NovelToon NovelToon
Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Karir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dijodohkan Orang Tua / Dokter / Suami amnesia
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Athena_Shou

Bianca Mith. Doktor muda arogan yang selalu saja mencari masalah setiap hari saat sedang bekerja. Ayahnya yang seorang pebisnis terkenal tidak tahan dengan kelakukan anaknya itu. Maka dari itu perjodohan itu diadakan.

Bianca menikah dengan Aether Beatrice. Dosen muda dari Universitas Mith. Sesuai kesepakatan awal, beberapa tahun setelah menikah, salah satu dari mereka harus mengorbankan cita-cita mereka untuk memimpin perusahaan keluarga.

Namun tepat setelah satu hari setelah pernikahan, Aether baru mengetahui bahwa ia memiliki penyakit serius pada bagian otaknya. Membuat Aether akan kehilangan sedikit demi sedikit ingatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_Shou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perbedaan Signifikan

Ethan duduk di atas kasur dengan Flora yang sedang membersihkan luka yang ada di bibir Ethan dengan hati-hati. Sedangkan Bianca duduk di kursi yang ada di samping kasur rumah sakit. Mengistirahatkan tubuhnya setelah sekian lama berdiri.

"Jadi, kenapa kamu bertengkar?" tanya Flora masih menemukan jawaban yang sebenarnya dari perkelahian yang melibatkan Ethan dan Aether.

"Aku melihat ada perempuan yang diganggu. Jadi aku membantunya. Aku tidak tau bahwa mereka ada banyak," jawab Ethan.

"Benarkah? Lalu kenapa suamiku mengatakan kamu menggoda perempuan yang sudah memiliki pacar?" tanya Bianca.

Ethan tidak menjawab. Itu hal yang biasa. Ethan hanya menjawab pertanyaan dari Flora.

"Benarkah?" tanya Flora kembali mempertanyakan kebenaran dari jawaban Ethan.

"Aku tidak berbohong. Suruh saja paman Aether membuka rekaman kamera pengawas," ujar Ethan membela diri.

"Lalu setiap malam kamu diam-diam ikut makan malam suaminya Bianca?" tanya Flora menatap mata Ethan.

"Tidak setiap malam. Aku hanya datang saat ada pekerjaan rumah yang tidak bisa aku selesaikan. Teman paman Aether seorang dokter. Jadi aku memintanya untuk menyelesaikan pekerjaan rumahku," jelas Ethan.

"Dokter?" tanya Flora dengan kening mengkerut.

"Teman suamiku dokter di Rumah Sakit Scarlet, bukankah tadi aku sudah menceritakannya?" tanya Bianca meredam kebingungan Flora.

"Dokter spesialis? Atau dokter umum?" tanya Flora menatap Bianca.

"Entahlah. Aku tidak pernah bertemu dan bertanya pada suamiku," jawab Bianca.

"Kenapa kamu tidak menanyakannya langsung pada adikmu? Bukankah dia yang datang dan berbicara dengan mereka?" tanya Bianca memiringkan kepalanya.

"Apa kamu tau?" tanya Flora kembali memandang Ethan.

Ethan hanya menggelengkan kepalanya. Menandakan bahwa Ethan tidak tau apakah laki-laki yang saat itu bersamanya dan Aether adalah dokter umum atau dokter spesialis.

Yang Ethan tau hanyalah laki-laki itu seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Scarlet. Dan selalu makan malam bersama dengan Aether.

"Apa yang sebenarnya kamu lakukan bersama orang seperti mereka? Kamu masih terlalu muda untuk berteman dengan mereka," tanya Bianca menggenggam kedua tangannya. Merasa hawa mulai dingin.

"Suamimu dan temannya selalu membicarakan hal yang tidak jelas saat bertemu. Terkadang mereka membicarakan hantu. Terkadang mereka membicarakan alien. Dan terkadang mereka membicarakan elite global. Aku rasa, kamu harus memeriksakan otak suamimu," ujar Ethan menatap serius Bianca.

"Anak ini!" ujar Flora menepuk puncak kepala Ethan.

"Kenapa? Aku hanya menceritakan apa yang aku dengar," tanya Ethan memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"Bersikap sopan saat berbicara dengan orang yang lebih tua darimu," kesal Flora.

"Tapi paman Aether selalu memintaku bersikap santai saat bersamanya. Dia selalu mengomel saat aku mulai berbicara dengan kalimat formal," ujar Ethan.

Bianca mengangguk pelan. Ia tidak memiliki bukti. Namun ia sangat yakin bahwa itu adalah kebenaran yang ada. Terlihat jelas dari sikap Aether yang selalu santai di segala keadaan yang ada. Wajar saja jika Aether melarang Ethan untuk bersikap formal saat berada di hadapan Aether.

Bianca selalu mendengar bahwa laki-laki selalu membicarakan hal-hal bodoh saat bertemu dengan sahabatnya. Namun ia tidak menyangka bahwa topik pembicaraan mereka berkutat pada hal-hal seperti itu. Mereka tidak mencerminkan kepribadian seorang dosen dan dokter.

"Permisi," ujar seorang laki-laki mengetuk pintu ruangan.

pandangan teralihkan ke sumber suara. Bianca dan Flora melihat laki-laki itu sebagai orang asing. Sedangkan Ethan tidak. Ethan mengenal laki-laki itu. Ethan pernah berbicara dengannya. Laki-laki itu adalah dokter. Teman dari Aether. Nathan.

"Dia orangnya. Dia teman paman Aether," ujar Ethan menunjuk ke arah Nathan.

"Kenapa? Apa Aether melakukan hal bodoh lagi?" tanya Nathan masuk ke dalam ruangan.

