk Lu Tian untuk mencoba.
Lu Tian hanya tersenyum, mencoba dan memuji masakan ketiga nya. Selagi hubungan mereka terlihat baik dan tidak melakukan hal jahat untuk mencari perhatiannya, ia senang-senang saja.
Setelah makan.
"Kemarin kalian ingin menjahit pakaian baru kan? Aku sudah membeli benang, jarum dan tambahan kain linea halus. Buatkan masing-masing dua pakaian.. "
Lu Tian melihat kening mereka mengerut. "Jangan melawan oke, aku suami kalian selain memberi makan harus memberikan pakaian yang layak dan bagus!"
Kening mengerut mereka kembali mengendur, merasakan perasaan hangat di hati mereka. Suami mereka sangat baik dan peduli!
"Suami... Itu, untuk jeroan nya ingin di buang atau tidak? " ucap Long Ye dengan ragu, biasanya jeroan akan di buang karena sangat bau. Namun beberapa keluarga petani tidak membuangnya dan tetap memakan nya meskipun bau.
Lu Tian mengangkat alis. "Lalu, apakah kamu membuang nya?"
"Tidak, saya sudah mencuci nya sampai bersih... Namun masih tetap bau"
"Lu Tian mengangguk, baik tidak apa-apa. Besok aku yang akan mengurus nya."
Setelah makan malam ini, ketiga istrinya saling membantu mencuci piring dan merapikan meja, adapun juga memberikan Lu Tian air untuk mencuci wajah nya.
Lu Tian tersenyum senang, Istri-istrinya sangat rajin, pengertian dan perhatian.
Setelah mencuci muka, dia menunggu mereka. Duduk dengan tenang di kursi makan, mengetuk-ngetuk jarinya di meja sambil pikiran nya bekerja.
Kira-kira siapa yang pertama? Namun Lu Nian adalah yang pertama yang di pilih nya, jelas merupakan istri pertama yang berhak. Dalam hati Lu Tian mengangguk-angguk, Lu Nian saja.
Saat ketiga istrinya masih sibuk, Lu Tian memasukkan kayu ke dalam tungku. Memasukkan air ke dalam wajan guci tanah liat, dia memasukkan semua bahan obat, juga memasukkan beberapa potong jahe. Menunggu nya sampai mendidih.
Saat itu ketiga istrinya selsai, mencuci piring perabotan dan membenah.
"Suami, apa yang ingin kamu lakukan? Biarkan aku yang melakukan nya" Lu Nian maju menawarkan, ketiga nya jelas tidak ingin membiarkan suami mereka bekerja di dapur.
"Aku hanya merebus obat, tidak repot" Lu Tian memasukkan kayu sedikit lagi, lalu mendongak melihat ketiga istrinya yang duduk di kursi meja makan sambil menatap nya.
Lu Tian tersenyum. "Kita sudah memiliki ranjang, untuk sementara aku akan menempati ranjang sedang sedangkan kalian di ranjang paling besar. Kalian sudah bisa tidur"
Ketiga istrinya mengangguk mendengar arahan suaminya, adapun Lu Tian mendapatkan ranjang dan kamar sendiri mereka tidak berpikir buruk dan hanya menurut.
Lu Tian melihat ketiganya akan masuk lalu memanggil Lu Nian. "Nian, satu minggu ini tidur dengan suami mu ya" ucap Lu Tian dengan lembut.
Semburat merah keluar dari tulang pipi Lu Nian. Lu Tian tidak ingin membuat kesalahpahaman, maka dia menjelaskan. "Setiap minggu sekali kalian akan bergantian tidur di kamar ku, kalian istriku, dan semuanya harus mendapatkan nya, bagaimana?"
Mereka senyum malu-malu dan mengangguk serempak. "Kami akan mengikuti pengaturan suami"
Lu Nian memindahkan barang-barang nya ke kamar Lu Tian, juga menambahkan ranjang dengan selimut dan bantal agar nyaman di tiduri.
Sementara Lu Tian masih merebus herbal, memasukkan beri terakhir setelah nya ramuan penguat tubuh siap dia minum. Dia menunggu beberapa saat sampai hangat hingga akhirnya meminum habis semuanya.
'Sistem, tampilkan statistik tubuh ku'
[ Baik Tuan! ]
[ Nama : Lu Tian
Umur : 20 Tahun
Gender : Laki-laki
Kekuatan : 7,8
Kecepatan : 7,2
Stamina : 10,4
Kepintaran : 58,9
Keberuntungan: 21,2 ]
[ Saat ini tubuh sedang mencerna ramuan penguat tubuh, selama penyerapan kekuatan, kecepatan dan stamina akan terus naik 0,1 per 10 menit, akan berulang sampai ramuan selsai di serap ]
"Khasiatnya sangat mujarab, tentu saja, ini adalah resep tradisional modern yang telah di sempurnakan! "
Selain kepintaran yang bertambah 0,1 hampir semuanya mengalami peningkatan yang lumayan. Terutama di kekuatan, kecepatan dan stamina, di tambah akan terus naik sampai ramuan selsai di cerna.
Melihat stamina nya yang 10 poin dan membandingkan dengan stamina Lu Nian yang di angka 9 poin, maka dia memiliki kepercayaan diri untuk membuat istrinya tepar!
Setelah puas melihat statistik nya, Lu Tian pun menutup nya dan berjalan ke dalam kamar. Dia membawa obor minyak ke dalam kamar, melihat istrinya yang terlihat sedang duduk melihat ke sudut dinding yang entah apa yang sedang dia tatap.
Lu Tian bisa melihat kegugupan di matanya setelah Lu Nian melihat nya masuk. "Nian" suaranya keluar lembut. Menciptakan suasana mendebarkan bagi Lu Nian, belum melakukan apapun wajahnya sudah memerah pana. Apalagi sampai nganu-nganu...
Author buatnya malem² lagi nundutan lagi, benerin revisi gak ada mood~