NovelToon NovelToon
Kesalahan Semalam

Kesalahan Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kesalahan semalam yang terjadi pada Arfira dengan seorang pria yang tidak di kenalnya membuat hidupnya berantakan, dirinya bahkan sampai harus menjebak pria bernama Gus Fauzan, supaya dirinya terbebas dari amarah Abang dan Abi-nya. Namun, takdir tak menghendaki itu, semuanya terbongkar hingga membuat hidup Arfira benar-benar hancur. Sampai dirinya di pertemukan oleh pria yang telah menghancurkan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 14

Arfira meremas ujung roknya, tubuhnya terguncang oleh isak tangis yang tak terbendung. Lantai kamar mandi yang dingin seakan menambah beku suasana hatinya yang porak poranda. Ia menatap kosong ke arah dinding yang dipenuhi embun, seolah mencari jawaban yang tak kunjung datang. Desakan air matanya yang mengalir deras tidak mampu membendung kebingungan dan ketakutan yang menggelayuti pikirannya. Dalam keheningan itu, satu-satunya suara yang terdengar adalah suara tangisnya yang memecah kesunyian. Arfira menggigil, bukan hanya karena udara dingin yang memeluk tubuhnya, tetapi lebih karena ketidakpastian yang kini ia hadapi.Dengan tangan yang gemetar, ia memegang hasil test kehamilan yang baru saja ia lakukan. Dua garis merah terpampang jelas, sebuah konfirmasi yang menjadi petaka baginya. Arfira tertunduk, rasa takut dan keputusasaan bercampur menjadi satu. "Aku hamil," gumamnya lirih, "tapi aku tidak tahu siapa ayah dari anak yang ku kandung ini."Setiap detik terasa seperti jam bagi Arfira yang kini merasa terjebak dalam situasi yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Hatinya terasa remuk, pikirannya kacau, dan masa depan yang sebelumnya terlihat cerah kini tertutup oleh awan kelabu.

Arfira berulangkali menyangkal semua ini, namun kenyataannya dirinya memang benar-benar hamil.

“Aku harus apa sekarang?” Batin Arfira nelangsa, dirinya sudah tidak tau harus berbuat apa lagi. Semua ini bagaikan mimpi buruk yang hadir dengan tiba-tiba di dalam hidupnya..

Pertama… saat dirinya pergi ke Bali, dan kesuciannya terampas… dirinya bahkan tidak tau siapa pria yang sudah dengan tega melakukan hal tersebut padanya…

Yang kedua…. Dirinya harus mengetahui suatu fakta, jika Gus Fauzan sudah menikah. Pria yang teramat di cintai olehnya, tak taunya sudah menikah, dan semua angan-angan pernikahan kita musnah. Semestinya Arfira sadar diri, saat kejadian di Bali waktu itu. Dirinya mestinya tidak terlalu berharap pada Gus Fauzan,

Yang ketiga, ini fakta yang menghancurkan hidupnya… dirinya hamil, dan tidak tau siapa ayah bayi yang di kandung olehnya. Dirinya bahkan tidak tau bagaimana nanti menghadapi kemurkaan keluarganya.

Saat mereka bertanya nanti, Arfira harus menjawabnya apa? Dirinya bahkan tidak memiliki jawaban sama sekali.

“Ya Allah aku harus bagaimana?” Batin Arfira nelangsa. Dirinya langsung bangkit secara perlahan, matanya yang sembab di patut di cermin yang ada di sana. Arfira memandangi dirinya yang malang.

“Kenapa kau harus merasakan hal seperti ini? Apa salahku? Apa dosaku? Padahal aku tidak pernah sama sekali berbuat kesalahan yang fatal. Kenapa cobaan ini bertubi-tubi terus datang di dalam hidupku. Hiks hiks hiks…” andai saja dirinya tak hamil, mungkin Arfira tidak akan pernah sekalut ini. Tapi, dirinya malah hamil dan hal tersebut membuat Arfira sungguh bingung harus bagaimana.

“Hiks hiks hiks… apa yang harus aku lakukan sekarang? Mereka akan tau cepat atau lambat. Aku bahkan tidak tau harus bagaimana lagi, mereka akan sangat kecewa mengetahui semua ini..”

Arfira menundukkan kepalanya pada wastafel, bahkan rasa mual dan sakit di kepalanya tak di hiraukan lagi olehnya, dirinya benar-benar kalut saat ini..

*

Pikirannya sudah kalut tak tentu arah. Arfira menggigit bibirnya dengan kencang, jangan sampai keluarganya tau. Tapi, mau di sembunyikan seperti apapun, mereka pada akhirnya akan tau juga. Karena perutnya pasti akan semakin lama semakin membesar.

