cerita ini adalah kumpulan kisah nyata yang di ambil dari pengalaman horor yang dia alami langsung oleh para narasumber
-"Based On truth stories"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butet shakirah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2 (Bunian)
Tepat tengah malam, Asih tiba - tiba terbangun hendak buang air ke kamar mandi. Ketika Asih hendak sedang buang air dalam kamar mandi, tiba - tiba dia seperti mendengar ada suara yang memanggil - manggil namanya. Setelah selesai Asih keluar dari kamar mandi, lalu ia langsung mencari sumber suara. Asih merasa suara itu berasal dari belakang rumahnya. Asih lalu membuka pintu belakang tanpa ada kecurigaan apapun dan betapa kagetnya Asih tiba - tiba halaman belakang rumahnya berubah jadi pasar malam dengan cahaya yang kerlap kerlip nan indah. Seingat Asih belakang rumahnya adalah kebun karet dengan semak belukar yang sangat tinggi.
Perlahan-lahan Asih mulai melangkahkan kaki menuju ke pasar malam yang dia lihat. Ketika baru memasuki gerbang, Asih di sambut oleh pemuda yang sangat tampan dan gagah. Dengan tersenyum manis pemuda itu mengulurkan tangan ke Asih dan mengajak Asih berkeliling pasar malam dan menaiki semua wahana yang ada di sana. Hingga Asih merasa senang dan bahagia sekali berada disana betapa indah dan ramai orang yang berkunjung di pasar malam tersebut. Namun dia merasa Seakan - akan pasar itu tercipta hanya untuknya apalagi bersama seseorang begitu tampan siapa akan menolak ajakan tersebut. Sejenak Asih melupakan kesedihannya dan juga melupakan masalah yang dia hadapi. Tanpa sadar Asih terbuai akan hal itu dan juga lupa untuk pulang ke rumahnya.
Keesokan harinya, Akbar terbangun dari tidurnya. Dia lihat kasur sebelahnya kosong, Akbar pikir Asih sedang memasak atau mencuci di belakang. Akbarpun mulai mencari istrinya di dapur rupanya Asih tak kelihatan sama sekali. Akbar mulai panik, di cari istrinya mulai dari dapur hingga di seluruh penjuru rumahnya namun Asih tidak kunjung batang hidungnya atau sosoknya di temukan oleh akbar. Akbar yakin Asih tidak sedang pergi ke pasar karena Asih belanja sekali seminggu dan itupun sudah belanja kemarin. Akbar langsung mencari di luar Rumah dan mulai tanya ke tetangga apakah pagi tadi melihat istrinya lewat atau tidak. Namun, Akbar tak mendapatkan jawabannya.
Akbar coba cari istrinya ke sana kemari sampai dia mendatangi rumah mertuanya, tetap saja Asih tidak di temukan. Pikiran Akbar penuh dan perasaannya kacau takut terjadi apa - apa pada istrinya. Seharian dia cari tetap saja hasilnya nihil, meski di cari sampai larut malam istrinya belum ketemu juga. Akbar merasa kelelahan dan memutuskan kembali ke rumahnya berharap saat sampai di rumah istrinya sudah kembali. Namun tetap saja rumahnya dalam keadaan kosong dan gelap karena seharian dia tinggal guna mencari istrinya. Hilangnya Asih berlangsung dua hari berturut - turut, hingga para warga ikut serta mencarinya tapi tetap tidak ada tanda - tanda keberadaan Asih.
Kemudian malam ketiga hilangnya Asih, Akbar memutuskan untuk membersihkan diri serta menunaikan ibadah sholatnya supaya diberikan petunjuk dan sebagai obat penenang hati yang kacau. Akbar berdoa kepada tuhan sambil berderai air mata berharap agar istrinya dapat di temukan dalam keadaan baik - baik saja. Tanpa sadar Akbar tiba - tiba mengantuk dan tertidur di atas sajadah. Dalam mimpinya Akbar sedang berada di antara rimbun pepohonan, di situ dia seperti mendengar suara istrinya memanggil. Namun, dia tak dapat melihat di mana keberadaan sang istrinya Asih.
Ketika Fajar menyingsing di pagi hari tepat pada hari ketiga Asih menghilang, tiba - tiba ada beberapa warga mengetuk pintu rumahnya Asih dan mengatakan telah menemukan Asih tergeletak pingsan di kebun yang tak jauh dari rumah Akbar. Bergegaslah Akbar dan beberapa warga ke tempat Asih di temukan dan benar saja Asih tergeletak pingsan di antara semak belukar. Akbar mengangkat tubuh Asih dan di bawanya masuk ke dalam rumahnya. Akbar tak menyangka Asih bisa berada di sana. Padahal dari kemaren Akbar mencari istrinya ke sana kemari bahkan menyusuri wilayah di dekat rumahnya tetap saja tidak menemukan istrinya. namun hal ini membuat dia lega akhirnya bisa menemukan Asih meski kondisinya Asih pingsan dan pakaiannya kotor.
