NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua: Balas Dendam Anak Tak Di Anggap

Kesempatan Kedua: Balas Dendam Anak Tak Di Anggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Selingkuh / Mengubah Takdir / Time Travel
Popularitas:448.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Xaviera Valcon

Anastasya yang sering di sapa Ana selalu mendapatkan siksaan dari ibu kandungnya akibat kecemburuan saudara tirinya. Elen selalu merasa tersaingi dengan kecerdasan dan kecantikan Ana hingga di sekolah laki-laki yang Elen sukai ternyata menyukai Ana.

Hingga suatu hari Ana di paksa menikah dengan laki-laki yang Ana tidak kenal yang tak lain adalah kekasih Elen, Elen sengaja menyuruh kekasihnya menikahi adik tirinya untuk memajukan perusahaan sang kekasih karena dengan kecerdasan Ana perusahaan kekasih Elen akan maju dan melambung tinggi.

Namun penderitaan Ana bermula saat dirinya menikah dengan Kevin kekasih Elen, selama menikah Kevin selalu bersikap dingin ke Ana dan Kevin tidak segan untuk menunjukkan keromantisan nya terhadap Elen bahkan Kevin sampai berhubungan badan di depan Ana.

Ana yang sakit hati dan tidak terima dia langsung menampar Elen dan itu membuat Kevin murka dan dari situlah Ana di sekap hingga akhirnya meninggal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xaviera Valcon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan

"Apa ini beneran aku, Ririn?" Tanya Ana menatap takjub wajahnya di cermin.

"Benar Nona! Anda sangat cantik dan kulit juga sangat bagus Nona. Apa Anda sering perawatan ke salon?" Tanya Ririn.

"Aku tidak pernah perawatan ke salon." Jawab Ana.

"Benarkah Nona?" Tanya Ririn terkejut tidak percaya karena kulit wajah Ana sangat mulus dan putih bersih.

"Ia dan aku tidak pernah ada waktu untuk perawatan. Kamu tahu sendiri kalau Mama ku melarang ku menggunakan make up apalagi perawatan ke salon. Elen akan tantrum kalau melihat aku lebih cantik darinya dan dia takut kalah saing dengan ku, makanya aku tidak tahu caranya menggunakan make up." Jelas Ana membuat Ririn merasa kasihan dengan nasib Ana.

"Terimakasih sudah membuat aku cantik, Rin." Lanjut Ana.

"Sama-sama Nona! saya senang membantu Anda." Jawab Ririn tersenyum bahagia.

"Sebaiknya Nona cepat bersiap karena sudah waktunya sarapan pagi." Lanjut Ririn sambil merapikan alat make up nya.

"Kamu benar! Aku akan bersiap setelah itu turun dan bergabung bersama meraka." Jawab Ana santai sambil menyeringai.

Setelah selesai bersiap Ana turun ke bawah untuk sarapan bersama dengan keluarga Atmaja. Setelah sampai di meja makan seluruh keluarga Atmaja tampak tercengang melihat penampilan Ana jauh berbeda dari biasanya.

Kali ini penampilan Ana layaknya putri dari konglomerat, bukan lagi seperti gembel saat Ana di temukan di jalanan dalam keadaan luka-luka.

"Ana? Apa benar ini kamu?" Tanya Kevin tanpa sadar.

"Kalau bukan aku, siapa pagi?" Ketus Ana lalu duduk di samping Kevin.

"Om senang melihat penampilan kamu yang seperti ini Ana! Kamu sangat cantik dan mirip seperti Makan kamu." Puji Bayu tersenyum tipis.

Ana hanya tersenyum kecil saat di mirip-mirip kan dengan sang ibu sama sekali tak membuat Ana bangga. Justru sebaliknya, Ana merasa tak suka dan marah.

"Kedua tangan mu masih sakit, biar aku bantu suapi kamu." Ucap Kevin.

"Tidak per......"Ucapan Ana sontak terhenti karena Kevin sudah lebih dulu mengambil mangkuk berisi sup yang ada di hadapan Ana.

