Kisah Pangeran Yang Terbuang

Kamar Jenderal Wang Bao Zhen masih tenggelam dalam sunyi, masih terbungkam oleh kebisuan semenjak Zhao Jinlong memulai pengobatan tadi.

Sampai pun saat ini belum ada yang berani bersuara, semuanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Zhao Jinlong masih dalam proses mengobati Jenderal Wang Bao Zhen dengan energi saktinya. Kedua telapak tangannya yang masih terbungkus tiga energi sakti gabungannya masih menempel ke punggung tuan jenderal, masih menyalurkan tiga energi saktinya itu ke dalam tubuh tuan jenderal.

Sementara Chen Mingyu maupun Tan Zhi Peng masih di tempatnya dan masih pada tugasnya. Masih duduk bersila di belakang Zhao Jinlong sambil menempelkan telapak tangan mereka ke punggung Zhao Jinlong, menyalurkan tenaga dalam mereka pada bocah sakti itu.

Istri sang jenderal, Yin Chao Xing masih setia di tempatnya, duduk di tempat tidur tak jauh di depan suaminya sambil terus memperhatikan wajah suaminya yang tampak sedikit berubah dan Zhao Jinlong yang ada di belakang suaminya.

Sedangkan Jenderal Wang Bao Zhen masih duduk tenang selama proses pengobatannya berlangsung. Sinar biru berhawa sejuk dan sinar bening warna biru masih membungkus seluruh permukaan tubuhnya.

Tadi sebenarnya sinar panas warna merah ikut membungkus tubuhnya. Namun sinar itu telah lenyap, merasuk ke dalam tubuh Jenderal Wang Bao Zhen.

Sementara dua orang pelayan, Pelayan Liangyi dan Pelayan Chyou masih duduk diam di lantai kamar sambil terus memperhatikan proses pengobatan majikan mereka yang berlangsung di kamar ini.

Begitu juga dengan Wang Chun Hua yang kini duduk di kursi, melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh kedua pelayan baik hati itu.

Namun kalau diperhatikan secara cermat, baik Wang Chun Hua maupun Chyou memang sepertinya mengamati jalannya proses pengobatan. Tapi lebih tepatnya mereka sebenarnya menatap Zhao Jinlong.

Bahkan tanpa berkedip, entah sudah berapa lama. Entah apa yang ada dalam benak kedua gadis beda umur dan beda kasta itu saat sepasang mata indah mereka menatap wajah tampan Zhao Jinlong.

Tapi tampak kalau mereka tengah tersenyum saat ini, tersenyum manis penuh makna. Senyum Chyou masih terlihat agak samar. Sedangkan senyum Wang Chun Hua sedikit lebih kentara.

Akan tetapi tidak ada yang melihat senyum manis mereka. Sampai pun masing-masing atara mereka tidak ada yang melihat senyum satu sama lain.

Sementara itu, tanpa terasa prosen pengobatan terhadap Jenderal Wang Bao Zhen sudah memakan waktu empat kali penanak nasi lebih.

Hingga suatu ketika tiba-tiba sekujur badan Jenderal Wang Bao Zhen bergetar. Mula-mula getaran pada badannya masih halus dan pelan. Akan tetapi lama kelamaan getaran itu makin keras dan kencang.

Sementara kedua energi sakti yang masih membungkus sekujur tubuh Jenderal Wang Bao Zhen perlahan-lahan merasuk ke dalam tubuh sang jenderal hingga lenyap. Sedangkan sinar merah panas mulai membersit keluar.

"Siapkan bokornya di depan Tuan Jenderal, Nyonya!" perintah Zhao Jinlong tiba-tiba.

Meski tidak keras tapi terdengar jelas di telinga orang-orang yang ada di kamar itu. Membuat Wang Chun Hua maupun Chyou seketika tersentak kaget. Dan seketika itu juga senyum mereka langsung lenyap bagai direnggut setan.

Awalnya Nyonya Wang terkejut mendengar perintah Zhao Jinlong itu. Namun selanjutnya dengan cukup cepat dia mengambil bokor kuningan yang ada di sampingnya.

Lalu meletakkan bokor kuningan di depan Jenderal Wang Bao Zhen,rapat di kaki sang jenderal yang duduk bersila. Posisinya seolah hendak menadah sesuatu yang sebentar lagi ditumpahkan oleh Jenderal Wang Bao Zhen.

Benar saja....

Tubuh Jenderal Wang Bao Zhen terus bergetar keras dan kencang. Keringat seketika membanjir di sekujur tubuh sang jenderal. Sementara warna merah pada permukaan kulit tuan jenderal berangsur-angsur menjadi warna normal.

Hingga suatu ketika....

Hoooeeekkk!

Hoooeeekkk!

Tiba-tiba Jenderal Wang Bao Zhen langsung muntah cukup banyak dua kali dalam jeda waktu yang tidak lama. Kedua muntahan itu langsung jatuh tempat ke dalam bokor.

Muntahan itu rupanya seperti ada dua yang saling berlekatan. Yang satu rupanya seperti lendir kental warna merah pucat. Yang satunya berupa cairan kental seperti darah warna merah gelap dan keruh.

