Adik Kesayangan Ku

siang itu tepat nya pukul dua belas Luna sudah pulang sekolah, karena hari ini adalah hari pertama ia melaksanakan ujian Nasional. maka dari itu ia tidak ingin menyia nyiakan masa masa terakhir disekolah nya itu. Ia lebih sering menghabiskan waktu bersama teman teman nya

" sedih banget, sembilan hari lagi kita bakal jarang ketemu" Ucap jesika sembari memeluk Luna

" Iya coba, nanti kira kira gue gimana ya pasti bakal kesepian banget huhu.." jawab nya, ia juga membalas pelukan sahabat nya itu

" Gimana kalo sore ini kita main aja yuk di play ground. Gimana?" Luna mengangguk

" oke, tapi bentar gue ijin kak Al dulu takut dicariin" Jesika mengiyakan, luna langsung mengambil handphone nya dan mengetik pesan kepada Alvaro

setelah itu ia memasukan handphone nya lagi ke tas dan berjalan ke luar sekolah, jesika sudah memesan taxi dari sebelum mereka pulang jadi taxi sudah stay. Mereka sangat menikmati perjalanan ke Mall siang ini banyak cerita dan canda tawa di mobil.

Tak lama mobil berhenti tepat di depan pintu masuk Mall kedua gadis itu langsung berjalan sembari bergandengan tangan mereka menuju ke lantai atas memesan tiket dan langsung masuk ke area bermain

Mereka memilih permainan perosotan yang dibawah nya banyak bola bola kecil sehingga mereka bisa terkubur bola jika sudah sampai dibawa, terlihat sangat asik. Namun siapa sangka ternyata mereka di ikuti oleh seseorang, mereka memperhatikan Kedua gadis itu dari jauh.

Sekitar pukul empat sore hari mereka baru saja keluar dari Mall mereka tadi juga sempat mampir ke tempat makan. Setelah mengantarkan Luna taxi pun pergi

Saat Luna membuka pintu..

" Dari mana aja kamu dek?" Luna langsung kaget, boneka yang ia bawa ditangan nya sampai jatuh

" Kak sam, ngapain berdiri di pintu si ngagetin aja" samuel tidak menjawab bahkan ia sama sekali tidak tersenyum

" Dapat dari mana boneka itu?" Luna keheranan dengan sikap Samuel yang cuek seperti itu

" Aku habis bermain di play ground sama Jesika, aku dapat dari mesin capit ini" entah kenapa sejak Hans mengatakan ia menyukai adik nya.

sejak itu juga selalu ada pikiran pikiran negatif tentang adik nya, padahal ia selalu mencoba mengesampingkan.

" Kenapa sih kak, kakak mau boneka nya?" Samuel mencubit hidung adik nya, lalu pergi begitu saja

" Aww, sakit kak" Sembari memegangi hidung nya dan menatap samuel pergi.

Luna langsung berjalan menaiki tangga menuju kamar nya, ia meletakkan barang barang nya dan langsung masuk ke kamar mandi.

.

[ 'okey terimakasih info nya' ]

Ucap pria sesaat setelah menerima telepon, ia langsung tersenyum ketika sambungan telepon nya mati. Siapa lagi kalo bukan Derril ia baru saja mendapat kan info dari penguntit Luna tadi bahwa gadis pujaan hati nya baru saja tiba di rumah nya.

Brak!!

Pintu ruangan tersebut dibuka keras oleh seseorang sontak derril terkejut dan melotot ke arah wanita yang baru saja masuk itu.

" Apa apaan kamu Derril, jadi kamu sudah punya perempuan lain?" Ucap wanita tersebut sembari berkacak pinggang.

" Emang apa urusan nya sama kamu?" ia masih terlihat santai

" Kamu bilang apa urusan nya sama aku? Aku nunggu kamu selama ini deriil" Derril benar benar sudah malas mendengar ocehan wanita itu

" Bima!" ia memanggil seseorang, lalu orang tersebut masuk

" iya Tuan?" Derril melirik wanita tersebut

 " bawa dia keluar" Saat Bima hendak menarik wanita tersebut, ia palah memberontak

" Derril kamu gila ya, kamu tega sama aku? Lepaskan!" Derril berjalan ke depan wanita tersebut

" Rista, kita sudah putus lama dan kita sudah tidak apa apa saya tidak pernah mengekang kamu untuk menerima orang lain. Kenapa kamu masih nungguin saya?"

wanita tersebut hendak memegang tangan Derril Namun langsung ditepis oleh sang empu

" Kamu bilang seperti itu dengan Enteng nya? Move on itu tidak gampang derril, dan aku masih sayang sama kamu" Derril benar benar muak mendengar kata kata yang keluar dari mulut wanita tersebut

" Terus kenapa kamu selingkuh sampai berhubungan badan! Kamu kira saya buta?! Sudahlah bawa pergi dia!!" ucap nya kepada Bima

Rista adalah mantan pacar derril, delapan Bulan yang lalu mereka baru saja putus dikarenakan Rissa bermain api di belakang ia nekat selingkuh dengan sahabat Derril sendiri hingga berhubungan badan. Derril melihat sendiri saat ia hendak memberikan kejutan ke apartemen milik Rista karena pada saat itu adalah hari ulang tahun rista.