Meski enggan, namun Ana terpaksa menerima suapan dari Kevin. Ana berharap kalau Elen akan datang saat Kevin sedang menyuapi Ana, berbagai rencana sudah Ana susun untuk merenggangkan hubungan keduanya.

"Kevin!" Panggil Elen.

Seketika Ana menyeringai, Ana menoleh ke sumber suara dan mendapati sosok Elen yang sedang berdiri dengan tatapan penuh luka di belakang mereka.

"Elen!" Lirih Kevin.

Secepat kilat Kevin dia menurunkan mangkuk berisi sup dan memundurkan kursinya sedikit dan menjauh dari Ana.

"Kak Elen datang?" Ucap Ana sambil berdiri dari kursinya.

"Duduk di sini kak! Aku akan pindah ke kursi yang lain." Lanjut Ana.

"Tidak perlu, Ana! Tetaplah di kursi mu." Ucap Bayu.

Kemudian Bayu menatap Elen dengan tatapan tajam.

"Apa tujuanmu datang kemari, Elen? Kalau tidak ada kepentingan mendesak, lebih baik kamu pulang." Lanjut Bayu tegas.

Dalam hati Ana bersorak gembira melihat ekspresi wajah Elen.

"Bagaimana rasanya semakin tidak di sukai oleh keluarga kekasihmu, Elen? Pasti menyenangkan, bukan? Ini belum seberapa kakakku tersayang, kamu tunggu saja. Aku akan membuat hubungan mu dengan orang yang kamu cintai semakin retak dan aku akan membuat orang tua Kevin semakin dan semakin membenci mu."Batin Ana menyeringai.

Elen begitu sangat marah saat melihat pemandangan di depan matanya. Kekasih yang dia percayai ternyata diam-diam memberi perhatian lebih kepada Ana yang seharusnya cukup mereka manfaatkan saja bak sapi perah.

Apalagi di tambah dengan pengusiran yang di berikan oleh ayah kandung Kevin semakin membuat Elen sakit hati. Rasanya ingin sekali Elen mencabik-cabik wajah Ana yang sok polos itu. Elen merasa semuanya telah berubah bahkan sang kekasih pun demikian, kenapa tiba-tiba jadi begini? Kenapa semuanya berubah dengan singkat saat kedatangan Ana?

"Kenapa masih berdiri di sana? Pulanglah!" Usir Bayu.

Elen semakin bergeming, tatapannya jatuh pada wajah cantik Ana. Meskipun wajah Ana di poles make up tipis terlihat sangat cantik, bahkan lebih Ana ketimbang Elen. Membuat Elen semakin murka.

"Kamu! Kenapa kamu pakai riasan, hah? Mama sudah melarang kamu untuk menggunakannya!"Tanya Elen murka.

"Maaf kak! Aku akan menghapusnya, tolong kakak jangan marah ya." Jawab Ana yang berpura-pura menghapus make up nya.

"Memangnya kenapa kalau Ana memakai make up?" Tanya Airin penasaran.

Elen hendak menjawab pertanyaan dari Airin tapi lebih dulu Ana menyambar.

"Tidak apa-apa Tante! Sebenernya Om Hendra dan Mama melarang ku menggunakan make up karena mereka tidak mau kalau aku tampil lebih baik di bandingkan dengan kak Elen di hadapan orang-orang."Jawab Ana dengan wajah memelas.

Sepasang mata Elen melotot sempurna, sementara wajah Bayu dan Airin semakin masam menatap ke arah Elen. Bayu dan Airin semakin tidak menyukai sikap Elen.

"Aku akan bicara sebentar dengan Elen." Ucap Kevin.

Kevin berdiri dari kursinya kemudian menarik pergelangan tangan Elen menuju halaman belakang.

"Kenapa kamu datang lagi?" Tanya Kevin setelah melepaskan tangan Elen dengan kasar.

Pergelangan tangan yang terasa nyeri akibat di pegang terlalu keras oleh Kevin saat berjalan tadi membuat Elen sedikit meringis kesakitan. Elen mengelus pergelangan tangannya sambil menatap kesal ke arah Kevin.

"Aku kemari hanya untuk minta maaf soal kesalahan ku kemarin. Tapi, aku tidak menyangka kalau aku akan di suguhkan dengan pemandangan mesra seperti tadi." Jawab Elen.

