Rio seorang master chef yang menyukai seorang wanita penyuka sesama jenis
bagaimana perjuangan Rio akankah berhasil mengejar wanita yang Rio cintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
aku menarik Rey lebih dalam ke pelukanku,aku tak ingin melepaskan pelukannya.
"Rio,aku harus pulang"ujar Rey tiba tiba.
"aku antar ya"
Rey menggelengkan kepalanya,tapi aku menarik tangannya dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobilku.
"apartemen ku tak jauh Rio,aku bisa berjalan kaki"ujarnya sambil tersenyum.
Aku menjalankan mobilku,Rey akhirnya memberikan alamat apartemennya.
aku bergegas turun dari mobil,dan memberikan Rey payung karena hujan turun belum reda juga.
aku dan Rey menaiki lift,aku melihat Rey nampak canggung sekali.
Aku memasuki apartemen Rey dan aku melihat semuanya tampak rapi sekali,
"Rio ini sudah malam,kamu nggak mau pulang"ujar Rey.
"sebentar lagi ya"ujarku melihat Rey yang sudah berganti pakaian.
Rey berlalu menuju dapur,ia tampak sedang menyiapkan minuman hangat untukku,
"minum ini dulu Rio,agar badanmu lebih hangat"ujarnya berlalu ke dalam kamar.
Ia keluar dengan membawa handuk kering untukku,aku mengeringkan rambutku yang basah oleh air hujan.
Rey tampak tertunduk, entahlah apa yang gadis ini pikirkan,mungkin saja ia tak nyaman bila aku berlama lama di sini.
Aku mengangkat dagunya,dan menatap wajah Rey,ku lihat bibirnya yang merona, wajahku mulai mendekat dengan wajah Rey yang tampak lebih cantik.
Saat bibir kami saling bertautan,
"Rio"ujarnya pelan
Tangan Rey melingkar di leherku,aku mencium bibirnya dengan lembut,Rey membalasnya secara perlahan.
Saat ini seakan dunia ini milik kami berdua,sesaat aku tersadar saat kancing baju tidur Rey semuanya telah terbuka.
"maafkan aku Rey"sesalku padanya
Rey kembali membetulkan kancing bajunya,aku tak ingin terbawa nafsu hingga aku bisa merusak Rey.
Aku memeluk Rey yang saat itu sedang menangis,aku takut Rey marah padaku.
"maaf Rey, jangan marah denganku"
Rey hanya menggelengkan kepalanya.
"aku terharu kamu masih pakai cincin yang aku berikan,dan juga arloji itu kamu pakai juga"ujarnya sambil menangis.
"aku tahu kamu yang membelikan arloji ini,sampai kapanpun aku akan memakainya"
"tapi kamu"
"maafkan aku Rey,lebih percaya pada rumor yang beredar,aku tahu aku salah Rey"sesalku padanya,aku menggenggam erat tangan Rey.
aku membelai lembut rambutnya,aku mengecup keningnya dan juga bibirnya aku berjanji besok akan datang kembali ke sini.
"tidurlah,sudah malam kamu nampak lelah"
Rey hanya mengangguk saja,aku berlalu begitu saja meninggalkan apartemen Rey,menuju hotel tempatku menginap malam ini.
POV REY
aku tak menyangka bisa mengulang kembali yang aku rindukan,aku merindukan sentuhan dan ciuman Rey saat kami bersama dulu.
Dan malam ini..
Rio mencium bibirku dengan lembut,tanpa aku sadari kami bahkan akan melampaui batas, untungnya Rio dengan cepat menyadari nya hingga kami tak sampai berbuat terlalu jauh.
aku terharu sekali saat melihat Rio masih memakai cincin silver yang aku berikan,arloji yang terpasang di tangannya juga topi yang masih ia pakai.
aku tak bisa menahan tangisku,kenapa aku begitu cengeng,
Aku merebahkan tubuhku di ranjang,aku memejamkan mataku dengan rasa bahagia.
Keesokan paginya,bel berbunyi dengan malas aku membuka pintu apartemen tampak Rio berdiri di depan pintu.
"pagi sekali kamu datang Rio"ujarku sambil menguap.
