NovelToon NovelToon
One Night Stand With Mr.Axel

One Night Stand With Mr.Axel

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:23.5k
Nilai: 5
Nama Author: mul

Kesalahan fatal yang Zea lakukan untuk kabur dari bodyguard telah merubah seluruh hidup nya , karena ingin bersembunyi membuat Zea tanpa sadar masuk kedalam kamar seorang Mafia yang tengah mabuk .

Malam itu telah merubah segalanya hingga Zea harus menikah dengan Axel karena meraka telah melewatkan satu malam bersama .

" Mau kemana Girls?" pertanyaan Axel menatap noda diatas ranjang dengan tatapan sayu.

" Mau pulang " tangis Zea duduk memeluk lututnya, menangis sejadi-jadinya.

Axel menatap ke arah pintu yang terdengar ramai sekali orang diluar bahkan sudah terdengar baku hantam yang tak terelakkan.

yuk baca🔥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

" Aku tidak akan menghapus nya " keputusan Axel dengan tegas .

" Ini rumahku termasuk segala hal didalamnya adalah milikku , jadi aku memutuskan tidak ma,"

" Tapi tuan ," rengek Zea .

" Lagian apa lagi yang kamu malukan bukankah aku sudah melihat semua nya " bisik sensual Axel kembali duduk disebelah Zea di tepi ranjang.

" Tuan memang sudah melihat tubuhku bahkan merenggut kesucian dengan paksaan tapi itu tidak berarti aku sudah tidak punya rasa malu " kata Zea menatap Axel dengan tatapan marah .

" Ya, aku tau tuan berkuasa dan memiliki semuanya termasuk hidup dan mati ku tapi satu hal yang perlu tuan tau aku tidak pernah melanggar prinsip untuk menjaga harkat dan martabat ku sebagai wanita sekalipun aku harus mati untuk itu " pernyataan Zea menatap Axel dengan tatapan kebencian.

" Dan jika tuan tidak segera menghapus semua rekaman cctv atau sampai menonton nya aku akan memilih mati dari pada harus merasa terhina melihat tubuhku dipertontonkan" kata Zea segera berdiri .

Axel menarik tangan Zea sampai dia jatuh terduduk diatas pangkuan nya " Jangan mencoba-coba mengancamku, kamu tau kan konsekuensinya jika berani bunuh diri ?" kata Axel berbicara tepat di dekat telinga Zea .

" Ya aku tau konsekuensinya tapi karena perlakuan tuan yang semena-mena aku dengan kesadaran penuh lebih memilih menanggung konsekuensi itu " kata Zea menatap Axel lekat dalam posisi mereka yang sangat dekat dengan air mata yang perlahan menetes .

" Aku sudah lelah dengan semua ini, jadi kalaupun setelah aku mati dan Daddy juga mati setidaknya kami bisa bertemu kembali dialam yang berbeda serta juga akan ada Mommy disana " kata Zea mulai memandang dengan tatapan kosong .

" Zea mengapa kamu mengatakan itu , aku tidak ada berlaku semena-mena terhadap mu " ucap Axel .

" Tidak ada , lalu barusan tuan mengatakan tidak mau mengha,"

" Aku akan segera menghapusnya didepan matamu tapi dengan persyaratan bahwa kamu harus mengakui kalau memang kamu yang membuang rokok milikku " kata Axel secara spontanitas menghapus air mata dipipi Zea .

" Kenapa, kenapa tuan begitu yakin kalau aku yang membuang nya ?" pertanyaan Zea segera turun dari pangkuan Axel dan duduk disampingnya menyeka air mata.

" Karena aku mengenal semua pelayan ku ,tidak ada satupun dari mereka yang akan berani melakukan nya " kata Axel to the poin mengatakan Zea dengan mutlak sebagai pelaku nya .

" Sekarang katakan apa alasan kamu membuang semua rokok milikku didalam laci ?" Axel hanya ingin tau alasan nya .

" Aku tidak suka " pernyataan Zea terus terang .