"Jangan salah paham, Elen! Aku hanya sedang berusaha untuk mendapatkan perhatian Ana kembali dan membuat Ana percaya kalau kita tidak ada hubungan lagi." Ucap Kevin tanpa melihat ke arah Elen.

"Tapi tidak harus mesra-mesraan sama dia juga kan, Vin." Protes Elen.

"Siapa yang mesra-mesraan, Elen! Aku hanya sedang membantunya karena kedua tangannya sedang sakit." Jawab Kevin beralasan.

"Kamu bisa minta tolong pelayan untuk menyuapi Ana dan kamu tidak harus melakukan nya sendiri, Vin." Ucap Elen kesal.

Kevin terdiam sebentar, apa yang di katakan Elen ada benarnya juga. Dia bisa minta tolong kepada pelayan untuk menyuapi Ana, namun dja tidak melakukan nya.

Alasannya? Entahlah! Kevin merasa semenjak Ana berubah dan mulai memberontak, tidak lagi penurut seperti dulu. Di mata Kevin, Ana menjadi sosok yang menarik di tambah lagi dengan wajah cantik Ana membuat Kevin terpesona. Selama ini Ana tidak pernah memakai riasan di wajahnya dan itu membuat Kevin pangling, bahkan wajah Elen kalah cantik dengan wajah Ana.

Hal itu membuat Kevin merasa berdebar dan merasa tertantang. Berbeda dengan sosok Ana yang dulu yang Kevin nilai sangat membosankan dan juga lusuh tidak terawat.

1
Marthina
Bisa pas gitu ya...komenku di bab sebelumnya ternyata erkabul disini...cuma Ananys masih turun langsung ...mauku si gak usah...yg nulis othor yaa terserah dia lah🤣
Marthina
kan bisa bayar org...pura2 jadi ART kah ..tukang kebunkah..securitykah..apalah yg penting bisa jadi penyusup ...malah mengorbankan diri...
Evvy Sofia
emang tu mau mu
mimief
jadi kesimpulannya lu selingkuh tu apa dulu?
harta..
lu gadaikan kasih sayang anak lu itu karena apa?
harta..
hadeehhhh,
mimief
lah.. kebalik 🤣🤣
bucin...bucin
Marthina
neng Ana..no digibahin brow Marco sama majikannya.. katanya kamu ngambil korek gak dibalikin...😄
Marthina
ini cerita kejadiannya di mana sih ...koq gak ada lapor melapor kalau terjadi penganiayaan...???
MataPanda?_
ceritanya semakin seru semangat trus kak 😀
Marthina
Bukannya sdh jadi bangkai(maaf) ..bahkan sdh dikubur...koq tiba siuman dari pingsan..piye too😇😇
Marthina
Gak masuk akal ...Kevin kok bloon ya bibir sumbing ..mata melek sebelah ...masak gara2 didorong....
Evvy Sofia
eh,, ngintip,, awas matanya bintitan looh,,🤭
Evvy Sofia
mksd pk Bayu mama kamu x yaaa🤔🤭
Evvy Sofia
makjleb, rasakan kau elen🤭
Azahra Rahma
dasar Lastri tak tau diri,,gak sadar² jg
Ayudya
mang Lastri ini cocoknya di buat cacat atau masukin penjara seumur hidup biar tau
Uni Mety
nggak seru ceritanya,,,org udh mati hidup kembali tapi ceritanya 3 th yg lalu,,,,,aneh aja bacanya
Fathur Ben
makin seru
lin s
msukin pnjara aja ana, klo dibentak gak sadar2 trus gnggu hdup Lo, lgian udh miskin silastri, gk akan mmpu sewa pengacara bwt bebas, biar kpok🤭
Veve: lastriiiiii,,,,,q bencii kmuu,,gregetan aq pingin tinju lastri🤭,,,,Ana,,jeblosin ke penjara AZ tuh ibu kandung kejammm,,,,,,
total 1 replies
Evvy Sofia
mantab ana👍👍👍
Evvy Sofia
loh,loh, loh,, kan anak mu memang bodoh pak, kok marah 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!