Berubah Menjadi Gadis Cantik

Sisi mengambil handuk yang di bawakan bibi dan melepas jaket cacing dan celana nya

Ryan sedang main hp di sofa terganggu karna suara gemerisik pakaian dan tidak sengaja melihat Sisi yang sedang melepas celana nya, jantung nya langsung berdebar.

"Hei apa yang kau lakukan" Ryan berteriak sambil memalingkan muka nya.

Karna kebiasaan kehidupan sebelum nya yaitu melepas celana sebelum ke kamar mandi. Sisi yang sedang melepas celana jins dengan santai, hampir mencabut resleting celana nya karna teriakan Ryan. Sisi mendongkak dan merajuk "Bisakah kamu tidak berteriak tiba-tiba, apakah kamu menderita rabies (¬_¬)"

Sia yang kebetulan melihat kejadian ini dari dapur, Sia juga terkejut dan berpikir gadis ini sangat unik, dia tidak pemalu.

"Tenang saja, Aku pakai celana pendek di dalam nya" Sisi berkata dengan nada seperti orang bijak. Kemudian

"Lihat aku pakai celana pendek di dalam nya" Sisi berdiri dan memutar-mutar tubuh nya

Ryan melirik dan itu memang celana pendek wanita, Tapi mengapa begitu pendek, kemudian Tatapan Ryan akhir nya turun pada kaki yang putih panjang dan bulat itu, tidak heran dia begitu tinggi di antara gadis-gadis, ternyata sisi mempunyai kaki panjang jenjang yang indah.

Sisi yang sedang merapikan jaket nya, merasakan tatapan tajam pada kaki nya, Sisi mendongkak dan ternyata ian sedang menatap kaki nya tanpa berkedip.

Sisi buru-buru memakai handuk untuk menutupi kaki nya, Dan berkata dengan wajah marah tapi sedikit merah "Kamu....Apakah kamu mesum"

"Enggak, aku cuma mau bilang, kamu punya kaki yang indah" Ryan tersenyum, berkata dengan tulus.

Ketika Sisi menyadari dia sedang digoda dia mengambil bantal sofa, dan langsung melemparkan nya ke wajah ian, Lalu berlari, sambil menginjak paha Ryan dengan tumit kaki nya.

"Ahhh"

Ryan yang pandangan nya terhalangi karna bantal yang menghantam wajah nya, Kemudian meringis kesakitan karna Merasakan nyeri di punggung paha nya.

Setelah melampiaskan kekesalan nya, Sisi langsung berlari ke kamar mandi tanpa menoleh ke belakang.

Sialan kenapa jantungku selalu berdebar setiap ian menatap ku, apalagi tadi ian menatap kakiku, Ahhhh ada apa iniii.

Sisi yang berjalan menuju Wc begitu malu dengan diri nya sendiri. Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, Apakah dia benar-benar tidak mempunyai penyakit jantung.

Sisi tidak langsung masuk wc, pertama-tama dia bersandar di dinding untuk menenangkan diri nya. Setelah satu menit tenang, dia masuk.

Sisi masuk, melepas semuai pakaian dan melemparkan nya ke keranjang.

"Ah~Aku butuh air hangat" Sisi meluncur ke bak mandi dengan malas.

"Hm hm hm hm Hm Ahh~ pundak ku pegal, memang sangat melelahkan setiap hari menggendong bakpau besar"

Memijat pundak nya sendiri dengan wajah lesu, Sisi menunduk untuk melihat bakpau nya yang megah, dia mencengkram nya, bermaksud untuk memarahi nya karna kesal, tapi selanjut nya sisi seperti merasakan sengatan listrik yang aneh di seluruh badan nya, Sisi segera menghentikan jurus cengkraman maut nya dengan gemetar, dan mulai menikmati air hangat dengan wajah memerah.

Tuktuktuk~Suara mengetuk pintu.

"Siapa?" Sisi bertanya dan waspada, takut yang mengetuk pintu adalah ian.

"Kakak ini Kia"

"Oh, ada apa dek?" Sisi berkata sambil berdiri dari bak mandi. Mengambil handuk dan melilitkan pada tubuh nya, berjalan dan membuka pintu. Sisi melihat kia berdiri sambil memeluk handuk.

"Kia ikut mandi" Kia mengangkat wajah nya, berkata dengan gembira.

"Oh ayo masuk, Keburu dingin air nya" Sisi mengambil tangan Kia dan masuk bersama.

"Ayo berendam, Nyaman banget loh" Sisi melepas handuk, Meluncur ke bak mandi, Bakpau super nya bergetar dengan megah.

Kia melihat bakpau yang lebih besar dari ibunya, dan melotot tanpa berkedip

"Ada apa, ayo masuk" Sisi melambaikan tangan nya Pada Kia yang sedang linglung.

