PERINGATAN AREA ORANG DEWASA YANG MASIH DI BAWAH UMUR DI LARANG MASUK, BTW DOSA KALIAN TANGGUNG SENDIRI YA😄
Bagaimana ya rasanya hidup dengan seseorang yang tidak pernah kita bayangkan?, Ardiy yang merupakan seorang yang sangat di segani oleh teman temannya tiba tiba tidak bisa berkutik ketika Lita sang mama berkata ingin menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya.
laki laki itu sempat menolak, namun dia tidak bisa membantah ketika mamanya mengancam akan menghapusnya dari daftar gak waris jika dia tidak bersedia menerima perjodohan itu.
Pada akhirnya laki laki itu hanya bisa pasrah menuruti keinginan sang mama, padahal posisinya saat itu sedang menjalani hubungan dengan seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model seperti dirinya. Lantas bagaimana Ardiy akan bersikap kepada istrinya nanti? bisakah dia menjalankan perannya sebagai seorang suami? hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. kim22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Racun
" Bang bangun udah pagi ".
Andre mencoba membangunkan Ardiy yang masih tertidur lelap dengan posisi memeluk guling.
" Ck, susah banget banguninnya".
Andre berdecak sebal karna Ardiy sedari tadi tidak bangun bangun.
Andre yang tidak kehabisan akal tersenyum jahil ketika melihat segelas air yang ada di atas mejanya.
Pemuda itu mengambil gelas yang berisi air itu dan menyipratkan air itu ke wajah Ardiy yang sketika langsung terbangun.
" Hujannn... ". Ardiy reflek berdiri ketika merasakan Cipratan air dari tangan Andre.
" hahahhahaha". Andre tertawa dengan lantang melihat reaksi Ardiy, bahkan kini pemuda itu sudah terduduk menghayati tawanya.
Ardiy yang sadar akan situasi yang terjadi merenggut kesal karna telah di kerjai oleh adiknya sendiri.
" Lo nyiram mukak gue pake air? ". Ardiy menatap tidak percaya ke arah Andre yang mengangguk mendengar pertanyaan darinya.
Pemuda yang biasanya datar itu masih menikmati sisa sisa tawanya sehingga Ardiy semakin kesal di buatnya.
" Fuck lo Andre syahreza".
Ardiy mengacungkan jari tengahnya ke arah Andre sambil berjalan keluar dari kamar itu, Dan Andre hanya membalasnya dengan senyuman tengil sehingga membuat Ardiy semakin kesal.
Kring.... kring.... kring...
Begitu sampai di kamarnya sendiri, Ardiy langsung di sambut dengan suara deringan dari benda pipih kesayangannya.
Ardiy segera mengangkat panggilan begitu tau yang menelponnya adalah asistennya.
" Halo". Ardiy berbicara sambil merebahkan kembali tubuhnya di Atas ranjang.
" Whatt????, oh iya gue lupa kalo hari ini ada pemotretan sampai sore". Ardiy menepuk keningnya ketka baru ingat kalo dia hari ini ada jadwal pemotretan untuk brand sebuah pakaian ternama.
" Iya iya, ini gue siap siap, lo dateng aja ke rumah jemput gue" . setelah mengatakan itu, Ardiy langsung bergegass menuju kamar mandi.
Karna waktu mepet, Ardiy tidak terlalu lama di kamar mandi bahkan laki laki itu memilih asal pakaian yang dia pakai. hanya sebuah kaos polos bewarna hitam di padukan dengan celana jeans hitam juga.
Tidak lupa laki laki itu membawa perlengkapan yang dia butuhkan termasuk perlengkapan kuliahnya, karna hari ini dia akan berkuliah selama dua jam setelah jam makan siang.
Setelah di rasa semuanya lengkap, Ardiy bergegas turun ke lantai bawah menggunakan lift. Ketika sampai di lantai bawah asisten Ardiy yang bernama Keenan sudah standby di ruang keluarga.
" Pagi semua". Ardiy menyapa semua orang yang sedang bercakap di ruang tamu dan semua orang yang berada dj ruang tamu sudah pasti membalas sapaan Ardiy.
" Ma, pa, Ardiy harus segera pergi, hari ini ada pemotretan di tempat yang agak jauh".
