NovelToon NovelToon
Transmigrasi Calon Ibu Muda

Transmigrasi Calon Ibu Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Sistem
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Q Lembayun

Tamara adalah seorang wanita muda yang independen dan mandiri. Ia bisa hidup bahagia dan kaya tanpa dukungan seorang laki-laki. Ia juga membenci anak-anak karena menurutnya mereka merepotkan dan rewel.
akan tetapi takdir membuatnya harus mencicipi kehidupan yang paling ia benci yaitu bertransmigrasi menjadi seorang ibu muda dari anak yang bernasib malang...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Q Lembayun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku dokternya

Adam melepas maskernya dan mengambil nafas sebanyak yang ia bisa lakukan. Ruangan ini terasa begitu sesak dan ia kesulitan untuk bernafas, apalagi saat melihat Tamara hampir saja menghembuskan nafas untuk yang terakhir kalinya. Benar saja, ia peduli pada wanita ini. Walaupun mereka baru bertemu untuk beberapa saat, tapi simpati dan perhatiannya hampir memenuhi perasaannya.

Setiap langkah penyelamatan yang dilakukan oleh Adam penuh dengan rasa takut dan tekanan yang tak terhitung jumlahnya. Ia ingat, saat menggendong Dave di pelukannya dan berlari menyelamatkan Tamara yang sudah tak sadarkan diri. Bohong jika ia mengatakan bahwa ia tidak panik. Adam adalah seorang dokter dengan pengalaman kerja yang bisa dikatakan tinggi, ia terbiasa mengalami banyak keadaan darurat dan genting. Akan tetapi saat menghadapi Tamara, ia merasa bahwa otaknya sempat kosong untuk beberapa saat, ia tak bisa berfikir apa-apa dan itu membuatnya menyadari bahwa Tamara jauh lebih berharga dari yang ia bayangkan.

Setelah nafas Adam kembali normal dan hatinya tak segelisah sebelumnya, ia pun memberanikan diri untuk mengambil langkah bertemu dengan Dave. Ia tidak mau melihat anak itu menangis lebih banyak, jadi ia keluar dengan senyum terbaik yang ia miliki.

"Tamara sudah melewati masa kritisnya..."

Saat Adam ingin berbicara lebih banyak tentang kondisi Tamara, ia pun langsung menyadari bahwa laki-laki yang memeluk Dave saat ini adalah orang yang menemukan Tamara saat pingsan sebelumnya. Jadi bisa dikatakan bahwa laki-laki ini adalah orang yang menolong Tamara, karena kalau tidak Tamara mungkin tidak bisa ditolong dalam waktu cepat.

"Terimakasih sudah menolong Tamara."

Saat Adam mengucapkan rasa terima kasih pada Dharma, itu terdengar begitu tulus dan membuat Dharma tertegun untuk sejenak. Laki-laki ini begitu baik dan memperlakukan Tamara serta anaknya dengan begitu tulus. Jika Vin benar-benar mati dan meninggalkan pasangan anak dan ibu itu, mungkin Dharma akan mendukung pasangan ini untuk melanjutkan hidup dan melupakan masa lalu. Akan tetapi sangat disayangkan setulus apapun laki-laki ini terhadap kakak iparnya, ia tak akan pernah bisa menggantikan sosok Vin yang sebentar lagi akan kembali ke sisi Tamara.

"Dokter tidak perlu berterimakasih, lagipula Tamara adalah kakak ipar ku, jadi sudah sewajarnya aku melakukan hal itu."

Saat mendengar ucapan laki-laki itu, Adam yang awalnya tersenyum langsung berubah datar. Ia ingat bahwa Tamara dan mantan suaminya adalah anak yatim piatu dan tinggal di panti asuhan. Mereka tak memiliki keluarga apalagi saudara. Jadi siapa laki-laki di depannya ini?

Ada rasa cemburu dalam diri Adam saat orang lain memiliki hubungan dekat dengan Tamara. Setelah sekian lama ia akhirnya mengerti bahwa ia memiliki rasa pada wanita itu, dan itu telah berhasil membangkitkan sisi posesifnya yang telah lama terkubur. Kata kakak ipar membuat telinga Adam menjadi sedikit panas dan membuatnya tidak senang.

Dharma mengerti bahwa ini bukan saatnya untuk bertengkar dengan orang lain, tapi ia juga ingin menegaskan pada laki-laki di depannya bahwa Tamara sudah ada yang punya. Dharma bukan orang bodoh yang tak mengerti emosi manusia dan ia tau betul bahwa laki-laki di depannya peduli pada kakak iparnya. Akan tetapi apa boleh buat, mereka ditakdirkan untuk berpisah. Sesuai dengan janjinya pada Vin, ia akan membawa kakak iparnya kembali ke rumah dan menyatukan keluarga itu agar utuh kembali.

Keduanya saling menatap dengan tatapan yang dingin. Seolah mereka mengerti bahwa keduanya memiliki perselisihan yang perlu diselesaikan, sehingga mereka lupa dan mengabaikan keadaan Dave yang masih khawatir akan keadaan ibunya.

