NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu : Perang Kebangkitan

Pendekar Pedang Kelabu : Perang Kebangkitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Pusaka Ajaib
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Alam Dongtian berada di ambang kehancuran. Tatanan surgawi mulai retak, membuka jalan bagi kekuatan asing.

Langit menghitam, dan bisikan ramalan lama kembali bergema di antara reruntuhan. Dari barat yang terkutuk, kekuatan asing menyusup ke celah dunia, membawa kehendak yang belum pernah tersentuh waktu.

Di tengah kekacauan yang menjalar, dua sosok berdiri di garis depan perubahan. Namun kebenaran masih tersembunyi dalam bayang darah dan kabut, dan tak seorang pun tahu siapa yang akan menjadi penyelamat... atau pemicu akhir segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menantang Raja Laut III

Langit dan laut kembali menggila. Tubuh gurita pemakan jiwa, meskipun tertusuk pedang Zhang Wei hingga darah spiritualnya menyembur deras, tidak tumbang. Justru dari luka menganga itu, ribuan garis hukum menyembur keluar, berpilin menjadi kabut hitam kehijauan yang melingkupi seluruh area laut tak berangin.

DRAAAAKKK!!!

Tentakel raksasa mengayun liar, memukul Zhang Wei hingga terpental ratusan meter. Udara meledak, dimensi terlipat, dan tekanan spiritual membakar langit yang mulai gelap karena senja.

“Jangan berpikir aku bisa dijatuhkan… dengan tusukan rendahan semacam itu…” suara gurita itu menggema langsung dari kehendak jiwanya.

Zhang Wei menyeringai, bibirnya berlumur darah. Tubuhnya terbakar oleh percikan api kosmik Nirvana yang terus berdenyut dari luka di dadanya, namun nyala matanya tidak padam sedikitpun.

“Bagus… kau memang bukan binatang biasa.”

Zhang Wei menarik napas panjang. Pedangnya kembali terangkat tinggi. Kabut kelabu dari zona embun kekacauan kembali menyelimuti ruang pertempuran. Bukan sebagai benteng, melainkan sebagai pondasi untuk duel yang bahkan langit enggan saksikan.

“Gerakan Kesembilan… Seribu Cahaya Langit Tertutup!”

WUAAAHHHHH——!!!

Sepuluh siluet pedang muncul di langit, membentuk formasi mematikan berbentuk spiral mata angin. Setiap pedang itu adalah representasi dari teknik yang diwarisi dari Lembah Tianshu, salah satu aliran teknik pedang yang diajarkan oleh Lian Xuhuan.

Tebasan pertama menyayat udara.

Tebasan kedua menghancurkan hukum laut.

Tebasan ketiga menghantam tentakel, memutuskan beberapa sekaligus—namun semuanya tumbuh kembali dalam sekejap!

“GILIRAN-KU!!”

RAAAAOOOOHHH!!!

Gurita itu membentuk lingkaran jiwa di udara. Delapan dari sembilan pasang matanya menyala, mengaktifkan formasi hukum mutlak. Setiap tentakel kini membawa kehendak, dan ribuan anaknya menyerbu dari segala arah, menggiring energi dari dimensi sekitarnya.

Ledakan spiritual mewarnai cakrawala!

Zhang Wei menari di antara badai tentakel. Setiap gerakannya menembus ruang. Panas api kosmik Nirvana melahap semua yang disentuh, mengubah langit menjadi pertempuran antara warna kelabu dan hijau kehancuran.

Benturan demi benturan.

Tebasan demi tebasan.

Tekanan demi tekanan.

Namun tak satu pun dari mereka menyerah.

DRAAAAGHHH!!

Pedang Zhang Wei menghantam formasi hukum sang Gurita. Retakan besar terbentuk di langit, memanjang seperti bekas cakaran dewa.

BOOOOOMMMM!!!

Gelombang dari benturan mereka menghempaskan air laut ke segala penjuru. Tsunami setinggi gunung melesat ke arah daratan, namun langsung lenyap saat menyentuh batas dimensi yang telah dikunci oleh embun kekacauan Zhang Wei.