Ardiy langsung saja berpamitan ketika sampai di hadapan Ahmad dan Lita, Keenan jangan di tanya laki laki yang seumuran dengan Ardiy itu langsung berdiri ketika melihat kedatangan sang boss tadi sebgai isyarat kalo mereka harus langsung berangkat.
" Kalian gak sarapan dulu? ".
lita menatap Ardiy dan juga Keenan yang tampak terburu buru sekali.
" Nanti aja ma kami sarapan di jalan ". Ardiy mewakilkan Keenan menjawab pertanyaan Lita, karna waktu mereka benar benar tidak panjang.
" Ya sudah kalian hati hati di jalan".
Ardiy dan Keenan mengangguk mendengar perkataan Lita, mereka bergegas keluar dari rumah setelah sebelumnya bersalaman dulu dengan para orang tua.
*******
" Apa kak Ardiy gak kuliah ya hari ini? ". Putri bergumam sendiri ketika tidak melihat motor atau mobil yang biasa di pakek Ardiy di parkiran kampus.
Sekarang sudah pukul delapan pagi, bisanya Ardiy sudah datang jam segini jika memang ada jam kuliahnya.
" Aduhh, ngapain juga gue malah nunggu dia, bisa aja entar dia datang sama pacarnya kan? ".
. Putri memukul kepalanya ketika sadar kalau dia sudah melakukan hal konyol dengan menunggu Ardiy di parkiran kampus, padahal dia sudah datang sejak satu jam yang lalu.
" Gini amat jatuh cinta sama pacar orang hiks".
Putri melangkah masuk ke dalam kampus dengan lesu, perempuan itu seperti seorang yang lagi patah hati karna abis di tinggal sang kekasih.
Putri yang tadinya berniat sarapan di kantin jadi tidak selera karna tidak melihat calon suaminya yang dia pikir masih berstatus pacar orang itu pagi ini.
Perempuan itu dengan gontai langsung berjalan menuju fakultas akutansi dimana sudah ada kedua sahabatnya yang menunggu dari tadi.
Putri berniat menceritakan tentang perjodohan yang di lakukan oleh ibuk dan bapaknya kepada kedua sahabatnya itu.
bruk...
Putri langsung duduk di samping Anna yang sedang membaca buku.
" Lo kenapa dah? ". Anna menatap heran Putri yang terlihat sangat lesu seperti orang tidak punya tenaga untuk hidup.
Andin yang tadinya sibuk bermain ponsel jadi menoleh ketika mendengar suara kakak kembarnya bertanya pada sang sahabat.
" Gak papa, lagi males aja ngapa ngapain". Putri menjawab dengan suara lemah, benar benar seperti orang patah hati putri sekarang, lemah, lesu, lunglai.
" Oh ya, terus apa yang mau lo kasih tau sama kami? ". ucap Anna.
Putri seketika menegakkan tubuhnya ketika mendengar pertanyaan Anna, perempuan itu melihat kiri dan kanan seperti memastikan sesuatu.
" Siniin telinga kalian". Putri menyuruh kedua sahabatnya untuk lebih mendekatkan telinga mereka, dan mereka dengan patuh mendekat ke arah Putri.
" Janji jangan heboh ya? ". Putri memperingatkan Anna dan Andin supaya tidak heboh karna mereka suka teriak kalo kaget.
Anna dan Andin yang semakin penasaran mengangguk patuh mendengar peringatan Putri.
" Jadi gini". Putri menarik napas sebelum melanjutkan perkataannya, Anna dan Andin dengan sabar menunggu.
" Gue di jodohin". ucap Putri dengan nada berbisik.
Mata Anna dan Andin kompak membulat mendengar perkataan Putri.
" Lo serius". Andin bertanya dan di jawab dengan anggukan oleh Putri.
" Sama siapa? ". kali ini Anna yang bertanya
" Sama kak Ardiy " ucap Putri dengan suara semakin kecil.
" Whattt??? ". Anna dan Andin hampir berteriak saking kagetnya, untungnya mereka masih bisa menahan suara mereka.
" Lo jangan bercanda anjir". Andin menatap Putri dengan tatapan tidak percaya.
" Gue serius, keluarga mereka dateng tadi malam, dan katanya kami bakal di nikahkan dalam waktu dua minggu". Putri memberitahu tentang pembicaraan semalam, Putri percaya aja sama Anna dan Andin karna mereka emang sudah lama bersahabat.