" Apa yang tidak kamu suka? Aku merokok atau kamu cemas dengan ke,"

" Tidak sama sekali , aku membuang rokok itu karena tuan selalu merokok didalam kamar dan aku tidak suka bahkan sesak nafas karena nya " pengakuan Zea .

" Ohhh, kamu mulai berani menyatakan ketidaksukaan mu , ini adalah kamarku dan aku bebas melakukan apapun sesuai keinginan ku serta aku berhak ,"

" Tapi aku juga punya hak" pernyataan Zea memotong pembicaraan Axel .

" Tuan menempatkan aku dikamar ini jadi segela hal yang membuat aku tidak nyaman maka aku punya hak untuk membuang nya , karena ini juga adalah ruanganku bukan hanya ruangan tuan saja " pernyataan Zea .

" Astaga seperti aku melakukan kesalahan dengan menempatkan kamu dikamarku " ucap Axel tersenyum kecut benar-benar memperhatikan setiap unsur diwajah Zea yang duduk di samping nya .

" Ya sudah , jika tidak disini tuan mau menempatkan aku dimana?" pertanyaan Zea yang awalnya menatap kearah lain kini juga menatap Axel sepenuhnya.

" Dikamar pelayan mau ?" pertanyaan Axel yang sangat tau kalau sejak kecil Zea terbiasa hidup mewah .

" Itu lebih baik dari pada aku hidup berdampingan dengan tuan " kata Zea langsung berdiri .

" Katakan arah kemana kamar pelayan ?" tanya Zea terlihat lebih bersemangat namun itu membuat Axel sedikit terkejut.

" Tidak ada , kamar pelayan di rumahku sudah penuh " kata Axel kembali menarik tangan Zea agar duduk di dekat nya.

" Tapi tuan juga punya banyak kamar bodyguard kan yaudah aku akan ,"

" jadi apa? Kamu ingin menjadi daging segar ditengah kumpulan para singa atau ingin jadi primadona ditengah kumpulan pria-pria itu " kata Axel dengan nada mengejek namun jauh berbeda dengan ekspresi wajah nya yang terlihat tidak terima .

" Tidak aku kan hanya , tidur , saja disana. " kata Zea menunduk dengan suara kecil .

" Dengan tidur disalah satu kamar bodyguard kamu akan sangat sering bertemu dengan mereka saat menuju kamarmu " kata Axel .

" Lalu apa salahnya aku kan tidak,"

" Diam kamu" tegas Axel yang tidak ingin mendengar apa-apa lagi .

" Astaga tuan terluka " cemas Zea yang baru memperhatikan tangan dan leher Axel yang terluka karena pecahan beling akibat melindungi nya .

" Pelayan , bereskan semua pecahan beling ini dan suruh beberapa bodyguard untuk mencopot cctv itu " perintah Axel .

Zea kembali membawa kotak obat dan mulai mengobati setiap luka ditangan Axel yang masih duduk ditepi ranjang.

" Kalau aku dikamar tamu saja bagaimana tuan ?" tanya Zea yang tengah mengobati luka berpikir hal lain.

" Tidak, kamu akan disini bersamaku " tegas Axel menatap pelayan dan bodyguard nya yang tengah mengerjakan hal-hal yang dia perintahkan tidak jauh dari mereka.

" Kenapa ? Bukankah tadi tuan katakan bahwa aku ,"

" Baiklah, jika ruangan ini memang milikmu juga maka kamu punya hak untuk membuang sesuatu yang membuat kamu tidak nyaman " pernyataan Axel menatap Zea yang selalu mengobati lukanya dengan hati-hati.

" Lagian aku bisa membelinya lagi " kata Axel dengan gampang nya .

" Terserah tuan, mau menghisap rokok sampai nafas sesak pun itu hak tuan tapi jangan merokok dalam ruangan ini " perkataan menyakitkan Zea .

" Kamu bilang aku tidak punya perasaan ternyata kamu lebih tidak punya hati Zea " pernyataan Axel memandang wajah Zea dengan begitu lekat .

