Cerita seorang laki-laki yang terpikat karena aroma yang mirip dengan seseorang di masa lalunya.
Kisah seorang laki-laki yang jatuh cinta pada pandangan pertama setelah bertemu dengannya. Aroma yang menenangkan, aroma yang mengingatkannya bahwa bahagia itu sederhana tapi terasa mewah.
Lalu bagaimana kisah laki-laki itu? apakah berakhir bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
BEIJING, CHINA
Luna saat ini melihat pemandangan malam Beijing yang terlihat sama, namun juga berbeda. Pemandangan kota yang begitu indah, dengan banyak lampu bercahaya membuat kota Beijing terlihat seperti kota bintang.
Udara dinginnya malam tak membuat rasa kagum Luna surut. Memfoto pemandangan kota dan membagikan apa yang dilihatnya kepada keluarga adalah hal wajib baginya.
Jika Luna menikmati pemandangan, maka Marcel harus meredam amarahnya yang tertunda. Melihat kedekatan Luna dengan lelaki lain, membuat Marcel sadar bahwa bisa saja Luna menghilang dari hadapannya lagi.
Gustav yang menemani Marcel hanya bisa diam. Dirinya ingin Marcel mengeluarkan emosi yang terpendam setelah sekian lama. Marcel yang hidupnya layaknya sebuah robot, berubah menjadi lebih manusiawi membuat Gustav merasa lega.
"Gustav, jika aku mendekati Luna apakah dia akan lari?" Marcel masih ragu untuk mendekati Luna. Setelah meluapkan emosinya, Marcel mampu berpikir dengan jernih kembali.
"Tentu saja tidak, asalkan mendekati secara perlahan maka semuanya akan baik-baik saja."
Marcel menghela nafas gusar, dirinya lelah. Dirinya membutuhkan Luna. Menghirup aroma mawar yang begitu memabukkan, aroma yang dirindukannya.
"Sudah malam, sebaiknya istirahat. Besok, kau pasti bisa dekat dengannya," kemudian dirinya mematikan lampu dan tidur, meninggalkan Marcel yang masih terjaga.
'Kali ini aku akan bahagia, kan?' batin Marcel
...****************...
Sudah 4 hari mereka di Beijing dan melakukan agenda kerja mereka. Terasa lelah, namun mereka juga menikmatinya. Kontrak kerja sama dan bahan baku untuk produk terbaru mereka telah di dapat membuat mereka merasa tenang.
Hari ini adalah hari terakhir mereka di Beijing. Untuk hari terakhir ini, mereka akan berkeliling Beijing setelah bekerja dengan keras.
Menikmati jalanan kota, mereka mengabadikan momen kebersamaan mereka. Mengunjungi tempat pariwisata, tempat yang sering dikunjungi lara turis.
Marcel dan Gustav yang ikut dalam agenda liburan ini hanya mengikuti keinginan karyawan mereka. Liburan sehari ini sebagai bentuk hadiah atas kerja keras mereka selama 4 hari ini.
Melihat jajanan yang terlihat menggiurkan, Sandra salah satu karyawan Gustav mengajak yang lain untuk membeli makanan itu. Zhajiangmian adalah makanan sejenis mi yang diberi saus gurih dan kental yang terbuat dari pasta kedelai fermentasi dan daging cincang.
Luna yang baru pertama kali melihat Zhajiangmian merasa tertarik untuk memakannya. Saat pesanannya datang, semua dengan segera menikmati makanan itu.
"Ehm, mi nya enak. Saus kacangnya pun pas banget sama mi gandumnya," ujar Sasa yang begitu menikmati makanannya.
Putri terkejut saat mendengar saus kacang terucap dari mulut Sasa. Seperkian detik, Luna yang baru saja memakan makanannya merasakan sesak nafas.
TUK
Sumpit yang dipegang Luna terjatuh begitu saja. Putri yang sadar dari lamunan terkejutnya langsung membantu Luna. Mengambil tas Luna dan mencari obat milik Luna, namun nihil. Putri tak menemukan obatnya.
Semua ikut panik saat Luna sesak nafas secara tiba-tiba. Marcel dengan cepat langsung membopong Luna dan membawanya ke rumah sakit. Diikuti Putri dan yang lainnya.