" Wahh gilaa ". Andin tidak bisa berkata kata, Anna jangan di tanya perempuan itu bahkan kini hanya menggelengkan kepala karna merasa tidak percaya dengan semua itu.
" ini rahasia kita, jangan sampai ada yang tau".
Andin dan Anna hanya mengangguk saja , karna mereka juga tidak mungkin menyebarkan rumor yang tentu saja akan membuat Putri terpojok jika tersebar.
******
Pukul 19:00
Ardiy baru saja menyelesaikan pemotretan terakhirnya setelah tadi sempat tertunda karna dia harus masuk kuliah.
Laki laki itu kini sedang duduk menunggu Keenan yang sedang membereskan barang barangnya.
" Abis ini kita makan ya boss, lo belum makan sejak pagi cuma makan roti doang tadi siang".
Keenan menatap Ardiy yang terlihat sangat capek, kadang kadang Keenan akan merasa prihatin kepada Ardiy ketika jadwal padat seperti ini maka Ardiy bisa lupa makan karna sibuk dengan ini itu.
" Iya, lo cari aja tempat kita makan sambil jalan pulang ". ucap Ardiy tanpa menoleh ke arah sang asisten. laki laki itu sedang sibuk memblokir no yang terus terusan mengirim pesan permintaan maaf sejak tadi.
Pelakunya sudah pasti kalian tau sendiri, mantan pacar yang kemarin baru saja di putuskan oleh Ardiy.
" Ya udah ayok".
Keenan akhirnya selesai membereskan segalanya, kini mereka pergi meninggalkan tempat itu untuk mencari makan malam sekaligus pulang.
" Kita makan disini aja ya bos". Keenan menatao Ardiy meminta persetujuan.
Ardiy menatap rumah makan yang menyediakan berbagai jenis masakan nusantara.
" Iya dah". Ardiy setuju saja karna dia memang sudah lapar sejak tadi.
Mereka berdua akhirnya masuk ke kafe itu dan segera memesan makanan yang mereka inginkan.
Ardiy dan Keenan duduk di meja yang paling pojok, mereka tidak sadar dari kejauhan ada yang sedang menatap. mereka dengan senyum miring.
" Gue mau ke toilet dulu bentar" . Ardiy berpamitan ke toilet karna kantong kemihnya sudah penuh dari tadi karna menahan pipis.
Keenan membiarkan saja bossnya itu pergi, sedangkan dirinya diam menunggu makanan datang.
Seseorang yang sejak tadi memperhatikan Ardiy dan Keenan melebarkan senyumnya ketika melihat pelayan ingin mengantarkan pesanan ke meja Ardiy.
" Heh sini bentar".
Pelayan yang merasa di panggil itu berhenti melangkah ketika mendengar panggilan dari slaah satu pelanggannya itu.
" iya kak ada yang bisa saya bantu? " . ucap. pelayan itu dengan ramah.
" Ini makanan untuk meja itu? ". seseorang itu menunjuk ke arah meja dimana Keenan berada dan pelayan itu mengangguk menajwab pertanyaan laki laki itu.
"Taruh obat ini di makanan yang di pesan oleh laki laki yang sedang tidak ada di meja itu". seseorang itu mengeluarkan sebuah obat yang entah fungsinya untuk apa.
" Maaf kak saya gak berani". pelayan itu seketika merasa takut karna dia tau jenis obat apa yang di pegang oleh laki laki itu.
"Gue bakal kasih sepuluh juta kalo lo mau melakukan perintah gue". Laki laki itu mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi m bakingnya.
Pelayan itu seketika merasa dilema karna gaji di restoran itu saja cuma dua juta per bulan, tapi karna dia sedang butuh uang banyak, pelayan itu akhirnya menerima tawaran laki laki itu dengan memasukkan obat atau racun ke dalam makanan Ardiy.
Sementara itu, Ardiy yang sudah kembali dari toilet langsung duduk dan menikmati makanannya karna dia memang sudah lapar daru tadi.
" Hahaha, mampus lo sekarang, setidaknya dengan ini lo bakal ngerasain sakit sama seperti Apa yang di rasakan Rio ".
Laki laki itu tersenyum puas ketika melihat Ardiy menyantap makanan yang sudah di campur dengan racun itu.