Mengisahkan tentang Alvero Bramasta CEO sombong yang dikutuk oleh Dewa Agung karena sikapnya yang arogan. Kutukannya itu menyebabkan kehidupannya yang normal seketika berubah drastis. Ia tiba-tiba memiliki kekuatan mata batin yang dapat melihat mahluk tak kasat mata.
Vero lalu di pertemukan dengan Kayla Angelica salah satu pegawai baru di perusahaannya yang juga memiliki kekuatan mata batin yang dapat membantunya mengatasi rasa takutnya.
Kebersamaan mereka pun akhirnya menumbuhkan cinta, namun perjalanan cinta mereka memiliki banyak rintangan dan mereka juga dihadapi oleh kehadiran roh jahat yang mengganggu ketentraman dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arie Cybermon Susy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hantu SPG cantik
Sudah sebulan lebih lamanya Kayla menjadi asisten pribadinya Vero namun pemuda itu masih belum juga berani menghadapi para hantu yang ditemuinya.
"Sampai kapan hantu itu mengikutiku,,?" tanya Vero pada Kayla.
"Tentu saja sampai bapak memenuhi keinginannya,, kalau memang bapak merasa risih diikuti terus olehnya usir saja,, tapi itu nggak akan mudah,," balas wanita itu sembari fokus menatap layar ponselnya.
flashback o****n
Dua hari yang lalu saat Vero tengah berbelanja di sebuah supermarket yang letaknya tak jauh dari rumahnya, ia bertemu dengan seorang SPG cantik yang tengah berdiri di depan pintu masuk supermarket guna menyambut para pembeli yang datang berbelanja ke supermarket tersebut.
Walaupun disambut dengan penuh keramahan dan senyuman dari wanita itu namun tak satupun pembeli yang menghiraukannya. Mereka berlalu begitu saja tanpa mendengar ataupun membalas sapaan dari wanita cantik itu hingga membuatnya kecewa.
Saat itu Vero yang tengah mencari sesuatu dan untuk memastikannya apakah supermarket tersebut menjual barang yang dicarinya itu atau tidak ia pun lalu memutuskan untuk bertanya pada SPG cantik itu.
"Permisi mbak,, apa disini menjual barang seperti ini,,?" tanya nya sembari menunjukkan sebuah foto di ponselnya kepada wanita itu.
"Ada pak di deretan perlengkapan listrik di sebelah sana,," balasnya yang lalu menunjuk salah satu rak yang berisikan perlengkapan listrik di supermarket tersebut.
Vero pun lalu melihat ke arah yang ditunjuk oleh wanita itu "Oh disana,, baiklah terimakasih,," ucapnya lalu masuk ke dalam supermarket tersebut.
Begitu selesai membeli barang yang diinginkannya tadi Vero pun lalu keluar dari supermarket tersebut dan bertemu kembali dengan SPG cantik tadi di depan pintu masuk.
"Apa kau sudah menemukan barang yang kau inginkan pak,,?" tanya SPG itu begitu Vero berjalan melewatinya.
"Ya sudah,," Vero menundukkan kepalanya sebentar lalu lanjut melangkahkan kakinya kembali.
"Apa kau ingin pergi begitu saja pak,, tak bisakah kau menemaniku mengobrol,, aku sangat sedih tak satupun orang yang datang menghiraukan aku,, hanya bapaklah yang menyadari keberadaan ku disini,," ucap wanita itu.
Vero lantas menautkan alisnya bingung apa maksud perkataan wanita dihadapannya itu. Ia pun lalu melihat ke bawah ke arah kaki wanita itu yang ternyata tidak menapak tanah.
"Oh my God,," kejutnya begitu sadar bahwa wanita dihadapannya itu bukanlah manusia melainkan hantu.
Vero pun lalu mundur beberapa langkah kemudian berlari pergi meninggalkan tempat itu.
Sesampainya di rumah barulah ia mulai merasa lega karena berfikir hantu itu tak mungkin mengikutinya hingga ke rumahnya.
"Syukurlah hantu itu nggak mengikutiku,," gumamnya lalu merebahkan tubuhnya ke kasur.
"Emang benar kasur adalah satu-satunya tempat ternyaman buat istirahat,," gumamnya lagi lalu menutup kedua matanya.
Merasa ada sesuatu yang bergerak di sebelahnya membuatnya membuka kembali matanya lalu menoleh kearah itu.
Matanya seketika membulat begitu melihat hantu SPG cantik itu kini tengah tidur di sampingnya.
"Hai sayang,," sapa hantu itu seraya memiringkan tubuhnya menghadap Vero.
"Aaaaa,," jeritnya sembari melemparkan sebuah bantal ke arah hantu itu.
"Sayang jangan gitu dong,, walaupun bantal itu menembus tubuhku tapi itu membuatku jadi sedih." ucap hantu itu dengan nada genit.
"Sayang sayang kepalamu peyang,, pergi dari sini aku nggak mau ada hantu di kamarku,," usir Vero sembari melayangkan bantal guling nya kesana kemari agar hantu itu cepat pergi dari sana.