Tapi justru dirinya yang mendapatkan kejutan yang tak terduga, ia mendengar suara suara gila di dalam kamar saat ia membuka nya betapa terkejutnya nya ia melihat Risa dan Nino sedang melakukan hubungan terlarang. Sakit sekali Hati Derril apalagi ia berkhianat dengan sahabat nya sendiri.

Namun rista seperti orang yang menjadi korban bahkan ia menyalahkan derril katanya ia haus kasih sayang karena sang pacar selalu sibuk dengan pekerjaan nya hingga lupa waktu. Padahal derril sudah memiliki rencana untuk menikahi nya di tahun itu, tapi semuanya berantakan sejak ia mengetahui perselingkuhan itu

" Aakhh sial, gue jadi tidak bisa fokus karena wanita gila itu!!" ia membuang beberapa berkas yang tadi sempat ia baca

setelah mengatakan demikian ia mengambil kunci mobil dan pergi dari ruangan nya.

.

" Bagaimana cara gue deketin adek nya samuel ya" Ucap Seorang pria kepada teman nya, saat ini pria tersebut sedang berada di sebuah Bar

" lu kenapa ngebet banget suka sama adek nya samuel si, emang secantik apa"

Hans tidak menjawab perkataan teman nya itu dia palah mengeluarkan handphone nya dan memperlihatkan foto Luna ke teman nya itu.

" Lu serius ini adek nya samuel? Cantik bener boleh nih" Seketika samuel melempari teman nya itu dengan bantal

" sampe kamu berani menyentuh Luna, lihat aja apa yang akan gue lakukan" Teman nya itu tersenyum

" iya iya bercanda kali, tapi gue heran sejak kapan keluarga Brahmana itu punya gadis?, setau gue cuma dua cowo doang" Hans menghela nafas pelan

" identitas gadis tersebut sengaja disembunyikan, entah apa alasan nya gue aja baru tau akhir akhi ini"

Mereka saling terdiam, entah kenapa disaat keadaan Hans mabuk seperti ini masih saja pikiran nya tertuju ke Luna sebegitu cinta nya dia ternyata

" gue akan melakukan berbagai cara agar samuel dan Alvaro merestui gue" ia berbicara seperti itu sembari tersenyum

Teman nya hanya terdiam ia tahu bagaimana Hans jika sudah mencintai wanita dia akan lebih gila. Tapi ia tidak yakin dengan rencana Hans apalagi yang saat ia hendak ia senggol keluarga Brahmana.

.

" Sam, gue kemarin ketemu pak wardi dia sengaja menemui gue kata nya disuruh nenek" Samuel yang sedang fokus dengan Macbook nya langsung berhenti

" pak wardi? Orang suruhan mama dulu kan?" Alvaro mengangguk " ngapain dia nemuin lu?"

" pak wardi bilang sebelum mama pergi itu dia sempet ke rumah nenek dan disitu ada pak wardi terus mama ninggalin berkas ke pak wardi" Samuel terlihat fokus mendengarkan nya

" berkas apa?" Alvaro meletakkan dua berkas di atas meja, dan langsung dibaca oleh Samuel dengan teliti

Ia benar benar membaca berkas itu hingga selesai begitupun Alvaro ia juga kembali membaca nya.

" jadi papa sama mama sudah membagi Harta warisan untuk kita, dan disini tertera perusahaan pusat jatuh ke tangan Luna?" Alvaro mengangguk

" jadi perusahaan papa yang saat ini gue pegang itu milik Luna, dan perusahaan lu itu milik gue" Samuel terdiam sejenak

" Gue dapat yang di amerika, kok bisa gitu ya?" Alvaro menggeleng

" Sebaiknya kita bicarakan sama luna, dia sudah cukup dewasa sebentar lagi dia juga harus berkarir gue engak mau dia terpontang panting tanpa arah, apalagi sampe dipermainkan pria hanya karena hartanya" Alvaro mengangguk, setuju dengan ucapan samuel