Dave pun sedikit berontak dari pelukan Dharma dan mendekat ke arah Adam.

"Apakah aku boleh melihat ibu?"

Tak lama air mata Dave jatuh lagi dan itu berhasil membuat kedua laki-laki dewasa lainnya menjadi sadar. Mereka pun segera menyingkirkan ego masing-masing dan membawa Dave untuk bertemu dengan ibunya.

Adam pun langsung mengambil Dave dari pelukan Dharma dan segera menggendongnya. Akan tetapi sebelum langkah Adam semakin jauh, Dharma segera menghalanginya.

"Mau kemana?"

"Apakah kamu tidak mendengar? Dave ingin bertemu dengan ibunya."

"Aku adalah pamannya, jadi biarkan dia bersamaku. Aku akan menemaninya bertemu dengan Tamara."

"Oh, tapi aku adalah dokternya jadi menyingkir lah sekarang."

Adam langsung membawa Dave menjauh dari Dharma. Akan tetapi Dharma adalah seorang prajurit, ia adalah laki-laki berdarah panas yang sering meledak-ledak. Ia tidak suka ketika seseorang menghalangi rencananya dan itu membuat kesabarannya terhadap Adam langsung hilang seketika.

Sikap tegas dan disiplin mempengaruhi jiwa Dharma dalam mengambil sebuah keputusan. Ia telah berjanji untuk membawa Tamara pulang dan satu-satunya penghalang atas kepulangan Tamara adalah Adam, maka ia tidak akan segan untuk melepaskannya secara paksa. Tamara dan Dave tak boleh lebih dekat dengan Adam.

"Aku tidak peduli kamu suami ataupun dokternya Tamara, aku hanya ingin memperingatkan mu bahwa jangan mendekati mereka lagi. Aku akan melakukan prosedur memindahkan pada Tamara dan dia akan di rawat di rumah sakit militer. Dave akan ikut bersamaku jadi kamu tidak perlu mengurus mereka lebih jauh."

Mendengar hal itu Adam langsung mencibir, kemarahan terlihat jelas di matanya. Ia ingin menghajar laki-laki di depannya dengan pukulan yang paling keras, akan tetapi Dave masih memeluknya sambil menangis jadi menahan gerakannya sehalus mungkin.

"Oh, apakah kamu mengancam ku sekarang?"

"Jika kamu menganggap itu sebuah ancaman maka kamu bisa menganggapnya begitu."

"Heh, aku baru pertama kali melihat orang yang tidak punya rasa malu seperti dirimu. Kalau kamu memang peduli, kenapa kamu meninggalkan mereka sampai pada kondisi seperti ini. Apakah kamu tau bahwa Tamara mengalami depresi setelah kematian suaminya? Apakah kamu tau bahwa Tamara hamil dan tak bisa mengurus dirinya sendiri? Apakah kamu tau bahwa Tamara mengalami kekurangan gizi dan dia pernah hampir kehilangan nyawanya saat pendarahan? Apakah kamu tau bahwa Dave adalah orang yang mengurus ibunya selama ini? Apakah kamu tau bahwa mereka tak memiliki uang sepeser pun untuk sekedar membayar biaya rumah sakit? Bahkan mereka tak punya uang untuk makan makanan yang bergizi dan membeli peralatan bayi. Dan kamu, kamu datang kemari dan mengancam saya? Kamu pikir kamu siapa? Hah? saya adalah orang menangani Tamara di saat kritis dua kali. Saya yang membawa Tamara ke psikolog, saya mengurus prosedur dana pensiun suaminya. Saya merawat keduanya agar bisa bangkit lagi ke posisi semula. Dan kamu datang kemari ingin membawa mereka pergi dari saya?"

Jika ada orang lain yang melihat pertengkaran mereka saat ini, mungkin mereka akan kaget saat mendengar Dokter Adam berbicara dengan sangat marah. Adam terkenal dengan keramahan dan sopan santunnya, jadi sangat jarang melihatnya kesal dan kehilangan kendali semacam ini.

Dari pernyataan Adam sebelumnya, Dharma pun menyimpulkan bahwa anak yang dikandung kakak iparnya adalah milik Vin bukan milik Adam. Akan tetapi ia belum bisa mengkonfirmasi seperti apa hubungan Adam dan Tamara saat ini. Tapi ia merasa sedikit sesak saat mendengar bahwa kakak iparnya ternyata telah mengalami banyak hal yang begitu menyedihkan selama ini. Hal tersebut membuat rasa bersalahnya semakin membesar dan ia tak tau bagaimana caranya ia akan menjelaskan pada Vin tentang keadaan Tamara selama kepergiannya.

Adam tidak peduli dengan respon orang itu, baginya laki-laki itu tidaklah penting. Lagipula dia bukan saudara kandung Tamara jadi ia bisa mengabaikannya. Ia hanya fokus pada Dave di pelukannya dan membawa Dave untuk bertemu dengan ibunya secepat mungkin. Ia tidak mau karena terlalu menanggapi orang itu, Dave jadi menunggu lebih lama untuk bertemu dengan Tamara.

1
Travel Diaryska
up, semangat author ✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!