ASMARA BERBALUT LUKA

HAPPY READING

Bell istirahat telah berbunyi, siswa siswi pun mulai berhamburan untuk keluar dari kelasnya masing masing.

Berbeda dengan gadis cantik yang masih larut dalam mimpi indahnya dan membuat sahabatnya scarlet hanya menghembus nafasnya dengan kasar.

“Bi ayo bangun udah bel lo belum sarapan kan?.” Ujar scarlet sambil menggoyangkan lengan bianca yang sudah terlipat di mejanya.

Bianca pun menggeliat dengan pelan dan mengangkat kepalanya sambil melihat keadaan sekitar yang sudah sepi, hanya ada dia scarlet dan kedua lelaki yang sibuk dengan dunianya masing masing.

“Udah bell ya? Kok lu engga bangunin gue sih scar aduh jamkos ya tadi?.” Ucap bianca dengan memasang wajah polosnya.

“Jamkos apanya? Lo yang tidur terlalu pulas sampe bu santi udah capek bangunin lo.”

“WHATT!!!! Jadi tadi ada pelajaran bu santi.” Ujar bianca dengan reflek mengebrak meja kelasnya.

“Tapi tumben ya bu santi gak langsung hukum lo, biasanya kan langsung teriak dia di kuping lo itu.” Kata scarlet dengan memasang wajah herannya.

Bianca yang mendengar ucapan scarlet dia hanya mengangguk karena dia berfikir benar juga yang di katakan oleh scarlet, entah ada gerangan apa bu santi yang terkenal galak tidak memarahi nya saat tidur di jam pelajarannya.

“Udah ah bodo amat gue yang penting kali ini gue aman, gue haid pertama scar jadi mood gue lagi berantakan plus perut gue lumayan sakit.” Kata bianca dengan wajah yang agak pucat seperti orang sakit.

Scarlet yang melihat bianca sedang haid pertama terbesit rasa kawatir di dalam dirinya, karena bianca juga pernah memperhatikan dia saat dirinya sedang sakit bahkan bianca juga pernah merawatnya dengan tulus.

“Gue pesenin makanan aja ya? Mau minum kiranti engga?.” Ujar scarlet dengan memegang pundak bianca dengan pelan.

“Engga usah gue ikut lu aja kumpul di kantin sama anak anak, kasihan ntar si cilla heboh lagi kalo gue lagi gaenak badan.” Jawab bianca dengan memasang wajah meyakinkan.

Scarlet yang mendengar itu hanya mengangguk dan menggandeng tangan bianca untuk keluar kelas.

Sedangkan disisi lain ada dua pria yang sedang sibuk dengan dunianya, yang satu sibuk dengan membaca buku komiknya yang satu sibuk dengan earphone yang ada di telinganya.

Tanpa kedua gadis itu sadari ternyata dua pria yang ada di kelasnya tengah mendengarkan obrolan mereka.

Ya pria yang ada di kelasnya itu adalah Lucas dan anak baru rafael, rafael pun bangkit dari tempat duduknya untuk melangkah ke kantin mencari makanan dan berkeliling di sekolah barunya.

Sedangkan Lucas sendiri dia sedang menelfon seseorang untuk membawakan sesuatu yang ia perlukan saat ini.

Beberapa menit kemudian teman Lucas pun menghampiri lucas dengan membawa sebuah 5 roti coklat dan susu kotak 5 buah beserta kiranti 3 buah dan 1 kotak pembalut.

“Bucin banget lo sama bianca, setiap bianca tanggal pms lo sediain semuanya.” Kata rey sambil tertawa tipis.

“Kalah pacar kandungnya wkwk.” Ucap pria yang berada di sebelah rey.

Lucas yang mendengar cibiran dua temanya hanya memasang wajah datarnya sambil berjalan kearah meja duduknya bianca dan menaruh semua jajanan itu di atas tas bianca.

Setelah menaruh itu semua Lucas bergegas melangkah keluar kelas meninggalkan kedua temanya yang sedang memandangnya.

“Sialan emang lucas, udah kita di suruh malah di tinggalin.” Umpat rey sambil mengarahkan telunjuknya kearah lucas.

“Kaya lo kenal seminggu aja sama lucas, dari orok kan begitu sikapnya.” Jawab defri sambil tertawa tipis melihat nasib rey.

“Sampe kita bela belain masuk SMA lagi demi dia ngejar cintanya, mana pusing gue ngurus perusahaan belum lagi urusan sekolah.” Kata rey dengan nada lelahnya.

“Gitu gitu dia bos lo kocak…udahlah demi sahabat susah senang bersama.” Jawab defri sambil merangkul bahu rey.

“Sama dia susah mulu gak ada senangnya.” Kata rey sambil menggelengkan kepalanya.

Defri yang melihat kelakuan rey hanya tertawa karena memang begitulah sikap rey ketika melihat Lucas sangat bucin kepada kekasih orang.

Sedangkan di meja kantin yang berisikan 8 orang itu sedang memperhatikan bianca yang sedang sakit itu.

“Kenapa sayang? Kamu sakit?.” Tanya kekasih bianca dengan mesra sambil mengelus kepala bianca.

Bianca yang mendengar elang berbicara hanya menyenderkan kepalanya ke pundak elang.

“Aku lagi haid sayang.” Jawab bianca dengan nada lirihnya.

“Gue bawain air hangat yaa bi? Xa bawa bianca ke uks biar nanti gue kompres perut lo.” Tanya Cilla dengan nada kawatirnya kepada sahabatnya bianca.

“Ayo ke uks aku gendong, cil lo nyusul ke uks ya bawain air hangat sama makanan.” Ujar elang sambil menggendong bianca secara bridal style dan bianca mengalungkan tanganya ke leher elang serta menyenderkan kepalanya di dada bidang kekasihnya itu.

Cilla dan alexa pun dengan sigap berdiri dari kursi kantinya dan melangkah menuju tempat ibu kantin untuk memesankan makanan dan air hangat untuk bianca.

Sedangkan scarlet sendiri sedang memperhatikan kelakuan elang kepada bianca, dia merasa cemburu akan hal itu dia mencoba meredamkan emosi yang sudah terbakar di hatinya.

“Elang milik gue bi selamanya milik gue lo gak pantas untuk elang.” Ujar scarlet di dalam hatinya sambil menatap mereka dengan tajam.

Ketiga teman elang yang memperhatikan raut wajah scarlet hanya terdiam seakan mengerti suatu hal yang di pikirkan oleh scarlet.

“Gue mau nyusul elang sama bianca dulu.” Kata wildan dengan tiba tiba sambil beranjak dari duduknya.

“Gue ikut sekalian nanti kita ada latihan basket buat pertandingan.” Jawab robby sambil menarik tangan titan.

Karena titan sendiri masih sibuk memandangi scarlet dia merasa kawatir dengan scarlet yang hanya diam saja melihat elang dan bianca pergi meninggalkan mereka.

“Semua tentang biaca.” Ujar scarlet sambil tersenyum getir.

Sedangkan di sisi lain ada pria yang sedang memperhatikan mereka semua dengan memasukan kedua tanganya di saku celana.

“Ternyata pacarnya elang.” Ujar pria itu dengan senyum miringnya.

Dia pun bergegas pergi dari kantin setelah memantau mereka semua dari kejauhan.