" Kamu hanya peduli dengan dirimu saja , sudah jangan obati aku lagi " kata Axel dengan kesal menarik tangan nya .

" Diam " tegas Zea dengan suara cukup keras sampai beberapa pelayan dan bodyguard menatapnya dengan terkejut .

Zea kembali mengobati tangan Axel yang sudah mematung tidak bergerak itu mendengar tegasnya suara Zea .

" Jika bukan karena menyelamatkan aku sehingga tuan terluka aku bisa berdiam diri untuk tidak mengobati tapi karena ini karena aku maka aku akan mengobati tuan sampai sembuh " ucap Zea mengangkat sebelah tangan Axel dan meniup-niup luka nya .

" Apa yang, kamu lakukan?" tanya Axel menjadi gugup ketika Zea mencondongkan tubuhnya membuat wajah Axel berada sangat dekat dengan wajahnya .

" Menurut kalian aku sedang apa ?" pertanyaan Zea pada mereka yang masih terdiam belum melanjutkan pekerjaan dan malah menatap mereka.

" Mengobati luka " jawab salah satu dari mereka dengan polos .

" Bahkan pelayan mu lebih paham Tuan " ucap Zea memegang leher Axel dengan sebelah tangan sedangkan yang satu lagi mengobati dengan perlahan.

Saking dekatnya mereka Axel sampai bisa merasakan hembusan nafas Zea yang mengenai kulitnya.

" Zea, kamu sedang mencoba menggodaku " pernyataan Axel yang benar-benar naik hasratnya ketika lehernya dipegang Zea .

" Hihhhh, bahkan aku lebih tertarik menggoda tuhan agar segera memerintahkan malaikat maut untuk menjemput ku dari pada menggoda dirimu Tuan " pernyataan Zea .

" Nah , obati sendiri " kesal Zea memberikan kapas yang dipegangnya ketangan Axel lalu berbaring diatas ranjang.

1
Dewi Anggya
kereeeen bener nihh kerjasama dokter , Rich dn yg lainnya semua demi Axel 🤣🤣
Dewi Anggya
bersandar gk tuhhh ckckkcckk pinternya Axel cari kesempatan 🤣
Aditya hp/ bunda Lia
tembak ajah atuh si Jordan beres Maslah ... 😁😁
Dewi Anggya
abng Axel mabok dek zea🤣
bela Bels
otw bucin y thor /Facepalm/
Aditya hp/ bunda Lia
cuma di kasih cium doang udah linglung kamu Axel .... 😂
Aditya hp/ bunda Lia
ayo cari cara yang lebih pintar Axel ...
Linda Ayu Tong-Tong
aq benci dg sikap zea..boleh getok palanya gk sih
Mami Pihri An Nur
Ngakak aku masa Iya dlm kuburn minta dikasi lampu sklian sj tv biar bs nonton film azab indosiar haaahaaa 😀 😀 😀 judulnya siska kubur
Yel
😭 ayo zea!! lo harus mau biar hidup bahagia wkwk. udh enak hidup sama axel
scoRp10
sekali dayung 2 pulau terlampau ya om🤭😁😅
Dewi Anggya
gaaas Axel....
Dewi Anggya
seketika lupa sm amarah 🤭
Aditya hp/ bunda Lia
ayo jawab!!!
Aditya hp/ bunda Lia
si Zea gimana kalo Axel ketemu musuh di jalan pistolnya kosong .... gemes pengen nabik si Zea
Aditya hp/ bunda Lia
sangat bertentangan .....
Linda Ayu Tong-Tong
karena aq sebel sma zea sebelumnya thor...pengen q getok aja palanya🤣🤣
Dewi Anggya
zea ketakutan axel🤭
Dewi Anggya
yg satu gk bisa tidur klo lampu nyala yg atunya lg gk bisa tidur klo lampunya mati..piyeeee ikiii🤭
Linda Ayu Tong-Tong
aq pengen getok kepala zea boleh gk sih😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!