NovelToon NovelToon
Kanza (Bukan Inginku)

Kanza (Bukan Inginku)

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Kanza Odelia terpaksa meninggalkan kekasihnya Adrian Miguel di altar sebab sehari sebelum pernikahan Kanza kehilangan kesuciannya karena jebakan dari kakak tirinya.

Bukan hanya itu, buah dari jebakan kakak tirinya itu Kanza akhirnya hamil, lalu terusir dari keluarganya sebab telah membuat malu karena hamil di luar nikah.

Kanza kira penderitaannya akan berakhir saat dia keluar dari rumah dan tak berurusan lagi dengan kakak tirinya. Namun sekali lagi Kanza harus berjuang demi bayi yang dia lahirkan yang ternyata tak sempurna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Anakmu

"Berhenti di sini," tunjuk Kanza pada pelataran sebuah rumah dimana gerbangnya masih tertutup.

Kanza turun dari mobil pengantar barang lalu menekan bell di pagar, hingga penjaga keamanan muncul.

"Kau?" Kanza tersenyum saat penjaga mengingat dirinya, padahal sudah beberapa bulan lalu Kanza datang kesana. Kanza bahkan tak menyangka jika di akan kembali kesana lagi.

"Bolehkah aku masuk? Ada barang yang harus aku kembalikan pada Tuan Daegan," ucap Kanza.

"Barang?" Kanza menunjuk mobil barang yang membawa peralatan bayi.

"Apa itu?" tanya penjaga lagi.

Kanza mengerutkan hidungnya.

"Peralatan bayi."

"Peralatan bayi?" Kanza mengangguk.

"Bisakah kami masuk?" Penjaga itu masih menatap dengan wajah heran namun dia tetap membuka gerbangnya dan membiarkan mobil pengiriman itu masuk.

Saat tiba di pelataran Kanza melihat Daegan keluar dari rumah hendak memasuki mobilnya, namun jelas pria itu menghentikan langkahnya saat melihatnya masuk dengan mobil pengantar barang.

"Maaf, Tuan. Aku mengembalikan barang- barangmu," ucap Kanza setelah menghampiri Daegan.

"Aku tak tahu mungkin kau salah menulis alamat hingga sampai ke rumahku."

Daegan menatap datar pria pengirim barang yang mulai menurunkan barang- barang perlengkapan bayi yang harusnya memang di kirimkan untuk Kanza.

Melihat Daegan hanya diam Kanza melipat bibirnya. "Jadi, aku sudah mengembalikannya. Kalau begitu aku permisi," ucap Kanza dengan menundukkan sedikit wajahnya.

Saat akan berbalik Kanza merasakan tarikan di tangannya. "Itu memang untukmu." Kanza tertegun.

"Untukku?" tanyanya dengan wajah bodoh. Awalnya dia juga mengira tak mungkin Daegan salah menulis alamat. Tapi, meski pun benar Kanza juga tak bisa menerima semua itu. Harga semua barang itu jelas mahal. Lagi pula untuk apa pria itu melakukannya?

"Ya, Aku melihat wajahmu menyedihkan saat keluar dari toko, aku kira kau membutuhkannya." Wajah Kanza berubah kesal.

"Maksudmu aku tidak mampu membelinya?" Wajah Daegan nampak meremehkan.

"Memang begitu, bukan?"

Kanza mendengus. "Meskipun begitu, kamu juga tidak perlu membelikannya."

Daegan mengerutkan keningnya. "Kita tak memiliki hubungan apapun hingga kau perlu memberikannya untukku."

"Sepertinya kau salah paham, aku memberikannya untuk anakmu."

"Anakku bukan anakmu. Untuk apa kau peduli?" Wajah Daegan semakin tak enak di pandang. Yang membuat Kanza tak mengerti kenapa pria itu berwajah marah, harusnya dia yang marah, karena Daegan meremehkannya.

"Kau sangat sombong, Nona. Aku bahkan memberimu dengan cuma- cuma."

"Sudah kubilang, aku tidak membutuhkannya."

Daegan terkekeh dengan senyum menyebalkan bagi Kanza. "Baiklah. Jika kau tidak mau buang saja."

Daegan membuka pintu mobil dan menoleh sekali lagi pada Kanza. "Aku ingin lihat bagaimana nanti kau merangkak di bawak kakiku, dan memintaku untuk menolongmu."