Marcel yang melihat para dokter membantu Luna di IGD merasa resah, begitu juga dengan Putri. Putri merasa bersalah saat melihat Luna yang tak berdaya.
"Seandainya gue tau kalah di mie itu ada kacang, pasti...," gumam Putri yang dapat di dengar Gustav yang duduk di sampingnya.
Putri menunduk, tetesan air mata terjatuh begitu saja. Rina, sebagai mentor Putri dan Luna mencoba menenangkan Putri.
Gustav yang ingin tau apa yang sebenarnya terjadi, ingin bertanya pada Putri. Sayang, melihat Putri yang masih syok dengan apa yang terjadi tidak bisa ditanyai. Gustav melihat Marcel yang masih gelisah. Terlihat dari tangannya yang gemetar dan saling bertaut.
"Tenang, semuanya akan baik-baik saja," Gustav mencoba menenangkan Marcel. Meskipun dirinya tau bahwa ini sia-sia, namun dirinya tak ingin Marcel menjadi tertekan karena traumanya.
Dokter yang baru saja keluar. Marcel yang melihat itu dengan segera bangun dan menanyakan keadaan Luna.
"Tenang saja, pasien hanya mengalami syok karena reaksi alergi. Apa kalian tau, apa yang menjadi pemicu reaksi alerginya?"
Mendengar itu semuanya terdiam. Mereka tidak tau apa yang menjadi pemicu reaksi alergi Luna.
"Kacang, Luna alergi kacang," Putri menjawab dengan sesenggukan.
"Kalau begitu, tolong ingatkan pasien untuk menghindari kacang-kacangan. Dan sepertinya, akibat memakan kacang-kacangan membuatnya mengalami rada tenggorakan sehingga sulit untuk berbicara, " jelas Dokter
"Baik dokter, kami akan mengawasi makanan yang akan dimakannya," ujar Marcel
"Baiklah, pasien harus dirawat setidaknya 2 hari di sini. Tolong, kalian urus administrasinya,"
Marcel hanya mengangguk, kemudian meminta Sean untuk mengurus segalanya. Gustav yang tau bahwa Marcel ingin menemui Luna, dengan segera meminta yang lain untuk kembali ke hotel.
"Pak, saya ingin di sini," pinta Putri
"Tidak, kau harus kembali ke hotel dengan yang lainnya. Kamu harus mengurus pakaian Luna untuk dibawa ke rumah sakit." perintah Gustav
Putri yang mengerti maksud Gustav hanya mengangguk, menuruti keinginan Gustav. Lagipula, dirinya percaya bahwa bosnya mampu menjaga Luna untuk sementara waktu.
...****************...
Marcel yang duduk di samping Luna. Melihat Luna yang menggunakan alat bantu pernapasan ikut merasa sesak. Dirinya tak tega melihat Luna yang kesakitan seperti itu.
CEKLEK
Gustav yang baru saja masuk bersama dengan Sean memandang Marcel sedih. Mereka tau bagaimana perasaan Marcel saat ini, perasaan saat melihat sang pujaan hati sedang jatuh sakit tak berdaya.
"Tenang saja, Luna akan segera kembali sehat. Bukankah dokter mengatakan seperti itu," ujar Gustav
Namun hanya diamnya Marcel sebagai tanggapan. Gustav yang melihat Marcel tak meresponnya, hanya bisa menghela nafas lelah.
CEKLEK
BRUK!!
Putri yang baru saja masuk terkejut melihat Marcel menggenggam tangan Luna, tak sengaja menjatuhkan tas yang berisikan pakaian ganti milik Luna. Gustav yang menyadari kehadiran Putri, dengan segera menarik Putri keluar.
Marcel yang melihat kepergian Putri bersama dengan Gustav hanya memandang mereka diam. Dirinya kembali fokus melihat ke arah Luna yang sedang tertidur.
"Kamu harus segera bangun!" Marcel membelai lembut wajah Luna yang sedang tidur.
Jangan lupa follback dan saling dukung ya.
mmpir punyaku juga kakk😻😻