Sinopsis :
Berkisah tentang Berlian yang bucin dengan tunangannya tapi menikah dengan kakak tiri tunangannya.
Seorang wanita bucin bernama Berlian Puspa Lingga mengalami amnesia setelah mencoba bunuh diri. Ketiga kakak Berlian, Miko, Dirli dan Vito sepakat merahasiakan tentang tunangan Berlian yang toxic, Nino Atmaja. Takdir membawa Berlian bertemu kakak tiri mantan tunangannya pada satu malam yang romantis dan panas. Malam itu menjadi awal tumbuhnya benih cinta di hati seorang Saka Cakra Tama yang anti wanita.
Dengan berbagai cara, Saka mengikat Berlian dengan tali pernikahan. Lambat laun hati Berlian pun tertawan, cinta Saka bersambut. Namun, rintangan hubungan mereka datang silih berganti. Berkat itu, ikatan cinta antara mereka malah semakin kuat.
Tak ada yang dapat memisahkan mereka, selain maut. Apakah perasaan Berlian akan berubah jika seandainya ingatan Berlian tentang Nino kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 : Kisah Miko dan Intan
Tokoh Sampingan :
1. Intania Sion (20 tahun)
Adalah cucu tunggal pemilik Sion group. Dia yang awalnya gendut dan jelek, berubah cantik dan langsing. Intan sosok yang baik hati dan lembut. Berlian menjodohkan Intan dengan kakak keduanya (Dirli). Tak disangka, Intan malah jatuh cinta sungguhan pada Dirli. Di sisi lain, Miko juga jatuh cinta pada Intan. Diantara Miko dan Dirli, siapakah yang akan menjadi suami Intan nantinya?
2. Kalista (30 tahun)
Adalah salah satu anggota geng black yang pernah jatuh cinta pada Saka. Kalista jatuh bangun melupakan Saka. Kemudian dia beberapa kali bertemu Vito secara tidak sengaja. Kalista sosok wanita yang dingin, tegas tapi sebenarnya berhati hangat. Vito belum pernah bertemu wanita unik seperti Kalista sebelumnya. Meskipun usia mereka terpaut 5 tahun, lebih tua Kalista, tapi Vito tulus mencintainya. Vito pun melakukan segala cara untuk merebut hati Kalista.
***
Miko dan Vito sedang berada di Manila. Mereka meninjau pusat perbelanjaan Lingga group yang tengah menjadi sorotan warga Manila, pasalnya gara-gara seorang karyawan bunuh diri di salah satu patung pancuran mall, banyak pengunjung mendapat sial. Padahal patung Dewi itu adalah icon Mall dan pengunjung sering berfoto di sana. Gara-gara gosip miring yang tengah tersebar, hampir seminggu pusat perbelanjaan Lingga group merugi sedikit demi sedikit.
"Karyawan itu bernama Vilma. Dia bunuh diri dengan menenggelamkan diri di bawah pancuran. Kabarnya Vilma baru putus dari pacarnya. Jadi setiap ada pasangan yang berfoto di dekat pancuran, hasil fotonya selalu ada penampakan dan beberapa diantara mereka tiba-tiba terpeleset," jelas Manager Mall dalam bahasa Philipina.
Miko mengamati pancuran itu, tidak ada yang mencurigakan. Apa benar roh gadis yang bunuh dirilah penyebab semua yang terjadi. Tapi Miko bukan orang yang percaya hal gaib. Semua yang sudah mati, sudah beda alam. Miko curiga ini ulah manusia yang masih hidup.
"Bohong!" teriak seorang gadis. Gadis itu berjalan mendekati mereka dengan wajah marah. Dia begitu cantik, ramping, tinggi, dengan rambut hitam pekat bergelombang. Gadis itu menggunakan rok Levis diatas lutut, serta baju kaos putih yang pas di tubuhnya. Penampilannya begitu santai tapi terkesan casual dengan topi flat cap diatas kepalanya. Apalagi kakinya menggunakan sepatu putih. Gadis itu adalah Intania Sion alias Intan.
Miko, Vito dan manager mall kaget mendengar teriakannya.
"Gadis itu tampak familiar?" batin Vito.
Plak
Miko dan Vito bertambah kaget, tiba-tiba gadis itu menampar wajah sang manager.
"Kamu siapa? Berani sekali kamu memukulku?" ucap Manager itu dengan sangat marah.
"Apa-apaan ini, nona?" tanya Miko.
"Tuan Miko, anda percaya pada ucapannya? Dia yang membunuh karyawan itu. Dia mau memperkosa karyawan itu tapi karyawan itu berontak. Saat itu mall sudah sepi karena tengah malam. Dia menenggelamkan karyawan itu di pancuran sampai mati. Dia membersihkan tempat kejadian agar tidak ada yang curiga. Dia mengarang cerita ini agar tindakannya tidak ketahuan." Intan menjelaskan panjang lebar dengan emosi tinggi.