Kanza menatap kepergian Daegan dengan kesal dan marah sekaligus. "Tidak akan pernah!" Meski Kanza tahu kekuasaan Daegan bahkan bisa memecatnya dari pekerjaannya, namun pria itu sudah keterlaluan karena mengejeknya. Daegan tak tahu bagaimana usaha Kanza untuk bertahan selama ini bahkan dia berusaha keras untuk menabung agar dia tak perlu merepotkan orang lain saat dia melahirkan bahkan membesarkan anaknya kelak.

Bisa saja Kanza membeli semua peralatan mahal itu, hanya saja Kanza lebih memikirkan masa depan putranya nanti. Jadi lebih baik dia membeli yang lebih murah namun tetap layak.

Daegan menatap kesal dari kaca spion dimana masih menunjukkan Kanza yang meminta pengirim barang menurukan barang- barangnya dari dalam mobil.

"Tidak tahu terimakasih," ucapnya dengan marah. Apa yang Kanza lakukan tentu saja seolah tak menghargai pemberiannya, juga melukai harga dirinya.

Setelah mengantarkan semua barang ke rumah Daegan, Kanza kembali ke rumah untuk bersiap bekerja di klub bersama Mia.

"Harusnya kamu mulai mengambil cuti," ucap Mia saat melihat perut Kanza yang membuncit dan dia terlihat kewalahan.

"Tabunganku belum cukup. Setidaknya aku bisa bekerja satu bulan lagi."

"Tapi, melihat kondisimu tidak baik bekerja di tempat seperti itu. Seharusnya kau terima saja semua barang dari Tuan Daegan. Lalu kau bisa menjualnya kembali dan bisa mendapatkan uang." Mia menyayangkan semua barang yang Kanza kembalikan pada Daegan.

"Kamu tidak mengerti, Mia. Kau ingat dulu saat aku datang ke rumahnya untuk minta maaf, dia hampir melecehkanku, bahkan dengan brengseknya pria itu bertanya 'berapa hargaku'. Andai aku tidak mengatakan aku sedang hamil, dia pasti akan terus memaksaku." Mia terkejut.

"Kau tidak mengatakannya padaku waktu itu?"

"Itu karena aku pikir semuanya sudah selesai. Saat kau bilang aku bisa kembali bekerja, aku pikir aku tidak perlu mengatakannya padamu."

"Aku hanya takut jika aku menerima semua barang itu, kelak aku harus membayarnya. Tidak masalah kalau aku harus membayarnya dengan uang, aku mungkin akan bekerja hingga mati untuk membayarnya. Lalu bagaimana jika pria itu hanya ingin tubuhku saja? Lagi pula bukankah kau bilang jangan berurusan lagi dengannya?"

"Kau benar." Mia masih mengerutkan keningnya. "Tapi, kau tahu ini aneh? Tuan Daegan selalu menolak semua wanita yang mendekatinya. Lalu kenapa dia tertarik padamu bahkan hampir melecehkanmu, di saat banyak wanita yang pastinya akan dengan senang hati melayaninya."

Kanza mengedikkan bahunya. "Tidak tahu."

"Atau dia hanya bergairah hanya kepadamu?"

Kanza mendengus. "Mana ada yang seperti itu. Pria brengsek tetap saja brengsek." Kanza meraih tasnya dan menyampirkannya di bahu. "Ayo berangkat." Kanza keluar kamar dengan diikuti Mia.

"Kanza aku bersungguh-sungguh saat bilang Tuan Daegan seperti pria impoten," ucap Mia dengan mengikuti langkah Kanza.

"Dan aku tahu bagaimana dia seperti singa kelaparan saat menciumku."

"Dan itu berarti benar, Tuan Daegan hanya bergairah padamu." Keduanya berjalan menuju halte bis dengan terus saling berbincang.

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan," ucap Kanza dengan serius. Saat ini mereka sudah menaiki bis dan duduk bersebelahan.

"Apa?"

"Di kota ini ada berapa orang bernama Daegan?"

Mia mengerutkan keningnya. "Mana aku tahu. Apa aku harus pergi ke Dinas Kependudukan untuk mencarinya?" ucap Mia dengan tertawa.

