Gita merasakan jika berada didekat suaminya merasa sangat emosi, dan begitu juga dengan sang suami yang selalu melihat wajah istrinya terlihat sangat menyeramkan.
Setiap kali mereka bertemu, selalu saja ada yang mereka ributkan, bahkan hal.sepele sekalipun.
Apa sebenarnya yang terjadi pada mereka? Apakah mereka dapat melewati ujian yang sedang mereka hadapi?
Ikuti kisah selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh
"Sakit, Mas. Sakit, sakit." Gita kembali berteriak kesakitan, dan rasa sakit itu membuatnya kembali luruh ke lantai, ia terus mengerang dengan wajahnya yang merah padam menahan penderitaannya.
Arka kembali merasakan gejolak didadanya. Rasa benci, amarah, dan muak melihat sikap sang istri yang ia anggap hanya memperburuk suasana hatinya. Namun akalnya kembali bekerja, mencoba menghadirkan rasa empati yang sudah hilang.
Saat adzan masih berkumandang, ia juga kembali merasakan sangat sakit dibagian perutnya, namun mencoba menahannya dengan sekuatnya hati dan tenaganya.
Sontak saja ia mengingat jika Allah mengabulkan doa hamba-Nya saat-saat waktu tertentu. Terutama ketika waktu adzan dan hujan turun dengan deras.
"Ya, Rabb, jika ini ujian, berilah jalan kesembuhan pada istri hamba, dan juga diriku," serunya dalam hati dengan sangat dalam.
Ia berjongkok, lalu menyentuh sang istri yang sedang bergulingan menahan rasa sakit. "Laa ilaaha ilaa anta subhanaka inni kuntum minadzhalimin..." ia membacanya berulang-ulang kali, lalu mencoba membopong sang istri, meskipun ia sendiri juga sedang kesakitan.
Dengan langkah tertatih dan perutnya yang terasa bagaikan dihujam sebuah benda tajam, ia membawa tubuh Gita ke atas ranjang, tempat dimana kebahagiaan mereka pernah tercipta.
Setelah meletakkan tubuh Gita diatas ranjang, ia mengamati tubuh sang istri dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Wajah yang sangat menyeramkan. Terkadang mirip kera, terkadang juga sangat menjijikkan, sebab hancur dengan kudis dan belatung.
"Astaghfirullah," sebutnya terus berulang-ulang saat dihatinya ada terniat ingin menghajarnya.
Ia memalingkan wajahnya. Lalu mengganti pakaiannya, dan menuju kamar mandi. Pria itu memilih untuk shalat dan mengadukan semua penderitaan dan masalah yang sedang dihadapinya.
Gita masih belum sadar, sepertinya ia pingsan. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan saat ia berada dikamar mandi, Arka memilih mengikat pergelangan tangan sang istri, sebab ditakutkan kabur dan kembali menghebohkan warga kompleks.
"Maafin, Mas ya. Maafin kalau sudah kasar selama ini sama kamu," ucapnya dengan lirih, ia tidak ingin melihat wajah sang istri, sebab saat ini masih sangat menjijikkan, ia hanya mencoba menghadirkan wajah istrinya yang dahulu, lembut dan penuh cinta.
Setelah mengikat pergelangan tangan sang istri, ia mencoba membersihkan kamar dengan menahan rasa sakit yang masih menyerangnya, namun karena ia terua berdzikir, rasa sakit itu mulai mereda.
Kamrnya kembali rapi serta suci, dan ia berjalan menuju kamar mandi, lalu membersihkan dirinya.
****
Arka mengangkat takbir. Ia mencoba memulai melaksanakan ibadah dirumahnya. Ia mulai membaca doa iftitah.
Akan tetapi, kejadian-kejadian diluar nalar mulai menyerangnya.
Traaaaak tak traaaatak
Ranjang bergetar, dan semakin lama semakin kuat bergoyang dan mengguncang tubuh Gita yang sedang tertidur.
Traaaaaaang
Sebuah benda terjatuh diatas atap rumah, dan suasana kamar kembali berhawa panas.
Arka terus melanjutkan ibadahnya, meskipun ia merasa seperti sedang ditantang oleh sosok mengerikan.
Lantunan ayat suci terus ia kumandangkan, hingga akhirnya dirakaat kedua ia memilih untuk membaca surah Al-falaq, dan hal itu membuat suara pekikan yang sangat keras dan berasal dari sudut kamarnya dan tepatnya diranjang.
"Aaaaaaaaaaaaaaa..., hiiiik hiks hiks...," suara itu mirip seorang wanita.
Namun pastinya bukan Gita, sebab ia sedang tak sadarkan diri.
Suaranya yang melengking membelah langit temaram yang mulai beranjak gelap, dan itu hanya terdengar oleh Arka dan mereka yang memiliki mata bathin.
Duuuuuuuaaar
Tiba-tiba suara petir membahan dilangit dan seolah tidak menyukai ayat yang sedang dibaca oleh Arka.