Namun baru saja meletakkan Asih di ruang tengah tiba - tiba Asih mengamuk, matanya memerah dan ingin berlari menuju halaman belakang untung saja di tahan Akbar dan beberapa warga. warga yang faham ada yang tidak beres dengan tingkah laku Asih segera memanggil ustadz untuk meruqiyah Asih. Setelah ustadnya datang, Beliau langsung baca doa dan ayat - ayat suci. Asih menjerit kesakitan mendengarkan lantunan tersebut. Sang ustad mulai menanyakan siapa sosok yang ada dalam tubuh Asih.
"siapakah engkau wahai jin yang ada dalam tubuh Asih?" tanya pak ustadz dengan tegas.
"aku adalah sosok yang telah lama mencintai Asih jauh sebelum dia menikah"jawab Jin atau sosok itu yang ada dalam tubuh Asih dengan suara yang serak seperti suara pria dewasa.
"keluarlah dari tubuh Asih" perintah pak ustadz kepada jin dengan nada tegas
"tidak mau, aku sangat menginginkan asih jadi milikku"tolakan keras dari jin tersebut.
"kau dan Asih tak boleh bersama, dunia kalian berbeda dan dia telah memiliki suami, pergilah dari tubuh asih" perintah pak ustadz dengan suara yang lantang dan mengerutkan dahinya.
"tidak mau, akan ku bawa Asih tinggal di duniaku selamanya hahahaha" masih tolakan keras yang semakin kuat dari jin tersebut sambil tertawa keras hingga seisi ruangan menggelegar.
"baiklah jika kau bersikeras wahai jin laknat" ujar Pak ustadz dengan sedikit lantang dan keras.
Kemudian tanpa berlama lagi, sang ustad terus membacakan ayat suci al quran di hadapan Asih.
"aaaaa......aa panaaaaas hentikan hentikan aaaaaa tolong panaaaaasssss" teriak Asih yang masih kesurupan dengan suara yang lantang dan sambil memegang kepalanya
Sosok itu menjawab bahwa dia adalah jin yang sudah lama menyukai Asih jauh sebelum Asih menikah dengan suaminya, sosok itu enggan keluar dari tubuhnya Asih dan ingin membawa jiwa Asih pergi. Akbar yang mendengar hal itu makin sedih, dia tak mau kehilangan istri yang sangat dia cintai. Akbar merasa menyesal telah mengabaikan istrinya akibat pertengkaran mereka beberapa hari yang lalu.
Sang ustadz terus berusaha membacakan ayat - ayat suci di kepala Asih. Akhirnya sosok itu berhasil di keluarkan dan Asih kembali pingsan. Ustadz berpesan agar Asih jangan di biarkan termenung sendirian dan berlarut dalam kesedihan. Hal itu dapat membuat iman seseorang goyah dan mudah di bujuk rayuan Syaiton yang terkutuk. Setelah ustad dan beberapa warga pulang, Akbar di bantu oleh adik perempuannya mengurus Asih yang pingsan. Dengan telaten Akbar membersihkan tubuh Asih yang terkena noda tanah dan mengganti pakaian Asih agar istrinya bisa nyaman istirahat. Cukup lama Asih pingsan, sore harinya Asih tersadar dari pingsan-nya. Akbar yang selalu memantau istrinya dengan sigap memberikan air minum untuk istrinya.
Malam hari pun tiba, barulah Akbar bertanya apa yang terjadi pada istrinya sampai hilang selama dua hari tiga malam. Asih mencoba mengingat apa yang dia alami, setelah mengingatnya Asih menjelaskan apa yang dia alami. Asih merasa dia hanya pergi hanya beberapa jam saja. Dia bingung kenapa dia hilangnya hingga hampir dua hari. Akbar tidak mengatakan apa yang terjadi saat istrinya tak sadarkan diri. Takut istrinya jadi ke pikiran dan kembali bersedih. Akbar juga meminta maaf telah mengabaikan istrinya akibat pertengkaran mereka selama beberapa hari ini. Akbar juga bertekad agar bertindak tegas kepada mertuanya agar tidak mengusik atau pun ikut campur urusan rumah tangga mereka.