Kanza berdecak. "Tapi aku penasaran. Apa Tuan Daegan sudah menikah?"

Mia terdiam. "Aku tidak tahu. Hanya saja untuk usianya yang terbilang matang bukankah harusnya dia sudah cocok untuk menikah?"

"Benar. Tapi, dua kali aku ke rumahnya aku tak melihat wanita kecuali mereka yang berpakaian pelayan."

"Lagi pula untuk apa kau menanyakannya?"

Kanza menggeleng. "Tidak, mungkin itu Daegan yang lain," ucap Kanza. Dia hanya teringat tentang wanita yang beberapa bulan lalu dia lihat di klinik obgyn yang dia datangi.

...

Tiba di klub Kanza langsung pergi ke meja kasir dan merapikan mejanya, namun baru saja akan duduk Kanza mendengar namanya di panggil.

"Kanza, kau di panggil Bos." Kanza mengerutkan keningnya lalu mengangguk.

"Aku akan kesana." Kanza meletakan tasnya lalu bergegas untuk memasuki ruangan William.

Melewati ruangan demi ruangan VIP Kanza menuju ruangan William. Kanza yang sudah bekerja di sana beberapa bulan ini mulai terbiasa dengan wanita-wanita yang berpakaian hampir telanjang juga orang-orang mabuk yang keluar masuk ruang VIP tersebut.

Kanza bahkan mengenal beberapa wanita malam, dan kerap saling menyapa. Dan tak seperti yang dia takutkan ternyata orang-orang disana cukup baik padanya.

Berbeda dengan lantai bawah dimana mereka yang menari heboh layaknya klub malam pada umumnya, di lantai atas tempat para pelanggan VIP ini lebih tenang sebab beberapa ruangan memiliki sistem kedap suara hingga tak terlalu bising dan mereka bisa bebas melakukan apapun di dalamnya, tanpa di ganggu atau terganggu orang lain.

Tiba di ruangan William, Kanza segera mengetuk pintu dan masuk setelah William mempersilakannya.

"Kau memanggilku, Bos?" tanya Kanza saat melihat William duduk dengan menatap ke arahnya.

William menghela nafasnya. "Duduklah, aku ingin bicara."

Kanza mengangguk dan mendudukkan dirinya di kursi di depan William.

"Maafkan aku, Kanza. Aku terpaksa memberhentikanmu."

1
Nna Rina 💖
sejauh ini bagus
Saadah Rangkuti
waaahhh...dasarrr congakk kau daegan!! ntar nyesel lo
Eris Fitriana
Semoga wajah Bill plek ketiplek wajah Daegan...
Daneen
Sekalinya anak sendiri,dasar si deeegan
Jingga Pelangi
lagi donk..Jeung nenah ajaa
Daneen
Tenang Khanza,daegan yg tanggung
Eris Fitriana
Untuk tau siapa yg udah merenggut kesucian mu berarti tinggal menunggu Kanza kembali bercinta dengan Daegan... Gmna yaa reaksi Kanza saat liat punggung Daegan...😁😁
Jingga Pelangi: maraahhhh
total 1 replies
Jingga Pelangi
ucull bgtt ya ampun.lgi yaa kk aku beri vote
mbu ne
hahahahaha...
berantem2 yg manis..🤭
Saadah Rangkuti
Daegan sangat menginginkannya,hingga tidak bisa menunggu akhir nifas Khanza
Daneen
Astaga daegan,ga sabaran banget
Erna Wati
makin..makin seru
Daneen
Mantap Khanza
Andika Irda
lanjut thor...
semangat💪🏻
makin seru aja bikin penasaran kelanjutanya🥰
Daneen
Nyelekit banget daegannnn
Daneen
Yang kuat ya Khanza
Siti Dede
Sangat layak untuk dibaca pokoknya mah
Ceu Nah
kenapa jadi blouse harusnya blues ajegile ada aje typo🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Ceu Nah: harusnya pake koma ya🤣 malah di sambung lagi jadi blues ajegile🙄
Siti Dede: Varian baru ceu? Blues ajegile
total 2 replies
Saadah Rangkuti
astagaa ...jika bayinya tiada,bagaimana Daegan tau kalau itu anaknya?🥺🥺
Daneen
Kemana thor ga up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!