Rio menutup pintu dan memelukku erat,ia membelai lembut rambutku,aku bersandar di bahunya,
Entahlah kenapa aku begitu menjadi manja padanya,
"cepat mandi,aku siapkan sarapan"ucap Rio sambil mengecup keningku,aku tak berhenti menatap wajahnya.
dengan gemas Rio mencubit hidungku,
"mau aku mandikan"ujarnya genit.
aku menggelengkan kepalaku,aku melepaskan pelukannya dan bergegas menuju kamar mandi.
Air mengalir membasahi tubuhku,aku menggosok setiap inci tubuhku,
berbagai baju aku coba, sepertinya tak ada yang cocok denganku.
Aku tak mau berpenampilan jelek di depan Rio,aku ingin tampil cantik sepertinya aku jatuh cinta padanya.
aku menyemprotkan parfum agar aku wangi,tak lupa lipstik dengan warna yang tak terlalu mencolok di bibirku.
aku menata rambut agar terlihat lebih rapi,saat aku keluar kamar,tampak Rio sibuk dengan masakannya
"ada yang bisa aku bantu"ujarku
"ini sudah hampir selesai"ujar Rio sambil menatap mataku.
Rio tersenyum melihatku, sepertinya ada kekaguman darinya.
Rio menata makanan di meja,aku segera membuat jus dan kopi panas untuk kami berdua,
Tak lupa aku memotong buah.
Aku menikmati makanan yang Rio buat,rasanya tak berubah selalu enak dan pas di lidahku.
"kamu kerja di mana sekarang"
Aku menggelengkan kepalaku.
"aku sekarang membuka kedai kopi,ada dua karyawan yang membantu ku"
"hebat sekali"ujarnya sambil mengacak acak rambutku,aku langsung mengerucutkan bibirku.
Rio tampak gemas sekali,ia tertawa melihat tingkah ku saat ini.
"kita jalan jalan hari ini"
"tapi,kedai kopinya bagaimana Rio"
"percayalah pada karyawanmu"
aku ragu menuruti kemauannya,
"ayolah Rey,aku tak lama di kota ini"
"baiklah Rio"
Aku mengambil tasku di kamar,aku berjalan menyusuri lorong apartemen,tanganku tak lepas mengenggam tangan Rio.
hari ini aku berjalan jalan ke mall terdekat,Rio mengajakku membeli sebuah gaun yang cantik sekali,Rio pun membelikan aku tas dan sandal yang senada dengan gaun itu.
Rio mengajakku ke sebuah salon,awalnya aku bersikeras menolaknya,tapi Rio tetap memaksaku melakukan perawatan
Rambutku dipotong, wajahku di facial dan badanku di spa.
Perawatan kecantikan yang sama sekali tak pernah aku lakukan,Rio memandangi ku dengan rasa kagum.
Aku tersipu malu di buatnya.
"kamu cantik sekali Rey"ujar Rio
"terima kasih Rio"
"ayo kita pergi makan siang"ujar Rio mengenggam tanganku.
"mau makan apa Rio"
"Makanan apa yang menurutmu enak"
"masakan yang kamu buat Rio"
Rio tampak tersenyum mendengarnya.
Kami memutuskan untuk pergi ke restoran jepang,aku dan Rio memesan beberapa sushi
kami hanya terdiam dan sibuk dengan makanan masing masing.
tiba-tiba saja Rio mencium pipiku,wajahku langsung memerah.
"ini tempat umum Rio"
"maaf aku tak tahan melihat kecantikanmu"
"gombal sekali"
Rio mengajakku ke kedai kopi milikku,aku segera menuju kedai kopi milikku.
Sesampainya di sana,suara mesin kopi dan beberapa pelanggan nampak sedang menunggu pesanan.
Rio dengan gesitnya membantuku mengantarkan beberapa pesanan mereka.
Luna dan lita tampak kagum dengan penampilanku saat ini,
"Rey,itu pacar baru mu ya"ujar mereka mengodaku.
"itu Rio"
"ternyata ganteng juga Rio,pantas saja kamu tak mencari pria lain"
aku tersenyum mendengarnya,aku memang selalu menunggu Rio, walaupun aku berkata pada temanku aku tak pernah lagi menunggu kedatangan Rio.
Tapi dalam hatiku yang paling dalam aku selalu merindukannya.