BEDA
Sebuah karya yang berangkat dari pengalaman pribadi dan inspirasi lainnya, yang saya kemas dalam bentuk cerita dalam novel. Inilah dia BEDA.
Ezra Christian Nasution, dari namanya saja sudah jelas jika ezra adalah anak keturunan Suku Batak. Suku yang terletak di Provinsi Sumatera Utara yang terkenal dengan salam horasnya.
HORAS!!
Ezra dan dua adik kembarnya, erich dan ernest dibesarkan dikeluarga kristen yang taat dan penuh cinta kasih. Sejak kecil mereka bertiga sudah diajarkan arti TOLERANSI yang sesungguhnya oleh dua orang tua mereka, yang dimana mereka bertiga bersahabat dengan gwen dan gibran yang notabennya beragama islam.
Gwen dan gibran merupakan anak dari sahabat kedua orang tua mereka, sehingga persabatan mereka menurun.
Beranjak remaja, ezra menyayangi gwen lebih dari seorang sahabat. Bahkan ia menjadikan gwen tujuan hidupnya, namun sayangnya kisah cinta merka terhalang oleh dinding penghalang yang kokoh yaitu perbedaan keyakinan.
Akankah ezra dan gwen bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Ezra bukan hanya mengkondisikan dan mengontrol kelancaran tugas dan kegiatan lingkup kerja anak buahnya saja, tapi ia juga membantu Daffa megelola manajement supermarket.
Terbukti dalam waktu singkat, supermarket tersebut berkembanga pesat hingga mampu membuka cabang baru di San Francisco. Dalam acara peresmian tersebut, Fahri menyempatkan dirinya datang ke San Francisco, ia juga ingin bertemu secara langsung dengan Ezra yang selama ini banyak membantu adiknya.
"Thanks ya Zra, strategi dan inovasimu sungguh luar biasa" ucap Fahri sambil menjabat tangan Ezra, ia sangat takjub dengan konsep startegi sustainable competitive advantages yang Ezra ciptakan untuk mengembangkan bisnis ritelnya.
"Sama-sama Mas Fahri, aku juga sangat berterima kasih sudah di berikan kesempatan dan keleluasaan untuk mengelola sehingga di sini aku jadi bisa banyak belajar" ucap Ezra.
"Kembangkan terus bakatmu, aku percayakan sepenuhnya padamu" ucap Fahri.
Keduanya terlibat obrolan yang serius mengenai strategi selanjutnya dan agenda evaluasi kinerja dan pencapaian cabang barunya, di tengah-tengah obrolan mereka tiba-tiba saja handphone Fahri bergetar, ada satu panggilan masuk dari Gwen.
"Sebentar ya" ucap Fahri kepada Ezra, kemudian ia mengangkat telephone dari Gwen.
"Assalamualaikum sayang" ucap Fahri dengan bahagia karena mendapatkan telepon dari Gwen.
'Sayang?' gumam Gwen dalam hati, ia merasa asing dan tidak nyaman mendengar kata tersebut keluar dari mulut Fahri.
"Walaikumsalam Mas, maaf mengganggu Mas Fahri sebentar. Aku hanya ingin tanya, apakah ada bukuku yang tertinggal di mobil Mas Fahri?" tanya Gwen dari seberang telepon.
"Oh ia maaf Mas lupa memberitahumu, aku simpan di apartement Mas. Nanti mas suruh asisten mengantarkannya ke apartementmu ya" ucap fahri.
"Oh ya sudah, terimakasih ya mas. Assalamualaikum"
"Sama-sama sayang, Walaikumsalam" Fahri menutup teleponnya.
"She is my girlfriend, maaf ya. Tadi sampai mana?" tanya Fahri kepada Ezra.
"It's okay, sampai agenda evaluasi..." Ezra dan fahri kembali melanjutkan obrolannya hingga menjelang malam keduanya baru kembali ke Los Angeles.
Tanpa rasa lelah begitu tiba di apartementnya Ezra langsung membuka buku-buku pelajarannya, ia tengah disibukan dengan pembuatan karya tulis ilmiahnya.
Drrrrt ... drrrt...
Satu panggilan masuk dari mamanya, Ezra menutup bukunya kemudian mengangkat telepon dari mamanya.
"Iya ratuku sayang."
"Mama rindu loh sama Abang, sudah dua kali natal abang belum juga pulang, memangnya Abang tidak rindu ya dengan mama? hiks.." tanya Felly yang tak kuasa menahan rasa rindunya terhadap putra sulungnya.
"Mama jangan nangis dong, Abang juga rindu dengan mama, sangat-sangat rindu. Abang janji begitu tesis Abang beres Abang langsung pulang ke Jakarta"
"Mamah bosan mendengar janji-janji abang" ingin sekali Felly mengunjungi putra sulungnya, namun Ezra selalu melarangnya dengan memberikan janji-janji palsu kepadanya.
"Kali ini Abang tidak akan ingkar janji, Abang pasti akan pulang ke Jakarta" ucap Ezra dengan sungguh-sungguh.
"Jangan boong lagi ya!!"
"Ia mamaku sayang, Abang janji" ucap Ezra dengan sepenuh hatinya, kemudian ia menceritakan semua kegiatannya di kampus dan di tempat kerjanya.
