Dua Orang yang tidak mempercayai cinta, dipertemuan dalam sebuah pernikahan yang dilakukan hanya untuk pencitraan semata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tertangkap Basah
"Kau pasti sudah tahu ibuku meninggal waktu itu, katakan padaku siapa yang sudah mencelakai Ibuku!" desak Lala
Raffa tersenyum simpul menatap gadis itu,
Sementara itu diluar hotel seorang wartawan terlihat sedang mencari seseorang.
Wartawan itu sengaja mendatangi hotel setelah mendapatkan kabar jika Lala menemui Raffa secara diam-diam.
Ia kemudian menghampiri receptionist dan menanyakan dimana kamar Raffa menginap.
"Lantai 3 nomor 113," ucap sang receptionist memberitahukannya
"Thanks," jawab Reporter itu
Ia kemudian memasuki sebuah Lift menuju kamar Raffael.
Sementara itu didalam kamar VIP, Raffa masih bersikeras menyangkal tuduhan Lala.
"Bagaimana kau bisa menyimpulkan seperti itu??" jawab Raffa begitu tenang
"Karena kau memberi peringatan kepadaku, dan aku tahu kau tidak bercanda saat itu," sahut Lala
"Aku hanya mengikuti naluri ku saja, karena jujur saja aku pernah mengalami hal yang sama dengan dirimu, jadi jangan terlalu baper?" sangkal Raffa
Pemuda itu kemudian menyingkirkan lengan Lala dari bajunya
Ia kemudian merapikan penampilannya dan kembali mendekati gadis itu.
"Sebaiknya kau tanyakan saja pada Dhiv kenapa dia melarang mu pergi ke rumah sakit." sahut Raffa tersenyum sinis.
Lelaki itu kemudian menyuruh Shopia untuk meninggalkan dirinya bersama Lala.
Shopia segera menghubungi Raffa saat wanita itu meliat Seorang wartawan menuju kamar Raffael.
"Sebaiknya kau jangan pernah datang ke tempat ini sendirian, kau tahu maksudku kan??" ucap Raffa membelai wajah Lala
*Dreet, dreet, dreet!!
Alunan nada dering ponsel di sakunya membuat, Pemuda itu menghentikan ucapannya dab segera mengangkat ponselnya
"Sebaiknya kau segera bawa gadis itu pergi dari kamarmu!" seru Shopia memperingatkannya
"Memangnya apa yang terjadi hingga aku harus membawanya keluar dari kamarku," jawab Raffa balik bertanya
"Sepertinya ada yang sengaja memberitahukan keberadaan gadis itu kepada wartawan," jawab Shopia segera mematikan ponselnya saat melihat wartawan itu menghampirinya
"Sial," pekik Raffael saat mengintip dari celah pintu
Ia segera menarik Lala dan mengajaknya bersembunyi didalam lemari pakaiannya ketika
Sementara itu Shopia berusaha menahan awak media itu agar tidak buru-buru masuk kedalam kamar Raffa.
Karena terus memaksa dan mengancam akan mengekspos hubungan terlarang Raffael dengan Lala membuat wanita itu terpaksa mengijinkan sang pemburu berita masuk ke kamar Raffa.
"Dimana mereka??" tanya wartawan itu kecewa saat tak menemukan Raffa di kamarnya membuat
"Bukankah sudah aku bilang jika Mas Raffa sedang menghadiri rapat, jadi beliau tidak ada disini," jawab Shopia
"Jangan bohong, aku sudah memastikannya kepada receptionist jika Raffa belum meninggalkan kamarnya. Aku yakin mereka sengaja bersembunyi untuk menghindari awak media," ucap Sang Reporter kemudian mulai memeriksa ruangan itu
Raffa segera membalikkan badannya dan memeluk erat Lala saat lelaki itu membuka lemari pakaiannya.
Karena begitu banyak pakaian di tempat itu membuat sang wartawan tak menemukan Raffa yang bersembunyi dibalik baju-baju yang tergantung di lemari tersebut.
Wartawan itu terlihat kecewa saat tak berhasil menemukan Raffael dan Lala.
Saat melihat sang wartawan keluar dari kamarnya Raffa segera keluar dari dalam almari dan mengambil sebuah jacket untuk menutupi wajah Lala.
Ia kemudian menarik gadis itu dan mengajaknya keluar meninggalkan kamarnya.
"Kita harus segera pergi dari sini sebelum wartawan itu kembali," tukas Raffa
Sang Wartawan yang masih curiga kembali lagi ke kamar itu untuk memastikan bahwa Raffael memang tidak ada di kamarnya.