"Dia membayar beberapa orang untuk berakting terpeleset, mengedit foto bayangan hantu, agar semakin terlihat dramatis. Dasar laki-laki biadab!" umpat Intan.
"Nona punya buktinya? Jangan asal menuduh. Ini fitnah, anda bisa saya laporkan ke polisi!" ancam manager.
Intan mengeluarkan banyak foto dari tas selempang nya. Foto itu dia lempar ke udara, agar berhamburan di kepala manager. Vito dan manager melihat foto itu satu persatu di lantai.
"Kak Miko, lihat!" tunjuk Vito pada Miko. Ekspresi wajah Miko berubah dingin. Tak di sangka manager mall kepercayaannya ini sangat jahat.
"Presdir, ini pasti editan!" manager masih mengelak.
"Editan? Omong kosong. Tuan Miko, laporkan dia ke polisi sekarang juga, pihak polisi pasti tau kalau ini foto asli," sahut Intan.
"Vito! Hubungi polisi!" titah Miko.
"Baik, Kak," jawab Vito. Vito pun menelepon polisi.
Manager mulai panik. Dia pun hendak diam-diam pergi. Namun, Intan dapat melihat gelagat manager itu. "Kamu mau ke mana? Mau kabur?" ucap Intan.
"Security! Tahan dia!" titah Miko. Dua security yang berdiri tidak jauh dari pancuran air pun datang, menahan manager agar tidak kabur, sebelum polisi datang.
Sang manager sangat panik. Mau kabur tapi tidak bisa. Kini dia hanya bisa pasrah menunggu polisi menjemputnya ke penjara. Manager itu kesal, padahal dia sudah menyusun rencana serapi mungkin agar rencananya tidak tercium. Gara-gara Intan, semuanya berantakan.
"Kalau boleh tau, dari mana anda tau nama saya Miko? Anda lihai bahasa Philipina, tapi wajah anda bukan wajah orang sini. Siapa anda?" tanya Miko.
"Aku Intania Sion. Teman Berlian." Intan memperkenalkan diri dengan baik pada Miko.
"Intania Sion? Apa?" Vito terkejut. "Kamu cucunya pak Alex? Bukannya Intania Sion itu gadis gendut? Kamu langsing."
Miko langsung menyenggol badan Vito. Memberikan kode agar Miko menjaga ucapannya. Vito mengerti kode itu.
"Maaf," ucap Vito, menyesal.
"Tidak masalah. Setelah pertunanganku beberapa bulan lalu batal, aku memutuskan untuk berubah. Berlian yang membantuku berubah. Aku berhutang banyak pada adik kalian," jawab Intan dengan ramah dan santai.
"Dari mana nona tau kejadian yang menimpa karyawan kami?" tanya Miko, yang penasaran.
"Tidak mungkin aku bilang padanya kalau Berlian memintaku memilih antara dia, Vito dan Dirli untuk di jadikan calon suami. Agar tidak salah memilih, aku menyewa detektif swasta untuk menyelidiki mereka, hingga tidak sengaja detektif swasta itu menemukan kasus ini. Aku juga tidak mungkin bilang kalau aku sengaja datang ke sini untuk membantu mendiang karyawan itu mendapat keadilan," batin Intan.
"Aku tidak sengaja tau. Vilma teman instagramku. Aku sering mengobrol dengannya di IG, dia bilang sering di lecehkan oleh manager di sini. Beberapa hari yang lalu aku baru tau kalau dia meninggal. Sebagai teman online, aku ingin membantunya," jelas Intan, berbohong.
"Gadis ini baik sekali. Sangat berbeda dengan gadis kaya kebanyakan. Aku pikir cuma adikku gadis dari kalangan terpandang yang memiliki hati baik, ternyata masih ada yang lain," batin Miko. Dia kagum dengan kebaikan Intan. Intan tidak sombong, hatinya lembut, wajahnya cantik, secantik hatinya.
Polis pun datang. Melihat kedatangan polisi, sang manager ingin kabur lagi. Tapi sikapnya malah memberatkan posisinya. Semua orang jadi yakin kalau dia memang pelaku pembunuhan Vilma. Tapi aksi manager itu sia-sia. Dia dengan mudah di tangkap dan dibawa paksa ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Urusanku sudah selesai. Aku permisi dulu, tuan Miko," kata Intan.
"Tunggu! Kamu mau pulang ke Indonesia?" tanya Miko, menahan Intan.
"Iya, kemana lagi?" jawab Intan.
"Aku dan Vito sore ini juga mau pulang ke Indonesia. Bagaimana kalau kamu pulang bersama kami? Anggaplah ini sebagai tanda terima kasihku. Kalau bukan karena kamu, pasti masalah ini tidak selesai dengan cepat," kata Miko.
Miko aja la kk Thor,kan dia yang berjumpa di awal
jadi ingat kata suamiku waktu aku op SC darurat,dia bilang istri saya yang utama dok,tanpa dia saya gak akan punya anak ☺️
biar ketahuan biang kerok mu