Kia berjalan dan meluncur ke bak mandi, duduk di dalam air, membelakangi Sisi.

"Hehehe, apakah kakak tau, Kia paling suka berendam air hangat" Kia tersenyum sambil memainkan mainan bebek berwarna kuning.

"Yahh, Kakak juga paling suka berendam air hangat" Sisi berkata sambil mencuci rambut Kia dari belakang.

"Hehe, Sangat nyaman"

"Kamu sangat imut, Si wajah kaku tidak bersyukur mempunyai adik imut seperti kia" Sisi mencubit pipi tembem nya dengan gemas.

"Apakah kakak tidak punya adik atau kakak?" Kia berbalik dan bertanya.

"Kakak tidak pu....." Sebelum sisi selesai bicara, kepala nya pusing. Kenangan yang terputus-putus seperti video yang terpotong-potong menusuk kepala nya.

Dalam ingatan nya, Ada dua gadis yang satu agak besar dan yang satu nya lagi lebih kecil, mereka sedang bermain seperti halaman belakang rumah.

"Sina sina, adik sina, Apa ini?" Sisi mengucapkan sebuah nama. Memegang kepalanya yang pusing.

Sina Itu ternyata adalah nama adik nya,

"Apa-apaan, Ternyata aku juga punya adik perempuan" Sisi bergumam sambil bersandar di bak mandi.

Sina adik perempuan yang 5 tahun lebih muda dari Sisi. Sina sekolah di kota lain dan tinggal bersama nenek nya.

Sisi tidak tau, alasan mengapa Sina tinggal bersama nenek, tapi menurut ingatan nya Sisi asli tidak akur dengan Sina, Sisi asli bersikap dingin dan selalu mengabaikan nya.

Sisi asli ingin memonopoli semua kasih sayang orang tua nya, Jadi dia tidak menerima keberadaan adik nya, Itulah mengapa Sisi asli bersikap dingin terhadap adik nya.

"Ah~Di kehidupan sebelum nya, salah satu impian ku adalah mempunyai seorang saudara, Apalagi saudara perempuan, ini adalah hal yang baik, aku harus berbaikan dengan Sina" Sisi bergumam dalam hati dan mulai mandi bersama Kia, Nanti kalau kelamaan berendam bisa-bisa masuk angin, ih merepotkan.

"Ah~Segar" Sisi berjalan menuju kamar sambil memegang Kia di tangan nya.

"Eh adek gak bawa baju kan? Ayo kita antar dulu ke bibi" Sisi berbalik untuk mengantar kia ke ibu nya.

Sia sedang Maskeran di sofa sambil mendengarkan musik di hp nya.

"Bibi, Kita sudah selesai mandi" Sisi berkata

"Oh, Tinggalkan saja Kia bersama bibi"

"Dan bibi juga sudah menyiapkan piama untuk Sisi, Jangan khawatir itu piama baru yang belum sempat bibi pakai" Sia sudah menyiapkan piama dan celana dalam baru di sofa.

"Ini celana dalam" Sisi melirik dengan wajah malu.

"Yah, itu celana dalam. Ada apa? Itu juga baru kok. Kenapa? Apakah kamu bermaksud memakai celana dalam yang dipakai hari ini?" Sia bertanya dengan heran.

"Yah, aku pikir ini masih bisa dipakai" Sisi berkata dengan santai.

Tapi selanjut nya Sia memulai Ceramah legendaris nya.

"Apa maksud mu. Seorang Gadis harus selalu memeperhatikan segala hal, Khusus nya tentang celana dalam, Itu harus sekali pakai. Masukan saja celana dalam yang tadi ke keranjang cucian, dan pakai ini yang baru"

"Hihihi" Kia yang sedang menonton terkikik, Kakak yang sudah besar dalam segala hal ini, Masih kena marah tentang celana dalam.

Sisi yang diceramahi tentang celana dalam melihat Kia menertawakan nya, Dia sedikit malu. "Baiklah² Aku tahu bibi"

Sisi mengambil piyama dan celana dalam Lalu pergi menuju kamar yang sudah di siapkan.

........

Di dalam kamar.

"Agak kecil, Apakah celana nya yang kekecilan atau pantatku yang kebesaran" Sisi membetul kan celana nya mencari posisi yang nyaman.

"Ah sudah lah, yang penting memekai celana daripada tidak memakai apa pun"

Sisi mengambil hp di saku jaket nya lalu menyimpan jaket di gantungan dinding kamar, naik tempat tidur berbaring dengan nyaman dan berencana melihat Toktok sebentar sebelum tidur. Tapi ketika dia menekan tombol power, hp nya tidak menyala, Sisi baru ingat waktu di taman bermain tadi, hp nya habis baterai.