Sedangkan ditempat lain, seorang pria bertubuh ceking terpental saat sedang menusukkan sebuah keris pada bagian boneka yang sedang ia panggang diatas bara api yang sedang mengepul bersama asapa kemenyan yang meliuk-liuk diudara bagaikan seorang penari ular.
"Aaaaargh," pekik pria berpakaian serba hitam itu. Ia memegangi pinggangnya yang terasa sakit, lalu berusaha untuk bangkit.
"Brengsek, kau mencoba untuk melawanku-Hah?! Tidak ada yang dapat menandingi kekuatanku! Aku adalah sang penguasa kegelapan!" umpatnya dengan rasa congkak dan juga amarah.
Ia meraih kerisnya, lalu mencabutnya dari boneka tersebut, dan menengadahkannnya menunjuk langit. "Aku menantang-Mu hai pemilik langit dan bumi!" ia menentang Sang Pencipta. Ia tidak percaya jika Tuhan itu ada, sebab baginya yang terkuat adalah dirinya.
Ia kembali menghujamkan kerus tersebut ke bagian perut boneka, namun seolah seperti liat, tidak mau tertusuk oleh ujung keris tersebut.
Ia melakukannya berulang kali, dan tetap saja tidak bisa, hingga ia merasa jengah, lalu menggantinya dengan boneka wanita, yang dengan cepat menghujamkan pada selangkanya.
Craaaaash
"Aaaaargh," pekuk Gita yang masih tak sadarkan diri. Cairan pekat keluar dari irgan intinya, dan bercampur dengan nanah.
Arka masih terus berdzikir, dan mencoba melawan perasaan yang terus saja menghadirkan rasa benci dihatinya.
Hingga tanpa sadar, ia tak henti melakukannya, hingga masuk waktu isya.
Braaak
Pria bernama Jati itu kembali terpental, dan menggeram dengan sangat kesal.
Sepertinya malam ini ia harus bekerja cukup keras untuk melakukan serangan yang lebih dahsyat pada targetnya.
"Baiklah, sepertinya kau mencoba menentangku, maka aku akan menambahkannya yang lebih kuat, dan kau akan merasakan sakit yang lebih parah dari ini!" gumamnya dengan penuh amarah.
Sementara itu, Gita membuka matanya, dan ia melihat sang suami baru saja selesai dari ibadahnya.
Ia meringis kesakitan, dan kembali berteriak.
Arka mendekatinya, lalu mengusap ujung kepalanya. Meskipun ia merasa jijik dengan wajah sang istri, ia mencoba menatap rambut sang wanita, tidak pada rupanya.
"A'udzubillahi minassyaithan nirrajim... Bismillahi rahman nir rahim," ia kembali melantunkan surah Al-falaq dan berharap ada keajaiban yang datang untuk kesembuhan mereka.
Perlahan Gita mulai tenang, dan kembali tertidur.
Arka menghela nafasnya dengan berat. Ia merasa jika ada sesuatu yang tidak beres dalam kondisi mereka saat ini.
Melihat Gita kembali tertidur, ia mencoba mengganti pakaian sang istri, lalu membersihkan tubuh wanitanya dengan kain basah dan memakaikan pakaian yang bersih.
Ia menyisir rambut wanitanya, lalu mengikatnya hingga rapih.
Ia keluar dari ruang kamar, mencoba menuju dapur dan berniat membersihkan rumah yang berantakan.
Tak berselang lama, ia mendengar suara orang memanggil namanya dari arah depan. Ia bergegas membuka pintu, namun tak ada sesiapapun.
Ia mengedarkan pandangannya mengamati halaman depan dan sekitarnya, namun sesaat ia dikejutkan oleh penampakan mengerikan, dimana satu sosok wanita berambut panjang dan terjuntai hingga ke tanah disertai wajahnya yang hancur bergerak menghampirinya.
"Astaghfirulalh!" spontan Arka beristighfar, dan melemparkan sapu yang dipegangnya dan tepat mengenai kepala sosok wanita yang mengerikan itu, lalu menutup pintu dengan cepat dan menguncinya.
Nafasnya tersengal, dan dadanya memburu menahan rasa keterkejutan yang baru saja dialaminya.
Sedangkan sosok wanita berambut panjang dengan wajah hancur itu menggelengkan kepalanya saat sapu yang dilemparkan mengenai kepalanya.
Ia mengibaskan rambutnya yang panjang, dan meringis kesakitan.
xiexiexiexie.....
anak semata wayang yang dibangga-banggakan ternyata astaghfirullah ...
tp sayang nya si Minah belum nyadar diri ttg perbuatan anak nya itu ,, kasihan nya 🤣🤣🤣
msh penasaran aku kak Siti ,,, kira-kira apa yg terjadi pd 2 jalang itu yg pingsan di hutan,, apakah msh hidup atau mereka dh pd mati yaa ❓🤔
kak Siti maaf bukan nya kondisi Gita sdg menstruasi yaa , lalu knp Gita Sholat Subuh berjamaah dg Arka ❓🤔