"Abang jangan capek-capek ya, jangan telat makan juga. Mama jadi khawatir sama Abang" Felly sangat mengkhawatirkan kondisi putra sulungnya, ia merasakan jika putra sulungnya benar-benar menyibukan dirinya untuk mengalihkan pikirannya dari Gwen.
"Ia mah, mama juga di sana jaga kesehatan ya."
"Ya sudah, di sana sudah malam kan? Abang istirahat gih, mama tidak ingin Abang sakit"
"Iya mah, Abang istirahat dulu ya. Good night, love you" Ezra menutup teleponnya, kemudian ia mengistirahatkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Keesokan harinya Daffa dan Fahri memberikan Ezra kejutan berupa ruang kerja baru yang lebih nyaman untuk Ezra.
"Ruang kerja untuk Mas Ezra, tidak besar tapi cukup nyaman untuk Mas Ezra bekerja dan belajar" ucap Daffa.
Ruangan tersebut tepat berada di depan mushola supermarket.
"Aku tahu kamu sedang sibuk membuat tesis, jadi kami memberimu ruangan baru agar kamu bisa konsentrasi menyelesaikan tesismu." ucap Fahri sambil menepuk bahu Ezra.
"Terima kasih ya Mas Fahri, Daffa" ucap Ezra.
"Oh ia Zra, selama tiga hari ke depan Paman dan Daffa akan ikut aku ke Jepang, aku ingin melamar seorang wanita yang kemari meneleponku, aku titip supermarket ini ya."
"Mas fahri tidak perlu khawatir, aku pasti akan menjaga supermarket ini tetap berjalan dengan baik, dan aku doakan semoga lamaran Mas di terima serta semuanya berjalan dengan lancar" ucap Ezra.
"Aamiin, aku harap ia langsung menerimaku karena aku benar-benar mencintainya. Untuk itu aku membawa adik dan pamanku sebagai tanda keseriusanku padanya."
"Tidak akan ada wanita yang mampu menolak Mas Fahri, wanita itu sangat beruntung mendapatkan pria sebaik Mas Fahri" ucap Ezra sambil tersenyum.
"Ah bisa saja kamu ini, kalo begitu Mas mau siap-sip untuk keberangkatan besok. Mas tinggal dulu ya, selamat menempati ruangan barunya" Fahri kembali menepuk bahu Ezra kemudian meninggalkannya.
"Sekali lagi terima kasih Mas Fahri, good luck"
"Permisi Mas Ezra" Daffa pergi meninggalkan Ezra, ia mengikuti kakaknya dari belakang.
Hari itu juga Ezra langsung menempati ruangan barunya, ia memindahkan semua barang-barangnya ke ruangan barunya. Melihat jam di tangannya masi ada dua puluh menit lagi waktu istirahatnya, Ezra memanfaatkannya untuk kembali membuka buku-buku pelajarannya.
Ditengah keseriusannya membaca, sayup-sayup Ezra mendengar suara Zafran melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an, semakin lama suaranya semakin terdengar jelas karena ruang kerja Ezra berada tepat di depan mushola dan kebetulan sudah memasuki waktu ashar maka beberapa orang karyawan yang beragama islam melakukan ibadah shalat ashar.
Alih-alih terganggu, Ezra justru malah merasa nyaman mendengarkannya. Ia tak berusaha menutup rapat pintu ruangannya, ia membiarkan pintu ruangannya sedikit terbuka agar jika ada yang mancarinya tak sulit menemukannya, karena beberapa dari karyawan masih banyak yang belum mengetahui jika dirinya pindah ruangan.
Hingga waktu jam istirahatnya habis, ia merapihkan buku-bukunya kembali kemudian ia bersiap melanjutkan pekerjaannya.
Selama Daffa dan pamannya pergi ke Jepang, Ezra tak mengalami kendala yang berarti hanya saja pekerjaan Ezra jadi bertambah banyak, belum lagi di tambah ia harus tetap mengerjakan karya ilmiahnya, sehingga membuat Ezra sangat lelah, sudah beberapa hari ini ia hanya tidur 2-3 Jam per harinya
^^^Mama:^^^
^^^Bang, coba deh abang lihat story whatsappnya ernest, ia sudah bisa menerbangkan pesawat.^^^
Pukul 00.00 ezra menerima pesan whatsapp dari mamanya, dengan rasa penasaran Ezra membuka story whatsapp adiknya, Ezra tersenyum kemudian ia langsung mereply story Ernest dengan mengucapkan selamat dan ucapan rasa bangganya kepada adiknya.
Saat Ezra hendak menutup aplikasi whatsappnya, tak sengaja ia melihat story Daffa. Yang memasang foto dirinya bersama kakak, paman dan Gwen serta keluarganya, dengan tulisan 'Barakallah'
Seketika tubuh Ezra gemetar, ia tak menyangka jika wanita yang Fahri lamar adalah Gwen, wanita yang sampai saat ini masih sangat ia cintai.
mobil nya mahal yak harga nya👀
queen ragu itu masang nya, liat gelang salib di pergelangan ezra👀
tp cowok kek ezra nyri dmn sih, keknya setia 🤔
.
izin pm thor, mampir yuk ke ceritaku judul nya
Aku Tetap Cinta