Keduanya terengah, namun tak goyah.

Zhang Wei melayang di udara, sayatan demi sayatan memenuhi tubuhnya, tapi auranya masih membara. Api kosmik menyatu dengan setiap napasnya, bahkan bayangan pedangnya mulai beresonansi dengan kehendak dunia.

Sementara sang gurita kini berdiri dalam bentuk penuhnya. Setiap mata bersinar tajam, seolah siap menelan jiwa siapa pun yang berani menatap. Ribuan anak-anaknya telah hancur, namun ribuan lainnya tetap menyerbu tanpa henti.

Mereka berdua… setara.

Setiap gerakan adalah bencana.

Setiap serangan adalah ujian.

Tak ada yang mendominasi.

Tak ada yang gentar.

Karena di atas Laut Tak Berangin ini, dua makhluk yang telah menyentuh batas fana sedang mengukir pertarungan… yang akan dikenang langit dan bumi.

***

Langit di atas Laut Tak Berangin perlahan berganti warna menjadi keunguan gelap, dipenuhi awan tipis yang tersayat angin hasil pertarungan. Riak demi riak ledakan spiritual masih terus menggema, memantulkan cahaya dari pusaran energi yang mengelilingi dua eksistensi yang bertarung hingga melampaui batas tubuh dan jiwa mereka.

Di kejauhan, di atas tebing tempat mereka bertolak, empat sosok berdiri diam sambil duduk bersila, nafas mereka belum sepenuhnya teratur. Ruo Lian menatap langit penuh kobaran kelabu dan kehijauan itu dengan pandangan kosong. Rambutnya berantakan, peluh menetes dari pelipisnya, tapi matanya tak berkedip.

“…Apakah dia itu… masih manusia?” gumamnya lirih.

Fei Yuan yang duduk bersandar pada batu besar di dekatnya, membuka matanya perlahan. “Itu… tidak masuk akal. Dia... tidak seperti mahluk yang sama dengan kita.”

Shen Dou menyeka darah kering di sudut bibirnya. "Aku bahkan tak bisa membayangkan jika itu aku yang berada di posisi itu... Aku tak bisa.”

Yan Zhuan, yang sudah menarik napas panjang beberapa kali, kini menatap cakrawala dengan mata penuh keraguan dan kekaguman. "Dia… satu-satunya manusia yang bisa membuat aku merasa seperti mahluk biasa. Seolah, garis antara dewa dan manusia terhapus hanya oleh pedangnya…”

Keheningan menyelimuti mereka sejenak, hanya dihiasi gelegar benturan dari arah laut.

Sementara itu di medan pertempuran—

BOOOOMMMM!!!

Satu lagi tentakel raksasa meledak di udara, terbakar habis oleh nyala api kosmik Nirvana yang menjilat seperti naga berekor cahaya. Namun kali ini, regenerasinya tak secepat biasanya. Kulit ungu kelam sang gurita mulai menampakkan retakan hijau, darah spiritualnya mengucur tak terhitung dari banyak luka yang terbuka.

"Raaaaarghhhhhh…!!!!"

Gema teriakan kehendak itu tak lagi setajam sebelumnya. Hukum alam yang ia kuasai mulai tak stabil. Ada fluktuasi dalam tekanan spiritualnya. Namun sebaliknya…

Zhang Wei, yang kini berdiri di udara dengan satu tangan masih mencengkeram pedangnya, terlihat menahan napas. Setiap hembusan nafasnya membawa jejak kabut kelabu yang tak sepenuhnya stabil. Aura pedangnya tetap menggulung, tapi ada getaran kecil dalam pancaran jiwanya.

Setitik darah mengalir dari sudut bibirnya.

“Sudah sejauh ini…”

Dia menatap pedangnya yang sedikit bergetar di genggamannya. Dalam diam, dia tahu: sebagian dari jiwanya mengalami robekan kecil karena terus bertabrakan dengan tekanan hukum makhluk yang nyaris mencapai ranah suci. Meskipun tak terlihat di permukaan, efeknya mulai dirasakannya. Gerakannya sedikit lebih berat, dan daya hancur dari teknik pedangnya tak lagi setajam satu jam sebelumnya.