Arfira memutar otaknya, dirinya harus memiliki jalan keluar dari masalah ini.

Dirinya berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Tubuhnya sudah lebih baik dari sebelumnya saat dirinya minum air hangat. Entahlah, tapi aneh sekali..

Arfira sama sekali tidak ada niatan meng9u9urkan kandungan ini. Dirinya memang sudah melakukan kesalahan, tapi membUNuh nyaw2 yang tidak berdosa, Arfira tidak akan pernah melakukannya.

Dirinya yakin pasti ada jalan keluar yang lain. Dirinya tak akan pernah patah semangat untuk mencarinya.

Sampai sebuah ide tercetus di dalam benaknya, membuat Arfira langsung tersenyum lebar.

Idenya ini pasti akan berhasil, Arfira akan yakin itu.. dirinya pasti akan mendapatkan suami dan ayah bagi calon bayi yang di kandung olehnya….

*

“Besok aku mau ke apartemennya Fira. Anak itu benar-benar kurang ajar, sudah di bilang tinggal saja di pondok, kenapa harus tinggal di sana?” Gus Izam mendesah kesal mengingat tingkah adiknya yang bandelnya luar biasa..Arfira bukan bocah TK, maupun SD. Dia sudah besar, namun tetap membutuhkan pengawasan dari keluarganya.

Ya anggap saja mereka percaya, namun entah mengapa, Gus Izam tidak bisa melepaskan adiknya dengan bebas seperti ini.

Dunia luar terlalu berbahaya, semuanya bisa mengancam, dan Gus Izam takut terjadi sesuatu pada Arfira. Apalagi Arfira tinggal sendirian di apartemen.

Gus Izam sudah tau nomor apartemen dan letak apartemennya, karena dirinya mendesak Arfira untuk memberitahunya.

“Zam, biarkan saja. Dia sudah bilang sama Abi dan ummi. Dia ingin tinggal sendirian.”

Gus Izam mendesah. “Jangan di manja, Abi… ummi. Walaupun dia ingin menjadi seorang desainer, tapi tetap saja, Izam tidak suka Fira terlalu bebas seperti ini. Dia perempuan, dia harus di jaga. Bukan malah mengasingkan diri seperti ini dari keluarganya..” Gus Izam menatap lekat kedua wajah orang tuanya.

"Tapi, Zam.. dia pasti akan marah jika di paksa. Ummi sangat tau bagaimana karakter Arfira." Ummi Khadijah berseru lembut. "Sepertinya membiarkan dia tinggal di luar bukan suatu hal yang buruk. Dia juga pasti bisa menjaga dirinya sendiri. Ummi yakin itu." Sambung sang ummi.

"Iya Zam. Abi juga setuju dengan apa yang di ucapkan oleh ummi-mu. Kayaknya adikmu tidak akan berbuat yang di larang oleh agama. Dia gadis yang baik, walaupun sedikit bar-bar, tapi Fira tak pernah melakukan kesalahan yang di larang oleh agama." Kyai Afwan kembali membela anaknya, dirinya tidak mau terlalu mengekang Arfira yang akan membuat anaknya itu bosan dan marah pada mereka.

Kyai Afwan benar-benar telah memberikan sebuah kebebasan pada Fira, bukan hanya Arfira saja, tapi Gus Izam juga. Tapi keduanya harus tetap taat pada peraturan yang berlaku..

Gus Izam berdecak. "Abi dan ummi tidak tau seberapa bahayanya tinggal di luar sana. Apalagi Fira tinggalnya hanya sendirian saja."

"Tapi kita bisa bilang sama Fira, dia bisa tinggal bersama dengan teman-temannya. Kayaknya Birani teman yang baik. Dia juga beberapa kali pernah datang kemari bukan?" Ummi Khadijah mengusulkan ide itu. Dirinya benar-benar tidak mau membuat Arfira merasa tak nyaman.. apalagi sepertinya putrinya sangat menyukai tinggal di luar sana.

"Iya.. dia juga anak yang sopan Abi lihat.

Dia bisa menjadi teman Fira sendirian di apartemennya... Dia juga–"

“Setuju ataupun tidak Abi dan ummi, Izam akan tetap datang besok, dan bawa Arfira pulang ke pondok pesantren.”

Keduanya bungkam tak bisa berkata-kata.

1
Julia and'Marian
hallo semuanya, ini kisah Arfira yang menjebak Gus Fauzan ya. Nanti aku bakalan buat cerita abangnya juga... selamat membaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!