"Sial, ternyata mereka berhasil mempecundangi ku!" Wartawan itu segera berlari mengejar Raffa saat melihat pemuda itu keluar dari kamarnya.
Raffael segera menggandeng lengan Lala dan berlari menghindari sang awak media.
Beruntung lift terbuka, Raffa dan Lala segera berlari masuk kedalam Lift.
Sang wartawan yang kesal segera turun melalui tangga untuk mengejar mereka.
Lelaki itu berdiri di depan lift untuk menunggu pintu terbuka.
*Ting!!
Dengan senyum penuh kemenangan lelaki itu langsung memotret saat melihat Raffa keluar dari lift.
"Akhirnya kena juga kau!" celetuknya
Ia kemudian berjalan menghampiri mereka dan menodong putra sulung Dario itu dengan rentetan pertanyaan yang menyudutkannya.
"Apa benar wanita yang bersamamu adalah Layyana Dewi Assifa tunangan adik tiri mu Dhiv??" tanya wartawan itu
Raffa hanya tersenyum tipis tanpa menjawab pertanyaan wartawan itu.
"Ada rumor yang menyebutkan jika Anda menyukai tunangan adik anda dan berniat merebutnya?, kalian bahkan sering melakukan pertemuan diam-diam seperti hari ini?" tanya wartawan itu lagi
"Cih, pertanyaan macam apa itu!" cibir Raffa sedikit kesal
"Sebagai seorang Cassanova, tentu sangat mudah bagi Anda untuk mendapatkan wanita yang lebih cantik dari Lala tunangan adik Anda, lalu kenapa Anda masih saja mengejarnya bahkan sering melakukan pertemuan diam-diam dengannya?" tanya Wartawan itu lagi membuat Raffa benar-benar kesal
"Sebaiknya kau jaga ucapan mu sebelum aku melaporkan dirimu atas perilaku tak menyenangkan dan pencemaran nama baik," ancam Raffa
"Tentu saja saya berbicara seperti ini bukan tanpa bukti. Kalau kau memang merasa wanita itu bukan Lala tunangan Dhiv dan tidak ada hubungannya dengan wanita itu, maka perlihatkan wanita itu dan buka penutup wajahnya!" desak sang Wartawan
Raffa melirik kearah Lala yang sengaja ia tutupi dengan jacketnya.
Maafkan aku La, karena sudah membuatmu tak nyaman.
Raffa benar-benar tak bisa menahan emosinya ketika wartawan itu terus memprovokasinya dengan pertanyaan yang menyudutkannya seolah-olah ia benar-benar selingkuh dengan Lala.
Raut wajah khawatir juga terlihat jelas saat menatap Lala yang bersembunyi dibalik jaketnya.
"Jika kau tidak mau membukanya, maka aku pastikan rumor itu benar," ucap sang wartawan kemudian memotretnya dari berbagai sudut
"Berhenti memotret atau aku akan menghancurkan kamera mu," ancam Raffael semakin tak bisa menahan emosinya
Karena wartawan itu tak mengindahkan peringatannya dan terus mengambil gambarnya membuat lelaki itu benar-benar naik pitam. Ia kemudian merebut kamera sang wartawan dan mencoba menghancurkannya.
Perseteruan keduanya menjadi tontonan menarik bagi para pengunjung hotel. Tidak salah jika tidak sedikit par pengunjung hotel yang mengabadikan perseteruan mereka dan mengunggahnya ke sosial media.
Sang wartawan terus berusaha merebut kembali kameranya dari tangan Raffa. Ia bahkan tak bisa tinggal diam saat Raffael berusaha menghapus semua foto-foto hasil bidikannya.
Wartawan itu benar-benar kesal melihat sikap Raffael dan kemudian melepaskan pukulannya hingga membuat pemuda itu sempoyongan dan menjatuhkan kameranya.
"Ah sial!" pekik lelaki itu geram
Melihat kedua lelaki itu masih berseteru membuat Lala terpikir untuk melarikan diri dari tempat itu.
Namun saat ia akan melangkahkan kakinya justru wartawan itu menarik jaket yang menutupi wajahnya.
Semua orang yang ada di sana begitu tercengang saat melihat wajah gadis itu.
Bukan hanya wartawan dan para pengunjung yang shock melihat wajah Lala, namun juga Raffa benar-benar dibuat terperangah oleh gadis itu.
Pasti penasaran kan???.
Tunggu jawabannya di next chapter???
ada