“Kalau begini terus… aku akan hancur bersamanya,” gumamnya pelan.

Dia melayang, tak bergerak selama beberapa detik. Mengatur ulang napas, menenangkan riak api kosmik Nirvana di dalam dantiannya. Kabut kelabu mulai kembali mengalir pelan dari pori-porinya, menandakan bahwa dia mulai mengatur ulang strategi. Dia tidak bisa lagi hanya mengandalkan kekuatan mutlak.

Dia harus… menumbangkannya.

“Masih ada satu teknik…” bisiknya. Mata Zhang Wei menyipit tajam, lalu mengangkat kepalanya menatap langit yang seolah-olah ikut menyaksikan pertarungan ini.

Langkah demi langkah, dia berjalan di udara—perlahan, seolah tak terburu-buru.

Di bawahnya, gurita raksasa mulai mengangkat semua tentakelnya sekali lagi, kali ini lebih lambat. Tanda bahwa energi spiritualnya juga mulai terkuras. Suaranya yang dahulu menggelegar kini terdengar lebih serak, namun masih mengandung kebencian purba.

“Ma-nu-sia… kehendak… harus lenyap…”

Zhang Wei berhenti beberapa meter di atas kepala gurita itu.

Dan di sinilah, dua kehendak yang tak seharusnya saling bersinggungan, kini kembali bersiap untuk saling menghapus keberadaan satu sama lain. Mata Zhang Wei menyala. Aura kelabu yang mengelilinginya mulai menyatu kembali dalam satu titik.

Sebuah rencana baru… telah disusun.

1
Nanik S
Hancurkan pasukan Iblis terutama Kui
Nanik S
Ternyata Zhang Wei masih keturunan Ras Elif...
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hancurken jadi sak walang²
4wied
bagus, akankah Zhang Wei bangkit kembali dari kematiannya, kisah ini menarik utk terus diikuti...akankah tokoh sentral dari cerita ini musnah ?? jawabannya ada di author.....
tetap semangat berkarya Thor, msh ditunggu lanjutan cerita ini
4wied
Zhang Wei tetap bertahan atas kehendak author.....
4wied
ke empat rekannya akhirnya bisa keluar dr dunia Qianlong dengan susah payah, berniat dan berpencar mengabarkan kejadian di dunia Qianlong pada pihak² lainnya utk menuju peperangan besar lainnya
4wied
Zhang Wei, bisakah dirimu hijrah dulu, utk membangun kekuatan baru agar bisa menghadapai mereka semua. meskipun engkau berjuang sampai titik darah penghabisan, semua itu tidak akan dapat membendung dewa siluman dan anak buahnya.....
4wied
komen akhir di bab ini, apakah Zhang Wei berhasil dgn usahanya.....
4wied
satu kelemahan alam Qianlong ini adalah, para praktisi yang berada diluar dunia Qianlong tak mengetahui apa yang terjadi didalamnya....dan yang lebih beratnya usia yang masuk dibatasi maksimal adalah 50 tahun, padahal diluar dunia Qianlong banyak kultivator yang tingkatannya lebih tinggi dari Zhang Wei
4wied
iamjinasi author gak tertandingi, sampai harus 2x baca supaya bisa paham.....mantab banget.....otakku berasa loadingnya melambat....
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹
y@y@
⭐👍🏿👍🏾👍🏿⭐
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
y@y@
💥👍🏾👍🏿👍🏾💥
y@y@
⭐👍🏻👍🏼👍🏻⭐
A.Champay
author nya bloon
Indah Hidayat
si mc dan anak buahnya sama2 pendiam, tapi menghanyutkan
Purnama Servis Kamera Demak
Semakin menarik. Kehendak dewa siluman apakah bisa keluar dr alam rahasia qianlong. Pertempuran dengan dunia luar akan terjadi. Dan nasib zhang wei sang MC ditunggu para pembaca
Purnama Servis Kamera Demak
Dewa siluman bangkit. Apakah kekuatan nya sampai puncak? Baru bangkit seharusnya sih tidak. Zhang wei harus berhasil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!