"Menikah denganku! atau kau akan kujebloskan kedalam penjara!"
Debby terpaksa menikah dengan pria yang tidak dikenalnya karena tidak sengaja mencelakai ibunya.
.
Mengandung unsur kebucinan yang hakiki, yang belum siap menikah, dilarang baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpaksa Menikah 14
Debby terbangun dari tidurnya saat terdengar Adzan subuh berkumandang. Setelah merenggangkan otot-ototnya, debby baru ingat jika semalam dirinya tertidur di sofa dan ketika dirinya melihat disekelilingnya ternyata Debby tidur di kamarnya. Berbagai pikiran pun menyerang Debby, lalu ia membuka selimutnya dan melihat pakaiannya masih sangat lengkap, nafas lega pun keluar dari mulutnya
"Alhamdulillah,, masih lengkap! apa bener kak Dave yang gendong aku ke kamar??? kalau bener berarti dia.....dia pegang-pegang aku dong?!" Ucap Debby monolog sambil membayangkan yang tidak-tidak dan membuatnya bergidik sendiri. Debby beranjak dari kasur dan membersihkan dirinya lalu berwudhu, kemudian Debby segera menjalankan ibadah subuh.
Setelah selesai Debby pun turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan pagi ini.
"Emm masak apa yaa???" Ucap Debby saat melihat isi kulkas
"Bikin omlate aja deh, biar cepet" ucap debby monolog
Kemudian Debby mengeluarkan bahan-bahan yang akan di gunakan, tak lupa debby menambahkan sayuran jadi bukan semata-mata hanya mie dan telur saja, harus ada seratnya!.
Tidak membutuhkan waktu lama, sarapan pun sudah terhidang di atas meja, ada Omlate, lembaran roti tawar dan selai, buah dan juga segelas jus apel tanpa susu dan gula. Tak lama Dave pun turun dari kamarnya menuju meja makan.
"Masak apa!" tanya Dave singkat
"Omlate! kalau gak suka, gak usah di makan! sarapan aja pake roti!" Ucap Debby jutek, yang sebenarnya Debby kelu ingin menanyakan hal semalam
Dave duduk dan melihat seporsi omlate di hadapnnya, awalnya Dave terlihat begitu ragu untuk memakannya karena ini pertama bagi Dave melihat makanan itu, namun dia begitu penasaran dengan rasanya. Potongan kecil mulai di masukkan kedalam mulutnya. Sesaat kemudian kepalanya mengangguk- anguk
"Lumayan, tidak begitu buruk rasanya!" Ucap Dave singkat
Debby hanya mendengar dan tidak ingin berkomentar. Kemudian mereka pun fokus menghabiskan sarapan mereka. Setelah itu mereka bersiap untuk berangkat. Seperti perintah mama dan papanya, dave akan mengantarkan Debby ke klinik pagi itu, namun sebelum itu, dave juga akan menjemput Dinda dirumahnya karena jalan rumah sakit tempat Dinda bekerja searah dengan klinik Debby namun sedikit jauh dari klinik Debby.
"Kak Dave" ucap Debby memecah kesunyian saat didalam mobil
"Hm" jawab dave singkat
"Debby mau nanya" ucap debby pelan
"Apa?!" Jawab Dave singkat
"Emmm,,, apa semalam kak Dave yang gendong Debby ke kamar?" Tanya Debby dengan sedikit gugup
"Ya! kamu kira kamu bisa terbang terus sampai ke kamar kamu?!" Ucap Dave sinis
"Tapi, kak Dave gak ngapa-ngapain debby kan?? emm misal manfaatin buat pegang-pegang debby??" Ucap Debby penuh selidik
Deg!
Jantung Dave berdebar cepat saat debby menanyakan hal itu. Bagaimana jika debby sampai tau, beberapa malam ini Dave sudah menciumnya diam-diam. Bisa-bisa Debby ngamuk dengannya.
"Ehem... tadi pas bangun tidur, bajumu lengkap gak?! ada yang kurang gak?!" Ucap Dave jutek untuk menutupi rasa deg degan takut ketahuan
"Emmm masih lengkap sih,, tapi,, debby rasa bibir debby tiap bangun tidur terasa kebas" Ucap Debby lirih sambil berfikir
Deg!
"Mungkin itu karena kamu tidur gak minum dulu! jadi kerasa kering!" Ucap Dave mencoba memberi alasan
"Emm gitu yahh,,, iya kali yah" Ucap debby manggut-manggut.