"Tidak. Kami hanya sedang membicarakan sedikit tentangnya," balas Bianca.

Tatapan Nathan dan Bianca bertemu. Nathan tau bahwa perempuan yang sekarang sedang menatapnya adalah seorang perempuan dari keluarga terpandang. Anak dari pemilik Rumah Sakit Mith. Suami dari Aether.

"Apakah ada yang kamu perlukan?" tanya Flora.

"Oh, aku lupa. Aether memintaku untuk mengantarkannya pulang," balas Nathan memandang Flora.

"Tidak perlu. Dia adikku. Biar dia pulang bersamaku. Lagipula sebentar lagi shiftku akan berakhir," tolak Flora dengan halus.

"Tidak masalah. Lagipula aku sudah jauh-jauh ke sini. Mengantarkannya pulang sebentar bukanlah masalah besar untukku. Lalu juga, Aether akan marah jika tau dia tidak pulang bersamaku. Dia sangat cerewet saat ada hal yang tidak berjalan sesuai dengan keinginannya," ujar Nathan mencoba meyakinkan Flora.

"Di mana paman?" tanya Ethan.

Aether pergi untuk membeli makanan. Aether harusnya sudah kembali ke sisi mereka sejak tadi. Namun sampai sekarang tidak kembali. Dan muncul Nathan yang dikirim oleh Aether untuk mengantar Ethan pulang.

Keberadaan Aether tentu saja menjadi pertanyaan besar saat ini. Di mana laki-laki itu? Dan mengapa laki-laki itu mengirim orang untuk mengantarkan Ethan pulang?

Nathan diam. Ia tidak menjelaskannya. Ia tidak mau menjelaskan. Dan bukan dirinya yang seharusnya menjelaskan kondisi Aether yang sebenarnya.

"Dia sudah pulang lebih dulu. Dia harus beristirahat karena besok harus mengajar," ujar Nathan menggenggam tangannya di balik badan.

"Inilah yang tidak kusuka darinya. Dia selalu saja datang dan pergi seenaknya. Kadang aku berpikir bahwa kamu lebih baik darinya," kesal Ethan turun dari kasur dan berjalan mendekat ke arah Nathan.

"Benarkah? Apakah menurutmu, aku lebih baik darinya?" tanya Nathan tersenyum kecil.

"Tentu saja. Paman Aether saja terkadang suka bersikap seenaknya. Dia selalu menanggapi seluruh kejadian dengan santai. Dia tidak tau kapan harus bersikap serius. Dan menyebabkan masalah lebih besar," ujar Ethan mengutarakan segala kekesalannya.

Nathan tersenyum lebar. Aether memang orang yang tidak bisa diatur. Dan suka melakukan segala hal yang ia inginkan tanpa memperdulikan pandangan orang lain. Namun memang itu yang bisa ia lakukan sekarang. Karena jika ia tidak melakukannya, maka akan dipastikan ia akan pergi dengan penyesalan.

"Tapi menurutku dia orang baik. Buktinya dia menyelamatkanmu dua kali," ujar Nathan menepuk puncak kepala Ethan.

Ethan diam. Sisi usil Aether sangat menyebalkan. Namun Ethan juga tidak bisa mengelak bahwa Aether sudah menyelamatkannya dari dua kejadian yang hampir merebut nyawanya. Aether datang dan memberikannya kesempatan untuk tetap melanjutkan hidupnya.

"Hari ini, Aether akan tidur di rumahku. Apa kamu tidak masalah dengan itu?" tanya Nathan pada Bianca.

"Kenapa?" tanya Bianca memiringkan kepala.

"Tidak alasan penting. Dia juga selalu menginap di rumahku sebelum menikah denganmu. Mungkin dia rindu tinggal bersama keluargaku," jawab Nathan.

"Baiklah," jawab Bianca mengangguk.

"Kalau begitu, kami pergi dulu. Tidak perlu khawatir, aku pasti akan mengantarkan adikmu sampai di rumah dengan selamat," ujar Nathan menatap Flora.

"Terima kasih," jawab Flora.

Nathan dan Ethan keluar dari ruang perawatan. Meninggalkan Flora dan Bianca dalam diam. Mereka menyadari sesuatu. Ada perubahan signifikan yang terlihat saat Ethan bersama Aether dan Nathan. Ethan lebih sering berbicara dan mengekspresikan perasaannya secara jujur. Tidak seperti saat bersama Flora dan Bianca, Ethan lebih sering diam dan memendam segalanya sendiri.

1
Viola Aurora
cemburu kah ini ceritanya
Viola Aurora
pertanyaan sulit
Viola Aurora
nah bener nih
Viola Aurora
mungkin aja cuma diary biasa
Viola Aurora
iya juga ya. kenapa cowok gampang dapat temen
Viola Aurora
aw dilabrak sama tuan putri
Viola Aurora
jauh jauh dah bang mulai sekarang
Viola Aurora
kalau dia hantu tak mungkin bisa dilihat
Viola Aurora
ahh, ayah yang baik
yumi chan
thor mdh2an bianca cpt tau pnykit astr
Viola Aurora
bagus banget namanya
Viola Aurora
mudah. kerjaannya kalau masuk cuma jaga doang
Viola Aurora
sesak dadanya itu pasti
Viola Aurora
langsung luluh kalau ada info loker
Viola Aurora
dobrak bang. sampai hancur pintunya
Viola Aurora
ihh, comelnya anak kecil satu ni
Viola Aurora
udah, pulang ke rumah pakai Sandai aja
Viola Aurora
qoutesnya
Viola Aurora
Manusia setengah 👻
Viola Aurora
terlalu berani mbaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!