Menyaksikan kejadian itu membuat Yin Chao Xin kembali kaget. Lalu melihat muntahan itu dengan rasa penasaran. Kejap berikut dia tidak ingin lihat lagi karena merasa jijik.

Sementara proses pengobatan dengan energi sakti masih saja berlangsung tanpa berhenti. Zhao Jinlong masih menyalurkan energi saktinya ke dalam tubuh Jenderal Wang Bao Zhen.

Sedangkan tubuhnya getarannya sudah tidak terlalu keras dan kencang lagi. Sinar merah kembali masuk ke dalam tubuh Jenderal Wang Bao Zhen hingga lenyap tanpa sisa.

★☆★☆

Lalu....

Hoeek!

Jenderal Wang Bao Zhen kembali memuntahkan cairan dari mulutnya tapi tidak banyak berupa cairan warna merah segar.

Yin Chao Xin sebenarnya tidak ingin melihat lagi isi dalam bokor, apa lagi muntahan terakhir suaminya. Tapi mendengar pertanyaan Zhao Jinlong yang tiba-tiba....

"Apa warna muntahan terakhir Tuan Jenderal, Nyonya?"

Terpaksa wanita muda yang cantik itu menengok kembali isi dalam bokor. Dan tak lama melihat muntahan yang dimaksud Zhao Jinlong. Lalu menjawab.

"Warna merah... seperti darah...."

"Mohon segera dipindahkan bokor itu, Nyonya!" pinta Zhao Jinlong walau bagai memerintah tapi dengan begitu sopan.

Yin Chao Xin lagi-lagi tidak membantah dan tidak tersinggung. Segera mengangkat bokor kuningan di depan suaminya itu, lalu memberikannya pada pelayannya. Dan langsung diterima oleh Pelayan Jiangyi dengan cepat.

Sementara tubuh Jenderal Wang Bao Zhen tidak lagi bergetar. Tampak warna kulitnya sudah kembali normal, warna kuning langsat. Wajahnya tidak pucat lagi.

Tapi tentu saja badan kurusnya masih tetap saja kurus. Dia harus makan yang banyak biar kondisi badannya kembali normal.

Hingga tak lama kemudian, proses pengobatan telah selesai.

Chen Mingyu dan Tan Zhi Peng tidak lagi menyalurkan tenaga dalam mereka pada Zhao Jinlong. Dan mereka kini sudah beranjak keluar.

Jenderal Wang Bao Zhen kini sudah berbaring lagi bagai orang tengah tidur nyenyak. Sebelumnya Zhao Jinlong memasukkan dua jenis pil obat dua butir dan satu butir ke dalam mulut jenderal muda itu.

Sedangkan dia meminum obat yang lain untuk memulihkan tenaganya dengan cepat. Kondisi Zhao Jinlong memang tidak terlalu mengalami gangguan yang berarti. Hanya saja sedikit keletihan.

Beruntungnya Chen Mingyu dan Tan Zhi Peng dapat menyuplai tenaga dalam dengan baik. Jadi dia tidak terlalu merasa kelebihan.

"Apa penyakit Jenderal Wang sudah sembuh, Zhao Jinlong?" tanya Yin Chao Xin ingin sekali tahu setelah merapikan kembali pakaian dan letak posisi tidur Jenderal Wang Bao Zhen.

"Saya akan memeriksa sekali lagi keadaan Tuan Jenderal baru saya bisa menjawab, Nyonya," sahut Zhao Jinlong penuh hormat.

"Silahkan, Nak!"

Tanpa berlama-lama Zhao Jinlong kembali memeriksa kondisi terkini Jenderal Wang Bao Zhen. Memeriksa warna kulit yang sudah kembali normal. Memeriksa denyut nadi yang sudah mulai teratur. Memeriksa kedua mata dan bibir.

Setelah itu dia kembali duduk di kursi. Sedangkan semua orang yang ada di situ menatapnya, menanti hasil pengobatan besar ini.

"Bagaimana suamiku, Jinlong?" tanya Yin Chao Xin seperti tidak sabar. "Apa sudah sembuh?"

"Racun Garam Es Jamur Darah sudah keluar semua dari dalam tubuh Tuan Jenderal," sahut Zhao Jinlong tanpa ragu. "Luka bocor pada jantung dan paru-paru beliau sudah menutup lagi...."

Betapa amat senang dan gembira di hati Yin Chao Xin dan putrinya Wang Chun Hua mendengar ucapan Zhao Jinlong yang menyenangkan itu. Tidak ketinggalan Pelayan Jiangyi dan Pelayan Chyou.

Tampak wajah mereka berseri-seri sambil tersenyum gembira.

"Tinggal menyempurnakan penyembuhan bekas luka pada jantung dan paru-paru Tuan Jenderal," kata Zhao Jinlong selanjutnya. "Tapi hal itu cukup meminum pil obat yang saya berikan."

Meski sedikit terkejut, tapi Nyonya Wang dan putrinya kembali merasa gembira.

Setelah sekian lama orang yang mereka sayangi menderita penyakit yang ternyata mengidap Racun Garam Es Jamur Darah, kini akhirnya sembuh.

Mereka harus berterima kasih kepada Zhao Jinlong dengan sebanyak-banyaknya dan meminta maaf karena tadi mereka sempat meragukannya dengan sedalam-dalamnya.

★☆★☆★