"Kebetulan kamar ian tidak jauh, Jadi pinjam charger dia dulu" Sisi turun dari tempat tidur, berjalan keluar menuju kamar ian yang hanya berjarak beberapa meter dari kamar nya.

Sisi mendapati bahwa pintu kamar ian sedikit terbuka. Sisi memegang gagang pintu dan melihat ke dalam, Ian sedang duduk membelakangi pintu mungkin sedang main game atau apa.

Apakah dia sedang menonton video yang tidak senonoh, Hehe ada bahan untuk mengejek kalau sisi tau aib seperti ini, Sisi berjalan masuk dengan hati-hati. Karna ian memakai headphone, ian tidak mendengar orang masuk, jadi Sisi mendekati ian dan mengintip di atas pundak nya.

"Hah ternyata game, sayang sekali itu bukan aib" Sisi bergumam sambil menonton ian main game.

Ryan yang sedang fokus main game karna menemukan lawan yang lumayan kuat, Tiba-tiba mencium aroma harum unik yang familiar. Lembut dan sedikit beraroma susu

Ryan menoleh kesamping dan melihat wajah yang halus dan cantik di atas pundak sedang menatap nya degan mata indah. Dia hampir menonjok wajah bidadari Sisi karna terkejut, Ryan memegangi dada nya dan mendesah sedikit kesal.

"Apa yang kau lakukan di kamar ku"

"Hehe~ Aku pikir kamu sedang nonton Video yang agak-agak" Sisi tersenyum dan bercanda.

"Aku bukan pria yang seperti itu, Jadi kenapa kamu datang kesini. Apakah kamu takut sendirian" Ryan bertanya dengan sedikit nada gombal.

"Ck, Apanya yang perlu ditakuti, aku datang hanya mau pinjam Charger" Sisi berkata sambil berjalan dan duduk di sisi tempat tidur.

Kebetulan game juga sudah berakhir, Ryan melepas headphone dan berbalik menatap sisi yang sedang duduk di samping tempat tidur, Sisi memakai piyama Putih bermotif bunga warna pink, Pingang ramping nya, dan bakpau megah yang hampir meledakan kancing piayama nya. Ryan menatap linglung sebentar dan bangkit untuk mencari charger.

"Tunggu dulu sebentar, Aku lupa menaruh nya dimana" Ryan berkata

"Uahhh, Mungkin kamu sudah pikun" Sisi menguap dan berbaring di tempat tidur. Sisi tidak tau, tapi semenjak menjadi gadis, dia selalu gampang mengantuk.

Ryan mencari selama 1 menit lebih dan menemukan charger nya di bawah meja buku. Dia berjongkok mengambil dan bangkit berjalan menuju sisi yang sedang berbaring.

"Maaf lama, Ini" Rya berbicara pada sisi yang sedang berbaring menyamping membelakangi nya.

"Sisi? Hei apakah kamu tidur" Ryan menyodok punggung Sisi dan merasakan kelembutan yang tak terlukiskan Ryan melihat wajah Sisi dan mendapati si kebo ini memang tidur.(￣.￣)

Ryan melihat Wajah cantik dengan bibir kecil nya sedikit terbuka, Ryan memandang Sosok yang berlekuk cukup lama dan merasakan ketegangan pada harta karun di bawah tubuh nya, Ryan segera menggelengkan kepala nya.

"Hah, Sungguh berdosa" Ryan memasukan charger ke saku celana pendek nya, dan mengulurkan tangan untuk menggendong sisi dalam pelukan putri"

"Heup!, Kamu terlihat berat dalam segala hal, tapi ternyata cukup ringan" Ryan menggendong sisi berjalan keluar dan menuju kamar sisi.

"Ini sangat lembut dan nyaman" Ryan yang pertama kali menggendong seorang gadis merasakan kelembutan yang hangat dan nyaman.

Ryan masuk, Membaringkan sisi dan menyelimutinya dengan selimut. Lalu mencari hp Sisi. Ryan melihat hp dengan Casing Kodok di atas meja lampu. Ryan mengeluarkan charger dari saku dan mengisikan daya hp sisi.

Dia tidak langsung keluar, Ryan duduk di samping tempat tidur, memandang wajah tidur sisi tanpa bosan.

"Aku tidak tau itu bohong atau nyata, tapi semenjak bertemu dengan mu, Aku mulai percaya bahwa cinta pandangan pertama memang nyata ada nya" Ryan berkata dengan senyum hangat sambil mengetuk hidung halus nya dengan jari.

Setelah cukup lama.

"Baiklah, Selamat malam Sisi" Ryan bangkit mematikan lampu di meja dan berjalan keluar dari kamar.