Dave terlihat bernafas lega saat itu, ntah debby yang terlalu polos atau memang sedikit rada gimana gitu. Bisa-bisanya menerima alasan yang diberikan oleh dave. Rasanya Dave ingin sekali mentertawai Debby tapi mengingat dirinya lah yang membuat bibir debby kebas, akhirnya Dave lebih memilih merahasiakannya, belum saatnya debby mengetahuinya
Tak terasa mereka pun sampai didepan rumah dokter Dinda. Dave membunyikan klakson tak lama dokter dinda keluar dari rumahnya. Debby yang tau diri akan segera pindah ke kursi penumpang, namun tanpa diduga Dave menahan tangannya.
"Tetap duduk ditempatmu!" perintah Dave
Debby menoleh kearah Dave dan melihat tatapannya yang tajam seakan akan mau menerkam Debby saat itu juga. Debby pun kembali membenarkan duduknya.
"Din,, kamu duduk belakang ya, gak papa kan?" ucap Dave saat ia membuka kaca mobil di samping debby
"Oh,, iya gak papa" Ucap Dinda tersenyum manis menyembunyikan rasa cemburunya. Kemudian Dinda masuk kedalam mobil Dave dan setelah itu Dave menjalankan mobilnya.
Tampak sesaat suasana didalam mobil begitu mencekam tanpa ada yang bersuara. Lalu Dave lebih memilih menghidupkan lagu didalam mobilnya.
"Dave kamu masih ingat kan? ini lagu kenangan kita dulu?" Ucap Dokter Dinda
"Iya, aku masih ingat" Ucap Dave
"Dulu kita sering mendengarkannya menggunakan mp3 kecil yang pada jamannya sangat booming banget" Ucap Dokter Dinda lagi mencoba mendekat
"Iyahh,, aku masih ingat semuanya" Jawab dave.
Sementara Debby menutup telinganya dengan headsetnya dan menghidupkan murotal Alquran. Begitu sampai di rumah sakit, Dinda pun turun dari mobil dave dan mengucapkan terima kasih. Kemudian Dave melanjutkan perjalanannya menuju klinik bersalin tempat Debby magang. Debby pun mematikan ponselnya dan memasukkan kedalam tas.Selang 10 menit mereka pun sampai di klinik.
"Makasih ya kk" Ucap Debby
"Iya, nanti kamu pulang jam berapa?" tanya Dave
" Jam 2 kak, gak di jemput gak papa, nanti Debby bisa naik taxi aja pulangnya" Ucap Debby
"Nanti kita balik bareng!" perintah dave
"Gak usah janji, takutnya nanti diingkari. Nanti kabari debby aja kalau kak Dave bisa jemput" Ucap Debby sepertinya sedikit lesu
"Baiklah" Jawab Dave santai
Kemudian Debby turun dari mobil dave dan berjalan menuju klinik. Dave pun menjalankan mobilnya menuju kantor. Sedikit ada yang hilang ketika Debby terlihat lesu tidak seperti kemarin-kemarin selalu judes ketika bicara.
***
Saat Debby baru saja sampai di ruangan bidan Mira, seorang temannya mengatakan jika debby sudah datang, dokter Bima menyuruh Debby untuk keruangannya. Lalu dengan cepat Debby menuju keruangan dokter bima.
Tok
Tok
"Masuk"
Ceklek
"Permisi dok, selamat pagi" Sapa Debby
"Masuk Deb, silahkan duduk" Jawab Dokter Bima
"Ada apa ya dok? tadi kata Shella dokter memanggil saya?" tanya Debby
"Iya,, emm masa magang kamu kan tinggal beberapa hari lagi, dan setelah ini kamu akan segera menyusun laporan akhir kan?" tanya dokter Bima
"Iya dok, saya kan hanya D3 dok.. Ada apa ya dok?" tanya Debby lagi
"Kapan kamu wisuda?" tanya Dokter Bima
"Emm kalau misal terkejer nanti di bulan 5 dok, kalau meleset yah di wisuda berikutnya" ucap Debby
"Saya lihat dari cara kamu magang disini sepertinya cukup baik, dan memiliki kompeten yang bagus. Kalau setelah wisuda kau bekerja disini bagaimana?? apa kamu mau?" tanya dokter Bima
"Maasyaa Allah yang bener dok??tapi saya perlu membicarakan ini dengan keluarga dok" ucap debby
"Iya bener,, kamu bicarakan saja dulu dengan keluargamu deb. Tapi saya rasa mereka akan mendukungmu" Ucap dokter
"Mudah-mudahan dok, sekali lagi terima kasih ya dok atas tawarannya" Ucap Debby dengan riang gembira
Dokter Bima tersenyum manis, kemudian Debby pun pamit untuk kembali kepada tugasnya dan Dokter Bima pun menlanjutkan pekerjaannya kembali.
"Saya harap tetap bisa bertemu denganmu setiap hari" Ucap dokter Bima lirih
.
.
.
Ahhh.... Dave bakal bersaing dengan dokter Bima nih buat dapetin hati Debby😁 harus gracep nih Dave kalau gak mau kesalip😅
tapi plin plan