Wanita Bayaran

Sebulan berlalu, dan selama sebulan ini Rifqi terus memberikan yang terbaik kepada Ryan, bahkan kadang Rifqi memberikan Ryan mainan terbaik. Dan itu semua atas perintah dari tuan nya. Namun Jasmin mulai merasa ada yang tidak beres, kenapa Rifqi selalu memberikan barang, kepada sang anak.

"Cukup tuan, ambil semua barang mu dan mulai hari ini jangan datang ke rumah ku lagi." Ucap Jasmin penuh dengan penekanan, saat Rifqi datang membawa mainan terbaru untuk Ryan.

"Tapi nona."

"Sudah ku katakan cukup!!" Bentak Jasmin. "Kau bilang bukan, jika setelah malam itu, maka semua nya akan berakhir. Lalu apa ini? kenapa justru kalian yang melanggar perjanjian itu?"

"Tapi nona Jasmin, ini murni tulus dari tuan ku Dave, tidak ada hubungan nya dengan malam itu."

Jasmin yang tidak terima, langsung berjalan ke mobil Rifqi dan membukanya. Satu persatu barang yang selama sebulan ini Rifqi berikan, dimasukkan Jasmin ke dalam mobil hingga mobil tersebut full. Jasmin menutup kasar pintu, karna ia benar-nenar kesal.

"Tanyak kan pada tuan mu itu, aku masih punya kaki dan masih bisa memberikan anak ku apa yang membuat nya bahagia. Dan tanyakan juga pada tuan mu, untuk berhenti mengganggu putra ku." Tegas nya lalu masuk kedalam rumah dan menutup pintu dengan keras, sehingga membuat Rifqi mengusap dadanya karna kaget.

"Kau wanita yang luar biasa." Batin Rifqi, ia terpesona melihat Jasmin, sosok ibu yang sangat mandiri, yang rela melakukan apa saja demi kebahagiaan sang anak. "Apa boleh aku jatuh cinta padamu?" gumam nya, lalu melangkah menuju mobil dan berlalu dari rumah Jasmin.

"Jasmin, kenapa kau begitu emosi? kenapa kau mengembalikan semua barang pemberian uncle Mika."

"Tyas mulai sekarang, jika Mika di jemput oleh uncle nya, tolong jangan biarkan uncle Mika mendekat ke anak ku."

"Tapi Jas .."

"Aku tidak suka kak. Dan tidak akan pernah suka, jika ia dekat dengan anak ku." Jelas nya lalu meninggalkan Tyas dan menuju kamar sang anak.

...🍃🍃🍃🍃...

"Hahahahahaha" Dave tertawa saat Rifqi menceritakan bahwa ibu Ryan menolak pemberian nya dan mengembalikan semua barang yang selama sebulan ini ia berikan.

Dan hingga sampai saat ini, Dave belum tahu jika ternyata ibu Ryan adalah Jasmin bukan Tyas, wanita yang ia temui di rumah sakit tempo hari saat mengantar Mika menjenguk Ryan.

"Apa kau tahu kabar wanita bayaran itu?" Tanya Dave sesaat setelah tertawa.

"Maksud tuan, nona Jasmin."

"Yah siapa pun namanya aku tidak peduli, yang aku tahu dia itu wanita bayaran."

"Tapi tuan nona Jasmin bukan wanita ...

"Aku ingin kembali bersamanya." Pinta Dave

"Tidak mungkin tuan."

"Apa yang tidak mungkin? tinggal kau berikan saja uang padanya pasti ia akan menerima dengan suka hati."

"Tidak tuan." Bantah Rifqi, yang tidak terima dengan ucapan Dave.

"Kau membantah ku Rifqi? apa kau sudah bosan bekerja dengan ku?" Tanya nya penuh selidik

Rifqi mengelurkan kertas dari saku nya dan memberikan nya pada tuan Dave. "Ini tuan"

"Cek?" tanya Dave saat melihat cek yang Rifqi berikan. "bukan kah ini cek yang aku berikan pada wanita bayaran itu?"

"Iya tuan, dia tidak mengambilnya dan meninggalkan nya di kamar hotel."

"Hahahahahah" Dave tertawa mendengar ucapan Rifqi. "Bukan sengaja meninggalkan nya, tapi aku yakin wanita itu lupa membawanya. Dan kita lihat saja nanti pasti ia akan datang kepadaku lagi, untuk mengambil cek ini."

"Sepertinya itu tidak akan mungkin terjadi tuan Dave." Batin Rifqi.

"Ouh yah Rifqi, apa kau sudah tahu di mana Margaret sekarang?" Dave mengalihkan sendiri bicaranya dan menyimpan cek itu di dalam laci meja kerjanya.

"Mungkin sebentar lagi nona Margaret akan datang menemui tuan."

"Oya? wah sepertinya wanita itu sudah kehabisan uang makanya ia mau menemuiku."