"Sayang jangan begitu dong,, kalau kamu nggak mau berhenti ntar aku marah nih,," ngambeknya.
Bukannya berhenti Vero justru semakin cepat melayangkan bantal guling nya ke arah hantu itu.
"Ya sudahlah kalau kamu mau aku pergi aku akan pergi tapi tenang aja besok aku pasti akan menemui mu lagi,," ucap hantu itu lagi lalu menghilang dari kamarnya.
"Eh hantu kamu pergi aja selamanya nggak perlu menemui aku lagi,," balas Vero namun tak didengar oleh hantu tersebut sebab ia telah terlebih dahulu menghilang dari hadapan Vero.
Esoknya hantu itu kembali muncul di hadapan Vero dan mencoba merayu nya kembali.
"Hai sayang,, apa kau merindukanku,,?" ucap hantu itu yang lagi-lagi muncul di sebelah Vero saat ia hendak tidur.
"Aaaa" kejut Vero yang lalu bangkit dari tempat tidurnya seketika.
"Kenapa kamu datang lagi,,? bukankah aku sudah menyuruhmu untuk tidak datang menemui aku lagi,," ketusnya
"Aku merindukanmu sayang,, semenjak bertemu dengan mu aku langsung jatuh hati pada mu,, aku nggak bisa jauh lama-lama dari mu,, aku ingin menjadi istrimu sayang,," ucap hantu itu hingga membuat Vero semakin terkejut dibuatnya.
"Hah jadi istriku,,!! Nggak ogah aku nggak mau jadi suamimu,, semenit aja aku nggak mau bersamamu apalagi harus berlama-lama dengan mu,," balas Vero yang lalu mengusir hantu itu dengan cara yang sama seperti sebelumnya hingga hantu itu menghilang dari hadapannya.
Flashback off
"Lalu kamu menyuruhku untuk menikahi hantu itu,,?" ucap Vero
"Kamu kira aku sudah gila mau menikah dengan hantu,,?" imbuhnya
Kayla pun lalu tertawa kecil,, ia yang awalnya takut pada atasannya itu kini mulai terbiasa dan terkadang justru mengajaknya bercanda.
"Hehe sorry sorry bercanda,, Mmm gini aja bapak bilang aja sama dia kalau bapak nggak menyukainya dan bapak sudah punya kekasih yang ingin bapak nikahi,, mungkin saja dengan begitu hantu itu akan pergi dengan sendirinya." balas Kayla memberi saran.
"Kalau dia nggak percaya dan nggak mau pergi gimana,,?" tanya Vero lagi.
"Bapak berikan bukti padanya aja kalau bapak emang punya kekasih,, entah itu foto atau apapun yang penting bisa untuk meyakinkannya saja,," pemuda itu pun lalu menganggukkan kepalanya paham.
"Baiklah nanti akan ku coba,," balasnya.
"Oiyaa ngomong ngomong bagaimana kabar hantu remaja yang selalu mengikuti mu saat itu,, kok aku nggak pernah melihatnya di sekitarmu lagi,,?" Imbuhnya bertanya yang tiba-tiba teringat dengan hantu remaja SMA yang dilihatnya dulu saat ia pertama kali bertemu dengan Kayla.
"Oh itu,, dia sudah kembali ke atas sana dengan tenang,," jawabnya
"Apa kamu sudah memenuhi keinginannya,,?" tanya Vero lagi penasaran.
"Iya pak,, aku memberikannya soal ujian seperti keinginannya dan menyuruhnya untuk menjawab soal itu langsung hari itu juga,, ternyata dia itu dulu siswa yang cerdas,, hampir semua pertanyaan yang ia jawab benar. Setelah melihat hasil ujiannya dia pun lalu pergi." terang Kayla.
Tanpa di duga-duga hantu SPG itu seketika muncul dihadapan Vero kini. Vero tak menyangka hantu itu akan mengikutinya sampai ke kantornya juga.
""Kenapa kamu bisa berada disini,,? Tanya Vero langsung.
"Aku tak sabar menunggu malam tiba itu sebabnya aku memutuskan untuk menemui mu di tempat kerja mu saja." jelas hantu SPG tu.
"Kan sudah aku bilang aku nggak mau kamu mengikuti aku terus,, aku ingin kamu pergi dan jangan pernah menemui ku lagi" titah Vero dengan tegasnya.
"Aku nggak mau,, aku ingin menikah dengan mu titik,," ucap hantu itu yang kekeuh pada pemberiannya.
"Aku sudah memiliki kekasih dan sebentar lagi akan menikah dengannya jadi aku harap kamu mengerti dan jangan ganggu hidupku lagi.
"Aku nggak percaya kamu pasti bohong,, apa buktinya kalau kamu sudah punya kekasih,,"
Tanpa pikir panjang Vero pun lalu menarik tangan Kayla dan kemudian melingkarkan tangannya di pinggang ramping wanita itu.
Kayla yang begitu terkejut lantas langsung menatap wajah atasannya hingga kini mereka berdua saling beradu pandang.